Stasiun Cimahi

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Cimahi (CMI) adalah stasiun kereta api kelas II yang terletak di Baros, Cimahi Tengah, Cimahi. Stasiun yang terletak pada ketinggian +723 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi II Bandung dengan jarak 165 km arah tenggara dari Jakarta Gambir. Tak jauh dari stasiun ini terdapat Rumah Sakit Tk. II Dustira, Gereja Katolik Santo Ignatius, dan SMP Negeri 2 Cimahi.

Stasiun Cimahi
Kereta Api Indonesia Whoosh
B12C12KC02

Tampak depan stasiun Cimahi, 2021
Lokasi
Koordinat6°53′9″S 107°32′26″E / 6.88583°S 107.54056°E / -6.88583; 107.54056
Ketinggian+723 m
Operator
Letak
km 146+957 lintas BogorBandung
BanjarKutoarjoYogyakarta[1]
Jumlah peron4
Jumlah jalur4
LayananLintas selatan Jawa: Argo Parahyangan (reguler & tambahan), Cikuray, Papandayan, Pangandaran, dan Serayu
Lintas utara Jawa: Ciremai dan Harina
Kereta pengumpan/feeder: Feeder KCJB
Lokal: Commuter Line (Bandung Raya dan Garut)
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiII[2]
Sejarah
Dibuka17 Mei 1884
Dibangun kembali1905, 2023
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Padalarang
menuju Purwakarta
Commuter Line Bandung Raya
Purwakarta–Cicalengka
Cimindi
menuju Cicalengka
Gadobangkong
menuju Padalarang
Commuter Line Bandung Raya
Padalarang–Cicalengka
Gadobangkong
menuju Purwakarta
Commuter Line Garut Cimindi
menuju Garut
Padalarang
menuju Purwakarta
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Padalarang
Terminus
Feeder KCJB Bandung
Terminus
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Parkir sepeda Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Layanan pelanggan Mesin tiket Pusat informasi Musala Toilet Tempat naik/turun Pertokoan/area komersial Galeri ATM Ruang menyusui Isi baterai Area merokok Troli 
Tipe persinyalan
  • Elektrik tipe Alstom Solid State Interlocking[3] (1999–2023)
  • Elektrik tipe SIL-02 NextG (2023 s.d. sekarang)
Cagar budaya Indonesia
Stasiun Kereta Api Cimahi
PeringkatKota
No. SK430/Kep.1692-Disbudparpora/2022
Tanggal SK10 Mei 2022
PemilikPT Kereta Api Indonesia
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Sebagai stasiun utama di Kota Cimahi, hampir semua perjalanan kereta api yang melewati rute Bandung–Padalarang berhenti di stasiun ini.

Sejarah

sunting
 
Tampak depan Stasiun Cimahi, 1907

Wilayah Cimahi mulai dikenal sebagai sejak tahun 1811 saat Gubernur Jenderal Hindia Belanda saat itu, Herman Willem Daendels memimpin proyek pembangunan Jalan Raya Pos Anyer–Panarukan. Pada saat itu Daendels menugasi para pekerja paksa mendirikan pos penjagaan di dekat tempat yang kelak merupakan Alun-alun Cimahi.[4]

Rencana menumbuhkan wilayah tersebut telah dirintis sejak dekade 1880-an dengan membuat rencana kota militer Cimahi dan pusat pemerintahan di Kota Bandung.[5] Rencana ini kemudian dimulai dengan mendirikan Halte Cimahi. Dengan statusnya sebagai halte (stasiun kecil), pembangunan halte ini diprakarsai oleh Staatsspoorwegen (SS), perusahaan kereta api milik Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Halte ini mulai beroperasi penuh pada tanggal 17 Mei 1884, bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api Padalarang–Bandung.[6]

Setelah dibangunnya stasiun ini, pada tahun 1886, Cimahi dikembangkan menjadi pusat pendidikan, pelatihan, dan tangsi militer yang mendukung pusat militer di Bandung. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, para tentara dan keluarganya diberi fasilitas seperti perumahan-perumahan militer, rumah sakit militer, lapangan tembak, gedung pertemuan, bioskop, gereja, kompleks pemakaman, kolam renang, dan rumah tahanan militer.[4][7] Kawasan militer ini pun mulai terwujud sepenuhnya pada tahun 1896.

Akibat dari perkembangan kota, muncul rencana untuk mengubah status Cimahi dari halte menjadi station (stasiun besar). Halte ini mendapat perluasan dan perbesaran bangunan, sehingga menjadi 3e-klasse station (stasiun besar kelas tiga). Peningkatan kelas stasiun juga dilakukan pada Stasiun Cicalengka serta Cikudapateuh dan disahkan mulai tanggal 1 Maret 1903.[8] Hal yang menarik adalah, bangunan generasi kedua stasiun ini diklaim merupakan stasiun kereta api pertama di Hindia Belanda yang dilengkapi fasilitas toilet tertutup. Bangunan stasiun tersebut dibuka 16 Maret 1905, tanpa upacara agung (grand launching) sekali pun.[9][10]

Konon ±200 m ke arah timur atau arah Stasiun Cimindi terdapat percabangan menuju ke Pusdikjas & Pusdikpal (pada peta ditulis Pasirkoemeli) yang sudah ada sejak zaman Belanda, mengingat wilayah Cimahi dijadikan Kota Militer oleh Pemerintah Hindia-Belanda. Tidak diketahui secara pasti fakta dari percabangan ini. Hanya saja dulu ada bekas sisa rel di pinggir jalan yang sekarang sudah tertimbun beton & aspal.[11]

Bangunan dan tata letak

sunting

Arsitektur bagian dalam stasiun ini serupa dengan stasiun-stasiun SS yang lain, yakni bergaya Indische Empire, tetapi tampak depannya tampil berbeda. Karakter vernakular stasiun ini sangat menonjol, dapat dilihat dari penggunaan simetri pada fasad depan dengan pintu keberangkatan utama berada di tengah-tengah bangunan. Bangunan utama stasiun ini tidak memiliki pilar. Jendela tampak klasik dengan jalusi besi berbentuk ornamen geometris setengah lingkaran pada bagian ventilasi, khas dari SS, sedangkan jendela jalusi di bawahnya terbuat dari kayu. Atap sudah menyesuaikan bentuknya dengan iklim tropis Hindia Belanda dan memiliki jurai. Sifat-sifat stasiun sebagai fasilitas umum dapat dilihat dari tidak adanya tangga teras dan pagar serambi. Bila dibandingkan dengan Gedung The Historich (Societeit voor Officieren) yang terletak di sebelah timur laut kompleks stasiun, pemanfaatan stasiun lebih bersifat publik daripada fungsi The Historich yang cenderung privat, sehingga arsitektur yang dipilih untuk bangunan tersebut adalah Neoklasik.[12]

Bangunan peninggalan Staatsspoorwegen tersebut kini ditetapkan sebagai cagar budaya berdasarkan Keputusan Wali Kota Cimahi No. 430/Kep.1692-Disbudparpora/2022.[13]

Stasiun ini semula memiliki lima jalur kereta api dengan jalur 1 dan 2 merupakan sepur lurus, tetapi jalur 5 sudah lama dibongkar sehingga hanya tersisa empat jalur.

 

   B12C12KC02  

Bangunan utama stasiun (cagar budaya)
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan
Jalur 1 Sepur lurus arah Padalarang
  Pemberhentian kereta api antarkota ke arah barat
(Padalarang)      Feeder KCJB menuju Padalarang
(Gadobangkong)      Commuter Line Garut menuju Padalarang/Purwakarta

     Commuter Line Bandung Raya menuju Padalarang/Purwakarta

Peron pulau
Jalur 2 Sepur lurus arah Bandung
     Feeder KCJB menuju Bandung (Bandung)
     Commuter Line Garut menuju Cibatu/Garut

     Commuter Line Bandung Raya menuju Cicalengka

(Cimindi)
Peron pulau, pintu terbuka di sebelah kiri
Jalur 3   Pemberhentian kereta api antarkota ke arah timur
     Feeder KCJB menuju Bandung (Bandung)
(Gadobangkong)      Commuter Line Garut menuju Padalarang/Purwakarta dan Cibatu/Garut

     Commuter Line Bandung Raya menuju Padalarang/Purwakarta dan Cicalengka

(Cimindi)
Jalur 4 Sepur belok sekaligus sepur simpan
Peron sisi (dalam konstruksi)
Bangunan selatan stasiun (dalam konstruksi)

Sejak 6 April 1999, stasiun ini menggunakan persinyalan elektrik produksi Alstom[3], kemudian pada Desember 2023 digantikan dengan yang terbaru produksi Len Industri.

Terkait dengan rencana elektrifikasi jalur lintas Bandung Raya di masa mendatang, emplasemen stasiun ini sedang dirombak besar-besaran. Peron di stasiun ini sedang dalam proses pemanjangan, peninggian, dan penambahan kanopi agar nantinya dapat memudahkan penumpang naik turun kereta api. Di sisi barat stasiun sedang dibangun skybridge yang nantinya dapat memfasilitasi penumpang yang ingin berpindah peron tanpa harus melewati jalur rel.

Layanan kereta api

sunting

Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023.[14]

Antarkota

sunting
Lintas selatan Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Kereta api eksekuif
Argo Parahyangan Luxury Gambir Bandung Hanya KA 52
Eksekutif Hanya KA 40 dan 52
Argo Parahyangan Tambahan Eksekutif Hanya jadwal malam.

Dijalankan pada hari tertentu


Kereta api campuran
Argo Parahyangan Panoramic Gambir Bandung Hanya KA 36
Eksekutif Hanya KA 36 dan 50
Ekonomi Premium
Papandayan Panoramic Garut Via BandungCibatu
Eksekutif
Ekonomi Premium
Pangandaran Panoramic Banjar Via BandungTasikmalaya
Eksekutif
Ekonomi Premium
Kereta api ekonomi
Cikuray Ekonomi Pasar Senen Garut Via KiaracondongCibatu
Serayu Purwokerto Via KiaracondongKroya
Lintas utara Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Kereta api campuran
Ciremai Eksekutif Bandung Semarang Tawang Via CikampekTegal
Ekonomi
Harina Eksekutif Surabaya Pasarturi Via CikampekSemarang Tawang
Ekonomi Premium

Kereta pengumpan/feeder

sunting
Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
KC Feeder KCJB Bandung Padalarang
Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
B Commuter Line Bandung Raya Cicalengka Purwakarta Perjalanan searah hanya pada malam hari.
Padalarang
Padalarang Kiaracondong Perjalanan searah hanya pada malam hari.
C Commuter Line Garut Garut Purwakarta Perjalanan menuju Purwakarta hanya pada siang hari, sedangkan sebaliknya pada pagi dan malam hari.
Padalarang Perjalanan searah hanya pada pagi hari.
Cibatu Perjalanan menuju Padalarang hanya pada pagi hari, sedangkan sebaliknya pada malam hari.

Galeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ a b Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
  4. ^ a b Gunawan, I. (2010). Sentra Bisnis Jawa Barat. Jakarta: TransMedia Pustaka. 
  5. ^ "Stasiun Kereta Api Cimahi-Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat". www.disparbud.jabarprov.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-01-21. Diakses tanggal 2019-01-21. 
  6. ^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  7. ^ Ardiani, M. (Desember 2011). "Gaya Arsitektur di Perumahan Dinas Militer, Cimahi, Jawa Barat". Comtech. 2 (2): 613–617. 
  8. ^ "Nederlandsch-Indië". de Preanger-bode. 1903-02-28. Diakses tanggal 2024-10-01. 
  9. ^ "Station Tjimahi". Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië. 1905-02-02. Diakses tanggal 2024-10-01. 
  10. ^ "Station Tjimahi". de Preanger-bode. 1905-03-16. Diakses tanggal 2024-10-01. 
  11. ^ Bandung, Wisata. "Sejarah Cimahi sebagai Pusat Militer". wisatabdg.com. Diakses tanggal 2019-01-21. 
  12. ^ iplbi. "Desain Fasad Depan dan Ornamen pada Societeit Voor Officieren dan Stasiun KAI di Kota Cimahi – Seminar". doi:10.32315/sem.1.a289. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-01-21. Diakses tanggal 2019-01-21. 
  13. ^ Febriani, R. N. (2022-11-24). "Gedung Sudirman dan Stasiun Cimahi Ditetapkan Sebagai Bangunan Cagar Budaya Kota Cimahi". Pikiran Rakyat. Diakses tanggal 2024-03-13. 
  14. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 

Pranala luar

sunting

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Gadobangkong
menuju Padalarang
Padalarang–Kasugihan Cimindi
menuju Kasugihan