Stasiun Cikudapateuh
Stasiun Cikudapateuh (CTH) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di perbatasan antara Samoja di selatan dengan Kacapiring di utara, Batununggal, Bandung. Halte yang terletak pada ketinggian +691 m ini termasuk dalam Daerah Operasi II Bandung. Halte ini hanya melayani penumpang kereta api lokal saja.
B17C17
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Lokasi |
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Koordinat | 6°55′21″S 107°37′46″E / 6.92250°S 107.62944°E | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ketinggian | +691 m | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Operator | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Letak |
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jumlah peron | 2 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jumlah jalur | 2 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Layanan | Commuter Line (Bandung Raya (kecuali jadwal paling malam menuju Padalarang dan Kiaracondong) dan Garut) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Konstruksi | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jenis struktur | Atas tanah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Informasi lain | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kode stasiun |
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Klasifikasi | III/kecil[2] | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sejarah | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dibuka | 20 Februari 1899 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nama sebelumnya | Stopplaats Tjikoedah Pateuh | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Operasi layanan | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Fasilitas dan teknis | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Fasilitas | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tipe persinyalan |
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lokasi pada peta | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sejarah
suntingDalam rubrik surat pembaca de Preangerbode, tercatat bahwa pada tanggal 15 Oktober 1897 akan dibuka beberapa perhentian (stopplaats) baru di lintas Bandung, yakni Cimindi, Cibodas, dan Ciledug, berdasarkan pengumuman dari Staatsspoorwegen (SS). Stopplaats ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan kereta api lokal bagi kaum Inlanders (pribumi). Menanggapi pembukaan perhentian tersebut, muncul surat pembaca yang termuat dalam de Preangerbode edisi 11 Oktober 1897, bahwa perlu diadakan perhentian tambahan di antara Halte Kiaracondong dan Stasiun Bandung, yang dapat diberi nama Kaca-Kaca Wetan, Cikudapateuh, atau Cihapit, agar warga Kejaksan Ilir, Lengkong, Cianten, dan Cikawas tidak perlu menempuh jarak jauh untuk mencapai Stasiun Bandung. Juga mempertimbangkan penutupan Halte Kiaracondong, karena pada masa itu, halte ini lokasinya lebih jauh dari Bandung dan sedikit penumpang Inlanders yang naik turun di situ.[4]
Staatsspoorwegen (SS) akhirnya memutuskan bahwa nama perhentian yang disetujui adalah Tjikoedah Pateuh (Cikudapateuh). Perhentian ini dibuka bersama dengan Perhentian Gadobangkong, Andir, Rancakendal, dan Haurpugur. Rencana pembukaan perhentian-perhentian tersebut diiklankan di surat kabar de Preanger-bode pada 13 Februari 1899 oleh Eksploitasi Barat Staatsspoorwegen, yang mengumumkan bahwa perhentian-perhentian tersebut mulai beroperasi pada tanggal tanggal 20 Februari 1899.[5]
Catatan perjalanan kereta api yang berangkat dari perhentian ini adalah iklan SS yang termuat dalam de Preangerbode tanggal 2 Agustus 1900, yang memuat informasi perjalanan kereta luar biasa (KLB) untuk kelas 1, 2, dan 3 pada 4–6 Agustus 1900.[6] Karena semakin banyak yang menggunakan kereta api dari perhentian tersebut, SS memutuskan untuk meningkatkan stasiun ini menjadi Halte (setara stasiun kecil) pada tahun 1904.[7] Pada Desember 1907, SS membangun bangunan kecil sebagai ruang tunggu penumpang, hanya karena lonjakan penumpang yang terus meningkat membuat penumpang terpaksa berada di tempat terbuka.[8]
Pada tahun 1918, dilaksanakan proyek pembangunan jalur Bandung–Citeureup–Majalaya serta Citeureup-Banjaran–Pengalengan pada tahun 1921. Untuk jalur yang menuju ke perkebunan teh, maka dibangun jalur Bandung ke Kopo (Soreang) dan kemudian ke Ciwidey. Jalur kereta api yang terwujud adalah Bandung–Ciwidey dan Dayeuhkolot–Majalaya.[9]
Bangunan dan tata letak
suntingStasiun ini hanya memiliki dua jalur serta tidak mempunyai wesel. Dahulunya, halte ini mempunyai jalur cabang ke Ciwidey, markas kavaleri, dan lain-lain, tetapi kini semua jalur cabang tersebut sudah tidak aktif. Jalur tersebut sebenarnya tidak berawal dari stasiun ini, tetapi dimulai dari sebuah wesel percabangan di petak jalan antara stasiun ini dan Stasiun Kiaracondong.
Ke arah barat, menuju Stasiun Bandung terdapat percabangan nonaktif menuju ke TapiocaFabriek Haji HapLiongKie (Pabrik Tapioka Haji HapLiongKie). Percabangan tersebut diketahui dari peta zaman kolonial Hindia Belanda tahun 1921 yang diterbitkan oleh Leiden University.
GLantai peron | Jalur 2 | ← (Bandung) Commuter Line Garut menuju Padalarang/Purwakarta
← (Bandung) Commuter Line Bandung Raya menuju Padalarang/Purwakarta |
Peron pulau | ||
Jalur 1 | Commuter Line Garut menuju Cibatu/Garut (Kiaracondong) →
Commuter Line Bandung Raya menuju Cicalengka (Kiaracondong) → | |
Peron sisi | ||
Bangunan utama stasiun |
Layanan kereta api
suntingLokal (Commuter Line)
suntingNama kereta api | Relasi perjalanan | Keterangan | |
---|---|---|---|
B Commuter Line Bandung Raya | Cicalengka | Purwakarta | Perjalanan searah hanya pada malam hari. |
Padalarang | Kecuali jadwal paling malam menuju Padalarang. | ||
C Commuter Line Garut | Garut | Purwakarta | Perjalanan menuju Purwakarta hanya pada siang hari, sedangkan sebaliknya pada pagi dan malam hari. |
Padalarang | Perjalanan searah hanya pada pagi hari. | ||
Cibatu | Perjalanan menuju Padalarang hanya pada pagi hari, sedangkan sebaliknya pada malam hari. |
Antarmoda pendukung
suntingAngkutan pendukung yang tersedia di Stasiun Cikudapateuh antara lain:[10]
Jenis Angkutan Umum | No. Trayek | Trayek | Tujuan Akhir |
---|---|---|---|
Trans Metro Bandung | K2 | Terminal Cicaheum–Andir | Terminal Cicaheum |
Pertigaan Jalan Jenderal Sudirman dan Elang Raya | |||
K5 | Terminal Antapani–Stasiun Bandung | Terminal Antapani | |
Trans Bandung Raya (DAMRI) | D11 | Kampus UIN Sunan Gunung Djati–Terminal Leuwipanjang | Kampus UIN Sunan Gunung Djati |
Terminal Leuwipanjang |
Galeri
sunting-
Bangunan stasiun difoto dari jalur kereta api pada 2021
-
Suasana peron Stasiun Cikudapateuh
-
Stasiun Cikudapateuh pada tahun 2018
Referensi
sunting- ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.
- ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46).
- ^ "Van Bandoeng schrijft men aan het Nieuwsblad". de Preanger-bode. 1897-10-11. Diakses tanggal 2024-10-01.
- ^ Schafsma, S. (1899-02-13). "Staatsspoorwegen Westerlijnen". De Preanger-bode. hlm. 3. Diakses tanggal 2024-10-01.
- ^ "Staatsspoorwegen op Java - Westerlijnen (advertentie)". de Preangerbode. 2 Agustus 1900. Diakses tanggal 2024-12-08.
- ^ "Men deelt ons mede..." de Preangerbode. 28 Februari 1904. Diakses tanggal 2024-12-08.
- ^ "Tjikoedapateuh Vooruit!". de Preangerbode. 11 Desember 1907. Diakses tanggal 2024-12-08.
- ^ Finesso 2010, hlm. 3.
- ^ "Angkutan Umum | Angkot Kota Bandung – TRANSPORTASI UMUM". transportasiumum.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-14. Diakses tanggal 2018-04-30.
Stasiun sebelumnya | Lintas Kereta Api Indonesia | Stasiun berikutnya | ||
---|---|---|---|---|
Bandung menuju Padalarang
|
Padalarang–Kasugihan | Kiaracondong menuju Kasugihan
| ||
Bandung Terminus
|
Bandung–Ciwidey | Cibangkonglor menuju Ciwidey
|