Laos

negara di Asia Tenggara

Laos (bahasa Lao: ລາວ, Lāo [láːw]), dengan nama resmi Republik Demokratik Rakyat Lao (bahasa Lao: ສາທາລະນະລັດ ປະຊາທິປະໄຕ ປະຊາຊົນລາວ), adalah sebuah negara yang terkurung daratan di Asia Tenggara, yang berbatasan dengan Myanmar dan Republik Rakyat Tiongkok di sebelah barat laut, Vietnam di timur, Kamboja di selatan, dan Thailand di sebelah barat. Dari abad ke-14 hingga abad ke-18, negara ini disebut Lan Xang atau "Negeri Seribu Gajah".[8]

Republik Demokratik Rakyat Lao

ສາທາລະນະລັດ ປະຊາທິປະໄຕ ປະຊາຊົນລາວ
Sathalanalat Paxathipatai Paxaxon Lao (Lao)
République Démocratique Populaire Lao (Prancis)
Semboyanສັນຕິພາບ, ເອກະລາດ, ປະຊາທິປະໄຕ, ເອກະພາບ, ວັດທະນະຖາວອນ
Santiphab, Ekalad, Paxathipatai, Ekaphab, Vaddanathavan
("Perdamaian, Kemerdekaan, Demokrasi, Persatuan, Kemakmuran")
Lagu kebangsaan
ເພງຊາດລາວ
Pheng Xat Lao
("Himne Rakyat Lao")
Lokasi  Laos  (hijau)

di ASEAN  (abu-abu tua)  –  [Legenda]

Lokasi Laos
Ibu kota
Vientiane
17°58′N 102°36′E / 17.967°N 102.600°E / 17.967; 102.600
Bahasa resmiLao
Bahasa yang diakui Prancis[1]
Bahasa yang dituturkan
Kelompok etnik
(2015[2])
Agama
Buddhisme 64.7%
Satsana Phi 31.4%
Kekristenan 1.7%
Islam 0.8%
Lainnya 1.3%
PemerintahanKesatuan Marxis-Leninis satu partai sosialis republik konstitusional
Thongloun Sisoulith
Bounthong Chitmany
dan
Pany Yathotou
Sonexay Siphandone
Legislatifສະພາແຫ່ງຊາດ
Sapha Heng Xat
Pembentukan
1354–1707
1707–1778
• Daerah taklukan Thonburi dan Siam
1778–1893
1826–1828
1893–1949
• Menyatakan kemerdekaan
19 Juli 1949
• Kemerdekaan dari Prancis
22 Oktober 1953
9 November 1953 – 2 Desember 1975
• Kerajaan Laos dihapus
2 Desember 1975
• Konstitusi saat ini
14 Agustus 1991
23 Juli 1997
Luas
 - Total
237.955 km2 (82)
 - Perairan (%)
2
Populasi
 - Perkiraan 2022
7.749.595[3] (103)
 - Sensus Penduduk 2016
7.300.542[4]
26,7/km2 (177)
PDB (KKB)2022
 - Total
Kenaikan $68,573 miliar[5] (109)
Kenaikan $9.166[5] (127)
PDB (nominal)2022
 - Total
Penurunan $16,25 miliar[5] (131)
Penurunan $2.172[5] (148)
Gini (2012)36,4[6]
sedang
IPM (2021)Penurunan 0,607[7]
sedang · 140
Mata uangKip (₭)
(LAK)
Zona waktuUTC+7 (ICT)
Format tanggaldd/mm/yyyy
Lajur kemudikanan
Kode telepon+856
Kode ISO 3166LA
Ranah Internet.la
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Laos adalah sebuah negara republik yang dikelilingi oleh daratan dan terletak di bagian utara Semenanjung Indochina. Laos berasal dari kata Lan Xang yang artinya kerajaan gajah. Negara ini adalah satu-satunya Negara di kawasan Asia Tenggara yang tidak memiliki pantai. Laos pernah dijajah oleh Prancis dan memperoleh kemerdekaan pada 22 Oktober 1953 dalam bentuk kerajaan. Sejak 2 Desember 1975 kerajaan Laos berubah menjadi Republik Laos. Laos adalah salah satu negara komunis dan demokrasi dengan kepala pemerintahan berupa presiden yang bernama Thongloun Sisoulith dan dibantu oleh perdana menteri yang bernama Phankam Viphavanh. Jika dilihat dari sudut pandang geografi politik, letak wilayah negara Laos yang tidak memiliki wilayah laut atau pantai dikenal dengan sebutan kawasan terkurung daratan atau land-lock. Kondisi ini dianggap kurang menguntungkan dari segi pertahanan dan keamanan, khususnya dari serangan atau invasi bangsa lain. Negara Laos mempunyai lembah sungai subur sehingga banyak menghasilkan tanaman pertanian dan perkebunan, terutama padi, kopi, dan tembakau. Memiliki sumber-sumber tambang mineral, seperti timah, tembaga, emas, dan perak. Wilayahnya didominasi perbukitan dan pegunungan yang tertutup hutan lebat, sehingga menghasilkan kayu sebagai salah satu komoditasnya. Potensi sosial budaya terdiri atas berbagai macam suku bangsa dengan berbagai macam budayanya, masyarakatnya sebagian besar masih patuh pada tradisi, memiliki bahasa nasional, yaitu bahasa Lao. Namun dalam kehidupan sehari-hari, selain bahasa nasionalnya masyarakat juga menggunakan bahasa Thai, Inggris, dan Prancis, memiliki banyak bangunan bersejarah, terutama candi.

Laos merupakan salah satu dari lima negara komunis yang ada di dunia. Luas wilayahnya sekitar 236.800 km2 dengan jumlah penduduk sekitar 6,6 juta jiwa. Bergabung dengan ASEAN sejak tahun 1997, tetapi negara yang terkurung daratan (landlocked country) ini baru membuka diri seluas-luasnya dengan negara lain pada tahun 2004. Langkah pertama yang diambil Laos dalam membuka diri adalah menarik modal asing. Laos berkali-kali merevisi undang-undang investasi asing, serta mengizinkan perusahaan asing mentransfer keuntungan keluar Laos. Investor asing juga diizinkan mendirikan perusahaan dengan modal murni atau patungan. Pemerintah Laos bahkan tidak memungut pajak terhadap perusahaan asing untuk lima tahun pertama bisnis di Laos.

Untuk meningkatkan perekonomian, Laos menetapkan beberapa zona ekonomi, meningkatkan perdagangan internasional dan meningkatkan kerja sama regional. Mata pencaharian utama penduduk Laos pada sektor pertanian. Hasil pertanian utamanya berupa padi, jagung, tembakau, kapas, kopi dan buah jeruk. Daerah pertanian umumnya berada di daerah dataran rendah terutama di tepi sungai Mekong. Sungai Mekong merupakan urat nadi perekonomian Laos yang dimanfaatkan Laos untuk menghasilkan tenaga hydroelectric. Tenaga hydroelectric yang dihasilkan kemudian dijual oleh Laos ke negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand. Pada tahun 2012, pemerintah Laos membentuk portal Laos Trade Center yang memberikan informasi terkait impor dan ekspor negara tersebut. Seiring keterbukaan ekonomi yang dilakukannya, perekonomian Laos meningkat sebesar 7,1% dari tahun 2001-2010 dan diharapkan meningkat sebesar 7,6% dari tahun 2011-2015. Bukan angka yang mustahil jika menilik pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Laos pada tahun 2012 mencapai 8,1%.

Awal sejarah Laos didominasi oleh Kerajaan Nanzhao, yang diteruskan pada abad ke-14 oleh kerajaan lokal Lan Xang yang berlangsung hingga abad ke-18, setelah Thailand menguasai kerajaan tersebut. Kemudian Prancis menguasai wilayah ini pada abad ke-19 dan menggabungkannya ke dalam Indochina Prancis pada 1893. Setelah penjajahan Jepang selama Perang Dunia II, negara ini memerdekakan diri pada 1949 dengan nama Kerajaan Laos di bawah pemerintahan Raja Sisavang Vong.

Keguncangan politik di negara tetangganya Vietnam membuat Laos menghadapi Perang Indochina Kedua yang lebih besar (disebut juga Perang Rahasia) yang menjadi faktor ketidakstabilan yang memicu lahirnya perang saudara dan beberapa kali kudeta. Pada 1975 kaum komunis Pathet Lao yang didukung Uni Soviet dan komunis Vietnam menendang pemerintahan Raja Savang Vatthana dukungan Amerika Serikat dan Prancis. Setelah mengambil alih negara ini, mereka mengganti namanya menjadi Republik Demokratik Rakyat Lao yang masih berdiri hingga saat ini. Laos mempererat hubungannya dengan Vietnam dan mengendurkan larangan ekonominya pada akhir dekade 1980-an dan dimasukkan ke dalam ASEAN pada 1997.

Etimologi

sunting

Kata Laos diciptakan oleh Prancis, mereka yang menyatukan tiga kerajaan bangsa Lao di Indochina Prancis pada 1893. Nama negara dieja sesuai dengan bentuk plural dari suku bangsa dominan dan paling umum, yaitu orang Lao.[9] Dalam bahasa Indonesia dan Inggris, huruf "s" dalam nama negara ikut dilafalkan, dan tidak dibiarkan senyap.[9][10][11][12][13] Dalam bahasa Lao, nama negara ini adalah Muang Lao (ເມືອງລາວ) atau Pathet Lao (ປະເທດລາວ), keduanya secara harfiah berarti 'Negara Bangsa Lao'.[14]

Sejarah

sunting

Wilayah Laos telah dihuni manusia selama ribuan tahun. Periode pra-sejarah negara ini tidak terlalu banyak diketahui. Diperkirakan bahwa sejumlah kelompok orang yang berbeda menetap di daerah Laos sebelum abad ke-14. Pada saat itu, wilayah Laos dikendalikan oleh Kerajaan Mon dan Kekaisaran Khmer. Bangsa Laos modern dianggap memiliki kaitan pada Kerajaan Lan Xang yang berdiri pada pertengahan abad ke-14 dan didirikan oleh Fa Ngum. Sebelum masa tersebut, negara itu sudah dihuni oleh orang Lao, orang Mon, dan kelompok etnis lainnya. Pada abad ke-16, Buddhisme Theravada menjadi agama dominan.

Dimulai pada pertengahan abad ke-17, Laos mengalami penurunan kondisi ekonomi dan politik. Pada akhir abad ke-18, Laos yang semakin melemah akhirnya ditaklukkan negara tetangga Thailand (Siam). Pada akhir abad ke-19, Prancis yang baru saja menaklukkan Vietnam bernegosiasi dengan Thailand untuk mendapatkan Laos. Pada awal abad ke-20, negara itu sepenuhnya berada di bawah kendali Prancis.

Selama Perang Dunia II, Jepang menduduki Laos. Setelah perang selesai, bersama dengan Vietnam, Laos lantas menyatakan kemerdekaannya. Prancis merespon dengan mengirimkan tentara dan mengambil kendali wilayah lagi.

Gerakan nasionalis terus memperjuangkan kemerdekaan, sehingga pada tahun 1950 Prancis menyatakan Laos mendapatkan otonomi. Pada tahun 1954, Laos akhirnya merdeka sepenuhnya sebagai negara monarki konstitusional.

Setelah kemerdekaannya, Laos mengalami periode ketidakstabilan politik. Hal ini diperparah dengan kepentingan Amerika Serikat di wilayah itu yang membutuhkan basis untuk memerangi Vietnam. Tercatat pemerintah koalisi pertama jatuh pada tahun 1958, meskipun pemerintahan pengganti segera terbentuk, tetapi segera jatuh lagi. Laos menyatakan netralitas pada tahun 1962, saat terjadi konflik di Vietnam. Namun hal ini tidak menghentikan Amerika Serikat dan Vietnam Utara untuk membangun basis kekuatan di Laos sehingga menghancurkan sikap resmi bangsa untuk tetap netral. Meskipun Laos berusaha mempertahankan demokrasi, ketika AS menarik diri dari wilayah tersebut serta seiring kejatuhan Vietnam Selatan, negara itu diambil alih oleh faksi komunis dengan dukungan militer dari Vietnam Utara.

Pada akhir tahun 1975, raja dipaksa turun tahta dan Communist Lao People’s Democratic Republic segera dibentuk. Pemerintahan komunis yang didukung Vietnam membuat kondisi ekonomi Laos semakin memburuk. Akhirnya, dimulai pada akhir tahun 1980-an, Laos mulai lebih membuka ekonominya dan memulai perbaikan ekonomi meskipun berjalan lambat.

Laos adalah negara berdaulat yang memiliki banyak ranjau darat belum meledak hingga ke pedesaan. Pengunjung harus berhati-hati untuk tidak meninggalkan jalur jalan aman dan memperhatikan semua tanda peringatan ranjau darat.

Beberapa atraksi utama Laos diantaranya adalah Khone Phapheng, air terjun terbesar di Asia Tenggara, Pha That Luang, sebuah kuil Buddha yang indah, dan gua-gua Pak Ou. Plain of Jars juga menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi, terutama oleh arkeolog amatir. Fitur terkenal di Plain of Jars adalah guci batu besar yang berbobot lebih dari enam ton dan berusia sekitar 2000 tahun. Selain itu, terdapat pula ratusan guci lain yang berserakan di daerah itu dengan kegunaan yang belum diketahui pasti.

Geografi

sunting

Negara Laos Secara astronomis, wilayah Laos terletak antara 14°LU – 22°LU dan antara 100°BT – 108°BT. Luas total wilayah ini mencakup 236,800 km2 dan 2% dari wilayah tersebut adalah berupa perairan.

Adapun secara geografis wilayah Negara Laos memiliki batas batas wilayah sebagai berikut:

Sedangkan secara geologis negara Laos masih termasuk dalam lempeng eurasia yang menyatukan Asia dengan Eropa.

Berdasarkan letak astronomisnya, Laos beriklim tropis dengan suhu rata-rata tahunan antara 26 C-28 C. curah hujan rata-rata a1.500 – 2.500 mm per tahun. Laos memiliki 3 musim. Musim hujan pada bulan Juni-Oktober akibat pengaruh angin musim barat daya. Musim kemarau yang sejuk terjadi pada bulan November – Februari karena pengaruh angin musim timur. Pada bulan Maret – Mei terjadi musim pancaroba yang kering.

Laos adalah negara yang terhimpit oleh daratan di Asia Tenggara dan diselimuti hutan lebat yang kebanyakan bergunung-gunung, di mana salah satunya yang tertinggi adalah Phou bia dengan ketinggian 2.817 m dari permukaan laut. Laos juga memiliki beberapa dataran rendah dan dataran tinggi. Sungai Mekong membentuk sebagian besar dari perbatasannya dengan Thailand, sementara rangkaian pegunungan dari Rantai Annam membentuk sebagian besar perbatasan timurnya dengan Vietnam.

  • Barisan pegunungan lipatan yang membujur dari utara ke selatan dengan puncaknya Gunung Phou Bia (2.820 m)
  • Lereng pegunungan Annam di sebelah timur yang terdiri atas batu-batuan granit berbentuk kristal. Barisan pegunungan kapur terutama di bagian tengah menjadikan pemandangan yang khas di Laos.
  • Plato Bolaven (1.500 m) terdapat di bagian selatan yang merupakan batuan basalt.
  • Lembah Sungai Mekong di bagian barat merupakan daerah yang sangat subur dan menjadi pusat permukiman penduduk. Sungai Mekong mengalir hampir di seluruh wilayah Laos. Sungai Mekong bermuara di Teluk Tonkin sehingga sungai ini memiliki arti penting bagi perekonomian Laos, khususnya bagi sarana transportasi dan irigasi pertanian.

Bentang alam negara Laos bagian utara cukup luas, menyempit di bagian tengah, dan melebar kembali di bagian selatan. Bagian dalam Semenanjung Indochina memiliki topografi yang bergunung - gunung dengan hutan - hutan lebat. Laos memiliki barisan pegunungan lipatan yang membujur dari utara ke selatan, yaitu lereng barat Pegunungan Annam, Plato Bolovens, dan daerah lembah Sungai Mekong. Gunung Phou Bia merupakan gunung tertinggi di wilayah Negara Laos dengan tinggi 2.820 meter. Daerah yang berbentuk dataran terdapat di Plato Xiang Khoang.

Wilayah laos terdiri atas:

  • Batuan granit di lereng barat Pegunungan Annam
  • Batuan kapur di barisan pegunungan yang terlatak di Laos tengah
  • Batuan Basalt terdapat di Plato Bolovens (1.500 m). Selain itu Sungai Mekong juga mengalir di wilayah ini.

Iklim Negara Laos adalah tropis dengan suhu rata-rata tahunan 26 °C di utara sampai dengan 28 °C di selatan. Curah hujan di Negara ini sangat bervariasi antara 1.500 mm sampai dengan 2.500 mm per tahun.

Laos memiliki tiga musim yaitu:

  • Musim hujan yang panas, yaitu terjadi pada bulan Juli hingga bulan Oktober
  • Musim kemarau yang sejuk, yaitu terjadi pada bulan November hingga bulan Februari
  • Musim Pancaroba yang kering dan panas, yaitu terjadi pada bulan Maret hingga bulan Mei.
 
Sungai Mekong mengalir melalui Luang Prabang

Hutan di Negara Laos sangat luas yang meliputi sekitar setengah negeri. jenis hutan tersebut ialah hutan hujan tropis, hutan bambu, dan hutan yang tercampur dengan vegetasi tropis dengan perhitungan Luas wilayah Laos adalah 236.800 km2. Sekitar 70% wilayah Laos berbentuk pegunungan dan terdapat Gunung Bia setinggi 2.819 meter yang merupakan gunung tertinggi di negara ini. Sekitar 55 persen wilayah ini ditutupi oleh berbagai jenis hutan, Pada dasarnya sebagian besar hutan di Laos adalah tropis, biasanya terdiri dari pohon yang merontokkan daunnya pada musim kemarau. Kurang dari sepertiga hutan-hutan masih hutan primal. Namun hutan ini berada dalam bahaya karena penebangan yang berlebihan di sejumlah daerah seperti Selatan dan Tenggara.

Bahaya lainnya datang dalam bentuk pembukaan hutan tradisional menggunakan metode tebang dan bakar oleh suku-suku gunung etnis tertentu, terutama untuk menanam padi bukit tetapi juga jagung atau poppy. Iklim Laos adalah tropis dan dipengaruhi oleh angin musim. Musim penghujan berlangsung dari Mei hingga November, diikuti oleh musim kemarau sejak December sampai April. Ibu kota dan kota terbesar di Laos adalah Vientiane, kota-kota besar lain meliputi Luang Prabang, Savannakhet, dan Pakse.

Pada 1993, pemerintah mencanangkan 21% dari wilayah negara sebagai Area Konservasi Keanekaragaman Hayati Nasional (National Biodiversity Conservation Area/NBCA), yang mungkin akan dikembangkan menjadi sebuah taman nasional. Bila telah selesai, maka ia diperkirakan akan menjadi taman nasional terbaik dan terluas di Asia Tenggara.

Sejumlah spesies binatang baru telah ditemukan atau ditemukan kembali di Laos beberapa tahun terakhir. Termasuk di dalamnya kelinci Annam, saola, dan yang terbaru adalah tikus batu Laos atau kha-nyou.

Politik

sunting
Thongloun Sisoulith, Sekretaris Jenderal dan Presiden
Phankham Viphavanh, Perdana Menteri

Satu-satunya partai politik yang diakui di Laos adalah Partai Revolusioner Rakyat Laos (LPRP). Kepala negara adalah seorang presiden yang ditentukan oleh parlemen untuk masa jabatan 5 tahun. Kepala pemerintahan adalah seorang perdana menteri yang ditunjuk oleh presiden dengan persetujuan dari parlemen. Kebijakan pemerintahan ditentukan oleh partai melalui 9 anggota yang sangat berkuasa Politbiro dan 49 anggota Komite Pusat. Keputusan pemerintah yang penting ditentukan Dewan Menteri.

Laos menganut konstitusi baru sejak 1991. Pada tahun berikutnya, pemilu diadakan untuk 85 kursi baru Majelis Nasional yang anggotanya dipilih secara rahasia untuk masa jabatan 5 tahun. Parlemen tunggal ini diperluas sejak pemilu 1997 menjadi 99 anggota, menyetujui semua hukum baru, meskipun presidenlah yang memegang kekuasaan untuk mengeluarkan dekret yang sifatnya mengikat. Pemilu yang terbaru dilaksanakan pada Februari 2002 ketika Majelis Nasional diperluas menjadi 109 anggota.

Sisa-sisa dari kelompok etnis Hmong yang beraliansi dengan Amerika Serikat ketika Perang Vietnam terlibat dalam konflik bersenjata dengan rezim komunis Laos sejak 1975. Sehubungan dengan adanya beberapa laporan tentang penyerahan diri etnis Hmong di media internasional baru-baru ini, konflik ini sepertinya sudah agak mereda. Sebagian besar anggota etnis Hmong berbaur kembali dengan masyarakat secara damai, dan sebagian dari mereka bahkan dilaporkan meraih posisi strategis di dalam pemerintahan negara Laos.

Serangan-serangan masih terjadi secara kecil-kecilan di seluruh negeri, tetapi tidak mengarah kepada salah satu gerakan politik. Segala perbedaan pendapat di Laos dimusnahkan, sehingga informasi yang benar sulit didapat.

Pembagian administratif

sunting
 
Provinsi di Laos

Laos dibagi menjadi 16 provinsi (khoueng), 1 kotapraja* (kampheng nakhon), dan 1 daerah khusus** (khetphiset):

  1. Attapu
  2. Bokeo
  3. Borikhamxay
  4. Champassack
  5. Houaphan
  6. Khammouane
  7. Louang Namtha
  8. Louangphabang
  9. Oudomxay
  10. Phongsaly
  11. Saravane
  12. Savannakhet
  13. Vientiane *
  14. Provinsi Vientiane
  15. Xaignabouli
  16. Xaisomboun **
  17. Xekong
  18. Xiangkhoang

Ekonomi

sunting
 
Representasi proporsional dari ekspor Laos, 2019
 
Perkembangan PDB per kapita Laos

Pemerintah Laos - salah satu dari sekian negara komunis yang tersisa - memulai melepas kontrol ekonomi dan mengizinkan berdirinya perusahaan swasta pada tahun 1986. Hasilnya, pertumbuhan ekonomi melesat dari sangat rendah menjadi rata-rata 6% per tahun periode 1988-2004 kecuali pada saat krisis finansial Asia yang dimulai pada 1997. Seperti negara berkembang umumnya, kota-kota besarlah yang paling banyak menikmati pertumbuhan ekonomi. Ekonomi di Vientiane, Luang Prabang, Pakxe, dan Savannakhet, mengalami pertumbuhan signifikan beberapa tahun terakhir.

Sebagian besar dari wilayahnya kekurangan infrastruktur memadai. Laos masih belum memiliki jaringan rel kereta api, meskipun adanya rencana membangun rel yang menghubungkan Vientiane dengan Thailand yang dikenal dengan Jembatan Persahabatan Thailand-Laos. Jalan-jalan besar yang meghubungkan pusat-pusat perkotaan, disebut Rute 13, telah diperbaiki secara besar-besaran beberapa tahun terakhir, tetapi desa-desa yang jauh dari jalan-jalan besar hanya dapat diakses melalui jalan tanah yang mungkin tidak dapat dilalui sepanjang tahun. Ada telekomunikasi internal dan eksternal yang terbatas, terutama lewat jalur kabel, tetapi penggunaan telepon genggam/handphone telah menyebar luas di pusat perkotaan. Listrik tidak tersedia di banyak daerah pedesaan atau hanya selama kurun waktu tertentu. Pertanian masih memengaruhi setengah dari PDB dan menyerap 80% dari tenaga kerja yang ada. Ekonomi Laos menerima bantuan dari IMF dan sumber internasional lain serta dari investasi asing baru dalam bidang pemrosesan makanan dan pertambangan, khususnya tembaga dan emas. Pariwisata adalah industri dengan pertumbuhan tercepat di Laos. Pertumbuhan ekonomi umumnya terhambat oleh banyaknya penduduk berpendidikan yang pindah ke luar negeri akibat tidak tersedianya lapangan pekerjaan yang memadai. Pada 2005 penelitian oleh Bank Dunia melaporkan bahwa 37% dari penduduk Laos yang berpendidikan tinggal di luar negeri, menempatkan Laos pada tempat ke-5 di dunia untuk kasus ini.

Akhir 2004 Laos menormalisasi hubungan dagangnya dengan Amerika Serikat, yang membuat produsen Laos mendapatkan tarif ekspor yang lebih rendah sehingga merangsang pertumbuhan ekonomi mereka dari sektor ekspor.

Pertanian

sunting

Pertanian merupakan kegiatan utama di Laos utama (41% dari pendapatan negara). Hasilnya berupa: • Padi, Jagung, Tembakau (di dataran Vientiane) • Kopi (Plato Bolovens) • Kapas (di selatan) • Tanaman sampingan seperti pisang, kelapa, pepaya dll (di daerah-daerah lembah Sistem pertanian di Negara Laos sangat bergantung pada irigasi dari Sungai Mekong.

Perikanan

sunting

Perikanan di negeri ini tidak memiliki arti komersial. Tangkapan ikanya berasal dari Sungai Mekong, yaitu ikan Karper dan ikan Perch. Pusat-pusat penangkapan ikan dinegara Laos adalah Vientiane, Pakxan, Savvanakhet, Thakhet, dan Hovayxay.

Kehutanan

sunting

Luas Hutan di Laos kira-kira adalah 130.000 km2. Hasil hutan utama adalah kayu jati dan kayu-kayu keras lainya. Selain itu hutan di Negara Laos juga menghasilkan getah, damar, dan minyak Balsem.

Pertambangan

sunting

Timah dan Bijih Besi merupakan hasil tambang utama di Laos. Laos juga memiliki sumber-sumber tambang mineral, seperti timah, tembaga, emas, dan perak, tetapi belum dapat dimanfaatkan secara maksimal, oleh karena itu ekonomi Laos menerima bantuan dari IMF dan sumber internasional lain serta dari investasi asing baru dalam bidang pemrosesan pertambangan, khususnya tembaga dan emas.

Perdagangan

sunting

Negara Laos mengembangkan sektor perdagangan dengan komoditas ekspor utama berupa hasil pertanian (beras, tembakau, kopi), hasil hutan (kayu mentah, kayu olahan, dan berbagai jenis kerajinan), dan hasil tambang berupa timah. Sementara itu impor utama berupa kendaraan bermotor, mesin, dan besi baja.

Industri

sunting

Kawasan hutan di Laos cukup luas dan lebat. Hal ini menjadikan hasil hutan sebagai salah satu bahan baku industri utama. Hasilnya seperti kayu jati, damar, dan kayu keras lainnya. Berbagai bentuk kegiatan industri di Laos yang memanfaatkan sumber daya hutan diantaranya industri pemotongan kayu dan pengolahan kayu. Selain itu, terdapat juga industri pengolahan bahan tambang dan pengolahan makanan

Pariwisata

sunting
 
Air Terjun Kuang Si, salah satu destinasi wisata utama di Luang Prabang, Laos.

Pariwisata adalah industri dengan pertumbuhan tercepat di Laos. Potensi sumber daya alam yang ada di Laos belum dapat dimanfaatkan secara optimal untuk disajikan sebagai objek wisata. Oleh karena itu, pemerintah Laos cenderung mengembangkan wisata budayanya. Dewan Perdagangan dan Pariwisata Eropa menganugerahkan negara Laos sebagai "Tujuan Wisata Terbaik Dunia" tahun 2013 untuk arsitektur dan sejarah.[15]

Luang Prabang dan Vat Phou, keduanya adalah situs Warisan Dunia UNESCO. Festival besar termasuk Tahun Baru Laos dirayakan sekitar 13-15 April dan melibatkan festival air yang serupa tetapi lebih tenang daripada di Thailand atau di negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Transportasi

sunting

Wilayahnya kekurangan infrastruktur memadai. Laos masih belum memiliki jaringan rel kereta api, meskipun adanya rencana membangun rel yang menghubungkan Vientiane dengan Thailand yang dikenal dengan Jembatan Persahabatan Thailand-Laos. Jalan-jalan besar yang menghubungkan pusat-pusat perkotaan, disebut Rute 13, telah diperbaiki secara besar-besaran beberapa tahun terakhir, tetapi desa-desa yang jauh dari jalan-jalan besar hanya dapat diakses melalui jalan tanah yang mungkin tidak dapat dilalui sepanjang tahun. Ada telekomunikasi internal dan eksternal yang terbatas, terutama lewat jalur kabel, tetapi penggunaan telepon genggam/handphone telah menyebar luas di pusat perkotaan. Alat transportasi di Laos di dominasi oleh transportasi darat.

Bandar udara internasional utama di Laos adalah Bandar Udara Internasional Wattay di Vientiane dan Bandar Udara Internasional Luang Prabang, dengan Bandar Udara Internasional Pakse juga memiliki beberapa penerbangan internasional. Maskapai nasional Laos adalah Lao Airlines. Beberapa maskapai lain yang melayani negara itu termasuk Bangkok Airways, Vietnam Airlines, AirAsia, Thai Airways, dan China Eastern Airlines.

Laos memiliki 52 bandara, sembilan di antaranya telah memiliki landasan pacu beraspal.

Jalanan

sunting
 
Jembatan Persahabatan Thailand-Laos III

Laos terhubung melintasi Sungai Mekong ke Thailand oleh Jembatan Persahabatan Thailand-Laos Pertama dan Kedua. Vientiane terhubung dengan Nong Khai melalui Jembatan Persahabatan Thailand-Laos Pertama. Jembatan Persahabatan Thailand-Laos Ketiga mulai dibangun pada Maret 2009 yang menghubungkan Provinsi Nakhon Phanom di timur laut Thailand dan Provinsi Khammouane di Laos dan selesai pada 11 November 2011. Jembatan Persahabatan Thailand-Laos Keempat dibuka pada 11 Desember 2013 yang menghubungkan Kunming ke Bokeo, Laos, dan Chiang Rai. Jembatan ini mengurangi waktu tempuh menjadi lima jam.

Di Laos terbentang jalan raya sepanjang total 21.716 kilometer, di mana 9.673.5 kilometer sudah terlapisi aspal, menyisakan 12.042.5 kilometer tak beraspal. Laos menggunakan arah lalu lintas kanan (RHT).

 
Kereta Api Boten–Vientiane

Laos memiliki dua jalur kereta api: jalur kereta api Boten–Vientiane yang membentang di bagian utara dan tengah Laos, dan jalur kereta api yang menghubungkan Thanaleng dengan jaringan kereta api Thailand yang lebih pendek.

Karena geografi Laos yang mayoritas pegunungan, negara ini tidak memiliki infrastruktur kereta api yang substansial, sehingga transportasi kereta api secara tradisional tidak memainkan peran yang terlalu penting dalam sektor transportasi Laos. Namun hal ini diperkirakan akan berubah setelah dibukanya jalur kereta api Boten–Vientiane.[16][17]

Demografi

sunting

Luas wilayah Negara 239.800 km2, Laos mempunyai penduduk yang tergolong jarang. Pada pertengahan tahun 2004, jumlah penduduk Laos hanya 5,8 juta jiwa, dengan angka kelahiran 36 dan angka kematian 13. Rata-rata pertumbuhan penduduk alami Laos adalah 2,3% per tahun. Diperkirakan pada tahun 2025, jumlah penduduk Laos akan mencapai 8,6 juta jiwa. Sedangkan jumlah penduduk pada tahun 2015 adalah mencapai 6,5 juta jiwa[18]

Penduduk Laos terdiri dari berbagai etnis, orang Lao hidup di tanah rendah dan dekat sungai. Orang Thai hidup di daratan tinggi, orang non khmer hidup menyebar di wilayah Laos, dan orang Meo (pendatang dari Tiongkok Selatan). Serta Yao hidup di daerah pegunungan yang merupakan pendatang dari Tiongkok Selatan. Pada tahun 1975 pemerintahan Laos berbentuk kerajaan konstitusional. Namun, setelah itu hingga sekarang, pemerintahan Laos berbentuk Republik dengan kepala Negara seorang presiden dan kepala pemerintahan dijabat oleh Perdana Menteri.

Pada akhir tahun 2015, penduduk Laos mencapai 6,4 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk alami rata-rata setiap tahun 2,3%. Kepadatan penduduknya adalah 23 jiwa per km2. Angka kelahiran per tahun adalah 36 sedangkan angka kematian per tahun 13 per 1.000 penduduk.

Suku bangsa yang paling dominan di Laos adalah suku Lao. Berikut adalah persentase penduduk Laos berdasarkan Etnist tahun 2015:[19]

Etnis Populasi
(2015)
Total
(%)
Lao 3.427.665 53.20
Khmou 708.412 11.00
Hmong 595.028 9.20
Phouthay 218.108 3.40
Tai 201.576 3.10
Makong 163.285 2.50
Katang 144.255 2.20
Lue 126.299 2.00
Akha 112.979 1.80
Etnis Lainnya 749.153 11.60
LAOS 6.492.228 100
Agama di Laos[20]
Agama Percent
Buddha
  
60,10%
Kristen
  
8,70%
Tanpa Agama/Satsana Phi
  
30%
Agama Lainnya
  
1,20%

Berdasarkan Sensus tahun 2019, dari 7.105.358 penduduk Laos, mayoritas penduduk Laos beragama Buddha dengan jumlah 4.601.535 jiwa (60.50%). Penganut agama Kristen ada sekitar 708.585 jiwa (8.80%), yang umumnya dianut dari Etnis Khmou. Dari sensus tahun 2019, 30.70% penduduk Laos tidak beragama atau mengikuti aliran kepercayaan

Budaya

sunting
 
Wanita Laos mengenakan sinh

Agama Theravada telah banyak memengaruhi kebudayaan Laos. Pengaruhnya dapat terlihat pada bahasa, seni, sastra, Seni tari, dll. Musik Laos didominasi oleh alat musik nasionalnya, disebut khaen (sejenis pipa bambu). Sebuah kelompok musik umumnya terdiri dari penyanyi (mor lam) dan seorang pemain khae(mor khaen) bersama pemain rebab dan pemain instrumen lain. Lam saravane adalah jenis musik terpopuler di antara musik-musik Laos, tetapi etnis Lao di Thailand telah mengembangkannya menjadi mor lam sing yang menjadi salah satu best-selling internasional.

Salah satu bukti penting dari kebudayaan Laos kuno terdapat di Dataran Guci.

Artikel utama: Media Laos

Seluruh surat kabar diterbitkan oleh pemerintah, termasuk 2 surat kabar berbahasa asing: Vientiane Times yang berbahasa Inggris dan Le Rénovateur yang berbahasa Prancis. Selain itu, Kho San Pathet Lao, kantor berita resmi Republik Demokratis Rakyat Laos, menerbitkan surat kabarnya dalam bahasa Inggris dan Prancis. Warung internet yang melayani para turis umum ditemukan di pusat-pusat kota. Meski begitu, pemerintah menyensor isinya dengan ketat.

Saluran televisi satelit yang menayangkan acara televisi dari Thailand banyak ditemukan di Laos. Banyak dari rakyat Laos dapat mengakses dunia luar melalui program televisi Thailand.

Kuliner

sunting
 
Salah satu contoh makanan khas Laos

Tiga besar masakan nasional khas Laos adalah nasi ketan, larb, dan som tam (Laos: ຕຳໝາກຫຸ່ງ, tam mak hoong). Hidangan Lao yang paling terkenal adalah larb (Laos: ລາບ; kadang juga disebut laab atau laap), campuran pedas dari daging atau ikan yang diasinkan yang kadang-kadang mentah (disiapkan seperti ceviche) dengan berbagai kombinasi bumbu, sayuran, dan rempah-rempah.

Masakan Laos memiliki banyak variasi tiap daerah, sebagian disesuaikan dengan makanan segar lokal di setiap wilayah. Warisan kolonial Prancis masih terlihat jelas di ibu kota Vientiane, di mana baguette (Laos: ເຂົ້າຈີ່) banyak dijual di jalanan dan di restoran Prancis umum dan populer. Baguette pertama kali diperkenalkan ketika Laos masih menjadi bagian dari Indochina Prancis.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "The Languages spoken in Laos". Studycountry. Diakses tanggal 16 September 2018. 
  2. ^ http://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/fields/400.html#LA
  3. ^ "Explore all countries–Laos". World Fact Book. Diakses tanggal 24 Oktober 2022. 
  4. ^ "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 November 2016. 
  5. ^ a b c d "World Economic Outlook Database, April 2022". IMF.org. International Monetary Fund. Diakses tanggal 14 October 2022. 
  6. ^ "Gini Index". World Bank. Diakses tanggal 2 March 2011. 
  7. ^ "Human Development Report 2021/2022" (PDF) (dalam bahasa Inggris). United Nations Development Programme. 8 September 2022. Diakses tanggal 8 September 2022. 
  8. ^ Stuart-Fox, Martin (1998). The Lao Kingdom of Lan Xang: Rise and Decline. White Lotus Press. hlm. 49. ISBN 974-8434-33-8. 
  9. ^ a b Rodgers, Greg. "How to Say "Laos"". TripSavvy. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 March 2021. Diakses tanggal 18 March 2020. 
  10. ^ Ragusa, Nina (4 April 2019). "10 Things You Need to Know Before Visiting Laos". Fodors. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 March 2021. Diakses tanggal 18 March 2020. 
  11. ^ "Meaning of Laos in English". Cambridge Dictionary. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 March 2021. Diakses tanggal 7 October 2019. 
  12. ^ "Laos – definition and synonyms". Macmillan Dictionary. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 March 2021. Diakses tanggal 7 October 2019. 
  13. ^ "Definition of Laos by Merriam-Webster". Merriam-Webster. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 March 2021. Diakses tanggal 27 March 2020. 
  14. ^ Kislenko, Arne (2009). Culture and customs of Laos. ABC-CLIO. hlm. 20. ISBN 978-0-313-33977-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 April 2023. Diakses tanggal 27 June 2015. 
  15. ^ "EUROPEAN COUNCIL ON TOURISM AND TRADE DELEGATION VISIT TO LAOS-WORLD BEST TOURIST DESTINATION". EUROPEAN COUNCIL ON TOURISM AND TRADE. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-07. Diakses tanggal 2022-07-30. 
  16. ^ "Transforming Lao PDR from a Land-locked to a Land-linked Economy". World Bank (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-17. Diakses tanggal 2022-07-30. 
  17. ^ CNN, By Brian King. "Chinese railway could put Laos on the tourist map". CNN (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-11. Diakses tanggal 2022-07-30. 
  18. ^ "Population and Housing Cencus, 2015"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-07-09. Diakses tanggal 2017-07-05. 
  19. ^ "Population and Housing Cencus, 2015"" (PDF). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-21. Diakses tanggal 2017-10-25. 
  20. ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2017-08-21. Diakses tanggal 2017-10-25. 

Catatan

sunting
  1. ^ Laos adalah negara yang menganut sistem satu partai. Jabatan politik paling berkuasa di Laos adalah Sekretaris Jenderal Partai Revolusioner Rakyat Lao, bukan Presiden Laos. Sekretaris Jenderal mengatur Politbiro Partai dan Sekretariat Partai yang menjadikan Sekretaris Jenderal Partai sebagai Pemimpin Laos secara de facto

Pranala luar

sunting
Specialist