Stasiun Cicalengka

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Cicalengka (CCL) merupakan stasiun kereta api kelas I yang terletak di Panenjoan, Cicalengka, Bandung. Stasiun yang terletak pada ketinggian +689 m ini termasuk dalam Daerah Operasi II Bandung. Stasiun ini berada tak jauh dari Jalan Raya CicalengkaMajalaya. Stasiun ini adalah salah satu stasiun utama di Kabupaten Bandung yang masih aktif setelah adanya pemekaran wilayah Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat.

Stasiun Cicalengka
Kereta Api Indonesia
B23C23

Bangunan baru dan emplasemen Stasiun Cicalengka
Lokasi
Koordinat6°58′40″S 107°50′2″E / 6.97778°S 107.83389°E / -6.97778; 107.83389
Ketinggian+689 m
Operator
Letak
km 182+271 lintas BogorBandung
BanjarKutoarjoYogyakarta[1]
Jumlah peronSatu peron pulau yang tinggi
Jumlah jalur3 (jalur 3: sepur lurus)
LayananCommuter Line (Bandung Raya dan Garut)
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
  • CCL
  • 1605[2]
  • LENGKA
KlasifikasiI[2]
Sejarah
Dibuka10 September 1884
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Haurpugur
menuju Purwakarta
Commuter Line Bandung Raya
Purwakarta–Cicalengka
Terminus
Haurpugur
menuju Padalarang
Commuter Line Bandung Raya
Padalarang–Cicalengka
Haurpugur
menuju Purwakarta
Commuter Line Garut Nagreg
menuju Garut
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Cetak tiket mandiri Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Pusat informasi Musala Toilet Pertokoan/area komersial Ruang menyusui Isi baterai 
Tipe persinyalan
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun ini merupakan stasiun terminus bagi perjalanan KA Lokal Bandung Raya dan juga salah satu stasiun pemberhentian bagi perjalanan KA Lokal Cibatu.

Sejarah

sunting
 
Potret bersama orang Eropa di Stasiun Cicalengka, sekitar tahun 1923

Stasiun Cicalengka dibuka bersamaan dengan selesainya tahap 5 pembangunan jalur kereta api Priangan di tanggal 10 September 1884. Setelah mencapai Cicalengka, perusahaan kereta api milik pemerintah, Staatsspoorwegen (SS), meneruskan pekerjaan ke arah timur menuju Garut. Awalnya merupakan halte (stasiun menengah atau kecil), hingga pada tanggal 1 Maret 1903, ditingkatkan kelasnya menjadi 3e klasse station (stasiun besar kelas 3).[3]

Pada rentang tahun 1930-an, pemerintah kolonial Hindia Belanda berencana membangun jalur percabangan menuju Stasiun Majalaya untuk menjadi jalur kereta api lingkar Priangan. Pembangunan tersebut sempat terlaksana, tetapi krisis moneter ditambah pendudukan Jepang di Indonesia membuat pembangunannya tertunda dan mangkrak. Saat ini sisa bekas jalur percabangan tersebut hanya menyisakan railbed saja di beberapa titik.[4]

Bangunan dan tata letak

sunting

Stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 3 merupakan sepur lurus.

Lantai 1 Concourse stasiun
G

Lantai peron

Bangunan utama stasiun
Peron sisi (nonaktif sementara, dalam proses pembangunan ulang)
Jalur X Sepur belok (nonaktif sementara, dalam proses pembangunan ulang)
Jalur X Calon sepur lurus baru (dalam proses pembangunan)
Jalur 3 Sepur lurus
Jalur 2 (Haurpugur)      Commuter Line Bandung Raya, dari dan tujuan Padalarang
(Haurpugur)      Commuter Line Garut, tujuan Purwakarta, Padalarang, Cibatu, dan Garut (Nagreg)
Peron pulau
Jalur 1 (Haurpugur)      Commuter Line Bandung Raya, dari dan tujuan Padalarang
(Haurpugur)      Commuter Line Bandung Raya, tujuan Purwakarta
Memiliki jalur akses di ujung timur menuju sepur badug dan meja putar

Stasiun ini mempunyai turntable dan corong air yang sudah tidak berfungsi lagi. Pada tahun 2018, turntable stasiun dipugar dan dicat sehingga dapat digunakan kembali, tetapi pada praktiknya, turntable ini masih sangat jarang digunakan.

Stasiun ini mempunyai keunikan, yakni jika penumpang KA lokal belum turun dari kereta seluruhnya, penumpang yang akan naik tidak diizinkan untuk memasuki peron. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi penumpukan penumpang di dekat pintu kereta.

Terkait proyek jalur ganda lintas Bandung Raya tahap kedua pada petak Haurpugur–Cicalengka, di stasiun ini sedang ada perombakan besar-besaran. Rencananya stasiun ini akan menjadi stasiun paling ujung timur jalur ganda lintas tersebut. Terdapat bangunan baru yang sedang dibangun bersebelahan dengan bangunan lama stasiun, yang mana bangunan baru tersebut dilengkapi dengan skybridge seperti bangunan stasiun-stasiun di lintas Gedebage–Haurpugur. Sistem persinyalan di stasiun ini sudah diubah dari mekanik menjadi elektrik sejak Agustus 2024.[5] Operasional stasiun ini sudah dipindah ke bangunan baru stasiun ini bersamaan dengan penggantian persinyalan tersebut meskipun bangunan baru masih belum sepenuhnya selesai dibangun.

Bangunan lama stasiun ini akhirnya dibongkar pada akhir November 2024, meski setahun sebelumnya diprotes oleh komunitas taman bacaan masyarakat Lingkar Literasi Cicalengka. Bangunan lama tersebut memiliki nilai historis karena pernah dijejaki Presiden pertama RI Soekarno saat ditangkap dan ditahan di Penjara Banceuy tahun 1929;[6] Ernest Douwes Dekker (Setiabudi) pada tahun 1918; serta Wolff Schoemaker saat akan mengadakan ceramah di Pondok Pesantren Fathul Khoer. Bahkan, komunitas Lingkar Literasi Cicalengka pun menyelenggarakan petisi besar-besaran untuk menolak pembongkaran tersebut dengan mencatatkan 2.000 lebih tanda tangan di Change.org, kepada BTP Bandung, KAI Daop II, dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung, untuk menjadikan bangunan lama stasiun tersebut sebagai objek diduga cagar budaya (ODCB).[7][8]

Bongkaran bangunan lama stasiun ini direlokasi dan dibangun ulang 200 m di sebelah timur bangunan baru stasiun, di atas sebuah lahan kosong yang terletak di dekat tikungan arah Nagreg.[9]

Layanan kereta api

sunting

Kereta api lokal (Commuter Line)

sunting
Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
B Commuter Line Bandung Raya Cicalengka Purwakarta Perjalanan searah hanya pada malam hari.
Padalarang
Kiaracondong Perjalanan menuju Kiaracondong hanya sekali pada malam hari, sedangkan sebaliknya hanya dua kali pada pagi hari.
C Commuter Line Garut Garut Purwakarta Perjalanan menuju Purwakarta hanya pada siang hari, sedangkan sebaliknya pada pagi dan malam hari.
Padalarang Perjalanan searah hanya pada pagi hari.
Cibatu Perjalanan menuju Padalarang hanya pada pagi hari, sedangkan sebaliknya pada malam hari.

Insiden

sunting

Antarmoda pendukung

sunting

Angkutan pendukung yang tersedia di stasiun Cicalengka antara lain:[12]

Jenis Angkutan Umum No. Trayek Trayek Tujuan Akhir
Angkot Kabupaten Bandung Cicalengka–Cijolang[13] Cijolang (Garut)
Cicalengka–Majalaya[14] Terminal Majalaya
Cicalengka–Nagreg Nagreg
Cicalengka–Cikancung Cikancung

Galeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ "Nederlandsch-Indië". de Preanger-bode. 1903-02-28. Diakses tanggal 2024-10-01. 
  4. ^ Fauzan, Hevi (16 Februari 2022). "Dari Cicalengka, Perjuangan Melawan Ilusi (Kereta Garut Bag. 3)". sejarahbandung.id. Diakses tanggal 16-02-2022. 
  5. ^ Nurcahyo, Agung Tri (2024-08-22). "KAI Bandung Minta Maaf Ada Keterlambatan Jadwal Perjalanan Kereta Api pada 22-23 Agustus 2024". PRFM. Diakses tanggal 2024-07-03. 
  6. ^ K.H., Ramadhan (2014). Soekarno: Kuantar ke Gerbang. Yogyakarta: Bentang Pustaka. hlm. 125. 
  7. ^ Nurcahyo, A.T. (2023-06-20). "Muncul Petisi Jangan Hancurkan Stasiun Cicalengka yang Bersejarah, Ditandatangani Ribuan Pendukung". PRFM News. Diakses tanggal 2024-10-06. 
  8. ^ Nurhayati, E.S. (2023-06-27). "Stasiun Cicalengka Jadi Saksi Bisu Sejarah dan Ciptakan Kenangan Manis, Warga Tolak Perombakan Bangunan". Jabar Ekspres. Diakses tanggal 2024-10-06. 
  9. ^ Rajul, Awla. "Bangunan Terakhir Stasiun Cicalengka Dibongkar, Disebut-sebut akan Direlokasi". BandungBergerak.id. Diakses tanggal 2024-10-27. 
  10. ^ Kronologi perusakan Stasiun Cicalengka
  11. ^ Jonathan Pandapotan Purba (5 Januari 2024). "Kereta Bandung Raya Tabrakan dengan KA Turangga". Liputan6.com. Bandung: Surya Citra Media. Diakses tanggal 5 Januari 2024. 
  12. ^ "Angkutan Umum | Angkot Kota Bandung – TRANSPORTASI UMUM". transportasiumum.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-14. Diakses tanggal 2018-04-30. 
  13. ^ Trayek, Angkot SAE Baru Beroperasi di Dua. "Angkot SAE Baru Beroperasi di Dua Trayek". prfmnews.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-09. Diakses tanggal 2019-02-09. 
  14. ^ Ningrum, Desi Aditia. Winarno, Hery H, ed. "BBM naik, angkot di Kabupaten Bandung mogok operasi". Merdeka.com. Diakses tanggal 2019-02-09. 
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Haurpugur
menuju Padalarang
Padalarang–Kasugihan Nagreg
menuju Kasugihan