Vasubandhu
Vasubandhu adalah salah satu filsuf India yang terkenal.[1] Ia lahir dalam keluarga Hindu di Purrushapura (sekarang disebut Peshawar).[1] Vasubandhu adalah seorang intelek yang tidak lelah untuk melanjutkan pemikiran tentang Abhidarma.[1]
Bagian dari seri tentang |
Buddhisme Mahāyāna |
---|
Vasubandhu juga dianggap sebagai saudara tiri Asanga, orang yang terkemuka sebagai salah satu pendiri sekolah Yogacara.[2] Ia tinggal di Kausambhi, Gandhara (dekat Allahabad modern) dan belajar ajaran Sarvastivada, salah satu bagian dari Buddhisme. Kausambhi.[2] Ia hidup semasa Raja Chandragupta I, ayah Chandragupta.Oleh karena itu Vasubandhu diperkirakan hidup pada abad ke-4.[2]
Menurut tradisi, karena ketidakpuasaannya terhadap ajaran Buddhis Mahishasaka, Asanga pergi ke hutan, kemudian seorang Boddhisatva yang bernama Maitreya muncul di hadapannya.[1] Boddhisatva itu berasal dari surga Tushita (satu di antara surga Buddhis, secara khusus penting bagi Yogacara).[1] Boddhisatva ini juga mengajarkan lima risalat yang akhirnya menjadi dasar sekolah Yogacara.[1] Buddhisme Mahayana percaya Maitreya sebagai figur mesianik, yaitu Buddha masa depan yang akan datang ke dunia.[1] Vasubandhu juga memahami pandangan yang sama dengan ini. Ia juga menulis banyak literatur tentang yogacara.[1]
Vasubandhu dikenal dalam Buddhisme Jepang dengan nama Seshin. Ia dihormati dalam beberapa kuil Buddha di Jepang, seperti Kofukuji, dimana terdapat patung dirinya.
Karya-Karya Penting
suntingVasubandhu juga menghasilkan banyak tulisan yang dipelajari oleh banyak pelajar. Tulisan-tulisan penting yang dipelajari antara lain:[1]
- Abhidrama-kosha
- Twenty Verses
- Thirty Verses (Trimshika)
- One Hundred Dharmas Treatise
Galeri
sunting-
Patung Vasubandhu di komplek Kofukuji, Jepang.
Referensi
sunting