Jalur kereta api Cirebon–Semarang

jalur kereta api di Indonesia

Jalur kereta api Cirebon–Semarang adalah koridor jalur kereta api aktif yang menghubungkan Stasiun Cirebon dengan Semarang Tawang. Jalur ini merupakan bagian dari segmen jalur kereta api lintas utara Pulau Jawa yang sekarang sudah menjadi jalur ganda. Jalur ini termasuk dalam Daerah Operasi III Cirebon pada segmen Cirebon–Tegal dan Daerah Operasi IV Semarang pada segmen Tegal–Semarang. Jalur ini dibina oleh Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Bandung pada segmen Cirebon–Losari dan Semarang pada segmen Tanjung–Semarang Tawang.[1]

Jalur kereta api Cirebon–Semarang
Sebuah kereta api ekonomi melaju di dekat Plabuan
Ikhtisar
JenisJalur lintas utama
SistemJalur kereta api rel berat
StatusBeroperasi (jalur utama)
Reaktivasi (jalur percabangan menuju Pelabuhan Tanjung Emas)
Tidak beroperasi (Kalibodri–Kendal–Kaliwungu dan Waruduwur–Bedilan)
TerminusCirebon
Semarang Tawang
Stasiun76
Operasi
Dibangun olehSemarang–Cheribon Stoomtram Maatschappij
Dibuka1897-1899
PemilikDirektorat Jenderal Perkeretaapian
OperatorPT Kereta Api Indonesia
Daerah Operasi III Cirebon (Cirebon Prujakan–Brebes)
Daerah Operasi IV Semarang (Tegal–Semarang Tawang)
DepoSemarang Poncol (Tegal–Semarang Tawang)
Cirebon (Cirebon–Brebes)
Data teknis
Panjang lintas222 kilometer (138 mi)
Lebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in)
Kecepatan operasi60–120 kilometer per jam (37–75 mph)
Peta rute
elev (M)
atau panjang (m)
dalam meter

ke Cangkring
(Up arrow CKP–CN–KYA)
223+973
Cirebon
+4 M
222+367
Cirebon Prujakan
+4 M
ke Luwung
(Left arrow CKP–CN–KYA)
Nasional 1 di Banten
Jalur Lintas Utara Jawa
(Jl. Jend. Ahmad Yani)
216+700
Mundu
211+752
Waruduwur
+3 M
(Left arrow WDW–BEL)
209+600
Japura
202+800
Getrakmoyan
198+380
Babakan
+12 M
(Left arrow WDW–BEL)
193+340
Bedilan
189+190
Losari
+3 M
Jawa Barat
Jawa Tengah
181+095
Tanjung
+3 M
178+300
Pejagan
175+100
Kluwut
171+175
Bulakamba
+5 M
164+195
Klampok
160+378
Brebes
Segmen lama ke Tegal
Daop 3 CN
Daop 4 SM
ke Banjaran
(Left arrow TG–PPK)
148+110
Tegal
+4 M
Depot minyak
Pertamina
Segmen lama ke Tegal
Tegal Gudang
142+592
Larangan
Maribaya
132+522
Surodadi
+3 M
126+627
Babadan
122+743
Sumberharjo
120+087
Pemalang
+6 M
Nasional 1 di Jawa Barat Jalur Lintas Utara Jawa
113+210
Petarukan
+10 M
105+995
Ujunggede
103+500
Comal
+10 M
99+202
Sragi
+7 M
94+984
Waru
Jalan Provinsi
(Wiradesa-Wanayasa)
ke Tirto
(Left arrow Pekalongan–Wonopringgo)
87+944
Pekalongan
+4 M
Nasional 1 di Jawa Barat
Jalur Lintas Utara Jawa
(Jl. K.H. Mas Mansyur)
86+200
Mipitan
80+103
Batang Lama
+4 M
78+400
Batang
+5 M
73+591
Ujungnegoro
+5 M
66+730
Roban
61+429
Kuripan
+6 M
56+607
Celong
54+007
Plabuan
+4 M
44+396
Krengseng
+9 M
41+436
Kalikuto
Nasional 1 di Jawa Barat Jalur Lintas Utara Jawa
39+065
Weleri
+12 M
Besokor
35+002
Panaruban
33+115
Mojo
31+700
Sidayu
30+191
Kalibodri
+9 M
27+250
Panyangkringan
25+013
Banyuurip
22+500
Srogo
18+189
Kaliwungu
+4 M
Nasional 1 di Jawa Barat Jalur Lintas Utara Jawa
12+756
Mangkang
+5 M
5+902
Jerakah
+1,5 M
Nasional 1 di Jawa Barat
Jalur Lintas Utara Jawa
(Jl. Yos Sudarso)
Semarang SCS
sambung ke Semarang SJS
0+000
Semarang Poncol
1+749
Semarang Tawang
Bank Jateng
+2 M
ke Semarang Gudang
(Down arrow SMT–GBN)



 
elev (M)
atau panjang (m)
dalam meter

Jalur ini menghubungkan DKI Jakarta serta Jawa Barat dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun, rute utama Bandung–Surabaya adalah jalur selatan Pulau Jawa melalui Yogyakarta. Jalur tersebut termasuk jalur yang pemandangannya paling beragam, mulai dari persawahan, tengah kota, hutan jati, hingga pemandangan tepi laut di petak antara Pekalongan-Semarang.

Seluruh jalur kereta api ini dibangun oleh Semarang–Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS) dan dikerjasamakan dengan perusahaan lain, termasuk Staatsspoorwegen (SS) dan Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS)

Sejarah

sunting

Jalur trem uap

sunting
 
Sinyal mekanik arah Weleri

Pada tahun 1884, diajukan konsesi jalur kereta api Semarang–Cirebon yang diajukan oleh Tuan Ruyl dkk. (besluit tanggal 23 Februari 1884 No. 8). Namun, konsesi ini belum bisa diwujudkan.[2]:40-41 Selama beberapa tahun tanpa kabar, Tuan Ruyl dkk. diberi perpanjangan waktu satu tahun untuk mulai melaksanakan konsesi jalur Semarang–Cirebon. Perpanjangan dilaksanakan 1 Juli 1891, atas desakan Menteri Baron Mackay, yang diminta untuk segera merampungkan permohonan jaminan bunga. Namun akhirnya konsesi ini ditolak setahun kemudian setelah mempertimbangkan hasil konsultasi dengan Menteri Van Dedem. Batalnya konsesi Ruyl (besluit September 1893 No 12), modal jaminan sebesar ƒ250.000 yang sebelumnya disetor kepada Negara batal; dikembalikan kepada pemegang konsesi.[2]:56

Proposal konsesi baru kemdian diajukan oleh Financiëele Maatschappij van Nijverheidsondernemingen, yang disetujui menurut besluit tertanggal Desember 1893 No. 1. serta dibentuk Semarang–Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS). SCS mengambil alih konsesi tersebut dan segera memulai pembangunannya, sehingga dari total panjang jalur 245,5 km, segmen pertama sepanjang 29,7 km ke Kendal selesai dibangun pada tanggal 2 Mei 1897. Pekerjaan dilanjutkan dari kedua sisi (Cirebon dan Semarang). Segmen terakhir yang menghubungkan Pekalongan dan Pemalang (33,8 km), dapat dibuka untuk lalu lintas umum pada tanggal 1 Februari 1899.[2]:56-57

Secara rinci, tanggal pembukaan masing-masing segmen dirinci sebagai berikut:[2](hlm.120-121)

  • Segmen Semarang West (Pendrikan)–Kaliwungu–Kendal, dibuka 2 Mei 1897
  • Segmen Kendal–Kalibodri–Weleri, dibuka 1 November 1897
  • Segmen Weleri–Pekalongan, dibuka 1 Desember 1898
  • Segmen Pekalongan–Pemalang, dibuka 1 Februari 1899
  • Segmen Pemalang–Tegal, dibuka 23 Juni 1898
  • Segmen Tegal–Brebes, dibuka 15 November 1897
  • Segmen Brebes–Losari, dibuka 8 Mei 1898
  • Segmen Losari–Ciledug, dibuka 10 Oktober 1897
  • Segmen Ciledug–Sindanglaut, dibuka 8 Juli 1897
  • Segmen Sindanglaut–Mundu–Cirebon SCS, dibuka 1 Mei 1897

Menjadi jalur rel berat

sunting

Dengan meningkatnya kebutuhan akan pelayanan kereta api di lintas Cirebon–Semarang, SCS mengubah status jalur trem uapnya menjadi jalur kereta api. SCS mengajukan proposal kepada Pemerintah Hindia Belanda, pada tanggal 23 Maret 1909, sehubungan dengan rencana proyek konversi jalur trem uap menjadi kereta api agar kereta api Batavia–Semarang dapat ditempuh dalam satu hari. Namun, proyek ini dimulai pada tahun 1911, sehingga ketika jalur kereta api Cikampek–Cirebon rampung, proyek konversi jalur ini masih belum rampung. Sebagian jalur kereta api ini diganti trasenya agar kereta api yang lebih cepat dan berat dapat melintas, tanpa mengganggu Jalan Raya Pantura. Hal ini memungkinkan jalur lama yang panjangnya 245 km kemudian dipangkas menjadi 222 km saja. Adapun pembangunan jalur pintasan tersebut di antaranya:[3][4][2](hlm.77-78)

  • Kalibodri–Kaliwungu tanpa via Kendal, dibuka 1 Januari 1914
  • Segmen Mundu–Losari, dibuka 1 Mei 1915.

Segmen-segmen yang telah eksis sejak 1890-an kelak berubah menjadi lintas cabang, atau bahkan tak lagi digunakan oleh SCS (lihat jalur kereta api Bedilan–Waruduwur dan jalur kereta api Kalibodri–Kendal–Kaliwungu).[5] Pada tanggal 1 November 1914, SCS menjajaki kemitraan dengan Staatsspoorwegen (SS) untuk membuka kereta api Semarang–Batavia pp, sehubungan dengan rampungnya jalur menuju Pelabuhan Cirebon dan penghubung Cirebon SS dengan Cirebon SCS.[6]

Di samping membangun jalur baru, juga melakukan penataan stasiun, dengan rincian sebagai berikut:

Untuk hubungan antara Stasiun Semarang NIS (Tawang) dan Semarang SCS (Poncol) belum dapat dilaksanakan, meskipun jaraknya berdekatan. Hubungan itu baru terwujud pada 4 Januari 1941. Penghubung ini bertujuan untuk mengintegrasikan jalur SCS dengan jalur NIS dan SJS.[9]

Pembangunan jalur ganda

sunting

Pembangunan jalur ganda di lintas ini dimulai tahun 2002. Segmen pertamanya adalah segmen Brebes–Tegal yang dibuka 15 Desember 2003.[10] Selanjutnya, proyek ini dilanjutkan lagi pada tahun 2007, dengan dibangunnya jalur Petarukan menuju Pemalang. Proyek ini dianggarkan tahun 2007, diuji coba pada tanggal 30 Oktober 2008[11] serta dilanjut menuju Tegal pada tahun 2009.[12] Pada tanggal 9 September 2009, jalur kereta api Tegal menuju Pekalongan akhirnya diresmikan oleh Presiden RI saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono.[13]

Progres pembangunan jalur ganda dilanjut lagi pada tahun 2012-2013, dengan total pembebasan tanah seluas 1.165.395 meter persegi.[14] Pembangunan jalur ini termasuk di dalamnya mengganti rel, bantalan, hingga mengepras bukit di Plabuan. Adapun rincian penyelesaian jalur ganda ini adalah:

Total panjang lintas Pantura yang telah digandakan mencapai 727 km. Proyek ini akhirnya selesai pada 2014 dengan menghabiskan biaya Rp9,8 triliun. Istimewanya lagi, kisah seru pembangunan jalur ganda ini kemudian dibukukan dalam buku Jalur Ganda Lintas Utara: Percepatan dan Manfaatnya yang ditulis oleh Hermanto Dwiatmoko, Dirjen Perkeretaapian pada masa itu.[24]

Jalur terhubung

sunting

Lintas aktif

sunting

Lintas nonaktif

sunting

Layanan kereta api

sunting

Penumpang

sunting

Antarkota

sunting
Lintas utara Jawa
Nama kereta api Relasi perjalanan
Eksekutif
Argo Sindoro GambirSemarang Tawang
Argo Muria
Argo Merbabu
Argo Bromo Anggrek Gambir–Surabaya Pasarturi
Sembrani
Brawijaya Gambir–Semarang Tawang–Malang
Pandalungan Gambir–Surabaya Pasarturi–Jember
Eksekutif-Bisnis
Gumarang Pasar SenenSurabaya Pasarturi
Eksekutif-Ekonomi Premium
Harina BandungCirebonSurabaya Pasarturi
Eksekutif-Ekonomi
Tawang Jaya Pasar SenenSemarang Tawang
Ciremai BandungCirebon–Semarang Tawang
Dharmawangsa Pasar Senen–Surabaya Pasarturi
Brantas Pasar Senen–Semarang Tawang–Blitar
Jayabaya Pasar Senen–Surabaya Pasarturi–Malang
Blambangan Ekspres Pasar Senen–Surabaya Pasarturi–Ketapang
Ekonomi
Tawang Jaya Pasar SenenSemarang Poncol
Menoreh Pasar Senen–Semarang Tawang
Kertajaya Pasar Senen–Surabaya Pasarturi
Airlangga
Majapahit Pasar Senen–Semarang TawangMalang
Matarmaja

Aglomerasi dan lokal

sunting
Nama kereta api Kelas Relasi
Kaligung Eksekutif dan ekonomi Semarang Poncol Cirebon Prujakan
Kamandaka Semarang Tawang Cilacap
Joglosemarkerto Solo Balapan
Semarang Tawang (searah jarum jam via Solo Balapan dan Yogyakarta)
Solo Balapan (berlawanan jarum jam via Tegal dan Purwokerto)
Blora Jaya Ekonomi Semarang Poncol Cepu

Komuter

sunting
Nama kereta api Relasi
Kedung Sepur Semarang Poncol Ngrombo

Barang

sunting
Nama kereta api Relasi perjalanan
Lintas barat Jawa
Angkutan peti kemas dan baja coil Krakatau Steel Krenceng Kalimas
Lintas utara Jawa
Angkutan peti kemas Klari Kalimas
Tanjung Priuk Kalimas
Terminal Peti Kemas Semarang Tawang
Kampung Bandan Kalimas
Benteng
Terminal Peti Kemas Semarang Tawang
Angkutan logistik ONS Parcel Utara Surabaya Pasarturi
Angkutan semen Semen Indonesia Babat
Angkutan semen Indocement Arjawinangun Brambanan via Semarang Poncol
Nambo Kalimas
Semarang Poncol
Brambanan via Semarang Poncol


Daftar stasiun

sunting
Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Lintas Semarang PoncolTegalCirebon
Segmen Cirebon–Cirebon Prujakan
Diresmikan pada tanggal 1 November 1914
oleh Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij
Termasuk dalam Daerah Operasi III Cirebon
0930 Cirebon CN Jalan Siliwangi, Kebonbaru, Kejaksan, Cirebon km 223+973 +4 m Beroperasi  
Segmen Cirebon–Mundu
Diresmikan pada tanggal 1 Mei 1897
0940 Cirebon Prujakan CNP Jalan Nyi Mas Gandasari 1, Pekalangan, Pekalipan, Cirebon km 222+367 +4 m Beroperasi  
Segmen Mundu–Losari
Diresmikan pada tanggal 1 Mei 1915
Mundu MNU km 216+700 Tidak beroperasi
1002 Waruduwur
(awal jalur trem dengan lebar sepur 600 mm lintas Bedilan–Waruduwur, km 31+300)
WDW   Jalan Raya Mundu, Kanci, Astanajapura, Cirebon km 211+752 +3 m Beroperasi  
Japura JPR km 209+600 Tidak beroperasi
Getrakmoyan GTM km 202+800 Tidak beroperasi
1005 Babakan BBK Babakan, Babakan, Cirebon km 198+380 +12 m Beroperasi  
1006 Bedilan
(akhir jalur trem dengan lebar sepur 600 mm lintas Bedilan–Waruduwur, km 0+000)
BEL km 193+340 Tidak beroperasi
Segmen Losari–Brebes
Diresmikan pada tanggal 8 Mei 1898
1007 Losari LOS Losari, Cirebon km 189+190 +3 m Beroperasi  
Perbatasan Provinsi Jawa Barat
Perbatasan Provinsi Jawa Tengah
1008 Tanjung TGN Tanjung, Tanjung, Brebes km 181+095 +3 m Beroperasi
Pejagan PJA km 178+300 Tidak beroperasi
Kluwut KLU km 175+100 Tidak beroperasi
1012 Bulakamba BKA km 171+175 +5 m Tidak beroperasi
1013 Klampok KLP km 164+195 Tidak beroperasi
Segmen Brebes–Tegal (segmen baru)
Diresmikan pada tanggal 1 Mei 1918
1014 Brebes BB   Jalan Jenderal Sudirman, Brebes, Brebes, Brebes km 160+378 +4 m Beroperasi
Termasuk dalam Daerah Operasi IV Semarang
Eks-Wesel pemisah Kejambon
2410 Tegal TG Jalan Pancasila 1, Slerok, Tegal Timur, Tegal km 148+110 lintas Semarang PoncolTegalCirebon
km 0+000 lintas TegalPrupuk
+4 m Beroperasi  
2411 Tegal Gudang TGD Tidak beroperasi
2412 Larangan (Tegal) LR Munjungagung, Kramat, Tegal km 142+592 +4 m Beroperasi  
2413 Maribaya MRB Tidak beroperasi
2414 Suradadi SD Suradadi, Suradadi, Tegal km 132+522 +3 m Beroperasi  
2415 Babadan (Tegal) BDA km 126+627 Tidak beroperasi
- Sumberharjo SBH km 122+743 Tidak beroperasi
Segmen PemalangPekalongan
Diresmikan pada tanggal 1 Februari 1899
2416 Pemalang PML Jalan Veteran 28, Pelutan, Pemalang, Pemalang km 120+087 +6 m Beroperasi  
2417 Petarukan PTA Serang, Petarukan, Pemalang km 113+210 +10 m Beroperasi  
2418 Ujunggede UGD Jalan Comal Baru, Ujunggede, Ampelgading, Pemalang km 105+995 Tidak beroperasi
2419 Comal CO Jalan Stasiun Comal, Purwosari, Comal, Pemalang km 103+500 +10 m Beroperasi  
2421 Sragi SRI Sragi, Sragi, Pekalongan km 99+202 +7 m Beroperasi  
2422 Waru (Pekalongan) WU Warukidul, Wiradesa, Pekalongan km 94+984 Tidak beroperasi
Segmen PekalonganWeleri
Diresmikan pada tanggal 1 Desember 1898
2430 Pekalongan PK   Jalan Gajah Mada 10, Bendan Kergon, Pekalongan Barat, Pekalongan km 87+944 lintas Semarang Poncol-Tegal-Cirebon
km 0+000 lintas Pekalongan-Wonopringgo
+4 m Beroperasi  
- Mipitan MPT km 86+200 Tidak beroperasi
2432 Batang BTG Sambong, Batang, Batang km 78+400 +5 m Beroperasi  
2433 Ujungnegoro UJN Ujungnegoro, Kandeman, Batang km 73+591 +5 m Beroperasi  
2434 Roban RBN Sengon, Subah, Batang km 66+730 Tidak beroperasi
2435 Kuripan KRP Kuripan, Subah, Batang km 61+429 +6 m Beroperasi  
2436 Celong CEL km 56+607 Tidak beroperasi
2437 Plabuan PLB Ketanggan, Gringsing, Batang km 54+007 +4 m Beroperasi  
2438 Krengseng KNS Krengseng, Gringsing, Batang km 44+396 +9 m Beroperasi  
2439 Kalikuto KKO km 41+436 Tidak beroperasi
Segmen WeleriKalibodri
Diresmikan pada tanggal 1 November 1897
2501 Weleri WLR Jalan Stasiun Weleri 1, Karangdowo, Weleri, Kendal km 39+065 lintas Semarang Poncol-Tegal-Cirebon
km 0+000 lintas WeleriBesokor
+12 m Beroperasi  
2502 Panaruban PNB km 35+002 Tidak beroperasi
2503 Mojo MJO km 33+115 Tidak beroperasi
2504 Sidayu SID km 31+700 Tidak beroperasi
Segmen KalibodriKaliwungu (tanpa via Kendal)
Diresmikan pada tanggal 1 Januari 1914
2505 Kalibodri KBD Tegorejo, Pegandon, Kendal km 30+191 +9 m Beroperasi  
2506 Panyangkringan PNY km 27+250 Tidak beroperasi
2507 Banyuurip BYP km 25+013 Tidak beroperasi
2508 Srogo SO km 22+500 Tidak beroperasi
Segmen KaliwunguSemarang Poncol
Diresmikan pada tanggal 2 Mei 1897
2509 Kaliwungu KLN Krajan Kulon, Kaliwungu, Kendal km 18+189 +4 m Beroperasi  
- Gambilangu GBL km ? Tidak beroperasi
2512 Mangkang MKG Mangkang Kulon, Tugu, Semarang km 12+756 +5 m Beroperasi  
2513 Karanganyar (Semarang) KGR km 9+404 Tidak beroperasi
2514 Jerakah JRK Jerakah, Tugu, Semarang km 5+902 +1,5 m Beroperasi  
Jalur ke Semarang Poncol (1914)
2520 Semarang Poncol SMC Jalan Imam Bonjol, Purwosari, Semarang Utara, Semarang km 0+000 +3 m Beroperasi  
Lintas penghubung NIS-SCS dan segmen ke Semarang Tawang dibuka 4 Januari 1941
2530 Semarang Tawang
Bank Jateng
SMT Jalan Taman Tawang 1, Tanjung Mas, Semarang Utara, Semarang km 0+000 (semua lintas)
km 1+749 penghubung Poncol–Tawang
+2 m Beroperasi  

Segmen lama Pendrikan

sunting
Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
2514 Jerakah JRK Jerakah, Tugu, Semarang km 5+902 +1,5 m Beroperasi  
Semarang SCS Jalan Indraprasta, Pendrikan Lor, Semarang Tengah, Semarang km 0+000 Tidak beroperasi  

Segmen lama Bedilan–Waruduwur

sunting

Segmen ini dimiliki oleh Semarang–Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS) sejak 1897 hingga 1942. Jalur ini menghubungkan Halte Bedilan dengan Stasiun Waruduwur dan dahulu difungsikan untuk mengangkut penumpang dan tebu. Dahulu jalur tersebut memiliki percabangan ke tiga pabrik gula yaitu Pabrik Gula Sindanglaut, Ciledug, dan Karangsembung.[25]

Walaupun jalur tersebut telah beroperasi, segmen Bedilan–Waruduwur tetap digunakan sebagai jalur untuk mendukung pengangkutan tebu dari pabrik-pabrik gula tersebut. Namun sayangnya, jalur ini dinonaktifkan karena telah dibongkar pekerja romusha Jepang pada tahun 1942(?). Nama-nama stasiun di jalur ini tidak dicatatkan dalam Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun, tetapi dicatatkan dalam Buku Jarak.[25]

Beberapa stasiun yang masih ada sisa bangunannya antara lain Stasiun Ciledug SCS dan Stasiun Sindanglaut SCS.

Daftar stasiun

sunting
Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Lintas Pendrikan–Tegal Lama–Cirebon SCS
Segmen Bedilan–Ciledug
Diresmikan pada tanggal 10 Oktober 1897
oleh Semarang–Cheribon Stoomtram Maatschappij
Termasuk dalam Daerah Operasi III Cirebon
1006 Bedilan BEL km 193+340 lintas Semarang PoncolTegalCirebon
km 0+000 lintas Bedilan–Sindanglaut–Waruduwur
Tidak beroperasi
- Gubanggunung km 3+200 Tidak beroperasi
- Ciledug-Centeng km 5+700 Tidak beroperasi
Segmen Ciledug–Sindanglaut
Diresmikan pada tanggal 8 Juli 1897
- Ciledug (SCS) Jalan Pangeran Walangsungsang 5, Jatiseeng Kidul, Ciledug, Cirebon km 7+400 Tidak beroperasi
Wesel Jatiseeng km 8+400 Tidak beroperasi
Luwunggajah (SCS) km 8+800 Tidak beroperasi
Waled km 10+300 Tidak beroperasi
Pabuaran (Cirebon) km 11+700 Tidak beroperasi
Cibogo km 14+100 Tidak beroperasi
Jatipiring km 17+000 Tidak beroperasi
Kruisspoor Karangsuwung km 22+100 Tidak beroperasi
Karangsuwung (SCS) km 23+300 Tidak beroperasi
Sigong km 24+500 Tidak beroperasi
Segmen Sindanglaut–Waruduwur
Diresmikan pada tanggal 1 Mei 1897
Sindanglaut (SCS) Jalan Sidajaya, Lemahabang Kulon, Lemahabang, Cirebon km 25+800 Tidak beroperasi
Kanci km 29+400 Tidak beroperasi
1002 Waruduwur WDW   Jalan Raya Mundu, Kanci, Astanajapura, Cirebon km 212+438 lintas Semarang PoncolTegalCirebon
km 31+300 lintas Bedilan–Sindanglaut–Waruduwur
+3 m Beroperasi  

Segmen lama Brebes–Tegal

sunting

Segmen lama ini dahulu melalui tengah kota Tegal dan sejajar dengan jalan raya Brebes–Tegal. Terhitung pada 1 Mei 1918, segmen ini digantikan dengan segmen Brebes–Tegal yang baru seiring peningkatan kapasitas lintas dari trem uap menjadi kereta api rel berat.[26]

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Segmen Brebes–Tegal
Diresmikan pada tanggal 15 November 1897
1014 Brebes BB   Jalan Jenderal Sudirman, Brebes, Brebes, Brebes km 160+406 +4 m Beroperasi Berkas:Stasiun Brebes 2017.png
Limbangan LNG km 158+800 Tidak beroperasi
Kaligangsa KGS km 157+600 Tidak beroperasi
Krangdon KGN km 155+300 Tidak beroperasi
Sumurpanggang SMU km 153+500 Tidak beroperasi
Pasurungan PSU km 152+700 Tidak beroperasi
Termasuk dalam Daerah Operasi IV Semarang
- Tegal (lama) '' - Tidak beroperasi

Segmen lama Kalibodri–Kendal–Kaliwungu

sunting

Segmen ini dibangun oleh SCS menghubungkan Stasiun Kalibodri dengan Stasiun Kaliwungu melalui Stasiun Kendal. Bentuk jalur ini mirip dengan Kandangan–Gresik–Sumari, yaitu sama-sama melingkari sebuah kota. Walaupun demikian, Stasiun Kendal tetap dipertahankan sebagai stasiun utama di Kabupaten Kendal hingga akhirnya ditutup tahun 1980. Jalur ini dinonaktifkan seluruhnya pada tahun 1978-1980 karena selisih jarak antara Stasiun KalibodriStasiun KendalStasiun Kaliwungu dengan jalur aktif mencapai sekitar 5 km dibandingkan dengan jalur eksisting yang saat ini digunakan.

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Lintas SemarangTegalCirebon
Segmen Kalibodri–Kendal
Diresmikan pada tanggal 1 November 1897
oleh Semarang–Cheribon Stoomtram Maatschappij
Termasuk dalam Daerah Operasi IV Semarang
2505 Kalibodri KBD Tegorejo, Pegandon, Kendal km 30+191 lintas Semarang PoncolTegalCirebon
km 17+637 lintas KaliwunguKendalKalibodri
+9 m Beroperasi  
2901 Pegandon PEO km 16+800 Tidak beroperasi
- Pilang - km 14+700 Tidak beroperasi
2902 Patebon PBO km 11+600 Tidak beroperasi
Segmen Kendal–Kaliwungu
Diresmikan pada tanggal 2 Mei 1897
2903 Kendal KL Langenharjo, Kendal, Kendal km 8+800 Tidak beroperasi  
2904 Kendal Alun-alun KNU km 7+400 Tidak beroperasi
2905 Cangkring (Kendal) CKN km 4+300 Tidak beroperasi
2906 Brangsong BS km 3+300 Tidak beroperasi
2509 Kaliwungu KLN Krajan Kulon, Kaliwungu, Kendal km 18+189 lintas Semarang PoncolTegalCirebon
km 0+000 lintas KaliwunguKendalKalibodri
+4 m Beroperasi

Percabangan menuju Pelabuhan Tanjung Emas

sunting
Percabangan menuju Pelabuhan Tanjung Emas
TG–BBG
 
ke Semarang Poncol, Pekalongan, Jakarta
 
SMT
Semarang Tawang
TG–BBG
 
 
 
 
 
 
ke Brumbung, Ngrombo, Surabaya
 
 
 
 
SMG
Semarang Gudang
 
 
 
Samarang NIS
 
  Jl. Yos Sudarso
 
 
Jl. Coaster (Akses Pelabuhan)
 
 
SMH
Semarang Tanjungmas

Segmen baru ini dibuat oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian untuk meningkatkan arus pengangkutan peti kemas di rute Semarang–Jakarta maupun Semarang–Surabaya pp. Wacana ini ternyata sudah muncul dari 2014, dengan ditandatanganinya nota kesepahaman (memorandum of understanding) antara DJKA, PT KAI, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Pelindo III selaku operator Pelabuhan Tanjung Emas pada tanggal 21 Maret 2014.[27] Dengan begitu, diharapkan volume angkut peti kemas dapat ditargetkan menjadi 1 juta TEUs dari sebelumnya 640 ribu TEUs.[28]

Jalur kereta apinya sendiri sedang dalam tahap pembangunan sejak Mei 2016,[29] namun sayangnya pembangunan jalur KA ini terhenti karena masalah sengketa lahan walaupun jalurnya sendiri kini sudah tersisa 200 meter.[30][31]

Daftar stasiun

sunting

Trase NIS

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Segmen Semarang Pelabuhan–Semarang Gudang
Diresmikan pada tanggal 10 Agustus 1867
oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij
2521 Semarang Pelabuhan '' SMH Tanjung Mas, Semarang Utara, Semarang Tidak beroperasi
2531 Semarang Gudang '' SMG Kemijen, Semarang Timur, Semarang km 1+320 +1 m Tidak beroperasi  

Trase DJKA

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
2530 Semarang Tawang SMT Jalan Taman Tawang 1, Tanjung Mas, Semarang Utara, Semarang km 0+000 lintas Semarang Tawang-Gundih-Solo Balapan-Yogyakarta, Semarang Tawang-Brumbung-Gambringan, dan Semarang Tawang-Tegal-Cirebon +2 m Beroperasi  
2521 Semarang Pelabuhan '' SMH Tanjung Mas, Semarang Utara, Semarang Tidak beroperasi

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi:

  • Stasiun aktif: [32]
  • Stasiun nonaktif: [33][34]
  • Pengidentifikasi stasiun: [35]
  • Penomoran lintas:
  • Tanggal pembukaan jalur: [2]:106-124


Galeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ PUSDATIN. "PM 36 TAHUN 2022". jdih.kemenhub.go.id. Diakses tanggal 2025-01-28. 
  2. ^ a b c d e f Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co. 
  3. ^ "Tjikampek-Cheribon". de Preangerbode (ochtend). 7 Januari 1912. 
  4. ^ Raap, O.J. (2017). Sepoer Oeap di Djawa Tempo Doeloe. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 239. ISBN 9786024243692. 
  5. ^ "Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij (advertentie)". Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie. 2 Januari 1914. 
  6. ^ "Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij (advertentie)". Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie. 29 Oktober 1914. hlm. 4. 
  7. ^ "Semarang-Cheribon Stoomtram-Mij advertentie". Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië. 5 Agustus 1914. 
  8. ^ "De opening van de nieuwe lijnen der S.C.S." Bataviaasch Nieuwsblad. 3 Mei 1918. 
  9. ^ "Nieuw spoorlijn in Semarang". Bataviaasch nieuwsblad (avond-editie). 4 Januari 1941. 
  10. ^ "Rel Ganda Yogyakarta-Solo Diresmikan". Tempo.co. 2003-12-15. Diakses tanggal 2020-05-02. 
  11. ^ "Detail Badan Usaha". lpjk.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-04-11. Diakses tanggal 2018-04-11. 
  12. ^ "Rel Kereta Api Ganda". www.antarafoto.com. Diakses tanggal 2018-04-11. 
  13. ^ "Presiden SBY Resmikan Jalur Ganda KA". Kompas.com (dalam bahasa Inggris). 2009-09-09. Diakses tanggal 2018-04-11. 
  14. ^ "Sudah 795.654 Meter Lahan Dibebaskan untuk Jalur Ganda KA Pantura - Berita Trans". Berita Trans. 2013-10-02. Diakses tanggal 2018-04-11. 
  15. ^ "Double Track KA Cirebon–Brebes Diuji Coba". Berita Trans.com. 2013-06-17. Diakses tanggal 2020-05-02. 
  16. ^ "Wamenhub Optimistis Rel Ganda Cirebon – Surabaya Selesai Akhir Tahun". Berita Trans. 2013-09-03. Diakses tanggal 2020-04-26. 
  17. ^ "Wamenhub Optimistis Rel Ganda Cirebon–Surabaya Selesai Akhir Tahun". BeritaTrans.com. 2013-09-03. Diakses tanggal 2020-05-03. 
  18. ^ Gunawan, Hendra (2013-11-22). Gunawan, Hendra, ed. "KAI resmikan jalur rel ganda Kaliwungu-Weleri". Kontan.co.id. Diakses tanggal 2019-02-10. 
  19. ^ Sarono, Ari Himawan (2013-12-10). Wadrianto, Glori K., ed. "Rel Ganda Brebes-Losari Resmi Dioperasikan". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-07-30. 
  20. ^ Atmoko, Hari (2013-12-12). "Jalur Ganda Disiapkan Bertahap". ANTARA News. Diakses tanggal 2020-04-25. 
  21. ^ A., Zaenal (2014-02-07). "Jalur Ganda KA Stasiun Poncol-Tawang Dioperasikan". ANTARA News. Diakses tanggal 2020-04-18. 
  22. ^ "Switchover Terakhir di Jalur Ganda KA Pantura". Berita Trans. 2014-02-26. Diakses tanggal 2019-02-10. 
  23. ^ Faisol, Edi (2014-03-28). Adiwijaya, Setiawan, ed. "Jalur Rel Kereta Ganda Tegal-Bojonegoro Rampung". Tempo.co. Diakses tanggal 2020-04-18. 
  24. ^ Sukmana, Yoga (2015-04-14). Jatmiko, Bambang Priyo, ed. "Berakhirnya Era Rel Tunggal di Lintas Pantura Jawa Dibukukan". Kompas.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-04-11. 
  25. ^ a b Laksana, A.D.; Wijokangko, G.R.; Hartono, T.; Suprayitno, D. (2016). Susur Jejak Kereta Api Cirebonan (PDF) (Laporan). Kereta Anak Bangsa. Diakses tanggal 2020-05-04. 
  26. ^ "De opening van de nieuwe lijnen der S.C.S." Bataviaasch Nieuwsblad. 3 Mei 1918. 
  27. ^ Sudarsih, A. (2014). "Menanti Jalur KA ke Pelabuhan Tanjung Emas Aktif Lagi". Majalah KA. 94: 26. 
  28. ^ Yogya, LN Idayanie (2015-08-04). Yogya, LN Idayanie, ed. "Proyek Rel Kereta ke Pelabuhan Tanjung Emas Terhalang Lahan". Tempo.co. Diakses tanggal 2019-10-18. 
  29. ^ admin (2017-05-21). "Reaktivasi Rel KA Tawang-Tanjung Emas". JawaPos.com. Diakses tanggal 2019-10-18. [pranala nonaktif permanen]
  30. ^ Ulum, Miftahul. Supriyanto, Yudi, ed. "Penyelesaian Proyek Jalur KA ke Pelabuhan Tanjung Emas Tunggu Status Lahan". Bisnis.com. Diakses tanggal 2019-10-18. 
  31. ^ "Koneksi Tanjung Emas dengan Jalur KA Terkendala Sengketa Tanah | Industri". Bisnis.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-18. Diakses tanggal 2019-10-18. 
  32. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  33. ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  34. ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. 
  35. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia

Pranala luar

sunting

Peta rute:

KML is not from Wikidata