Kota Tangerang Selatan
Kota Tangerang Selatan (bahasa Sunda: ᮒᮍᮨᮛᮀ ᮊᮤᮓᮥᮜ᮪, translit. Tangerang Kidul; atau disingkat Tangsel) adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Banten, Indonesia. Kota ini terletak 90 km sebelah tenggara ibu kota Provinsi Banten, yaitu Kota Serang. Kota ini merupakan bagian dari kawasan metropolitan Jakarta Raya dan terletak 30 km di bagian barat Jakarta. Pada pertengahan tahun 2024, jumlah penduduk Tangerang Selatan sebanyak 1.429.529 jiwa.[1]
Kota Tangerang Selatan | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Aksara Sunda | ᮒᮍᮨᮛᮀ ᮊᮤᮓᮥᮜ᮪ |
• Abjad Pegon | تڠيراڠ سلتن |
Julukan: Kota Anggrek | |
Motto: Cerdas, modern, religius | |
Koordinat: 6°17′20″S 106°43′05″E / 6.2889°S 106.7181°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Banten |
Tanggal berdiri | 26 November 2008 |
Dasar hukum | UU Nomor 51 Tahun 2008 |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Wali Kota | Benyamin Davnie |
• Wakil Wali Kota | Pilar Saga Ichsan |
• Sekretaris Daerah | Bambang Noertjahjo |
Luas | |
• Total | 164,86 km2 (63,65 sq mi) |
Peringkat | 54 |
Populasi (30 Juni 2024)[1] | |
• Total | 1.429.529 |
• Peringkat | 14 |
• Kepadatan | 8,700/km2 (22,000/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• Bahasa | Indonesia Sunda (Tangerang) Betawi |
• IPM | 83,57 (2023) sangat tinggi [2] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 021 |
Pelat kendaraan | B |
Kode Kemendagri | 36.74 |
DAU | Rp 619.411.148.000.- |
Situs web | www |
Sejarah
suntingKota Tangerang Selatan awalnya termasuk di wilayah keresidenan Batavia. Keresidenan ini telah dibentuk pada zaman penjajahan Belanda. Kemudian berkembang menjadi bagian dari Kabupaten Tangerang. Pada saat itu, ada 3 etnis yang mendominasi di Tangerang Selatan, yakni Mayoritas orang Betawi, Sunda, dan Tionghoa.[3]
Kota Tangerang Selatan mulai menjadi kota mandiri sejak tahun 2008. Pembentukan wilayah ini sebagai kota otonom berawal dari keinginan warga di kawasan Tangerang Selatan untuk menyejahterakan masyarakat. Warga merasa kurang diperhatikan oleh pemerintah Kabupaten Tangerang sehingga banyak fasilitas terabaikan.[3][4]
Berdasarkan hal itu, bertahun-tahun dilakukan perundingan akhirnya dibuatlah sebuah Undang Undang pendirian Tangerang Selatan yaitu UU Nomor 51 Tahun 2008, tertanggal 26 November 2008. Undang Undang tersebut kemudian menjadi pelengkap dari sejarah Kota Tangerang Selatan.[5] Pembentukan Kota Tangerang Selatan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto, dengan 7 kecamatan hasil pemekaran dari Kabupaten Tangerang yang telah disetujui oleh DPRD Kabupaten Tangerang pada 27 Desember 2006.[3]
Pada 27 Desember 2006, DPRD Kabupaten Tangerang menyetujui terbentuknya Kota Tangerang Selatan yang terdiri atas 7 kecamatan, yakni kecamatan Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, Serpong, Serpong Utara dan Setu.[3] Serta menetapkan kecamatan Ciputat sebagai pusat pemerintahan.
Pemerintah Kabupaten Tangerang juga telah menyiapkan dana sebesar 20 Milyar untuk proses awal berdirinya Kota Tangerang Selatan. Dana itu dianggarkan untuk biaya operasional kota baru selama 1 tahun pertama dan merupakan modal awal dari daerah induk untuk wilayah hasil pemekaran.
Geografis
suntingTangerang Selatan terletak di bagian timur Provinsi Banten yaitu pada titik koordinat 106'38'–106'47’ BT dan 06'13'30'–06'22'30' LS. Wilayah Kota Tangerang Selatan diantaranya dilintasi oleh Kali Angke, Kali Pesanggrahan dan Sungai Cisadane sebagai batas administrasi kota di sebelah barat.
Letak geografis Tangerang Selatan berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta pada sebelah utara dan timur, selain itu Tangerang Selatan juga menjadi salah satu daerah yang menghubungkan Provinsi Banten dengan Provinsi Jawa Barat.
Batas Wilayah
suntingUtara | Kota Tangerang |
Timur | Kota Administrasi Jakarta Selatan dan Kota Depok |
Selatan | Kota Depok dan Kabupaten Bogor |
Barat | Kabupaten Tangerang |
Topografi
suntingSebagian besar wilayah Kota Tangerang Selatan merupakan dataran rendah dan memiliki topografi yang relatif datar dengan kemiringan tanah rata-rata 0–3% sedangkan ketinggian wilayah antara 0 – 25 m dpl. Untuk kemiringan garis besar terbagi dari 2 bagian, yaitu :
- Kemiringan antara 0–3% meliputi Kecamatan Ciputat, Kecamatan Ciputat Timur, Kecamatan Pamulang, Kecamatan Serpong dan Kecamatan Serpong Utara.
- Kemiringan antara 3–8% meliputi Kecamatan Pondok Aren dan Kecamatan Setu.
Geologi
suntingKota Tangerang Selatan merupakan daerah yang relatif datar. Beberapa kecamatan memiliki lahan yang bergelombang seperti di perbatasan antara Kecamatan Setu dan Kecamatan Pamulang serta sebagian di Kecamatan Ciputat Timur.
Kondisi geologi Tangerang Selatan umumnya adalah batuan alluvium, yang terdiri dari batuan lempung, lanau, pasir, kerikil, dan bongkah. Jenis batuan ini mempunyai tingkat kemudahan dikerjakan yang baik sampai sedang, unsur ketahanan terhadap erosi cukup baik oleh karena itu wilayah Kota Tangerang Selatan masih cukup layak untuk kegiatan perkotaan. Dilihat dari sebaran jenis tanahnya, pada umumnya di Tangerang Selatan berupa asosiasi latosol merah dan latosol coklat kemerahan yang secara umum cocok untuk pertanian atau perkebunan.[butuh rujukan]
Meskipun demikian, dalam kenyataannya makin banyak yang berubah penggunaannya untuk kegiatan lainnya yang bersifat non-pertanian. Untuk sebagian wilayah seperti Kecamatan Serpong dan Kecamatan Setu, jenis tanah ada yang mengandung pasir khususnya untuk wilayah yang dekat dengan Sungai Cisadane.
Iklim
suntingIklim di wilayah Kota Tangerang Selatan adalah iklim tropis bertipe (Af) dengan intensitas curah hujan tahunan berkisar antara 1.500–2.400 mm per tahun. Temperatur udara berada di sekitar 23 °C–35 °C. Rata-rata kelembaban udara adalah 80,0% sedangkan intensitas matahari adalah 49,0%. Keadaan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari dan Februari, yaitu >250 mm per bulan, sedangkan keadaan curah hujan terendah terjadi di bulan Agustus >70 mm dan rata-rata curah hujan dalam setahun adalah ±165 mm. Rata-rata hari hujan per tahun berkisar antara 80 hingga 120 hari hujan per tahun. Rata-rata kecepatan angin dalam setahun adalah 4,9 km/jam dan kecepatan maksimum rata-rata 38,3 km/jam.
Data iklim Tangerang Selatan, Banten, Indonesia | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 30.9 (87.6) |
31 (88) |
32.1 (89.8) |
32.6 (90.7) |
32.7 (90.9) |
32.6 (90.7) |
32.6 (90.7) |
32.9 (91.2) |
33.4 (92.1) |
33.4 (92.1) |
32.7 (90.9) |
31.8 (89.2) |
32.39 (90.33) |
Rata-rata harian °C (°F) | 26.4 (79.5) |
26.3 (79.3) |
26.8 (80.2) |
27.2 (81) |
27.4 (81.3) |
27.2 (81) |
26.9 (80.4) |
27 (81) |
27.4 (81.3) |
27.5 (81.5) |
27.3 (81.1) |
26.9 (80.4) |
27.03 (80.67) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 23.4 (74.1) |
23.3 (73.9) |
23.6 (74.5) |
23.8 (74.8) |
23.8 (74.8) |
23.4 (74.1) |
22.9 (73.2) |
22.9 (73.2) |
23.1 (73.6) |
23.5 (74.3) |
23.6 (74.5) |
23.5 (74.3) |
23.4 (74.11) |
Presipitasi mm (inci) | 275 (10.83) |
291 (11.46) |
188 (7.4) |
204 (8.03) |
163 (6.42) |
106 (4.17) |
84 (3.31) |
65 (2.56) |
80 (3.15) |
156 (6.14) |
215 (8.46) |
200 (7.87) |
2.027 (79,8) |
Rata-rata hari hujan | 13 | 13 | 9 | 9 | 8 | 5 | 4 | 3 | 4 | 7 | 10 | 10 | 95 |
% kelembapan | 85.5 | 86.1 | 84.2 | 82.7 | 81.8 | 78.7 | 76.5 | 74.6 | 73.8 | 76.7 | 80.5 | 82.9 | 80.33 |
Rata-rata sinar matahari bulanan | 141 | 160 | 208 | 232 | 245 | 251 | 284 | 295 | 263 | 254 | 206 | 183 | 2.722 |
Sumber #1: BMKG[6] | |||||||||||||
Sumber #2: Climate-Data.org[7] & Weatherbase[8] |
Pemerintahan
suntingWali Kota
suntingWali kota Tangerang Selatan adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kota Tangerang Selatan. Wali kota Tangerang Selatan bertanggungjawab kepada gubernur provinsi Banten. Saat ini, wali kota atau kepala daerah yang menjabat di Kota Tangerang Selatan ialah Benyamin Davnie, dengan wakil wali kota Pilar Saga Ichsan. Mereka menang pada Pemilihan umum Wali Kota Tangerang Selatan 2020, untuk periode jabatan 2021-2024, dan dilantik oleh Gubernur Banten, Wahidin Halim, pada tanggal 26 April 2021 di Pendopo Provinsi Banten Kota Serang.[9] Benyamin merupakan wali kota Tangerang Selatan ke-2 setelah kota dibentuk tahun 2008.
No | Wali Kota | Mulai jabatan | Akhir jabatan | Prd. | Ket. | Wakil Wali Kota | |||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
2 | Drs. H. Benyamin Davnie | 26 April 2021 | petahana | 3 (2020) |
[9] | Pilar Saga Ichsan |
Dewan Perwakilan
suntingBerikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Tangerang Selatan dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014–2019[10][11] | 2019–2024[12] | 2024–2029 | ||
PKB | 3 | 4 | 5 | |
Gerindra | 7 | 8 | 6 | |
PDI-P | 9 | 8 | 7 | |
Golkar | 9 | 10 | 11 | |
NasDem | (baru) 3 | 0 | 1 | |
PKS | 5 | 8 | 9 | |
Hanura | 6 | 1 | 0 | |
PAN | 3 | 2 | 2 | |
Demokrat | 3 | 5 | 4 | |
PSI | (baru) 4 | 4 | ||
PPP | 2 | 0 | 1 | |
Jumlah Anggota | 50 | 50 | 50 | |
Jumlah Partai | 10 | 9 | 10 |
Kecamatan
suntingKota Tangerang Selatan terdiri dari 7 kecamatan dan 54 kelurahan dengan jumlah penduduk pada tahun 2017 diperkirakan sebesar 1.244.204 jiwa dan luas wilayah 147,19 km² dengan kepadatan 8.453 jiwa/km².[13][14]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Tangerang Selatan, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Ibu kota | Kodepos[15] | Jumlah Kelurahan |
Daftar Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|
36.74.04 | Ciputat | Sawah | 15411-15414 | 7 | |
36.74.05 | Ciputat Timur | Pondok Ranji | 15441-15446 | 6 | |
36.74.06 | Pamulang | Pamulang Barat | 15431-15438 | 8 | |
36.74.03 | Pondok Aren | Perigi Baru | 15421-15429 | 11 | |
36.74.01 | Serpong | Serpong | 15311-15318 | 9 | |
36.74.02 | Serpong Utara | Pondok Jagung | 15331-15337 | 7 | |
36.74.07 | Setu | Babakan | 15341-15346 | 6 | |
TOTAL | 54 |
Demografi
suntingSuku bangsa
suntingKota Tangerang Selatan berada di pulau Jawa, dan berbatasan langsung dengan DKI Jakarta. Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2020, per bulan September 2020, penduduk kota ini sebanyak 1.354.350 jiwa, dimana laki-laki sebanyak 678.159 jiwa dan perempuan sebanyak 676.191 jiwa.[16] Luas wilayah Tangerang Selatan yakni km, sehingga kepadatan penduduk sekitar jiwa/km.[1]
Kota Tangerang Selatan termasuk sebagai salah satu kota industri, sehingga banyak penduduk dari luar provinsi Banten bekerja dan menetap di Tangerang Selatan. Hal ini juga memengaruhi keberagaman penduduk kota ini, baik dari segi suku bangsa maupun agama yang dianut. Dahulu, penduduk Tangerang Selatan umumnya didominasi oleh tiga etnis, yakni Betawi, Sunda Banten, dan Tionghoa. Suku Sunda Banten mendominasi daerah bagian barat Tangerang Selatan, yakni disebelah barat sepanjang aliran Sungai Cisadane. Secara geografis, penyebarannya terdapat di Serpong, Serpong Utara, dan sebagian Setu.[3]
Bahasa
suntingBahasa daerah yang digunakan di Kota Tangerang Selatan adalah bahasa Betawi dan bahasa Sunda dialek Tangerang. Bahasa Betawi dituturkan hampir di seluruh wilayah Tangerang Selatan, kecuali di bagian barat sepanjang aliran Sungai Cisadane. Sedangkan bahasa Sunda dituturkan di sebelah barat sepanjang aliran Sungai Cisadane, yang dominannya digunakan di kampung-kampung yang berada di pinggir aliran sungai, khususnya di Serpong Utara. Di beberapa kelurahan yang terletak di bagian barat juga terdapat beberapa wilayah peralihan bahasa yang kebanyakan terdapat di Serpong, Setu, dan sebagian kecil kampung di Pondok Aren bagian barat.[17]
Terdapat sebuah kampung di kecamatan Setu yakni Kampung Ekowisata dan Budaya Sunda Keranggan yang dahulu hampir seluruh masyarakatnya menggunakan bahasa Sunda (saat ini hanya dituturkan secara dominan di 2 RT).[18][19]
Agama
suntingBerdasarkan data Kementerian Dalam Negeri 2024 menunjukkan bahwa mayoritas penduduk kota Tangerang Selatan menganut agama Islam yakni sebanyak 89,22%. Penduduk dari suku Sunda, Jawa, Betawi, Banten, Minangkabau, Melayu, pada umumnya beragama Islam. Pemeluk agama Kristen sebanyak 9,54%, dengan rincian Protestan sebanyak 5,97% dan Katolik 3,57%, yang umumnya dianut oleh suku Batak, Minahasa, Tionghoa, sebagian kecil Jawa, dan lainnya. Kemudian penduduk yang menganut agama Buddha sebanyak 0,97%, umumnya adalah orang Tionghoa, dan agama Hindu dianut sebanyak 0,22%, umumnya adalah orang Bali dan Konghucu dianut sebanyak 0,05%.[1]
Perekonomian
suntingPerkembangan PDRB
suntingProduk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Kota Tangerang Selatan pada tahun 2007 adalah sebesar Rp.5.256.882, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan adalah sebesar Rp.2.768.764. Dengan jumlah penduduk pertengahan tahun 2007 mencapai 1.042.682 orang, PDRB per-kapita adalah sebesar Rp.5.042.000.
Perkembangan PDRB Kota Tangerang Selatan cenderung menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun demikian juga dengan PDRB per-kapita. Pada tahun 2007, Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) adalah sebesar 6,51%. Pada tahun 2003, PDRB per-kapita atas dasar harga konstan adalah sebesar Rp 863.517. Kecamatan yang memberikan kontribusi paling besar adalah Kecamatan Ciputat Timur yaitu sebesar Rp 167 Trilyun atau 31,93% dari total PDRB. Sedangkan yang terkecil adalah Kecamatan Setu dengan Rp 71 Trilyun atau 1,35%.
Struktur Ekonomi
suntingBerdasarkan Data PDRB tahun 2007, struktur ekonomi Tangerang Selatan didominasi oleh sektor Usaha Pengangkutan dan Komunikasi (30,29%) serta Perdagangan Hotel dan Restoran (26,81%). Sektor lain yang juga memberikan kontribusi cukup besar adalah Bank, Persewaan dan Jasa Perusahaan (15,40%).
Struktur ekonomi tersebut menunjukkan bahwa perekonomian Tangerang Selatan didominasi oleh sektor tersier, yaitu Pengangkutan dan Komunikasi, Perdagangan Hotel dan Restoran serta Bank, Persewaan dan Jasa Perusahaan, yang memberikan kontribusi hampir 90%.
Sektor sekunder berupa Industri Pengolahan; Listrik, Gas, Air Bersih, dan Konstruksi memberikan kontribusi 8,76%, dan sektor primer seperti Pertanian, Pertambangan dan Penggalian hanya memberikan kontribusi kurang dari 2%. Jika dilihat kecenderungan sejak tahun 2004 hingga tahun 2007, sektor primer dan sekunder mengecil kontribusinya secara signifikan sedangkan sektor tersier meningkat kontribusinya.
Pendidikan
suntingPada tahun 2020 Kota Tangerang Selatan memiliki 1.131 sekolah, 269.593 siswa dan 15.398 guru yang tersebar di berbagai kecamatan, meliputi jenjang TK, SD, SMP, dan SMA[20]. Dengan rincian sebagai berikut;
Kecamatan | Jumlah Sekolah Tahun 2023 | Jumlah Siswa Tahun 2023 | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
TK | SD | SMP | SMA | SMK | TK | SD | SMP | SMA | SMK | |
Setu | 31 | 15 | 10 | 2 | 5 | 648 | 8.010 | 3.251 | 1.763 | 2.314 |
Serpong | 62 | 59 | 41 | 27 | 13 | 2.318 | 20.820 | 9.706 | 5.615 | 3.095 |
Pamulang | 103 | 71 | 42 | 15 | 15 | 3.494 | 25.940 | 10.783 | 4 474 | 7.635 |
Ciputat | 87 | 55 | 37 | 15 | 16 | 2.912 | 23.426 | 8.435 | 7.081 | 8.445 |
Ciputat Timur | 65 | 28 | 19 | 10 | 14 | 2.288 | 12.548 | 7.873 | 4.004 | 2.610 |
Pondok Aren | 122 | 78 | 46 | 21 | 15 | 4.001 | 28.810 | 11.445 | 5.106 | 4.560 |
Serpong Utara | 45 | 35 | 18 | 10 | 4 | 1.746 | 13.273 | 6.323 | 3.667 | 3.001 |
Kota Tangerang Selatan | 515 | 341 | 213 | 100 | 82 | 17.872 | 132.827 | 57.816 | 31.710 | 31.660 |
Perguruan Tinggi
suntingKota Tangerang Selatan menjadi lokasi berapa Perguruan Tinggi terkemuka, antara lain;
- Perguruan Tinggi Kedinasan
- Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN-STAN)
- Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG)
Perguruan Tinggi Negeri
- UIN Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta)
- Universitas Terbuka (UT)
Perguruan Tinggi Swasta
- Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ)
- Universitas Pamulang (UNPAM)
- Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI Kampus BSD)
- Universitas Pembangunan Jaya (UPJ)
- Universitas Internasional Liaison Indonesia (IULI)
- Institut Teknologi Indonesia (ITI)
- Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITBAD)
- Institut Teknologi dan Bisnis Swadharma (ITBS)
- Institut Teknologi Tangerang Selatan (ITTS)
- Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ)
- Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI (STIAMI Kampus E)
- BINUS ASO School of Engineering (BASE)
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten (STIKES Banten)
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kharisma Persada (STIKES MASDA)
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Darma Husada (STIKES WDH)
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Paripurna (STIE Paripurna)
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bisnis Indonesia (STIEBI Kampus Ciputat)
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ganesha (STIE Ganesha)
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Islamiyah (STIE Islamiyah)
- Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen IMMI (STIMA IMMI)
- Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Amanah Al-Gontory (STAI AAAG)
- Sekolah Tinggi Agama Islam Fatahillah Serpong (STAI Fatahillah)
- Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Amin (STIT Al-Amin)
- Sekolah Tinggi Internasional Konservatori Musik Indonesia (STIKMI)
- Politeknik Pariwisata Sahid
- Akademi Pariwisata Nusantara (AKPARNUS)
- Akademi Refraksi Optisi dan Optometri Gapopin (ARO Gapopin)
- Akademi Refraksi Optisi Leprindo (ARO Leprindo)
Kesehatan
suntingRumah Sakit
sunting- RSUD Tangerang Selatan
- RSUD Pondok Aren
- RSUD Serpong Utara
- RS Aria Sentra Medika
- RS Bhineka Bhakti Husada
- RS Buah Hati Ciputat
- RS Bunda Dalimah
- RS Eka BSD
- RS Hermina Ciputat
- RS Hermina Serpong
- RS Ichsan Medical Centre
- RS Insan Permata
- RS Islam Asshobirin
- RS Jiwa Dharma Graha
- RS Medika BSD
- RS Mitra Keluarga Bintaro
- RS Mitra Keluarga Pamulang
- RS Omni Internasional
- RS Permata Pamulang
- RS Pondok Indah Bintaro
- RS Premier Bintaro
- RS Proklamasi BSD
- RS Rumah Indonesia Sehat
- RS Sari Asih Ciputat
- RS Syarif Hidayatullah
- RSIA Buah Hati Pamulang
- RSIA Cinta Kasih
- RSIA Citra Ananda
- RSIA Dhia
- RSIA Lestari
- RSIA Permata Sarana Husada
- RSIA Prima Medika
- RSIA Putra Dalimah
- RSIA Vitalaya
Puskesmas
sunting- Puskesmas Ciputat
- Puskesmas Jombang
- Puskesmas Kampung Sawah
- Puskesmas Pamulang
- Puskesmas Pondok Aren
- Puskesmas Pondok Jagung
- Puskesmas Serpong
- Puskesmas Serpong II
- Puskesmas Setu
- Puskesmas Ciputat Timur
- Puskesmas Jurang Mangu
- Puskesmas Perigi
- Puskesmas Kranggan
- Puskesmas Paku Alam
- Puskesmas Benda Baru
- Puskesmas Pondok Kacang Timur
- Puskesmas Pondok Benda
- Puskesmas Pondok Ranji
- Puskesmas Pondok Betung
- Puskesmas Pondok Pucung
- Puskesmas Rengas
- Puskesmas Pisangan
- Puskesmas Bakti Jaya
- Puskesmas Rawa Buntu
- Puskesmas Situ Gintung
Transportasi
suntingStasiun
suntingKota Tangerang Selatan memiliki 5 stasiun Commuter Line yang masih beroperasi, diantaranya:
Selain itu, Kota Tangerang Selatan juga memiliki 1 stasiun yang sudah berhenti beroperasi dikarenakan Vandalisme, yaitu:
Pusat perbelanjaan
sunting- Bintaro Jaya Xchange (Pondok Aren)
- Plaza Bintaro Jaya (Pondok Aren)
- Trans Park Bintaro (Pondok Aren)
- Living World Alam Sutera (Serpong Utara)
- BSD Plaza (Serpong)
- ITC BSD (Serpong)
- WTC Matahari Serpong (Serpong)
- BSD Junction (Serpong)
- Teraskota (Serpong)
- Serpong Plaza (Serpong) (Tutup)
- Paradise Walk (Serpong)
- Pamulang Square (Pamulang)
- Living Plaza Pamulang (Pamulang)
- Living Plaza Bintaro (Pondok Aren)
- Living Plaza Ciputat (Ciputat)
Jalan Tol
suntingReferensi
sunting- ^ a b c d e "Visualisasi Data Kependudukan Kementerian Dalam Negeri - Dukcapil 2024" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 31 Juli 2024.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023". www.banten.bps.go.id. Diakses tanggal 11 Maret 2024.
- ^ a b c d e "Sejarah, Demografi, dan Kondisi Kota Tangerang Selatan". tangselmedia.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-01. Diakses tanggal 1 Februari 2022.
- ^ "Sejarah Kota Tangerang Selatan". www.tangerangselatankota.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-31. Diakses tanggal 1 Februari 2022.
- ^ "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 Juli 2019. Diakses tanggal 8 Desember 2021.
- ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 72 & 137. Diakses tanggal 24 September 2024.
- ^ "Ciputat, Banten, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 4 September 2020.
- ^ "CIPUTAT, INDONESIA". Weatherbase. Diakses tanggal 4 September 2020.
- ^ a b Sutrisna, Tria (25 April 2021). Nursita Sari, Nursita, ed. "Pagi Ini, Benyamin-Pilar Dilantik Jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-01. Diakses tanggal 1 Februari 2022.
- ^ Puskapol UI (11 November 2014). "Hasil Pemilu 2014 Provinsi Banten". Diakses tanggal 13 Maret 2019.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Tangerang Selatan 2014-2019
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Tangerang Selatan 2019-2024.Detikcom
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ Kode Pos Kota Tangerang Selatan
- ^ "Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin". tangselkota.bps.go.id. September 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-01. Diakses tanggal 1 Februari 2022.
- ^ "Paguyuban Pemuda Sunda Tangsel Bakal dibentuk, Siapa Ketuanya?". tangseloke.com. 20 Mei 2020. Diakses tanggal 18 Desember 2023.
- ^ "Kampung Wisata Keranggan Atau Kampung Budaya Sunda?". www.bidiktangsel.com. 4 Juni 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2023.
- ^ "Pilar Sebut Banyak Perkampungan di Tangsel Berbahasa Sunda". www.satelitnews.com. 13 Juni 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2023.
- ^ "Data Sekolah dan Data Siswa Kota tangerang Selatan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-13. Diakses tanggal 2023-04-09.
Pranala luar
sunting- (Indonesia) Situs Web Resmi Pemerintah Kota Tangerang Selatan Diarsipkan 2013-09-05 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Global Tangerang Selatan Diarsipkan 2019-04-21 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Berita Terkini Tangerang Selatan Diarsipkan 2014-06-25 di Wayback Machine.
Kota | Provinsi | Populasi | Kota | Provinsi | Populasi | |||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Jakarta | Daerah Khusus Ibukota Jakarta | 11.135.191 | Kota Tangerang Selatan |
7 | Makassar | Sulawesi Selatan | 1.477.861 | ||
2 | Surabaya | Jawa Timur | 3.017.382 | 8 | Batam | Kepulauan Riau | 1.294.548 | |||
3 | Bandung | Jawa Barat | 2.579.837 | 9 | Pekanbaru | Riau | 1.138.530 | |||
4 | Medan | Sumatera Utara | 2.539.829 | 10 | Bandar Lampung | Lampung | 1.073.451 | |||
5 | Palembang | Sumatera Selatan | 1.781.672 | 11 | Padang | Sumatera Barat | 939.851 | |||
6 | Semarang | Jawa Tengah | 1.699.585 | 12 | Malang | Jawa Timur | 885.271 | |||
Sumber: Data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (per 30 Juni 2024). Catatan: Tidak termasuk kota satelit. |