Senatus Consultum adalah istilah dalam bahasa Latin yang merujuk pada keputusan atau resolusi yang diambil oleh Senat Romawi, badan pemerintahan tertinggi dalam Republik Romawi dan kemudian Kekaisaran Romawi. Dalam konteks sejarah Romawi, Senatus Consultum (jamak: Senatus Consulta) adalah dokumen formal yang menyatakan keputusan atau nasihat Senat kepada magistratus (pejabat tinggi) atau kepada rakyat Romawi.

Asal Usul

sunting

Pada awalnya, keputusan Senat tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat. Senat terutama berfungsi sebagai badan penasihat yang memberikan arahan kepada magistratus dalam urusan pemerintahan, militer, dan agama. Namun, seiring berkembangnya kekuasaan Senat, keputusan-keputusan yang dihasilkan oleh Senat mulai mendapatkan kekuatan hukum dan dipatuhi oleh para magistratus serta masyarakat Romawi.

Senatus Consultum umumnya muncul dari diskusi yang panjang di Senat, di mana para senator akan berdebat mengenai isu-isu yang diajukan oleh magistratus atau oleh Senat sendiri. Setelah mencapai kesepakatan, hasil diskusi tersebut disusun dalam bentuk keputusan resmi dan diusulkan untuk disetujui oleh para senator. Setelah disetujui, keputusan tersebut disampaikan kepada magistratus terkait dan diimplementasikan dalam kebijakan publik.

Jenis-jenis

sunting

Ada beberapa jenis Senatus Consultum yang dikenal dalam sejarah Romawi, tergantung pada fungsi dan tujuannya:

  1. Senatus Consultum Ultimum (SCU): Merupakan keputusan Senat yang memberikan wewenang penuh kepada magistratus tertentu, biasanya konsul, untuk mengambil tindakan apa pun yang dianggap perlu untuk melindungi negara. Senatus Consultum Ultimum sering kali dikeluarkan dalam keadaan darurat, ketika negara berada dalam ancaman besar, seperti pemberontakan atau invasi.
  2. Senatus Consultum de Bacchanalibus: Ini adalah keputusan yang dikeluarkan pada tahun 186 SM untuk melarang praktik kultus Bacchus (Bacchanalia) di Roma. Keputusan ini menunjukkan kemampuan Senat untuk mengendalikan kehidupan keagamaan dan moralitas masyarakat.
  3. Senatus Consultum Claudianum: Dikeluarkan pada masa pemerintahan Kaisar Claudius, keputusan ini melarang wanita Romawi yang berhubungan dengan budak untuk tetap menikmati status kewarganegaraan Romawi.
  4. Senatus Consultum Macedonianum: Keputusan yang melarang anak-anak di bawah pengawasan ayah mereka untuk meminjam uang tanpa persetujuan ayahnya. Ini adalah contoh dari bagaimana Senat mengatur urusan keluarga dan hubungan finansial.

Peran Senatus Consultum berkembang sepanjang sejarah Romawi. Pada masa Republik, Senat memiliki otoritas moral yang tinggi, dan Senatus Consulta sering kali dipatuhi sebagai perintah tidak tertulis yang harus diikuti. Namun, dengan meningkatnya kekuasaan para Kaisar pada masa Kekaisaran, otoritas Senat mulai berkurang. Meskipun Senatus Consultum masih dikeluarkan, keputusan-keputusan tersebut sering kali hanya menjadi formalitas yang mengesahkan kebijakan yang sudah diputuskan oleh Kaisar.

Selama periode ini, Senatus Consultum juga digunakan oleh Kaisar untuk mengesahkan tindakan-tindakan yang membutuhkan legitimasi formal, seperti pengangkatan Kaisar baru atau keputusan-keputusan yang menyangkut suksesi dan urusan internal istana.

Referensi

sunting
  1. Lintott, Andrew. The Constitution of the Roman Republic. Oxford University Press, 1999.
  2. Talbert, Richard J. A. The Senate of Imperial Rome. Princeton University Press, 1984.
  3. Gruen, Erich S. The Last Generation of the Roman Republic. University of California Press, 1974.
  4. Syme, Ronald. The Roman Revolution. Oxford University Press, 1939.