Stasiun Rawa Buntu

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Rawa Buntu (RU) adalah stasiun kereta api kelas III yang terletak di Kelurahan Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan. Stasiun yang terletak pada ketinggian +40 meter ini letaknya berdekatan dengan kompleks BSD, dan hanya melayani perjalanan KRL Commuter Line saja.

Stasiun Rawa Buntu
KAI Commuter
R07

Tampak depan perspektif Stasiun Rawa Buntu, 2024
Lokasi
Koordinat6°19′3″S 106°40′32″E / 6.31750°S 106.67556°E / -6.31750; 106.67556
Ketinggian+40 m
Operator
Otoritas transitBadan Pengelola Transportasi Jabodetabek
Letak
km 28+790 lintas BataviaTanah AbangRangkasbitungMerak[1]
Jumlah peronDua peron sisi yang tinggi
Jumlah jalur2
  • jalur 1: sepur lurus arah Serpong–Rangkasbitung
  • jalur 2: sepur lurus arah Tanah Abang
LayananKRL Commuter Line
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII[2]
Sejarah
Dibuka1911
Dibangun kembali2013-2014
Elektrifikasi1992-1994
Nama sebelumnyaRawaboentoe
Perusahaan awalStaatsspoorwegen
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Sudimara Commuter Line Rangkasbitung
Tanah Abang–Rangkasbitung
Serpong
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun ini terletak tidak jauh dari pintu keluar Serpong di jalan tol Jakarta-Serpong sebelah barat. Selain itu, letak stasiun ini juga cukup strategis karena berdekatan dengan kompleks perumahan daerah Serpong.

Bangunan dan tata letak

sunting

Pada awal era 2000-an, Stasiun Rawa Buntu hanya memiliki 1 jalur saja untuk aktivitas naik dan turun penumpang. Sejak pengoperasian jalur ganda di lintas Tanah AbangSerpong per 4 Juli 2007, tata letak stasiun ini berubah dengan menambahkan jalur 2 sebagai sepur baru. Peron stasiun ini juga direnovasi menjadi peron yang lebih tinggi pada tahun 2007—2009, agar aktivitas naik dan turun penumpang KRL menjadi lebih mudah.

Sejak Oktober 2014, Stasiun Rawa Buntu dapat melayani KRL dengan stamformasi 10 kereta seiring dengan selesainya renovasi dan perpanjangan peron. Namun, KRL dengan panjang 10 kereta ini baru beroperasi di Green Line (kini Lin Rangkasbitung) pada Januari 2016.[3] Dalam rancangan pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tangsel, PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT KAI Commuter Jabodetabek (KAI Commuter), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSD) tahun 2012, stasiun ini direnovasi agar warga BSD dapat menggunakan jasa angkutan KRL ke berbagai jurusan.[4][5]

Pada tahun 2021, Pemerintah Kota Tangerang Selatan menetapkan stasiun ini, bersama dengan Stasiun Sudimara, Daan Mogot, PTPN Cilenggang, dan Makam Raden Papak sebagai calon cagar budaya baru.[6]

Pada tahun 2020, peron Stasiun Rawa Buntu telah diperpanjang kembali sehingga dapat melayani KRL dengan rangkaian hingga 12 kereta, serta dibangun sebuah apartemen yang terintegrasi dengan bangunan stasiun ini.

 

  R07  

G Bangunan utama stasiun
P
Lantai peron
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan
Jalur 1 (Serpong)      Commuter Line Rangkasbitung menuju Serpong/Tigaraksa/Rangkasbitung
Jalur 2      Commuter Line Rangkasbitung menuju Tanah Abang (Sudimara)
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan
G Bangunan utama stasiun


Layanan kereta api

sunting
Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
  Commuter Line Rangkasbitung Tanah Abang Rangkasbitung

Antarmoda pendukung

sunting
Jenis angkutan Nomor rute Tujuan
Trans Anggrek TA2 Stasiun Rawa Buntu—Terminal Pondok Cabe

Insiden

sunting

Pada tanggal 6 Agustus 2023, seorang warga tewas tertabrak KRL dekat Stasiun Rawa Buntu. Diduga korban menyebrang rel sembari bermain ponsel dan tidak mengetahui datangnya kereta. Korban yang belum diketahui identitasnya ini mengalami luka parah dan kemudian meninggal di tempat. Jenazah korban kemudian dievakuasi oleh petugas Polres Tangerang Selatan ke RSUD Tangerang.[7]

Pada tanggal 27 Mei 2024, pukul 19.00, seorang pemuda tewas tertabrak Commuter Line Rangkasbitung tujuan Parung Panjang. Jasad korban dievakuasi ke RSUD Kabupaten Tangerang. Berdasarkan hasil identifikasi, korban tersebut bernama Hanif Al Husaini, mahasiswa program sarjana jurusan Biologi Universitas Indonesia.[8][9]

Referensi

sunting
  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ "Commuter Line Rangkaian 10 Gerbong Mulai Beroperasi di Jalur Tanah Abang - Maja - Tribunnews.com". Tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-16. Diakses tanggal 2017-10-18. 
  4. ^ "Lima Stasiun di Tangsel Yang Wajib Diketahui". dtangsel.sch.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-19. Diakses tanggal 2023-02-19. 
  5. ^ "Dua Stasiun di Tangsel Segera Direnovasi Total". tangerangnews.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-16. Diakses tanggal 2017-10-18. 
  6. ^ developer, mediaindonesia com. "Tangsel Rencanakan Penataan 62 Objek Cagar Budaya". mediaindonesia.com. Diakses tanggal 2024-11-11. 
  7. ^ Zuliansyah, Rangga Agung (2023-08-06). "Diduga Nyebrang Sambil Main HP, Pria Ini Tewas Tertabrak Kereta dekat Stasiun Rawa Buntu Tangsel". TangerangNews.com. Tangerang. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-11. Diakses tanggal 2023-08-09. 
  8. ^ "hanif al husaini ditabrak krl - Penelusuran Google". www.google.com. Diakses tanggal 2024-07-29. 
  9. ^ "Mahasiswa UI Tewas Tertabrak Kereta di Rawa Buntu Tangsel". SINDOnews Metro. Diakses tanggal 2024-05-28. 
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Serpong
menuju Merak
Merak–Tanah Abang–Kampung Bandan Sudimara