Jalur kereta api Jakarta Kota–Cikampek

jalur kereta api di Indonesia

Jalur kereta api Jakarta Kota–Cikampek adalah jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Jakarta Kota dengan Stasiun Cikampek. Jalur ini melintasi dua provinsi, yaitu Provinsi DKI Jakarta (Kota Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Jakarta Timur) dan Jawa Barat (Bekasi, Karawang, dan Kota Bekasi) dimana empat kabupaten/kota lainnya berada di wilayah Jabodetabekpunjur. Jalur ini merupakan salah satu jalur kereta api antarkota yang terpadat di Indonesia menghubungkan Jabodetabek dengan Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Surakarta, Surabaya, dan Malang serta sejak 1920-an merupakan jalur ganda (double track) dan telah dielektrifikasi sejak 1992.[1]

Jalur kereta api Jakarta Kota–Cikampek
Jembatan Kedunggedeh di atas Ci Tarum
Ikhtisar
JenisJalur lintas utama
SistemJalur kereta api rel berat
StatusBeroperasi
TerminusJakarta Kota
Cikampek
Stasiun23
Operasi
Dibuka1898-1902
Pemilik
OperatorPT Kereta Api Indonesia
DepoCipinang (lokomotif)
Jakarta Kota (kereta penumpang)
Bukit Duri (hanya rangkaian KRL Commuter Line)
Data teknis
Lebar sepur1.067 mm (ft 6 in) Lebar sepur Cape
Elektrifikasi1.500 V DC listrik aliran atas (KAI Commuter (Jatinegara-Cikarang))
Kecepatan operasi60–115 km/h (37–71 mph)
Titik tertinggi+46 m (Cikampek)
Peta rute
JAKK
Jakarta Kota
JAKK–MRI
JAKK–THB
KPB
Kampung Bandan
JAKK–TPK
AC–RJW
RJW
Rajawali
KMO
Kemayoran
PSE
Pasar Senen
GST
Gang Sentiong
KMT
Kramat
POK
Pondok Jati
JNG-MRI (jalur lama)
JNG-MRI (jalur baru)
JNG
Jatinegara
Depo Lokomotif Cipinang
KLD
Klender
BUA
Buaran
KLDB
Klender Baru
Kanal Banjir Timur
CUK
Cakung
Batas provinsi DKI Jakarta
Batas provinsi Jawa Barat
Nasional 7 di Jawa Tengah Jalan Sultan Agung
KRI
Kranji
Depo KRL Bekasi
BKS
Bekasi
BKST
Bekasi Timur
TB
Tambun
CIT
Cibitung
MTM
Metland Telagamurni
CKR
Cikarang
awal elektrifikasi
Cikarang Dry Port
Lemahabang
KDH
Kedunggedeh
Ci Tarum
KW
Karawang
Nasional 7 di Jawa Tengah Jalur Lintas Utara Jawa
KLI
Klari
KOS
Kosambi
DWN
Dawuan
CKP
Cikampek
CKP-PDL
CKP-CN

Karena meningkatnya frekuensi perjalanan kereta api, sebagian jalur ini direncanakan menjadi jalur dwiganda (quadruple-track railway). Jalur akan memiliki empat jalur dengan sepasang jalur untuk kereta api antarkota dan sepasang lainnya untuk kereta api komuter. Saat ini, jalur dwiganda telah beroperasi dari Stasiun Jatinegara hingga Stasiun Bekasi dan direncanakan ini akan sampai Stasiun Cikarang.

Terdapat dua jembatan yang melintasi dua sungai bersejarah: Kali Bekasi (di dekat Stasiun Bekasi) dan Ci Tarum (di dekat Stasiun Kedunggedeh).

Sejarah

sunting

Pengoperasian jalur ini dilakukan secara bertahap. Segmen Jakarta–Bekasi mulai digunakan tahun 1887, Bekasi–Kedunggedeh mulai digunakan tahun 1888, Kedunggedeh–Karawang mulai digunakan tahun 1891, dan Karawang–Cikampek mulai digunakan tahun 1906. Jalur ini merupakan kelanjutan jalur-jalur kereta api Jakarta-Bogor yang telah dibuka beberapa tahun sebelumnya.[2] Pada masa penjajahan Belanda, jalur-jalur ini berada di bawah pengelolaan Staatsspoorwegen Westerlijnen (SS-WL) sejak tahun 1898 dan semula dikelola oleh Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij (BOS).

Jalur ganda di lintas Batavia–Cikampek sudah diinisiasi sejak tahun 1920-an, bahkan dicatat dalam laporan tahunan SS pada tahun 1920-an. Laporan tahunan SS tahun 1922 sudah mencatat bahwa jalur ganda Jatinegara–Cikampek, Wonokromo–Tarik, dan Padalarang–Cimindi sudah dioperasikan.[3]

Penyempurnaan jalur ganda dan elektrifikasi di lintas ini telah dimulai sejak tahun 1992, sebagai bagian dari pembangunan jalur ganda Cikampek–Cirebon. Per 2003, jalur ganda di kedua lintas ini selesai dibangun dan ditingkatkan dengan biaya Rp500 miliar.[1]

Pembangunan jalur dwiganda

sunting

Di lintas ini sedang dibangun jalur dwiganda atau disebut juga quadruple track untuk segmen Manggarai–Jatinegara–Cikarang sepanjang 34 kilometer; menghubungkan Stasiun Manggarai sampai Stasiun Cikarang, dan dipakarsai oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian.[4] Proyek ini bertujuan untuk memisahkan jalur utama untuk kereta api antarkota dan jalur kereta komuter sehingga menghilangkan keterlambatan KRL Commuter Line dan juga sekaligus menambah kapasitas penumpang yang semula 850 ribu penumpang menjadi 1,2 juta penumpang per harinya.[4] Proyek ini dimulai sejak tahun 2013 dan diharapkan selesai pada 2019.[5]

Proyek ini menggunakan sistem pembiayaan paket,yang dibagi menjadi paket A, paket B1, dan paket B21.[5] Paket A senilai Rp2,5 triliun dengan menggunakan sukuk negara, Paket B1 senilai 3 triliun berasal dari pinjaman Jepang, dan Paket B21 sebesar 1 triliun dari APBN.[5]

Untuk mempersiapkan proyek ini, beberapa stasiun ada yang direnovasi dengan menambahkan bangunan baru dan ada yang ditambahkan. Selain itu, dibangun dua stasiun baru yang dikhususkan untuk KRL, yaitu Stasiun Telaga Murni dan Stasiun Bekasi Timur.[6][7] Pengoperasian jalur dwiganda telah dilakukan di segmen Stasiun Jatinegara sampai Stasiun Cakung mulai 14 April 2019[8] dan kemudian hingga Stasiun Bekasi mulai 17 Desember 2022.

Jalur terhubung

sunting

Lintas aktif

sunting

Lintas nonaktif

sunting

Layanan kereta api

sunting

Penumpang

sunting
Antarkota
sunting
Lintas utara Jawa
Nama kereta api Relasi perjalanan
Eksekutif
Argo Cheribon GambirCirebon
Argo Sindoro GambirSemarang Tawang
Argo Muria
Argo Merbabu
Argo Bromo Anggrek Gambir–Surabaya Pasarturi
Sembrani
Brawijaya Gambir–Semarang Tawang–Malang
Pandalungan Gambir–Surabaya Pasarturi–Jember
Eksekutif-bisnis
Tegal Bahari Pasar SenenTegal
Gumarang Pasar Senen–Surabaya Pasarturi
Eksekutif-ekonomi
Argo Cheribon GambirCirebonTegal
Tawang Jaya Pasar SenenSemarang Tawang
Dharmawangsa Pasar Senen–Surabaya Pasarturi
Brantas Pasar Senen–Semarang Tawang–Blitar
Jayabaya Pasar Senen–Surabaya Pasarturi–Malang
Blambangan Ekspres Pasar Senen–Surabaya Pasarturi–Ketapang
Ekonomi premium
Kertajaya Pasar SenenSurabaya Pasarturi
Ekonomi
Tawang Jaya Pasar SenenSemarang Poncol
Menoreh Pasar Senen–Semarang Tawang
Airlangga Pasar Senen–Surabaya Pasarturi
Majapahit Pasar Senen–Semarang Tawang–Malang
Matarmaja
Lintas selatan Jawa
Nama kereta api Relasi perjalanan
Eksekutif
Argo Parahyangan GambirBandung
Purwojaya Gambir–PurwokertoCilacap
Taksaka Gambir–Yogyakarta
Argo Lawu Gambir–Solo Balapan
Argo Dwipangga
Manahan
Argo Semeru Gambir–Surabaya Gubeng
Bima
Gajayana Gambir–Malang
Eksekutif-ekonomi premium
Argo Parahyangan GambirBandung
Papandayan Gambir–BandungGarut
Pangandaran Gambir–Bandung–Banjar
Sawunggalih Pasar SenenKutoarjo
Fajar dan Senja Utama Yogyakarta Pasar Senen–Yogyakarta
Bogowonto Pasar Senen–Lempuyangan
Fajar dan Senja Utama Solo Pasar Senen–Solo Balapan
Mataram
Eksekutif-ekonomi
Gajahwong Pasar SenenLempuyangan
Bangunkarta Pasar Senen–Jombang
Gaya Baru Malam Selatan Pasar Senen–Surabaya Gubeng
Singasari Pasar Senen–Blitar
Ekonomi premium
Kutojaya Utara Jakarta KotaKutoarjo
Jayakarta Pasar SenenSurabaya Gubeng
Ekonomi
Cikuray Pasar SenenKiaracondongGarut
Serayu Pasar Senen–Kiaracondong–Purwokerto
Progo Pasar Senen–Lempuyangan
Jaka Tingkir Pasar Senen–Purwosari
Bengawan
Nama kereta api Relasi
  Commuter Line Cikarang Kampung Bandan [e] Cikarang
Bekasi
Tambun (sebagian jadwal)
LW Commuter Line Walahar Cikarang Purwakarta
LW Commuter Line Jatiluhur Cikampek

Barang

sunting
Nama kereta api Relasi perjalanan
Angkutan peti kemas Tanjung Priuk Lemahabang
Lintas utara Jawa
Angkutan peti kemas Klari Kalimas
Tanjung Priuk Terminal Peti Kemas Semarang Tawang
Kalimas
Kampung Bandan Terminal Peti Kemas Semarang Tawang
Kalimas
Benteng
Krenceng Kalimas
Angkutan logistik ONS Parcel Utara Kampung Bandan Surabaya Pasarturi
Angkutan Semen Indonesia Babat
Angkutan baja coil Krakatau Steel Krenceng Kalimas
Angkutan semen Indocement Nambo Kalimas
Semarang Poncol
Brambanan via Semarang Poncol
Lintas selatan Jawa
Angkutan peti kemas Tanjung Priuk Gedebage
Angkutan semen Sinar Tambang Arthalestari Klari Kretek
Angkutan logistik ONS Parcel Tengah Kampung Bandan Malang

Daftar stasiun

sunting
Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
BataviaJatinegaraCikampek
Segmen Jakarta KotaKedunggedeh
Diresmikan pada tanggal 1887
oleh Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij, diambil alih oleh Staatsspoorwegen Westerlijnen pada tahun 1898[9]
Termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta
0420 Jakarta Kota JAKK Jalan Stasiun Kota No. 1, Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat km 0+000 (pusat utama) +4 m Beroperasi  
0486 Kampung Bandan KPB Ancol, Pademangan, Jakarta Utara km 2+000 lintas Jakarta Kota-Kampung Bandan +2 m Beroperasi  
0461 Gunung Sahari GNS km 2+200 Tidak beroperasi
0459 Rajawali
d.h. Pisangbatu
RJW Jalan Industri No. 1, Gunung Sahari Utara, Sawah Besar, Jakarta Pusat km 2+779 +4 m Beroperasi  
0462 Kemayoran KMO Jalan Garuda, Gunung Sahari Selatan, Kemayoran, Jakarta Pusat km 4+709 +5 m Beroperasi  
0470 Pasar Senen PSE Jalan Stasiun Senen No. 14, Senen, Senen, Jakarta Pusat km 6+145 +4,7 m Beroperasi  
0471 Gang Sentiong GST Johar Baru, Johar Baru, Jakarta Pusat km 7+713 +7 m Beroperasi  
0473 Kramat KMT Jalan Percetakan Negara III, Paseban, Senen, Jakarta Pusat km 8+685 +10 m Beroperasi  
0474 Pondok Jati POK Pal Meriam, Matraman, Jakarta Timur km 10+514 +14 m Beroperasi  
0450 Jatinegara JNG Jalan Bekasi Barat Raya, Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur km 11+750 lintas Jakarta Kota-Cikampek-Cirebon Prujakan-Purwokerto-Kroya
km 2+662 lintas Manggarai-Jatinegara
+16 m Beroperasi  
0451 Cipinang CPN Jalan Bekasi Timur Raya, Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur km 13+381 +14 m Tidak beroperasi  
0501 Klender KLD Jalan Bekasi Timur Raya, Jatinegara Kaum, Pulo Gadung, Jakarta Timur km 15+145 +10 m Beroperasi  
Buaran BUA Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur km 18+245[10] +11 m Beroperasi  
Klender Baru KLDB Jalan I Gusti Ngurah Rai, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur km 19+450[10] +11 m Beroperasi  
0502 Cakung CUK Jalan Stasiun Cakung, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur km 20+923 +18 m Beroperasi  
Perbatasan Provinsi DKI Jakarta
Perbatasan Provinsi Jawa Barat
Rawabebek RWB Jalan Arteri Pondok Kopi-Kranji, Kota Baru, Bekasi Barat, Bekasi Tidak beroperasi  
0503 Kranji KRI Kranji, Bekasi Barat, Bekasi km 24+032 +18 m Beroperasi  
0504 Bekasi BKS   Jalan Ir. H. Juanda, Marga Mulya, Bekasi Utara, Bekasi km 26+652 +19 m Beroperasi  
Bekasi Timur BKST   Jalan Ir. H. Juanda, Duren Jaya, Bekasi Timur, Bekasi km 29+950[10] +19 m Beroperasi  
0505 Tambun TB Mekarsari, Tambun Selatan, Bekasi km 33+359 +19 m Beroperasi  
Cibitung CIT Wanasari, Cibitung, Bekasi km 36+779[10] +19 m Beroperasi  
Metland Telagamurni TLM Jalan Akses Kompleks Metland Cibitung, Telagamurni, Cikarang Barat, Bekasi km ? +18 m Beroperasi  
0507 Cikarang CKR Jalan Stasiun Cikarang, Karangasih, Cikarang Utara, Bekasi km 43+289 +18 m Beroperasi  
0508 Lemahabang LMB   Jalan Urip Sumoharjo, Simpangan, Cikarang Utara, Bekasi km 47+639 +16 m Beroperasi  
0509 Rengasbandung RGB km 52+948 Tidak beroperasi
0511 Kedunggedeh KDH Bojongsari, Kedungwaringin, Bekasi km 56+621 +14 m Beroperasi  
Segmen KedunggedehKarawang
Diresmikan pada tanggal 20 Maret 1898
0520 Karawang KW   Jalan Arif Rahman Hakim, Nagasari, Karawang Barat, Karawang km 62+710 +16 m Beroperasi  
Segmen KarawangCikampek
Diresmikan pada tanggal 27 Desember 1902
0521 Warungbambu WBB km 66+892 Tidak beroperasi
0522 Klari KLI Gintungkerta, Klari, Karawang km 68+684 +23 m Beroperasi  
0523 Kosambi KOS Duren, Klari, Karawang km 73+774 +28 m Beroperasi  
0524 Dawuan DWN Dawuan Tengah, Cikampek, Karawang km 80+811 +31 m Beroperasi  
0530 Cikampek CKP Jalan Stasiun Cikampek, Cikampek Kota, Cikampek, Karawang km 84+007 +46 m Beroperasi  

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi:

  • Stasiun aktif: [11]
  • Stasiun nonaktif: [12][13]
  • Pengidentifikasi stasiun: [14]
  • Penomoran lintas:
  • Tanggal pembukaan jalur: [15]:106-124


Catatan

sunting
  1. ^ Hanya Stasiun Jakarta Kota, Pasar Senen, dan Jatinegara
  2. ^ Hanya Stasiun Bekasi
  3. ^ Hanya Stasiun Cikarang
  4. ^ Hanya Stasiun Cikampek dan Karawang
  5. ^ Jalur lingkar searah jarum jam melalui Manggarai dan Tanah Abang dan berlawanan arah jarum jam melalui Pasar Senen dan Kampung Bandan

Referensi

sunting
  1. ^ a b "Perlu 18 Tahun Bangun Rel Ganda di Indonesia". Media Indonesia. 5 Desember 2003. 
  2. ^ Studiegroep ZWP: Haltestempels Nederlands Indië 1883 - 1891/1950. Spoorweg Trajecten SS-WL. Diakses 02/I/2016.
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama verslag
  4. ^ a b <asep.muhamad[at]torche.co.id>, Asep Muhamad. "Menhub Minta Proyek DDT Manggarai - Cikarang Dipercepat". dephub.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-01-31. 
  5. ^ a b c Abdullah, Syarif. Tarmizi, Tasrief, ed. "Double-double track Manggarai-Cikarang pertama di Indonesia". Jakarta. LKBN Antara. Diakses tanggal 2017-01-31. 
  6. ^ Lidyana, Vadhia. "Ada Stasiun Telaga Murni, Menhub Minta Warga Bekasi Naik Angkutan Umum". detikcom. Diakses tanggal 2019-08-13. 
  7. ^ Pitoko, Ridwan Aji (7 Oktober 2017). Galih, Bayu, ed. "Menhub Resmikan Stasiun Bekasi Timur dan KRL Bekasi-Cikarang". Kompas.com. Kompas.com. Diakses tanggal 10 Oktober 2017. 
  8. ^ Gideon, Arthur (14 April 2019). Wahyuni, Nurseffi Dwi, ed. "Senin, Perjalanan KRL Masih Terganggu Pengoperasian Jalur Dwiganda". Liputan6.com. Diakses tanggal 21 Januari 2022. 
  9. ^ Jones, M.W. "Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij". Diakses tanggal 25 Agustus 2017. 
  10. ^ a b c d "Commuter Line Indonesia". PT KCI. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-13. Diakses tanggal 24 November 2018. 
  11. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  12. ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  13. ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. 
  14. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
  15. ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co. 

Pranala luar

sunting

Peta rute:

KML is from Wikidata