Filipina

negara di Asia Tenggara
(Dialihkan dari Philippine)

Filipina, dengan nama resmi Republik Filipina (Filipina: Republika ng Pilipinas; bahasa Inggris: Republic of the Philippines) adalah sebuah negara kepulauan dan negara kesatuan yang bersistem presidensial dengan berbentuk republik konstitusional di Asia Tenggara, sebelah utara Indonesia, dan timur laut Sabah. Filipina merupakan sebuah negara kepulauan yang terletak di Lingkar Pasifik Barat, negara ini terdiri dari 7.641 pulau. Selama ribuan tahun, warga kepulauan Filipina, dan pekerja keras ini telah mengembangkan sistem cocok tanam padi yang sangat maju, yang menyediakan makanan pokok bagi masyarakatnya.

Republik Filipina

Republika ng Pilipinas (Filipino)
Republic of the Philippines (Inggris)
SemboyanMaka-Diyos, Maka-Tao, Makakalikasan at Makabansa[1]
(Indonesia: "Untuk Tuhan, Manusia, Alam dan Negara")
Lagu kebangsaan
Lupang Hinirang
(Indonesia: "Tanah Terpilih")
Lokasi  Filipina  (hijau)

di ASEAN  (abu-abu gelap)  –  [Legenda]

Lokasi Filipina
Ibu kotaManila¹
14°35′N 120°58′E / 14.583°N 120.967°E / 14.583; 120.967
Pusat metropolitanMetro Manila
14°35′N 121°00′E / 14.58°N 121°E / 14.58; 121
Kota terbesarKota Quezon
14°38′N 121°2′E / 14.633°N 121.033°E / 14.633; 121.033
Bahasa resmi
Bahasa daerah
Bahasa nasionalFilipino
Bahasa yang dikenal lainnyaBahasa isyarat Resmi dan Nasional²
Isyarat Filipina
Bahasa Bantu³
Kelompok etnik
(2019)
Agama
DemonimFilipino
(maskulin atau netral)
Filipina
(feminin)
Pinoy
(maskulin atau netral sehari-hari)
Pinay
(feminin sehari-hari)
Philippine
PemerintahanKesatuan presidensial republik konstitusional
• Presiden
Bongbong Marcos
Sara Duterte
LegislatifKongreso
Senado
Kapulungan ng mga Kinatawan
Pembentukan
27 April 1565
30 Oktober 1762
• Kemerdekaan dari Spanyol
12 Juni 1898
• Perjanjian Paris (1898) / Akusisi oleh Amerika Serikat
10 Desember 1898
21 Januari 1899
24 Maret 1934
14 Mei 1935
4 Juli 1946
• Konstitusi saat ini
2 Februari 1987
Luas
 - Total
300.000[3][4] km2 (72)
 - Perairan (%)
0,61[5] (perairan pedalaman)
 - Daratan
300.000
Populasi
 - Sensus Penduduk 2020
109.035.343[6]
336/km2 (47)
PDB (KKB)2021
 - Total
Kenaikan $1,0 trilliun[7] (29)
Kenaikan $9.061[7] (115)
PDB (nominal)2021
 - Total
Kenaikan $402,638 miliar[7] (32)
Kenaikan $3.646[7] (118)
Gini (2018) 42,3[8]
sedang · 44
IPM (2021)Penurunan 0,699[9]
sedang · 116
Mata uangPeso (₱)
(PHP)
Zona waktuWaktu Standar Filipina
(UTC+8)
Format tanggal
  • mm-dd-yyyy
  • dd-mm-yyyy (AD)
Lajur kemudikanan[10]
Kode telepon+63
Kode ISO 3166PH
Ranah Internet.ph
  1. Walaupun Manila yang tepat ditunjuk sebagai ibu kota negara, seluruh Wilayah Ibu Kota Nasional (NCR) merupakan pusat pemerintahan, maka itulah nama suatu daerah. Ini karena wilayah tersebut memiliki banyak lembaga pemerintah nasional selain Istana Malacanang dan beberapa lembaga negara yang berlokasi di ibu kota.[11]
  2. Pasal 3 Undang-Undang Republik No. 11106 menyatakan Bahasa Isyarat Filipina sebagai bahasa isyarat nasional Filipina, yang menyatakan bahwa itu harus diakui, didukung dan dipromosikan sebagai media komunikasi resmi dalam semua transaksi yang melibatkan tunarungu, dan sebagai bahasa pengantar pendidikan tuli.[12][13]
  3. Konstitusi Filipina 1987 menetapkan "Bahasa Spanyol dan Arab akan dipromosikan atas dasar sukarela dan opsional."[14]
  4. Para revolusioner Filipina mendeklarasikan kemerdekaan dari Spanyol pada 12 Juni 1898, tetapi Spanyol menyerahkan kepulauan tersebut ke Amerika Serikat seharga $20 juta dalam Perjanjian Paris pada 10 Desember 1898 yang akhirnya mengarah ke Perang Filipina-Amerika.
  5. Amerika Serikat mengakui kemerdekaan Filipina pada 4 Juli 1946, melalui Perjanjian Manila.[15] Tanggal ini dipilih karena sesuai dengan Hari Kemerdekaan AS, yang diamati di Filipina sebagai Hari Kemerdekaan hingga 12 Mei 1962, ketika Presiden Diosdado Macapagal mengeluarkan Dekrit Presiden No. 28, mengubahnya menjadi 12 Juni, tanggal proklamasi Emilio Aguinaldo.[16]
  6. Sesuai dengan pasal 11 Keputusan Pemerintah Revolusi 23 Juni 1898, Kongres Malolos memilih komisi untuk menyusun rancangan konstitusi pada 17 September 1898. Komisi terdiri dari Hipólito Magsalin, Basilio Teodoro, José Albert, Joaquín González, Gregorio Araneta, Pablo Ocampo, Aguedo Velarde, Higinio Benitez, Tomás del Rosario, José Alejandrino, Alberto Barretto, José Ma. de la Viña, José Luna, Antonio Luna, Mariano Abella, Juan Manday, Felipe Calderón, Arsenio Cruz dan Felipe Buencamino.[17] Mereka semua kaya dan berpendidikan tinggi.[18]
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Filipina adalah negara paling maju di Benua Asia setelah Perang Dunia II, namun sejak saat itu telah tertinggal di belakang negara-negara lain akibat pertumbuhan ekonomi yang lemah, penyitaan kekayaan yang dilakukan pemerintah, korupsi yang luas, dan pengaruh-pengaruh neo-kolonial. Meskipun begitu, saat ini Filipina mengalami pertumbuhan ekonomi yang moderat, yang banyak disumbangkan dari pengiriman uang oleh pekerja-pekerja Filipina di luar negeri, dan sektor teknologi informasi yang sedang tumbuh pesat. Filipina sering kali dianggap sebagai satu-satunya negara di Benua Asia di mana pengaruh budaya Barat terasa sangat kuat.

Masalah-masalah besar negara ini termasuk gerakan separatis Bangsamoro di sebelah selatan Filipina yaitu di region Mindanao, pemberontak-pemberontak dari Tentara Rakyat Baru (New People's Army) yang beraliran komunis di wilayah-wilayah pedesaan, kebijakan-kebijakan pemerintah yang sering tidak konsisten, tingkat kejahatan yang makin meningkat, dan kerusakan lingkungan seperti penebangan hutan, dan polusi laut. Filipina juga mengalami masalah banyaknya penduduk di daerah-daerah perkotaan akibat kurangnya lapangan pekerjaan di wilayah pedesaan, dan tingkat kelahiran yang tinggi.

Filipina adalah negara emerging market dan negara industri baru, perekonomiannya sedang bertransisi dari pertanian ke sektor jasa dan manufaktur. Negara ini adalah anggota pendiri Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi Perdagangan Dunia, ASEAN, forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik, dan KTT Asia Timur; negara ini adalah anggota Gerakan Non-Blok dan sekutu utama non-NATO Amerika Serikat.

Filipina adalah salah satu negara paling rawan bencana di dunia. Indeks Risiko Dunia (WRI) 2023 menempatkan Filipina pada peringkat satu, dengan resiko negara paling rawan bencana alam tertinggi di dunia. Terletak di sepanjang Cincin Api Pasifik, negara ini sangat rentan terhadap gempa bumi dan letusan gunung berapi. Selain itu, negara Asia Tenggara ini dilanda 20 angin topan setiap tahunnya. Meski rawan bencana Filipina memiliki beragam sumber daya alam dan tingkat keanekaragaman hayati yang signifikan secara global.

Sejarah

 
Penyerangan dan invasi Spanyol atas Mindanao.

Peninggalan tertulis Filipina dimulai sekitar abad ke-8 berdasarkan temuan lempeng tembaga di dekat Manila. Dari tulisan pada lempeng itu diketahui bahwa Filipina berada dalam pengaruh Sriwijaya. Namun bukti tertulis ini sangat sedikit sehingga bahkan ahli-ahli sejarah Filipina masih beranggapan sejarah Filipina dimulai pada era kolonialisme.

Sebelum orang-orang Spanyol datang pada abad ke-16, di Filipina berdiri kerajaan-kerajaan kecil yang bercorak animisme yang terpengaruh sedikit kultur India, dan yang bercorak Islam di bagian selatan kepulauan. Kerajaan-kerajaan muslim ini mendapat pengaruh kuat dari Kerajaan Malaka.

Sepanjang masa 265 tahun, Filipina merupakan koloni Kerajaan Spanyol (1565-1821), dan selama 77 tahun berikutnya diangkat menjadi provinsi Spanyol (1821-1898). Negara ini mendapat nama Filipina setelah diperintah oleh penguasa Spanyol, Raja Felipe II. Setelah Perang Spanyol-Amerika pada tahun 1898, Filipina diperintah Amerika Serikat. Ia kemudian menjadi sebuah persemakmuran di bawah Amerika Serikat sejak tahun 1935. Periode Persemakmuran dipotong Perang Dunia II saat Filipina berada di bawah pendudukan Jepang. Filipina akhirnya memperoleh kemerdekaannya (de facto) pada 4 Juli 1946. Masa-masa penjajahan asing ini sangat memengaruhi kebudayaan, dan masyarakat Filipina. Negara ini dikenal mempunyai Gereja Katolik Roma yang kuat, dan merupakan salah satu dari dua negara yang didominasi umat Katolik di Asia selain Timor Leste.

Geografi

Geografi

 
Topografi Filipina

Filipina terdiri dari 7.107 pulau dengan luas total daratan diperkirakan 343.448 km2. Negara ini terletak antara 116° 40', dan 126° 34' BT, dan 4° 40', dan 21° 10' LU. Di timur dia berbatasan dengan Laut Filipina, di barat dengan Laut Tiongkok Selatan, dan di selatan dengan Laut Sulawesi. Pulau Borneo terletak beberapa ratus kilometer di barat daya, dan Taiwan di utara. Maluku, dan Sulawesi di selatan, dan di timur adalah Palau. Filipina memiliki garis pantai sepanjang 36.289 km (22.549 mil) yang menjadikannya negara dengan garis pantai terpanjang kelima di dunia.

Sebelas pulau terbesar di negara ini adalah Luzon, Mindanao, Samar, Negros, Palawan, Panay, Mindoro, Leyte, Cebu, Bohol dan Masbate, yang mencakup sekitar 95 persen dari total luas daratan negara tersebut. Garis pantai Filipina memiliki panjang 36.289 kilometer (22.549 mil), yang merupakan garis pantai terpanjang kelima di dunia, dan zona ekonomi eksklusif negara tersebut mencakup 2.263.816 km2 (874.064 mil persegi).[19]

Kepulauan ini dibagi menjadi tiga kelompok utama: Luzon (Region I sampai V + NCR & CAR), Bisaya (VI sampai VIII), dan Mindanao (IX sampai XIII + ARMM). Pelabuhan sibuk Manila, di Luzon, adalah ibu kota negara, dan kota terbesar-kedua setelah Kota Quezon.

Geologi

 
Gunung berapi di Filipina
 
Gunung Mayon gunung berapi paling aktif di Filipina
 
Apartment runtuh akibat Gempa bumi Luzon 1990
 
Topan Haiyan pada tahun 2013. Topan terkuat yang pernah melanda Filipina

Filipina terletak di sepanjang Cincin Api Pasifik, sehingga sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi. Negara ini sangat aktif secara seismik, dan terbentuk oleh lempeng-lempeng yang menyatu satu sama lain dari berbagai arah. Sekitar lima gempa bumi tercatat setiap hari, meskipun sebagian besar terlalu lemah untuk dirasakan. Gempa bumi besar terakhir terjadi pada tahun 1976 di Teluk Moro dan pada tahun 1990 di Luzon. Filipina memiliki 23 gunung berapi aktif; diantaranya, Gunung Mayon, Gunung Taal, Canlaon, dan Bulusan mempunyai jumlah letusan terbesar yang pernah tercatat.[20]

Negara ini juga rentan terhadap badai Siklon tropis, karena letaknya berada di atas Khatulistiwa. Badai topan terjadi hampir setiap tahun di negara ini. Badai topan terkuat yang pernah melanda Filipina adalah Topan Haiyan tahun 2013, badai ini menewaskan setidaknya 6.300 jiwa, dan menyebabkan banjir besar dan kehancuran di seluruh negara tersebut. Indeks resiko dunia pada tahun 2016, menempatkan Filipina sebagai negara paling rentan terhadap bencana alam di dunia, dengan skor 48 persen.

Politik

Pemerintah Filipina mengikuti Pemerintah Amerika Serikat. Dia ditata sebagai sebuah republik, di mana Presiden berfungsi sebagai kepala negara, kepala pemerintahan, dan Panglima Tertinggi angkatan bersenjata. Presiden dipilih dalam pemilu untuk masa jabatan 6 tahun, dan memilih, dan mengepalai kabinet. Dewan Legislatif Filipina mempunyai dua kamar: Kongres terdiri dari Senat, dan Dewan Perwakilan; anggota keduanya dipilih oleh pemilu. Ada 24 senator yang menjabat selama 6 tahun di Senat, sedangkan Dewan Perwakilan terdiri dari tidak lebih dari 250 anggota kongres yang melayani selama 3 tahun. Cabang yudikatif pemerintah dikepalai oleh Mahkamah Agung, yang memiliki seorang Ketua Mahkamah Agung sebagai kepalanya, dan 14 Hakim Agung, semuanya ditunjuk oleh Presiden.

Filipina merupakan anggota aktif dari PBB sejak penerimaannya pada 24 Oktober 1945. Filipina juga merupakan negara pendiri ASEAN, dan merupakan pemain aktif dalam APEC, Uni Latin, dan anggota dari Grup 24. Filipina juga merupakan sekutu Amerika Serikat, tetapi juga merupakan anggota dari Gerakan Non-Blok.

Filipina bersengketa dengan Republik Tiongkok (Taiwan), Republik Rakyat Tiongkok, Vietnam, dan Malaysia atas minyak, dan gas alam di Kepulauan Spratly, dan Scarborough Shoa, dan dengan Malaysia atas Sabah, dan dengan Indonesia terkait kepemilikan Pulau Miangas. Sultan Sulu yang menerima Sabah sebagai hadiah pada 1703 setelah menolong Sultan Brunei mengalahkan pemberontak, telah memberikan Pemerintah Filipina kuasa untuk mengklaim wilayahnya yang hilang. Sampai saat ini, keluarga Sultan Sulu masih menerima pembayaran "sewa" untuk Sabah dari Pemerintah Malaysia.

Pembagian administratif

Filipina dibagi menjadi sebuah hierarki satuan pemerintah lokal (SPL) dengan provinsi sebagai satuan utama. Filipina dibagi 3 grup kepulauan utama yaitu Luzon, Bisaya, dan Mindanao. Kemudian dibagi menjadi 17 Region, 81 Provinsi dan 146 Kota pada September 2019.[butuh rujukan]

Seluruh provinsi dikelompokkan menjadi 17 Region untuk kemudahan administratif. Kebanyakan kantor pemerintah memiliki kantor regional untuk melayani provinsi-provinsi di dalamnya. Wilayah ini tidak memiliki pemerintahan lokal yang terpisah, kecuali Mindanao Muslim, dan Wilayah Administratif Cordillera, yang memiliki otonomi sendiri.

 
Provinsi dan wilayah di Filipina
Daerah Region Pusat
Ilocos I San Fernando, La Union
Lembah Cagayan II Tuguegarao, Cagayan
Luzon Tengah III San Fernando, Pampanga
CALABARZON IV-A Calamba, Laguna
MIMAROPA Mimaropa Calapan, Oriental Mindoro
Wilayah Bicol V Legazpi, Albay
Bisaya Barat VI Iloilo City
Bisaya Tengah VII Cebu City
Bisaya Timur VIII Tacloban
Semenanjung Zamboanga IX Pagadian, Zamboanga del Sur
Mindanao Utara X Cagayan de Oro
Wilayah Davao XI Davao City
SOCCSKSARGEN XII Koronadal, Cotabato Selatan
Caraga XIII Butuan
Wilayah Otonomi di Mindanao Muslim BARMM Cotabato City
Wilayah Administratif Cordillera CAR Baguio
Metro Manila NCR Manila

Ekonomi

Filipina terkenal dengan pertanian padi bukitnya, yang diperkenalkan kira-kira 2.000 tahun lalu oleh suku Batad. Padi-padi bukit tersebut terletak di lereng-lereng perbukitan Banaue dan Sagada di provinsi Ifugao, dan berada di ketinggian 5.000 kaki dpl. Luasnya mencakup 4.000 mil² serta diusahakan secara tradisional tanpa penggunaan pupuk. Ia dinyatakan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO (Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan) pada tahun 1995.

Pada 1998 ekonomi Filipina, sebuah campuran dari pertanian, industri ringan, dan jasa pendukung; mengalami kemunduran sebagai akibat dari krisis finansial Asia, dan cuaca yang buruk. Pertumbuhan jatuh ke 0,6% pada 1998 dari 5% pada 1997, tetapi kembali ke sekitar 3% pada 1999, dan 4% pada 2000. Pemerintah telah menjanjikan untuk terus mereformasi ekonominya untuk membantu Filipina setanding dengan perkembangan negara industri Asia Timur. Hutang besar ("public debt" sekitar 77% dari PDB), menghambat perbaikan situasi ekonomi. Alokasi dana untuk hutang lebih tinggi daripada untuk Departemen Pendidikan, dan militer digabungkan.

Strategi yang dilakukan termasuk peningkatan infrastruktur, merombak sistem pajak untuk menambah pendapatan pemerintah, juga deregulasi, dan penswastaan ekonomi, dan meningkatkan integrasi perdagangan di wilayah sekitar. Prospek masa depan sangat tergantung dari performa ekonomi dari dua partner dagang utama, Amerika Serikat, dan Jepang, dan administrasi yang lebih tepercaya, dan kebijakan pemerintah yang konsisten.

Filipina merupakan anggota dari Bank Pengembangan Asia.

Transportasi

Di Filipina, masyarakatnya menggunakan jeepney (bahasa Filipina: dyip) sebagai kendaraan umum. Anda akan terasa pengap apabila menaiki kendaraan ini sebab, setiap kali menaiki jeepney pasti senantiasa penuh sesak dengan orang banyak yang berdesak-desakan untuk turut menaikinya.

Demografi

 
Peta persebaran suku bangsa di Filipina.

Filipina berada di urutan ke-12 di dunia dalam jumlah penduduk dengan jumlah 100,981,437 jiwa pada 2015. Sekitar dua per tiga penduduk tinggal di Pulau Luzon, dan Manila, ibu kotanya, berada di urutan ke-11 dalam jumlah penduduk area metropolitan. Orang-orang Filipina dikenal dengan nama Filipino yang berasal dari orang aborigin Taiwan, dan bercampur dengan orang-orang Tiongkok Selatan, Polinesia, dan Spanyol/Amerika. Orang Filipina terbagi dalam 12 kelompok etnolingustik dengan yang terbesar adalah Tagalog, Cebuano, dan Ilocano. Penduduk asli Filipina ialah suku Aeta namun sudah terpinggir, dan populasinya tinggal 30 ribu jiwa.

Tiga kelompok minoritas terbesar asing adalah orang Tionghoa, Amerika, dan Asia Selatan. Sisanya adalah orang-orang Eropa, Arab, Indonesia, Korea, dan Jepang. Orang-orang Mestizo adalah minoritas sebesar 1-2% yang berpengaruh. Dalam penelitian dari Universitas Stanford, ditemukan bahwa 3,6% populasi memiliki turunan dari bangsa Eropa.

95,9% penduduk Filipina bisa membaca, salah satu yang tertinggi di Asia, dan setara untuk pria maupun wanita. Angka harapan hidup penduduknya adalah 69,29 tahun; 72,28 untuk wanita, dan 66,44 untuk pria. Pertumbuhan penduduk per tahunnya sebesar 2,1%, dan sekarang Filipina sedang mengalami masalah kepadatan penduduk karena angka kelahirannya tinggi.

Filipina mempunyai kira-kira 92,2 juta penduduk menurut perkiraan sensus 2009.

Agama

 
Sebuah katedral di Manila
 
Masjid Kaum Purnah di Kota Isabela, Basilan.

Penduduk Filipina mayoritas beragama Katolik 80%, dilanjutkan dengan Protestan 12% (termasuk Evangelis, Metodis, Lutheran, Iglesia ni Cristo, Saksi Yehuwa, dan lain-lain) disebarkan misionaris dari Amerika Serikat, dilanjutkan dengan Islam 5.6% yang mayoritas berada di Pulau Mindanao,[21] lalu 2.43% agama lain termasuk Buddha yang merupakan penduduk pendatang dari Korea Selatan, Republik Rakyat Tiongkok, Malaysia, Singapura, Jepang, India, dan Vietnam.[22][23]

Pendidikan

Filipina menetapkan bahwa pendidikan wajib yang mesti di tempuh para siswa, dan siswi di negara itu adalah 13 tahun. Kebijakan itu diambil sebagai salah satu kunci mengurangi angka kemiskinan.

Selama ini sistem pembelajaran di Filipina hanya mengenal enam tahun belajar di Sekolah Dasar serta empat tahun di Sekolah Menengah. Dengan undang-undang yang baru, siswa wajib masuk taman kanak-kanak selama satu tahun sebelum duduk di bangku SD. Selanjutnya, pemerintah juga meminta pengelola sekolah menengah menambah waktu belajar, dari empat tahun menjadi enam tahun. Siswa harus mengikuti pendidikan tambahan jika akan melanjutkan ke perguruan tinggi.

Presiden Filipina Aquino mengatakan sistem wajib belajar di Filipina masih jauh dari sempurna. Hal ini menyebabkan para siswa di sana berada di posisi kurang menguntungkan untuk dapat bersaing di dunia pekerjaan atau persaingan lain.

Pemerintah Filipina mengklaim, mereka telah membangun puluhan ribu ruang kelas baru, mempekerjakan 18 ribu guru, dan mencetak puluhan juta buku setiap tahun untuk meningkatkan pendidikan. Anggaran pendidikan juga dinaikkan 44 persen dari tahun 2010, yaitu mencapai 5,6 miliar dolar Amerika atau mencapai 1 triliun Peso Filipina (40 triliun Rupiah).

Sebagai negara yang termasuk bekas jajahan Amerika Serikat, Bahasa Inggris menjadi bahasa utama di dunia pendidikan di Filipina dengan tujuan memudahkan para siswa, dan siswi Filipina untuk bersaing dengan siswa, dan siswi dari negara lain di tingkat global. Telah sejak Bahasa Inggris sebagai bahasa utama di pendidikan formal di Filipina, walaupun ada lebih dari 150 bahasa asli yang dipakai, termasuk bahasa nasional, Bahasa Tagalog.

Pada bulan Agustus 2001, Undang-Undang Republik 9.155, jika tidak disebut Pemerintahan Pendidikan Dasar UU, disahkan mengubah nama Departemen Pendidikan, Kebudayaan, dan Olahraga (DECS) ke Departemen Pendidikan (DepEd), dan mendefinisikan kembali peran kantor lapangan ( kantor regional, divisi kantor, kantor-kantor daerah, dan sekolah). RA keseluruhan 9.155 menyediakan kerangka untuk:

  • Pemberdayaan kepala sekolah dengan memperkuat peran-peran kepemimpinan mereka dan
  • manajemen berbasis sekolah dalam konteks transparansi, dan akuntabilitas lokal.

Tujuan pendidikan dasar adalah dengan memberikan penduduk usia sekolah, dan dewasa muda dengan keterampilan, pengetahuan, dan nilai-nilai untuk menjadi peduli, mandiri, produktif, dan patriotik warga negara.

Pada bulan Januari 2009, DepEd menandatangani suatu nota kesepakatan dengan United States Agency for International Development untuk menutup $ 86 juta bantuan kepada pendidikan Filipina, terutama akses ke pendidikan berkualitas di Daerah Otonomi di Muslim Mindanao (ARMM), di daerah Barat, dan Tengah Mindanao.

Di Filipina ada beberapa tingkat pendidikan yaitu: dasar, menengah, teknik, dan kejuruan, dan tersier.

Pendidikan dasar

Sekolah dasar juga disebut SD (Filipina: Mababang Paaralan). Terdiri dari enam tingkat, dengan menambahkan beberapa sekolah tingkat tambahan (Tingkat 7). Tingkat dikelompokkan menjadi dua subdivisi utama, Primer-tingkat, yang meliputi tiga tingkat pertama, dan tingkat Intermediate, yang meliputi tiga atau empat tingkat.

Pendidikan dasar di Filipina mencakup berbagai kurikulum. Mata pelajaran inti (subjek utama) meliputi Matematika, Ilmu Pengetahuan, Inggris, Filipina (bahasa Filipina), dan Makabayan (Social Studies, Penghidupan Pendidikan, Nilai-nilai). Mata pelajaran lain meliputi Musik, Seni, dan Pendidikan Jasmani. Mulai di tingkat ketiga, Sains menjadi bagian integral dari mata pelajaran inti. Pada Desember 2007, Presiden Gloria Macapagal Arroyo mengumumkan bahwa Spanyol adalah untuk membuat kembali sebagai subjek wajib di semua sekolah Filipina dimulai pada tahun 2008. Pengumuman itu belum mulai berlaku.

Di sekolah swasta, termasuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, Science, Social Studies, Basic Computer, Filipina, Musik, Seni, dan Teknologi, Home Ekonomi, Kesehatan, Pendidikan Jasmani, dan di sekolah Katolik, Agama atau Hidup Kristen. Sekolah internasional, dan sekolah Cina mempunyai mata pelajaran tambahan, terutama dalam bahasa, dan budaya.

Hingga 2004, siswa SD secara tradisional duduk untuk SD National Achievement Test (NEAT) dikelola oleh Departemen Pendidikan, Kebudayaan, dan Olahraga (DECS). Hal ini dimaksudkan sebagai ukuran sekolah kompetensi, dan bukan sebagai prediktor kecerdasan atau kesuksesan siswa di sekolah menengah. Oleh karena itu, skor yang diperoleh oleh para pelajar dalam NEAT tidak digunakan sebagai dasar untuk penerimaan mereka ke sekolah menengah.

Selama tahun 2004, ketika DECS secara resmi diubah menjadi Departemen Pendidikan (DepEd), dan juga, sebagai hasil dari beberapa reorganisasi, yang NEAT diubah menjadi National Achievement Test (NAT) oleh Departemen Pendidikan (DepEd). Publik, dan sekolah-sekolah dasar swasta mengambil ujian ini untuk mengukur kompetensi sekolah. Sejak 2006, hanya sekolah swasta untuk ujian masuk sekolah menengah. DepEd mengharapkan lebih dari 13,1 juta siswa SD di sekolah dasar umum untuk tahun ajaran 2009.

Pendidikan menengah

Pendidikan menengah di Filipina sebagian besar didasarkan pada sistem pendidikan Amerika itu sampai kedatangan komprehensif sekolah tinggi di Amerika Serikat pada pertengahan abad terakhir. Filipina sistem sekolah tinggi (Filipina: High na Paaralan) belum bergerak banyak dari tempat itu ketika Filipina mencapai kemerdekaan dari Amerika Serikat pada tahun 1946. Masih terdiri dari hanya empat tingkat dengan tiap tingkat terkotak sebagian, dengan fokus pada tema tertentu atau konten.

DepEd menetapkan kurikulum wajib untuk semua sekolah tinggi, negeri maupun swasta. Tahun pertama sekolah menengah memiliki lima mata pelajaran inti, Aljabar I, Integrated Science, Bahasa Inggris I, Filipina I, dan Filipina tahun Kedua I. Sejarah telah Aljabar II, Biologi, Bahasa Inggris II, Filipina II, dan Asian History. Tahun ketiga telah Geometri, Kimia, Filipina III, dan World Sejarah, dan Geografi. Tahun keempat telah Kalkulus, Trigonometri, Fisika, Filipina IV, Sastra, dan Ekonomi. Minor subjek mungkin termasuk Kesehatan, Musik, Seni, Teknologi, dan Home Ekonomi, dan Pendidikan Jasmani.

Di sekolah selektif, berbagai bahasa dapat ditawarkan sebagai pilihan, serta mata pelajaran lain seperti pemrograman komputer, dan sastra tulisan. Sekolah Cina memiliki pilihan bahasa, dan budaya. Sekolah persiapan biasanya menambahkan beberapa bisnis, dan kursus akuntansi, sedangkan sekolah tinggi ilmu biologi, kimia, dan fisika di setiap tingkat.

Pelajar sekolah menengah digunakan untuk duduk untuk National State Achievement Test (NSAT), yang didasarkan pada Amerika SAT, dan dikelola oleh DepEd. Seperti rekan sekolah dasar, NSAT adalah bertahap keluar setelah reorganisasi besar di departemen pendidikan. Sekarang tidak ada yang disponsori pemerintah ujian masuk perguruan tinggi. Lembaga pendidikan tinggi, baik negeri maupun swasta, melaksanakan sendiri College Entrance Examinations (CEE). Kejuruan biasanya tidak memiliki ujian masuk, hanya menerima catatan 138 Formulir studi dari sekolah tinggi, dan pendaftaran pembayaran.

DepEd mengharapkan lebih dari 5,6 juta siswa di sekolah menengah umum untuk tahun ajaran 2009-2010.

Pendidikan teknis dan kejuruan

Pendidikan teknis dan kejuruan yang ditawarkan untuk meningkatkan siswa di lembaga-lembaga keterampilan praktis biasanya terakreditasi, dan disetujui oleh TESDA. Lembaga pemerintah dapat dioperasikan, sering oleh pemerintah provinsi, atau swasta. Mayoritas dioperasikan secara pribadi, dan paling menyebut diri perguruan tinggi.

Mereka mungkin menawarkan program-program dalam durasi mulai dari beberapa minggu untuk program diploma dua tahun. Teknologi program dapat kursus seperti teknologi otomotif, teknologi komputer, dan teknologi elektronik; layanan kursus seperti pengasuh, perawat ajudan, manajemen hotel, dan restoran, dan perdagangan kursus seperti listrik, tukang ledeng, tukang las, montir otomotif, diesel mekanik, operator kendaraan berat . Setelah lulus dari sebagian besar kursus ini, siswa dapat mengambil ujian dari TESDA untuk memperoleh sertifikat atau diploma relevan.

Pendidikan tersier

Pendidikan tersier di Filipina semakin kurang kosmopolitan. Dari ketinggian 5.284 mahasiswa asing dalam jumlah 1995-1996 terus menurun menjadi 2.323 pada tahun 2000-2001, tahun terakhir CHED nomor diterbitkan di situs webnya. Pada tahun 2000-2001, 19,45% berasal dari AS, 16,96 dari Korea Selatan, 13.00% dari Taiwan, dan sisanya dari berbagai negara lain. Banyak siswa yang datang dari Korea ke Filipina untuk belajar bahasa Inggris selama 6 bulan atau lebih, kemudian transfer ke luar negeri untuk Australia, Amerika Serikat, atau negara lain untuk derajat. Beberapa orang Korea menyelesaikan pendidikan tersier di Filipina, terutama dalam iklim dari Baguio, di Cordillera dataran tinggi.

Mengenai rendahnya kualitas pendidikan di Filipina, pada bulan Juni 2009 presiden FAAP dikutip Komisi Kongres Pendidikan (EDCOM) meratapi 'a melanjutkan penurunan mutu pendidikan di negara ini'. Dia mengatakan hal ini disebabkan oleh empat faktor utama: 'a) salah urus sistem pendidikan, b) tidak berinvestasi bijaksana dalam pendidikan, c) kurangnya manajemen kompetensi, dan, d) korupsi sistemik'. Alasan lain mengapa Filipina bukan merupakan pemasok utama pendidikan tinggi bagi siswa asing di daerah tersebut adalah karena 3 semester dari masing-masing 8 semester sarjana dituntut untuk sepenuhnya ditujukan untuk subjek dimandatkan pemerintah. Dimandatkan ini meliputi mata pelajaran kehidupan, dan karya-karya pahlawan nasional Filipina Dr Jose Rizal, Filipina yang tiga mata pelajaran bahasa, dan matematika dasar, sains, dan Filipina subjek budaya lebih tepat untuk sekolah menengah daripada tingkat tersier.

Kota terbesar

Berikut adalah daftar kota-kota terbesar di Filipina berdasarkan populasi (sensus 2000).

Urutan Kota  Populasi pada 2000 
1. Metro Manila 9.932.560
2. Metro Cebu 1.195.568
3. Kota Davao 1.147.116
4. Kota Zamboanga 601.794
5. Kota Antipolo 470.866
6. Kota Cagayan de Oro 461.877
7. Kota Bacolod 429.076
8. Kota General Santos 411.822
9. Kota Iloilo 365.820
10. Kota Iligan 285.061

Budaya

 
Tinikling, tarian bambu tradisional khas Filipina.
 
Bahay Kubo

Kebanyakan masyarakat Filipina gemar menyanyi serta menari pada setiap kali pesta keramaian. Tarian bambu ini memerlukan pergerakan kaki yang cocok.

Bahay Kubo merupakan rumah tradisional yang terkenal di Filipina, yang dibuat dari daun kelapa, nipah, dan bambu. Terdapat tanglung berbentuk bintang yang digantung di hadapan rumah yang bernama parol. Semasa Natal, kebanyakan masyarakat di sana gemar menjadikan parol sebagai hiasan rumah mereka.

Organ bambu[24] ini menggunakan lebih kurang 1.000 batang bambu. Konon ini adalah satu-satunya organ yang dibuat dari bambu di dunia.

Masakan

Halo halo merupakan salah satu pencuci mulut yang terkenal di Filipina, terutama pada musim panas. Halo halo mengandung nangka, kelapa, kacang, keladi, custard, santan kelapa, dan perahan es bersama es krim di atasnya.

Lanzones merupakan sejenis buah-buahan. Ukurannya agak kecil, manis, dan berwarna cokelat. Keistimewaan buah ini adalah dapat menghalau nyamuk yang berada di sekeliling kita.

Pakaian

Setiap diadakan pesta keramaian, lelaki di sana akan memakai pakaian yang dinamakan barong tagalog. Pakaian istimewa ini dibuat dari kain yang dihasilkan dari batang pisang, dan batang nanas. Sedangkan, kaum wanita memakai gaun yang disebut Maria Clara Gown yang dihasilkan dari batang kelapa.

Lihat pula

Perang dan konflik

Referensi

  1. ^ "Republic act no. 8491". Republic of the Philippines. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 8, 2014. Diakses tanggal March 8, 2014. 
  2. ^ [ https://psa.gov.ph/content/philippines-figures-0] "2019 Philippines In Figures" 29 Juni 2020, hal. 23
  3. ^ "Philippine Population Density (Based on the 2015 Census of Population)". September 1, 2016. 
  4. ^ "World Development Indicators". databank.worldbank.org. 
  5. ^ "East & Southeast Asia :: Philippines". The World Factbook. Washington, DC: Central Intelligence Agency. October 28, 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 19, 2015. Diakses tanggal November 7, 2009. 
  6. ^ "2020 Census of Population and Housing (2020 CPH) Population Counts Declared Official by the President". Philippine Statistics Authority. 
  7. ^ a b c d "World Economic Outlook database: April 2021". International Monetary Fund. April 2021. Diakses tanggal April 6, 2021. 
  8. ^ "Gini Index". World Bank. Diakses tanggal March 2, 2011. 
  9. ^ "Human Development Report 2021/2022" (PDF) (dalam bahasa Inggris). United Nations Development Programme. 8 September 2022. Diakses tanggal 8 September 2022. 
  10. ^ Lucas, Brian (August 2005). "Which side of the road do they drive on?". Diakses tanggal February 22, 2009. 
  11. ^ "Presidential Decree No. 940, s. 1976". Manila: Malacanang. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 29, 1976. Diakses tanggal April 4, 2015. 
  12. ^ "The Filipino Sign Language Act". Pasal 3, Republic act No. 11106 per  (PDF). Official Gazette. Government of the Philippines. 
  13. ^ Kabiling, Genalyn (November 12, 2018). "Filipino Sign Language declared as nat'l sign language of Filipino deaf". Manila Bulletin. Diakses tanggal November 12, 2018. 
  14. ^ Joselito Guianan Chan; Managing Partner. "1987 Constitution of the Republic of the Philippines, Article XIV, Section 7". Chan Robles & Associates Law Firm. Diakses tanggal May 4, 2013. 
  15. ^ Treaty of General Relations Between the United States of America and the Republic of the Philippines. Signed at Manila, on 4 July 1946 (PDF), United Nations, diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal July 23, 2011, diakses tanggal December 10, 2007 
  16. ^ "Republic of the Philippines Independence Day". United States State Department. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 15, 2015. Diakses tanggal July 30, 2015. 
  17. ^ Calderón, Felipe (1907). Mis memorias sobre la revolución filipina: Segunda etapa, (1898 á 1901). Manila: Imp. de El Renacimiento. hlm. 234, 235; appendix, pp. 5–10. 
  18. ^ Dolan, Ronald E. (1983). Philippines, a country study (edisi ke-4th). Washington, DC: Federal Research Division, Library of Congress. ISBN 978-0-8444-0748-7. 
  19. ^ "Know before you go: the Philippines". National Geographic. June 4, 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 17, 2021. Diakses tanggal April 4, 2021. 
  20. ^ Rantucci, Giovanni; Philippine Institute of Volcanology and Seismology (1994). "Chapter 2: Overview of Past and Recent Disasters in the Philippines". Geological Disasters in the Philippines; The July 1990 Earthquake and the June 1991 Eruption of Mount Pinatubo; Description, Effects, and Lessons Learned (PDF). Rome, Italy: Presidenza del Consiglio dei Ministri, Dipt. per l'Informazione e l'Editoria. hlm. 24. ISBN 978-1-4752-3936-2. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal May 30, 2012. Diakses tanggal February 25, 2022 – via United Nations Office for Disaster Risk Reduction. 
  21. ^ Thohir, Ajid (2015-06-28). "A Historical Overview and Initiating Historiography of Islam in the Philippines". International Journal of Nusantara Islam. 3 (2): 1–18. doi:10.15575/ijni.v3i2.1380. ISSN 2355-651X. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-07. Diakses tanggal 2023-01-07. 
  22. ^ "2015 Philippine Statistical Yearbook (PSY) | Philippine Statistics Authority". psa.gov.ph (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-21. Diakses tanggal 2017-02-09. 
  23. ^ "Philippines - Wikipedia". en.m.wikipedia.org (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-25. Diakses tanggal 2017-02-21. 
  24. ^ Bose, K. S.; Sarma, R. H. (1975-10-27). "Delineation of the intimate details of the backbone conformation of pyridine nucleotide coenzymes in aqueous solution". Biochemical and Biophysical Research Communications. 66 (4): 1173–1179. ISSN 1090-2104. PMID 2. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-25. Diakses tanggal 2017-02-17. 

Pranala luar