Bahasa Proto-Indo-Iran

rekonstruksi bahasa proto dari cabang Indo-Iran dalam keluarga Indo-Eropa

Bahasa Proto-Indo-Iran atau bahasa Indo-Iran Purba adalah rekonstruksi bahasa purba dari rumpun bahasa Indo-Iran, sub-rumpun utama dari rumpun bahasa Indo-Eropa. Penuturnya, yaitu bangsa Indo-Iran atau terkadang disebut bangsa Arya, hidup kira-kira pada milenium ke-3 SM, dan sering dikaitkan dengan Kebudayaan Sintashta dan Andronovo di Stepa Eurasia.[1]

Proto-Indo-Iran
Indo-Iran Purba
Reka ulang dariRumpun bahasa Indo-Iran
WilayahStepa Eurasia
Zamanakhir milenium ke-3 SM
Leluhur
reka ulang
Reka ulang tingkat rendah
L • B • PW
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini


Proto-Indo-Iran adalah bahasa satem, kemungkinan besar berkembang sekitar satu milenium setelah leluhurnya, bahasa Proto-Indo-Eropa punah, dan pada gilirannya bahasa Proto-Indo-Iran punah sekitar satu milenium sebelum lahir turunannya, bahasa Sanskerta Weda yang menjadi bahasa tertulis di kitab Rigweda.

Beberapa para ahli bahasa membentuk hipotesis sub-rumpun yang lebih besar dari Proto-Indo-Iran bersama Helenik, Armenia, dan Frigia atas dasar banyak kesamaan mencolok dalam struktur morfologi. Namun, hipotesis ini masih ditentang banyak para ahli bahasa lainnya.[2]

Bahasa ini merupakan leluhur dari rumpun bahasa Indo-Arya, Iran, dan Nuristan.

Sejarah fonologi

sunting

Perubahan fonologi yang paling khas yang memisahkan bahasa Proto-Indo-Iran dari leluhurnya, bahasa Proto-Indo-Eropa, adalah hilangnya vokal ablaut *e, *o, *a menjadi satu vokal, yaitu *a (lihat pula Hukum Brugmann). Hukum perubahan bahasa yang digagas oleh para ahli bahasa Indo-Eropa seperti Hukum Grassmann, Hukum Bartholomae, dan Hukum bunyi Ruki juga selaras dalam bahasa Proto-Indo-Iran.

Daftar lebih lengkap dari beberapa perubahan suara yang dihipotesiskan dari bahasa Proto-Indo-Eropa yang diturunkan ke Proto-Indo-Iran sebagai berikut:

  • Pergeseran bunyi Satem, terdiri dari dua aturan perubahan terkait.. Konsonan palatal bahasa Proto-Indo-Eropa (PIE) seperti *ḱ *ǵ *ǵʰ berhadapan atau bergesek, akhirnya menghasilkan bunyi *ć, *ȷ́, *ȷ́ʰ dalam bahasa Proto-Indo-Iran (PII), sedangkan konsonan labiovelar *kʷ *gʷ *gʷʰ dalam PIE bergabung dengan konsonan *k *g *gʰ.[3]
Proto-Indo-Eropa (PIE) Proto-Indo-Iran (PII) Sanskerta Weda Avesta Latin terjemahan Glosarium
*ḱm̥tóm *ćatám śatám satəm centum seratus
*ǵónu *ȷ́ā́nu jā́nu zānu genū lutut
*ǵʰimós *ȷ́ʰimás himá ziiā̊ hiems salju, musim dingin
*kʷós *kás kás ka quis siapa
*gʷṓws *gā́wš gaus gao bōs sapi
*gʷʰormós *gʰarmás gharmás garəma formus hangat kehangatan, memanaskan
  • Bunyi *l *r *l̥ *r̥ dalam PIE bergabung menjadi bunyi *r *r̥.[4]
PIE PII Sanskerta Weda Avesta Latin terjemahan Glosarium
*ḱléwos *ćráwas śrávas srauua clueō ketenaran, kehormatan, kata
*wĺ̥kʷos *wŕ̥kas vŕ̥kas vəhrka lupus serigala
  • Konsonan nasal suku kata *m̥ *n̥ bergabung menjadi *a.[4]
PIE pra-PII PII Sanskerta Weda Avesta Latin terjemahan Glosarium
*déḱm̥ *dáĉm̥ *dáća dáśa dasā decem sepuluh
*gʷm̥tós *gm̥tás *gatás gatá gata ventus datang 'datang, pergi'
*n̥bʰrós *n̥bʰrás *abʰrás abhrá aβra imber hujan, berawan
  • Hukum Bartholomae: konsonan aspirasi segera diikuti oleh konsonan tak bersuara menjadi penghentian bersuara + aspirasi bersuara. Sebagai tambahan, dʰ + t > dᶻdʰ.[5]
PIE PII Sanskerta Weda Avestan terjemahan Glosarium
*ubʰtós *ubdʰás sámubdha ubdaēna (web, weave) 'anyaman' / 'terbuat dari bahan tenun'
*wr̥dʰtós *wr̥dᶻdʰás vr̥ddʰá vərəzda 'mapan, dewasa'
*dʰéwgʰti *dáwgdʰi dógdhi *daogdi putri 'memerah susu'
  • Hukum Ruki: *s ditarik menjadi *š ketika segera mengikuti konsonan cair (*r *r̥ *l *l̥), vokal (*i *u), konsonan velar PIE (*ḱ *ǵ *ǵʰ *k *g *gʰ *kʷ *gʷ *gʷʰ) atau konsonan laring suku kata *H̥.[6] Its allophone *z likewise becomes *ž.[4]
PIE PII Sanskerta Weda Avestan Latin terjemahan Glosarium
*wisós *wišás víṣas viša vīrus 'racun, bisa'
*ḱeHs- *ćH̥šam aśiṣam sīšā 'mengajar'
*ǵéwseti *ȷ́áwšati jóṣati zaošō gustus 'doyan, mencicipi'
*kʷsép- *kšáp- kṣáp- xšap- 'kegelapan'
*plúsis *plúšiš plúṣi *fruši pūlex 'kutu, serangga berbahaya'
*nisdós *niždás nīḷá/nīḍá *nižda nīdus sarang 'sarang'
  • Sebelum konsonan oklusi gigi, bunyi *ĉ menjadi *š, dan *ĵ menjadi *ž. *ĵʰ juga menjadi *ž, dengan konsonan aspirasi oklusif.[7]
PIE pra-PII PII Sanskerta Weda Avestan Latin terjemahan Glosarium
*h₁oḱtṓ *Haĉtā́ *Haštā́ aṣṭá ašta octō delapan 'delapan'
*dr̥ḱtós *dr̥ĉtás *dr̥štás dr̥ṣṭá dərəšta 'terlihat, tampak, jelas'
*mr̥ǵt- *mr̥ĵd- *mr̥žd- mr̥ḷ-/mr̥ḍ- mərəžd- 'memaafkan, mengampuni'
*uǵʰtós *uĵdʰás *uždʰás ūḍhá *užda vector berat 'dibawa'
  • The sequence *ĉš was simplified to *šš.[8]
PIE pra-PII PII Sanskerta Weda Avestan Latin terjemahan Glosarium
*h₂éḱs- *Háĉšas *Háššas ákṣa aša axis as / poros roda 'poros, bahu'
  • "Konsonan palatisasi kedua" atau "Hukum Palatisasi": *k *g *gʰ berkembang menjadi konsonan palatal alofon yaitu *č *ǰ *ǰʰ sebelum vokal depan *i, *e.[5] melalui perantara konsonan *kʲ *gʲ *gʲʰ.
PIE pra-PII PII Sanskerta Weda Avesta Latin terjemahan Glosarium
*-kʷe *-kʲa *-ča -ca -ča -que 'dan'
*gʷih₃wós *gʲiHwás *ǰiHwás jīvás juuō vīvus cepat 'hidup, bertempat'
*gʷʰénti *gʲʰánti *ǰʰánti hánti jaiṇti -fendit bunuh
PIE pra-PII PII Sanskerta Weda Avesta Latin Glosarium
*deh₃tórm̥ *daHtā́rm̥ *daHtā́ram dātā́ram dātārəm datōrem 'pemberi, penderma' (tunggal akusatif)
  • Vokal *e *o bergabung menjadi *a. Demikian pula, *ē, *ō berubah menjadi *ā. Hal ini merubah status fonem penuh ke deret palatalisasi kedua bunyi konsonan *č *ǰ *ǰʰ.
PIE PII Sanskrit Avestan Latin terjemahan Glosarium
*dédeh₃ti *dádaHti dádāti dadāiti dat 'memberi'
*h₃dónts *Hdánts dant dantan dēns gigi 'gigi'
*bʰréh₂tēr *bʰráHtā bhrā́tr̥ brātar frāter saudara laki-laki 'saudara laki-laki'
*wṓkʷs *wā́kš vā́k vāxš vōx 'suara'
  • Pada posisi tertentu, laring disuarakan menjadi *i. Hal inimendahului palatisasi kedua.[10][11]
  • Following a consonant, and preceding a consonant cluster
PIE PII Sanskerta Weda Avestan Latin terjemahan
*ph₂tréy *pitráy pitré piθrē patrī 'bapak' (tunggal dativus)
  • Mengikuti konsonan dan akhir kata
PIE PII Sanskrit Avestan Glosarium
*-medʰh₂ *-madʰHi -mahi -maidī/-maiδi (akhiran tengah jamak orang pertama)
  • Semua bunyi laring pada bahasa Indo-Eropa bergabung menjadi satu fonem *H, yang mungkin merupakan konsonan letup celah-suara. Penggabungan ini mungkin beriringan dengan penggabungan *e dan *o menjadi *a.[12]
PIE PII Sanskerta Weda Avesta Latin terjemahan
*ph₂tḗr *pHtā́ pitā́ ptā pater 'bapak'
  • Menurut Hukum Lubotsky', bunyi *H menghilang ketika diikuti oleh penghentian suara yang tidak disedot dari bunyi konsonan lain:[13]
PIE PII Sanskerta Weda Avesta Glosarium
*bʰéh₂geti *bʰáǰati bhájati bažat̰ 'membagi, menyalur'

Perubahan bunyi selanjutnya

sunting

Di antara perubahan bunyi dari bahasa Proto-Indo-Iran ke rumpun bahasa Indo-Arya, hilangnya bunyi konsonan desis yaitu *z; tetapi berkembang ke bahasa Proto-Iran walaupun konsonan aspirasinya hilang.

Korespondensi Fonologi Bahasa Proto-Indo-Eropa dan Indo-Iran[14]
PIE IA Kuno/Weda Avesta PIE IA Kuno/Weda Avesta
*p > p p *ph̥₂tḗr (bapak) pitā́ (bapak) pitar- (bapak)
*b > b b *bél- (kuat) bálam (kekuatan)
*bʰ > bh b *réh₂tēr (saudara laki-laki) bhrā́tār- (saudara laki-laki) brātar- (saudara laki-laki)
*t > t t *tuHóm (engkau) tuvám (engkau) tvəm (engkau)
*d > d d *dóru (kayu) dā́ru (kayu) dāru- (kayu)
*dʰ > dh d *oHnéh₂- (biji padi-padian) dhānā́- (biji padi-padian) dāna- (biji padi-padian)
*ḱ > ś s * (sepuluh) śa (sepuluh) dasa (sepuluh)
> j z *ǵónu (lutut) jā́nu (lutut) zānu- (lutut)
*ǵʰ > h z *ǵʰimós (dingin) himá- (dingin, membeku) zəmaka- (badai salju)
*k > k ~ c x ~ č *kruh₂rós (berdarah) krūrá- (berdarah) xrūra- (berdarah)
*ket ("semoga dia lari") tačat̰ ("semoga dia lari")
*g > g ~ j g ~ ǰ *h₂éuges- (kekuatan) ójas- (kekuatan) aoǰah (kekuatan)
*h₂ugrós (kuat) ugrá- (kuat) ugra- (kuat)
*gʰ > gh ~ h g ~ ǰ *dl̥Hós (panjang) dīrghá- (panjang) darəga- (panjang)
*dleHistos (terpanjang) drā́ghiṣṭha draǰišta- (terpanjang)
*kʷ > k ~ c k ~ č *ós "who" káḥ "who" kō "who"
*e (dan) ca (dan) ́ča (dan)
*gʷ > g ~ j g ~ ǰ *ou- (sapi) gav- (sapi) gau- (sapi)
*ih₃wós (hidup) jīvá- (hidup) Persia Kuno: ǰīva- (hidup)
*gʷʰ > gh ~ h g ~ ǰ *gʷʰnénti (menyerang -jamak-) ghnánti (menyerang -jamak-)
*gʷʰénti (menyerang) hánti (menyerang) ǰainti (menyerang)
*s > s s ~ h *septm̥ (tujuh) saptá (tujuh) hapta (tujuh)
*h₁ésti (adalah) ásti (adalah) asti (adalah)
*y > y y *yugóm (kuk) yugam (kuk) yuga- (kuk)
*w > v v *wéǵʰeti (mengendarai, menunggang) váhati (mengendarai) vazaiti (berpergian)
*m > m m *méh₂tēr (ibu) mātár- (ibu) mātar- (ibu)
*n > n n *nós (kami) nas (kami) nō (kami)
*l > l ~ r r *kʷeleti (pindah) carati (pindah) caraiti (pindah)
*r > r r *réh₂tēr (saudara laki-laki) bhrā́tār- (saudara laki-laki) brātar- (saudara laki-laki)
*n̥ > a a *- (tidak -imbuhan-) a- (tidak -imbuhan-) a- (tidak -imbuhan-)
*m̥ > a a *tóm (seratus) śatám (seratus) satəm (seratus)
*l̥ > ərər *wĺ̥kʷos (serigala) vŕ̥ka- (serigala) vəhrka- (serigala)
*r̥ > ərər *ŕ̥d- (jantung) hŕ̥d- (jantung) zərəd- (jantung)
*i > i i *linékʷti (meninggalkan) riṇákti (meninggalkan) irinaxti (melepas)
*e > a a *déḱm̥ (sepuluh) dáśa (sepuluh) dasa (sepuluh)
> ā ā *h₂nr (orang) nā (orang) nā (orang)
*a > a a *h₂éǵeti (mengendarai) ájati (mengendarai) azaiti (mengendarai)
> ā ā *méh₂tēr (ibu) mātā́ (ibu) mātar- (ibu)
*o > a ~ ā a ~ ā *ǵómbʰos (gigi, pasak) jā́mbha- (gigi, gading)
*ǵónu (lutut) jānu (lutut) zānu- (lutut)
> ā ā *oHnéh₂- (biji padi-padian) dhānā́- (biji padi-padian) dāna- (biji padi-padian)
*u > u u *yugóm (kuk) yugám (kuk) yuga- (kuk)
> ū ū *mū́s (tikus) mū́ṣ- (tikus) Persia mūs (tikus)
*h₁ > *h₁ésti (adalah) ásti (adalah) asti (adalah)
*h₂ > *h₂ŕ̥tḱos (beruang) ŕ̥kṣa- (beruang) arəša- (beruang)
*h₃ > *h₃ókʷs(i) (mata) ákṣi (mata) aši (mata)
*h₄ > *h₄órǵʰis (testis) ərəzi- (testis)
Proto-Indo-Iran Iran Kuno (Av, PK) Sanskerta Weda
*Háćwas (kuda) Av aspa, PK asa áśva
*bʰaHgás (porsi, bagikan) Av bāga bhāgá
*bʰráHtā (saudara laki-laki) Av, PK brātar bhrā́tr̥
*bʰúHmiš (bumi, tanah) PK būmiš bhū́mi-
*mártyas (mati, orang) Av maṣ̌iia, PK martiya mártya
*mā́Has (bulan) Av mā̊, PK māha mā́s
*wásr̥ (musim semi) Av vaŋhar vásara (pagi)
*Hr̥tás (kebenaran) Av aṣ̌a, PK arta r̥tá
*dʰráwgʰas (berbohong) Av draoγa, PK drauga drógha (ucapan jahat)
*sáwmas (minuman peras) Av haoma sóma-

Bentuk kata

sunting

Bahasa Proto-Indo-Iran telah melestarikan banyak bentuk kata dari bahasa Proto-Indo-Eropa: infleksi tematik dan atematik baik dalam kata benda dan kata kerja, bentuk ketiga tunggal, ganda dan jamak, semua kategori tegang, suasana hati dan suara dalam kata kerja, dan kasus dalam kata benda.

Sebuah inovasi penting dalam kata benda adalah penciptaan akhiran jamak genitivus yaitu *-nām yang digunakan dengan batang vokal. Dalam kata kerja, inovasi utama adalah penciptaan konjugasi pasif dengan imbuhan akhir *-yá, dengan infleksi tengah.[15]

Referensi

sunting

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Peter Bellwood; Immanuel Ness (10 November 2014). The Global Prehistory of Human Migration. John Wiley & Sons. ISBN 978-1-118-97059-1. 
  2. ^ Fortson, p. 203
  3. ^ Burrow, pp. 74-75
  4. ^ a b c Fortson, p. 182
  5. ^ a b Fortson, p. 181
  6. ^ F. B. J. Kuiper. 1976. "Old East Iranian dialects." Indo-Iranian Journal 18, p. 242.
  7. ^ Burrow, p. 91
  8. ^ Burrow, pp. 92-94
  9. ^ Fortson, p. 183
  10. ^ Beekes, pp. 85-86
  11. ^ Lubotsky, p. 53
  12. ^ get ref
  13. ^ Beekes, pp. 88-89
  14. ^ "Indo-Iranian Languages." Encyclopedia of Indo-European Culture. Ed. J.P. Mallory and D.Q. Adams. Chicago: Fitzroy Dearborn, 1997. pp. 305.
  15. ^ Fortson p. 205

Daftar pustaka

sunting

Pranala luar

sunting