Stasiun Cangkring

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Cangkring (CNK) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Cangkring, Plered, Cirebon. Stasiun yang terletak pada ketinggian +7 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi III Cirebon dan terletak di sebelah barat Stasiun Cirebon.

Stasiun Cangkring

Tampak depan Stasiun Cangkring, 2019
Lokasi
Koordinat6°41′2″S 108°29′54″E / 6.68389°S 108.49833°E / -6.68389; 108.49833
Ketinggian+7 m
Operator
Letak
Jumlah peronSatu peron sisi dan tiga peron pulau yang sama-sama agak tinggi
Jumlah jalur4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananHanya untuk penyusulan antarkereta api.
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Sejarah
Nama sebelumnyaHalte Tjangkring
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Awalnya, stasiun ini hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus, ditambah satu sepur badug yang menyambung dengan jalur 1.[3] Sejak dibangunnya jalur ganda ruas Telagasari–Cirebon pada tahun 2007,[4] jumlah jalur di stasiun ini bertambah menjadi empat dengan jalur 2 dijadikan sebagai sepur lurus arah Cirebon saja dan jalur 3 merupakan sepur lurus arah Cikampek. Bangunan stasiun yang merupakan peninggalan Staatsspoorwegen dipertahankan.

Tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi penyusulan antarkereta api.

Insiden

sunting

Pada tanggal 24 Juli 1951, empat orang gerombolan bersenjata tajam melarang masinis untuk memberangkatkan kereta api. Berikutnya pada 23 Agustus 1951, Stasiun Cangkring dibakar oleh gerombolan pengacau. Gerombolan tersebut diyakini terafiliasi dengan DI/TII.[5]

Pada 16 Januari 2011, seorang remaja bernama Sani bin Rebat (16) asal Blok Jembatan RT 07, RW 04, Bakung Kidul, Jamblang, Cirebon tewas seketika, setelah tertabrak kereta api (KA) barang di Stasiun Cangkring sekitar pukul 07.00 WIB.[6]

Pada 20 Februari 2012, ada seorang pria yang ditemukan tergeletak di Stasiun Cangkring. Kapolsek Plered mengatakan, pria yang ditemukan tergeletak sekitar pukul 10.00 ini diduga korban perampokan.[7][8][9]

Galeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Ikhtisar Lintas dan Emplasemen. Bandung: Perumka. 1992. hlm. 06–057. 
  4. ^ Direktorat Jenderal Perkeretaapian (2010). Rencana Strategis Kementerian Perhubungan 2010-2014 Bidang Perkeretaapian (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-01-24. Diakses tanggal 2021-03-26. 
  5. ^ Tim Telaga Bakti Nusantara (1997). Sejarah Perkeretaapian Indonesia. 2. Bandung: Angkasa. hlm. 399. ISBN 9796651688. 
  6. ^ (Indonesia) Seorang Remaja Tewas Tertabrak Kereta Api di Stasiun Cangkring Minggu, 16/01/2011 - 15:04 "www.pikiran-rakyat.com". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-01-01. Diakses tanggal 21 Januari 2011. 
  7. ^ (Indonesia) Pria Terluka di Stasiun Diduga Korban Perampokan "jabar.tribunnews.com". Diakses tanggal 9 April 2012. 
  8. ^ (Indonesia) Penumpang KA Dibacok "radarcirebon.com". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-04. Diakses tanggal 9 April 2012. 
  9. ^ (Indonesia) Pria Tergolek Penuh Luka Ditemukan di Stasiun "jabar.tribunnews.com". Diakses tanggal 9 April 2012. 
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Bangoduwa
menuju Cikampek
Cikampek–Cirebon Prujakan Cirebon