Amsterdam

ibu kota legislatif Belanda
(Dialihkan dari Kota Amsterdam)

Amsterdam (bahasa Belanda [ˌɑmstərˈdɑm] ) adalah ibu kota Belanda sekaligus kota terbesar di Belanda. Posisi Amsterdam saat ini sebagai ibu kota Kerajaan Belanda diatur oleh konstitusi 24 Agustus 1815 dan penerusnya.[6] Amsterdam memiliki jumlah penduduk sebanyak 905.000 jiwa di dalam batas kota (2022), populasi perkotaannya mencapai 1.209.419 jiwa dan populasi metropolitannya mencapai 2.158.592 jiwa.[7] Kota ini terletak di provinsi Holland Utara di sebelah barat negara Belanda. Wilayah Amsterdam mencakup bagian utara Randstad, salah satu konurbasi terbesar di Eropa dengan jumlah penduduk sekitar 7 juta jiwa.[8]

Amsterdam
Searah jarum jam: Kanal di Amsterdam, Bandara Internasional Schiphol, Istana Raja, Zuidas, De Wallen, Rijksmuseum, dan Museum Maritim Nasional.
Bendera Amsterdam
Lambang kebesaran Amsterdam
Logo resmi Amsterdam
Julukan: 
Mokum, Venesia di Utara
Motto: 
Heldhaftig, Vastberaden, Barmhartig
(Berani, Tegar, Penyayang)
Letak kota Amsterdam
Letak kota Amsterdam
Negara Belanda
ProvinsiHolland Utara
MetropolisAmsterdam Raya
COROPAmsterdam
Borough
Pemerintahan
 • BadanDewan kota
 • WalikotaFemke Halsema (GL)
 • SekretarisPeter Teesink
Luas
 • Ibu kota dan Munisipalitas244 km2 (94 sq mi)
 • Luas daratan188 km2 (73 sq mi)
 • Luas perairan55 km2 (21 sq mi)
 • Luas metropolitan
1.815 km2 (701 sq mi)
Ketinggian2 m (7 ft)
Populasi
 (2022)[4][5]
 • Ibu kota dan Munisipalitas904.704
 • Kepadatan4.812/km2 (12,460/sq mi)
 • Perkotaan
1.209.419
 • Wil. metro
2.431.000
 • Randstad
7.100,000
Zona waktuCET (UTC+1)
 • Musim panas (DST)CEST (UTC+2)
Kode pos
1011–1109, 1381–1384
Kode area telepon020, 0294
Geocode.amsterdam
Situs webwww.amsterdam.nl

Nama kota ini berasal dari kata Amstelredamme,[9] yang merupakan asal-usul kota ini, yaitu sebuah bendungan di sungai Amstel. Dulunya dihuni sebagai desa nelayan kecil pada akhir abad ke-12, Amsterdam menjadi salah satu pelabuhan terpenting di dunia selama Masa Keemasan Belanda berkat perkembangan perdagangan yang inovatif. Pada waktu itu, kota ini merupakan pusat keuangan dan permata terdepan.[10] Pada abad ke-19 dan ke-20, kota ini memperluas diri dan banyak permukiman serta kota pinggiran yang dibangun. Kanal-kanal Amsterdam (Belanda: Grachtengordel) abad ke-17 yang berada di jantung Amsterdam dimasukkan ke Daftar Warisan Dunia UNESCO pada Juli 2010.

Kota ini adalah ibu kota keuangan dan budaya Belanda.[11] Banyak perusahaan besar Belanda memiliki kantor pusat di sana, dan 7 dari 500 perusahaan teratas dunia, termasuk Philips dan ING, berpusat di kota ini.[12] Pada tahun 2010, Amsterdam menempati peringkat ke-13 dalam daftar kota dengan kualitas hidup terbaik di dunia[13] oleh Mercer, dan sebelumnya peringkat ke-3 dalam inovasi oleh 2thinknow pada Indeks Kota Inovasi 2009.[14]

Bursa Efek Amsterdam yang merupakan bursa efek tertua di dunia terletak di pusat kota Amsterdam. Tempat-tempat wisata utama Amsterdam mencakupi kanal-kanal, Rijksmuseum, Museum Van Gogh, Museum Stedelijk, Hermitage Amsterdam, Rumah Anne Frank, Amsterdam Museum, distrik lampu merah, dan kedai kopi ganjanya menarik lebih dari 3,66 juta wisatawan mancanegara setiap tahunnya.

Etimologi

sunting

Asal-usul Amsterdam terkait dengan pengembangan lahan gambut yang disebut Amestelle, yang berarti "daerah berair", dari Aa(m) "sungai" + stelle "situs di garis pantai" atau "tepian sungai".[15] Di daerah ini, reklamasi lahan dimulai pada akhir abad ke-10.[16] Titik balik utama dalam pengembangan muara sungai Amstel adalah saat terjadi banjir bandang Allerheiligenvloed tahun 1170, sehingga perlu untuk dibuatnya suatu dam atau bendungan.

Pembangunan bendungan di muara Amstel, dengan nama eponim Dam, secara historis diperkirakan terjadi antara tahun 1264 dan 1275. Pemukiman pertama kali muncul dalam dokumen tentang jalan tol yang diberikan oleh Pangeran Floris V kepada penduduk apud Amestelledamme "di bendungan di Amstel" atau "di bendungan Amstelland".[17] Hal ini memungkinkan penduduk desa dapat bepergian dengan bebas melalui Graafschap Holland tanpa membayar biaya perjalanan di jembatan, kunci, dan bendungan kota.[18] Pada 1327, nama itu berkembang menjadi Aemsterdam.

Sejarah

sunting

Prasejarah

sunting

Karena dulunya merupakan lahan bencah basah, pendirian Amsterdam lebih lambat dibandingkan pusat kota lain di Negara-negara Rendah. Namun, di sekitar wilayah yang kemudian menjadi Amsterdam, para petani sudah menetap sejak tiga ribu tahun yang lalu. Mereka tinggal di sepanjang sungai IJ prasejarah dan hulu anak sungainya Amstel. Kawasan terpencil ini berkembang menjadi pusat pemukiman di akhir Zaman Perunggu, Zaman Besi, dan Zaman Romawi. Artefak Neolitikum dan Romawi juga ditemukan di lapisan sungai Amstel prasejarah, di bawah kawasan Damrak dan Rokin di Amsterdam masa kini, seperti pecahan tembikar dan batu gerinda granit (2700-2750 SM).[19][20]

Abad Pertengahan

sunting
 
Oude Kerk (Gereja Lama) ditahbiskan pada tahun 1306 M.

Amsterdam diberikan hak kota pada tahun 1300 atau 1306.[21] Sejak abad ke-14, Amsterdam berkembang pesat, sebagian besar pendapatan berasal dari perdagangan dengan Liga Hansa. Pada tahun 1345, dugaan Sakramen Maha Kudus di Kalverstraat menjadikan kota itu sebagai tempat ziarah yang penting sampai adopsi iman Protestan. Kegiatan Sakramen Maha Kudus pindah ke bawah tanah tetapi gerakan itu tetap hidup. Pada abad ke-19, terutama setelah Yobel tahun 1845, devosi tersebut direvitalisasi dan menjadi rujukan nasional yang penting bagi umat Katolik Belanda. Stille Omgang—jalan sunyi atau prosesi dalam pakaian sipil—adalah ekspresi ziarah di Belanda Protestan sejak akhir abad ke-19.[22] Pada masa kejayaan Stille Omgang, hingga 90.000 peziarah datang ke Amsterdam. Pada abad ke-21, jumlah ini telah berkurang menjadi sekitar 5.000.

Konflik dengan Spanyol

sunting
 
Warga Amsterdam merayakan Perdamaian Münster, 30 Januari 1648. Lukisan oleh Bartholomeus van der Helst

Negara-negara Dataran Rendah adalah bagian dari warisan Habsburg dan berada di bawah monarki Spanyol pada awal abad ke-16. Belanda memberontak melawan Felipe II dari Spanyol yang memimpin pertahanan Katolik selama Reformasi Protestan. Alasan utama pemberontakan adalah pengenaan pajak baru, sen kesepuluh, dan penganiayaan terhadap agama Protestan oleh Inkuisisi yang baru diperkenalkan. Pemberontakan meningkat menjadi Perang Delapan Puluh Tahun, yang akhirnya berujung pada kemerdekaan Belanda.[23] Didorong kuat oleh pemimpin Pemberontakan Belanda, Willem Sang Pendiam, Republik Belanda menjadi terkenal karena toleransi beragamanya. Orang Yahudi dari Semenanjung Iberia, orang Protestan Huguenot dari Prancis, pedagang dan percetakan yang makmur dari Flandria, dan pengungsi ekonomi dan agama dari bagian Negara-negara Dataran Rendah yang dikuasai Spanyol menemukan keamanan di Amsterdam. Masuknya percetakan Vlaams dan toleransi intelektual di kota membuat Amsterdam menjadi pusat kebebasan pers di Eropa.[24]

Pusat Zaman Keemasan Belanda

sunting
 
Halaman belakang Bursa Efek Amsterdam oleh Emanuel de Witte, 1653. Bursa Efek Amsterdam adalah bursa saham pertama yang memperkenalkan perdagangan berkelanjutan pada awal abad ke-17.[25]

Selama abad ke-17, Amsterdam memasuki masa yang dianggap sebagai Zaman Keemasan, di mana Amsterdam menjadi kota terkaya di dunia Barat.[26] Kapal-kapal berlayar dari Amsterdam ke Laut Baltik, Karibia, Amerika Utara, dan Afrika, serta Indonesia, India, Sri Lanka, dan Brasil saat ini membentuk sebuah dasar jaringan perdagangan dunia. Pedagang Amsterdam memiliki bagian terbesar di Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) dan Perusahaan Hindia Barat Belanda (GWC). Perusahaan-perusahaan ini memperoleh kepemilikan di luar negeri yang kemudian menjadi koloni Belanda.

Amsterdam adalah pusat pengiriman barang paling penting di Eropa dan merupakan pusat keuangan terkemuka di dunia Barat.[27] Pada tahun 1602, kantor Perusahaan Hindia Timur Belanda di Amsterdam menjadi bursa efek pertama di dunia dengan memperdagangkan sahamnya sendiri.[28] Bank Amsterdam mulai beroperasi pada tahun 1609, bertindak sebagai bank layanan penuh untuk bankir pedagang Belanda dan sebagai bank cadangan.

Mulai di periode ini, Amsterdam juga terlibat dalam perdagangan budak Afrika. Amsterdam merupakan pelabuhan tujuan utama kapal budak Belanda yang dimulai pada abad ke-17, yang berlangsung hingga Belanda Bersatu menghapus keterlibatan Belanda dalam perdagangan pada tahun 1814 di bawah tekanan pemerintah Britania Raya. Amsterdam juga menjadi anggota Perhimpunan Suriname, sebuah organisasi yang didirikan untuk mengawasi pengelolaan Suriname, sebuah koloni budak Belanda.

Abad ke-20

sunting
 
Amsterdam di tahun 1910

Sesaat sebelum Perang Dunia I, kota Amsterdam mulai berkembang lagi, dan pinggiran kota baru mulai dibangun. Meskipun Belanda tetap netral dalam perang ini, Amsterdam mengalami kekurangan makanan, dan bahan bakar pemanas menjadi langka. Kekurangan tersebut memicu kerusuhan di mana beberapa orang tewas. Kerusuhan ini dikenal sebagai Aardappeloproer (pemberontakan kentang). Orang-orang mulai menjarah toko dan gudang untuk mendapatkan persediaan, terutama makanan.[29]

Pada tanggal 1 Januari 1921, setelah banjir pada tahun 1916, munisipalitas Durgerdam, Holysloot, Zunderdorp dan Schellingwoude yang dikosongkan (semuanya terletak di utara Amsterdam), dan atas permintaan mereka sendiri, munisipalitas tersebut dianeksasi ke dalam Amsterdam.[30] Di antara perang, kota terus berkembang, terutama ke barat distrik Jordaan di Frederik Hendrikbuurt dan lingkungan sekitarnya.

Nazi Jerman menginvasi Belanda pada 10 Mei 1940 dan menguasai negara tersebut. Beberapa warga Amsterdam melindungi orang Yahudi, sehingga membuat diri mereka dan keluarga mereka berisiko tinggi dipenjara atau dikirim ke kamp konsentrasi. Lebih dari 100.000 orang Yahudi Belanda dideportasi ke kamp konsentrasi Nazi, di antaranya sekitar 60.000 tinggal di Amsterdam. Sebagai tanggapan, Partai Komunis Belanda mengorganisir Pemogokan Februari yang dihadiri oleh 300.000 orang untuk memprotes serangan. Mungkin orang yang paling terkenal dideportasi adalah gadis muda Yahudi Anne Frank, yang meninggal di kamp konsentrasi Bergen-Belsen.[31]

 
Warga merayakan Pembebasan Belanda di akhir Perang Dunia II

Pada akhir Perang Dunia II, komunikasi dengan seluruh negeri terputus, dan makanan serta bahan bakar menjadi langka. Banyak warga pergi ke pedesaan untuk mencari makan. Anjing, kucing, bit gula mentah, dan umbi tulip—dimasak hingga menjadi bubur—dikonsumsi warga untuk bertahan hidup.[32] Banyak pohon di Amsterdam ditebang untuk bahan bakar, dan kayu diambil dari rumah, apartemen, dan bangunan lain milik orang Yahudi yang dideportasi.

Banyak pinggiran kota baru, seperti Osdorp, Slotervaart, Slotermeer dan Geuzenveld, dibangun pada tahun-tahun setelah Perang Dunia II.[33] Pinggiran kota ini berisi banyak taman dan ruang terbuka lebar, dan bangunan baru menyediakan kondisi perumahan yang lebih baik dengan kamar, taman, dan balkon yang lebih besar dan lebih terang. Karena perang dan peristiwa lain pada abad ke-20, hampir seluruh pusat kota telah rusak. Ketika masyarakat berubah, politisi dan tokoh berpengaruh lainnya membuat rencana untuk mendesain ulang sebagian besar masyarakat. Ada peningkatan permintaan untuk gedung perkantoran, dan juga untuk jalan baru, karena mobil tersedia untuk kebanyakan orang.[34] Sebuah metro mulai beroperasi pada tahun 1977 antara pinggiran baru Bijlmermeer di eksklave Zuidoost (tenggara) kota dan pusat Amsterdam. Rencana selanjutnya adalah membangun jalan raya baru di atas metro untuk menghubungkan Stasiun Amsterdam Centraal dan pusat kota dengan bagian kota lainnya.

Balai kota baru dibangun di atas Waterlooplein yang hampir sepenuhnya dibongkar. Sementara itu, perusahaan swasta besar, seperti Stadsherstel Amsterdam didirikan untuk memulihkan seluruh pusat kota. Meskipun keberhasilan perjuangan ini terlihat hari ini, upaya restorasi lebih lanjut masih berlangsung.[34] Seluruh pusat kota telah mendapatkan kembali kemegahannya, dan secara keseluruhan kini menjadi kawasan lindung. Banyak dari bangunannya telah menjadi monumen, dan pada Juli 2010 Grachtengordel (tiga kanal konsentris: Herengracht, Keizersgracht, dan Prinsengracht) ditambahkan ke Daftar Warisan Dunia UNESCO.[35]

 
Kanal-kanal Amsterdam abad ke-17 terdaftar dalam Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2010, dan dijuluki sebagai "Venesia di Utara"

Pada abad ke-21, pusat kota Amsterdam telah menarik banyak wisatawan: antara 2012 dan 2015, jumlah pengunjung tahunan meningkat dari 10 menjadi 17 juta. Harga real estat telah melonjak, dan toko-toko lokal membuka jalan bagi toko-toko yang berorientasi turis, membuat pusat kota tidak terjangkau bagi penduduk kota.[36] Perkembangan ini telah menimbulkan perbandingan dengan Venesia, sebuah kota yang dianggap kewalahan akan arus turis.[37]

Pembangunan jalur metro baru yang menghubungkan bagian kota utara IJ ke bagian selatan dimulai pada tahun 2003. Proyek ini kontroversial karena biayanya telah melebihi anggarannya hingga tiga kali lipat pada tahun 2008, karena kekhawatiran kerusakan pada bangunan di tengah, dan karena konstruksi harus dihentikan dan dimulai kembali beberapa kali. Jalur metro baru selesai pada 2018.[38]

Sejak 2014, pemerintah kota Amsterdam berfokus pada regenerasi dan pembaruan perkotaan, terutama di daerah yang berbatasan langsung dengan pusat kota, seperti Frederik Hendrikbuurt. Pembaruan perkotaan dan perluasan pusat kota tradisional ini—dengan pembangunan pulau buatan di kawasan timur IJburg yang baru—merupakan bagian dari inisiatif Structural Vision Amsterdam 2040.[39]

Geografi

sunting
   
Peta topografi Amsterdam dan kota-kota di sekitarnya, 2014.
Peta berskala besar dari pusat kota Amsterdam, termasuk tempat wisata, pada April 2017.

Amsterdam terletak di Belanda bagian barat, di provinsi Holland Utara, meskipun ibukota Holland Utara adalah Haarlem. Sungai Amstel berakhir di pusat kota dan terhubung ke sejumlah besar kanal yang akhirnya berakhir di IJ. Amsterdam berada sekitar 2 meter di bawah permukaan laut.[3] Tanah di sekitarnya datar karena terbentuk dari polder-polder besar. Sebuah hutan buatan, Amsterdamse Bos, berada di barat daya. Amsterdam terhubung ke Laut Utara melalui Kanal Laut Utara yang panjang.

Amsterdam sangat terurbanisasi, seperti juga wilayah metropolitan Amsterdam yang mengelilinginya. Kota ini memiliki luas 219,4 km2, 4.457 penduduk per km2 dan 2.275 rumah per km2.[40] Taman dan cagar alam membentuk 12% dari luas daratan Amsterdam.[41]

Perairan

sunting
 
Kanal Reguliersgracht, 2010

Amsterdam memiliki kanal sepanjang lebih dari 100 kilometer (60 mil), yang sebagian besar dapat dilewati oleh perahu. Tiga kanal utama kota ini adalah Prinsengracht, Herengracht, dan Keizersgracht.

Pada Abad Pertengahan, Amsterdam dikelilingi oleh parit, yang disebut Singel, yang sekarang membentuk cincin terdalam di kota, dan menjadikan pusat kota berbentuk tapal kuda. Kota ini juga dilayani oleh pelabuhan laut. Amsterdam sering dibandingkan dengan Venesia, karena pembagiannya menjadi sekitar 90 pulau, yang dihubungkan oleh lebih dari 1.200 jembatan.[42]

 
Musim dingin 2010 di Nieuwendammerdijk en Buiksloterdijk, Amsterdam-Noord.

Amsterdam memiliki iklim lautan (klasifikasi iklim Köppen Cfb) yang sangat dipengaruhi oleh kedekatannya dengan Laut Utara di barat, dengan angin barat. Musim dingin dan musim panas dianggap ringan, meskipun musim dingin bisa menjadi sangat dingin, sementara musim panas kadang-kadang cukup hangat.

Amsterdam, serta sebagian besar provinsi Holland Utara, terletak di zona Hardiness USDA 8b. Embun beku terutama terjadi pada saat angin timur atau timur laut bertiup dari benua Eropa bagian dalam. Bahkan, karena Amsterdam dikelilingi di tiga sisi oleh perairan yang besar, serta memiliki efek pulau bahang yang signifikan, suhu malam hari jarang jatuh di bawah -5 °C, sementara itu suhu malam hari bisa dengan mudah mencapai −12 °C di Hilversum, 25 kilometer ke tenggara.

Musim panas cukup hangat dengan beberapa hari panas setiap bulan. Suhu tinggi harian rata-rata pada bulan Agustus adalah 22,1 °C, dan 30 °C atau lebih tinggi hanya diukur rata-rata setiap 2,5 hari, menempatkan Amsterdam di Zona Panas AHS 2. Rekor ekstrem berkisar dari -19,7 °C hingga 35,7 °C.[43] Hari-hari dengan presipitasi lebih dari 1 milimeter sering terjadi, rata-rata 133 hari per tahun.

Presipitasi tahunan rata-rata di Amsterdam adalah 838 milimeter,[44] lebih dari yang diukur di Bandara Schiphol Amsterdam. Sebagian besar presipitasi jatuh sebagai hujan ringan atau hujan singkat. Hari berawan dan lembap sering terjadi selama bulan-bulan yang lebih dingin pada bulan Oktober hingga Maret.

Demografi

sunting

Populasi

sunting
 
Grafik populasi Amsterdam

Populasi kota menurun pada awal abad ke-19,[47] merosot di bawah 200.000 pada tahun 1820. Pada paruh kedua abad ke-19, industrialisasi mendorong pertumbuhan populasi baru.[48] Populasi Amsterdam mencapai angka tertinggi sepanjang masa sebesar 872.000 pada tahun 1959,[49] sebelum menurun pada dekade berikutnya karena suburbanisasi yang disponsori pemerintah menjadi apa yang disebut groeikernen (pusat pertumbuhan) seperti Purmerend dan Almere.[50]

Antara tahun 1970 dan 1980, Amsterdam mengalami penurunan populasi yang tajam, memuncak pada kerugian bersih 25.000 orang pada tahun 1973. Pada tahun 1985 kota ini hanya memiliki 675.570 penduduk. Ini segera diikuti oleh reurbanisasi dan gentrifikasi,[51] yang mengarah pada pertumbuhan populasi baru pada tahun 2010-an. Juga pada tahun 2010-an, sebagian besar pertumbuhan penduduk Amsterdam disebabkan oleh imigrasi ke kota tersebut.[52]

Weesp ditambahkan ke Amsterdam pada 24 Maret 2022. Sejak itu, munisipalitas memiliki sekitar 905.000 penduduk.

Imigrasi

sunting
Populasi Amsterdam berdasarkan negara asal (2018)[53]
Negara/teritori Populasi
  Belanda 397.723 (46.57%)
  Maroko 75.000 (9,0%)
  Indonesia 25.117 (2,94%)
  Suriname 24.991 (2,91%)
  Turki 21.525 (2,10%)
  Jerman 18.771 (2,20%)
  Britania Raya 13.374 (1,57%)
  Karibia Belanda 12.228 (1,43%)
  Ghana 12.184 (1,43%)
  Amerika Serikat 10.117 (1,18%)
Lainnya 179.861 (29,05%)

Imigrasi massal pertama pada abad ke-20 dilakukan oleh orang-orang dari Indonesia yang datang ke Amsterdam setelah kemerdekaan Hindia Belanda pada tahun 1940-an dan 1950-an. Pada tahun 1960-an, pekerja tamu dari Turki, Maroko, Italia, dan Spanyol beremigrasi ke Amsterdam. Setelah kemerdekaan Suriname pada tahun 1975, gelombang besar orang Suriname menetap di Amsterdam, sebagian besar di daerah Bijlmer. Imigran lain, termasuk pengungsi pencari suaka dan imigran gelap, berasal dari Eropa, Amerika, Asia dan Afrika. Pada 1970-an dan 1980-an, banyak orang "Amsterdammer lama" pindah ke "kota baru" seperti Almere dan Purmerend, didorong oleh rancangan undang-undang ketiga dari Pemerintah Belanda.

Etnis Belanda (sebagaimana didefinisikan oleh sensus Belanda) sekarang merupakan minoritas dari total populasi, meskipun sejauh ini merupakan yang terbesar. Hanya satu dari tiga penduduk di bawah 15 tahun yang merupakan autochthon, atau orang yang memiliki dua orang tua keturunan Belanda.[54] Pemisahan di sepanjang garis etnis terlihat jelas, dengan orang-orang non-Barat, dianggap sebagai kelompok terpisah oleh Statistik Belanda, berkonsentrasi di lingkungan tertentu terutama di Nieuw-West, Zeeburg, Bijlmer dan di daerah-daerah tertentu di Amsterdam-Noord.[55]

Agama di Amsterdam (2015)[56]

  Tidak beragama (62.2%)
  Katolik (13.3%)
  Islam (7.1%)
  Protestan (9.8%)
  Denominasi Kristen lainnya (5.9%)
  Hindu (1.1%)
  Buddha (1.0%)
  Yahudi (0.7%)

Pada tahun 1578, kota Amsterdam yang sebagian besar Katolik bergabung dengan pemberontakan melawan kekuasaan Spanyol, terlambat dibandingkan dengan kota-kota besar Belanda utara lainnya.[57] Para pendeta Katolik diusir dari kota. Setelah pengambilalihan Belanda, semua gereja diubah menjadi ibadah Protestan. Calvinisme dinyatakan sebagai agama utama;[57] meskipun Katolik tidak dilarang dan pendeta diizinkan untuk melayani, hierarki Katolik tetap dilarang. Pada paruh kedua abad ke-17, Amsterdam mengalami masuknya Ashkenazim, orang-orang Yahudi dari Eropa Tengah dan Timur. Orang-orang Yahudi sering melarikan diri dari pogrom di daerah-daerah itu. Ashkenazi pertama yang tiba di Amsterdam adalah pengungsi dari Pemberontakan Khmelnytsky di Ukraina dan Perang Tiga Puluh Tahun, yang menghancurkan sebagian besar Eropa Tengah. Mereka tidak hanya mendirikan sinagoge mereka sendiri, tetapi memiliki pengaruh kuat pada "dialek Amsterdam" dengan menambahkan kosakata lokal Yiddish yang besar.[58]

 
Westerkerk, salah satu gereja paling terkenal di Amsterdam

Secara historis, Amsterdam telah didominasi Kristen, pada tahun 1900 Kristen membentuk kelompok agama terbesar di kota (70% dari populasi), Gereja Reformasi Belanda membentuk 45% dari populasi kota, sedangkan Gereja Katolik membentuk 25% dari populasi kota. Belakangan ini, demografi agama di Amsterdam telah berubah karena gelombang imigrasi dari wilayah bekas koloni. Hinduisme telah diperkenalkan dari diaspora Hindu dari Suriname[59] dan beberapa cabang Islam yang berbeda telah dibawa dari berbagai belahan dunia. Islam sekarang adalah agama non-Kristen terbesar di Amsterdam.[60] Komunitas besar imigran Ghana telah mendirikan gereja-gereja Afrika, sering kali di garasi parkir di daerah Bijlmer.

Pada tahun 2000, orang Kristen membentuk kelompok agama terbesar di kota (28% dari populasi). Agama terbesar berikutnya adalah Islam (8%), yang sebagian besar pengikutnya adalah Sunni.[61] Ini berlanjut pada tahun 2015, umat Kristen membentuk kelompok agama terbesar di kota (28% dari populasi). Agama terbesar berikutnya adalah Islam (7,1%), yang sebagian besar pengikutnya adalah Sunni.[53]

Politik

sunting

Pemerintah kota

sunting
 
Femke Halsema, walikota wanita Amsterdam pertama yang kini menjabat

Seperti semua kotamadya di Belanda, Amsterdam diatur oleh dewan kotamadya yang dipilih secara langsung oleh dewan eksekutif kotamadya, dan walikota (burgemeester) yang ditunjuk oleh pemerintah.[62] Walikota adalah anggota dewan eksekutif kota, tetapi juga memiliki tanggung jawab individu dalam menjaga ketertiban umum. Pada 27 Juni 2018, Femke Halsema (mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk GroenLinks dari tahun 1998 hingga 2011) diangkat sebagai wanita pertama yang menjadi Walikota Amsterdam oleh Komisaris Raja untuk Holland Utara untuk masa jabatan enam tahun setelah dinominasikan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Belanda. Dewan kota Amsterdam dan mulai menjalani masa jabatan enam tahun pada 12 Juli 2018.

Di sebelah Walikota, dewan eksekutif kota terdiri dari delapan anggota dewan (alderpersons) yang ditunjuk oleh dewan kota: tiga anggota GL, dua anggota D66, dua anggota PvdA dan satu anggota SP.[63]

Tidak seperti kebanyakan kotamadya Belanda lainnya, Amsterdam dibagi menjadi delapan borough, yang disebut stadsdelen atau "distrik", sebuah sistem yang diterapkan secara bertahap pada 1980-an untuk meningkatkan pemerintahan lokal. Borough bertanggung jawab atas banyak kegiatan yang sebelumnya dijalankan oleh pusat kota. Pada 2010, jumlah borough Amsterdam mencapai lima belas. Empat belas dari mereka memiliki dewan distrik mereka sendiri (deelraad), dipilih melalui pemungutan suara. Kelima belas, Westpoort, meliputi pelabuhan Amsterdam dan memiliki sangat sedikit penduduk. Karena itu, itu diatur oleh dewan kota pusat.

Amsterdam Raya

sunting
 
Citra satelit Wilayah Metropolitan Amsterdam

"Amsterdam" biasanya mengacu pada munisipalitas (kota madya) Amsterdam. Beberapa wilayah dalam kota madya Amsterdam seperti kota Durgerdam, tidak dianggap sebagai bagian dari Amsterdam.

Konurbasi yang lebih besar mempunyai populasi lebih dari satu juta jiwa. Ini mencakup kota madya Zaanstad, Wormerland, Oostzaan, Diemen, dan Amstelveen, serta kota madya Amsterdam. Amsterdam Raya mencakup 15 kota madya dan memiliki populasi 1.400.000 jiwa pada tahun 2021.[64] Meskipun wilayahnya jauh lebih besar, jumlah penduduk di wilayah ini hanya sedikit lebih besar, karena definisi tersebut tidak mencakup kota madya Zaanstad yang relatif padat penduduknya. Wilayah terbesar berdasarkan jumlah penduduk, Wilayah Metropolitan Amsterdam (Metropoolregio Amsterdam), mempunyai populasi sebesar 2,33 juta jiwa.[65] Ini mencakup Zaanstad, Wormerland, Muiden, Abcoude, Haarlem, Almere, dan Lelystad, tetapi tidak termasuk Graft-De Rijp. Amsterdam adalah bagian dari konurbasi wilayah metropolitan Randstad, dengan total populasi 6.659.300 jiwa.[66]

Ibu kota negara

sunting
 
Raja Willem-Alexander, Putri Beatrix, dan Ratu Maxima di balkon Istana Raja Amsterdam

Di bawah Konstitusi Belanda, Amsterdam adalah ibu kota Belanda. Sejak revisi konstitusi 1983, konstitusi menyebutkan "Amsterdam" dan "ibu kota" dalam bab 2, pasal 32: Pengukuhan raja dengan sumpah dan penobatannya berlangsung di "ibu kota Amsterdam" ("de hoofdstad Amsterdam").[67] Versi konstitusi sebelumnya hanya menyebutkan "kota Amsterdam" ("de stad Amsterdam").[68] Untuk penobatan kerajaan, oleh karena itu, Dewan Negara Belanda (Parlemen Belanda) bertemu untuk sesi bersama seremonial di Amsterdam. Upacara secara tradisional berlangsung di Nieuwe Kerk di Dam Square, segera setelah mantan raja menandatangani tindakan turun takhta di dekat Istana Raja Amsterdam. Walaupun begitu, Parlemen tetap berkedudukan di Den Haag, kota yang secara historis menjadi pusat pemerintahan Belanda, Monarki Belanda, dan Mahkamah Agung Belanda. Kedutaan asing juga berlokasi di Den Haag.

Ekonomi

sunting
 
Beurs van Berlage di Damrak.
 
Bursa Efek Amsterdam adalah bursa efek tertua di dunia.

Amsterdam adalah pusat keuangan dan bisnis di Belanda.[69] Amsterdam saat ini merupakan salah satu kota terbaik di Eropa bagi bisnis internasional, dengan menempati peringkat kelima setelah London, Paris, Frankfurt dan Barcelona.[70] Banyak perusahaan dan bank ternama berkantor pusat disini, diantaranya Akzo Nobel, Heineken International, ING Group, ABN AMRO, TomTom, Delta Lloyd Group, Booking.com dan Philips. Kantor pusat KPMG International berlokasi di Amstelveen, tidak jauh dari kota ini.

Meski banyak kantor kecil masih berkantor di kanal tua, banyak perusahaan yang pindah ke luar kota. Zuidas saat ini menjadi tempat perkantoran keuangan dan hukum baru.[71] 5 firma hukum terbesar di Belanda, termasuk Boston Consulting Group dan Accenture, juga World Trade Center Amsterdam juga berlokasi di Zuidas.

 
Distrik pusat bisnis Zuidas

Ada 3 distrik keuangan lainnya yang lebih kecil di Amsterdam. Yang pertama adalah kawasan yang mengelilingi Stasiun Amsterdam Sloterdijk, dimana beberapa koran seperti De Telegraaf berkantor. Juga, Deloitte, Gemeentelijk Vervoerbedrijf (perusahaan transportasi umum kota) dan kantor pajak Belanda (Belastingdienst) berkantor di Amsterdam. Yang kedua adalah distik keuangan di sekitar Amsterdam Arena. Yang ketiga, kawasan disekitar Stasiun Amsterdam Amstel. Gedung tertinggi di Amsterdam, Menara Rembrandt, terletak disini, juga merupakan kantor pusat Philips.[72][73]

Bursa Saham Amsterdam (AEX) (saat ini bagian dari Euronext) adalah bursa saham tertua di dunia dan salah satu yang terbesar di Eropa. Terletak di dekat Lapangan Dam di pusat kota.

Pelabuhan Amsterdam

sunting

Pelabuhan Amsterdam adalah pelabuhan terbesar keempat di Eropa, terbesar ke-38 di dunia dan kedua terbesar di Belanda menurut metrik ton kargo. Pada tahun 2014, Pelabuhan Amsterdam mengangkut 97,4 juta ton kargo, sebagian besarnya adalah bahan curah.

Amsterdam memiliki pelabuhan khusus kapal pesiar terbesar di Belanda, dengan lebih dari 150 kapal pesiar berlabuh setiap tahunnya.

Bersama dengan Eindhoven (Brainport) dan Rotterdam (Seaport), pelabuhan ini menyumbang banyak bagi perekonomian Belanda.[74]

Pariwisata

sunting
 
Tur mengelilingi kanal dengan perahu adalah atraksi utama di Amsterdam.

Amsterdam adalah salah satu destinasi wisata paling populer di Eropa dengan 4,63 juta wisatawan mancanegara setiap tahunnya, ini belum termasuk 16 juta "pengunjung sehari" yang datang ke kota ini tiap tahunnya.[75] Jumlah pengunjung mengalami kenaikan tetap dari dekade lalu. Dua per tiga hotel terletak di pusat kota. Hotel dengan 4 atau 5 bintang berkontribusi 42% dari jumlah total kamar dan 41% tinggal bermalam di Amsterdam. Tingkat keterisian kamar adalah 78% tahun 2006, sedangkan tahun 2005 70%.[76] Sebagian besar wisatawan (74%) berasal dari Eropa. Sedangkan wisatawan non-Eropa terbesar dari Amerika Serikat, menyumbang 14% total.[76] Tahun-tahun tertentu Amsterdam memiliki tema untuk menarik wisatawan ekstra. Misalnya, tahun 2006 ditetapkan sebagai "Rembrandt 400", untuk merayakan ulang tahun ke-400 Rembrandt van Rijn. Beberapa hotel menawarkan pengaturan atau kegiatan khusus selama tahun-tahun ini. Jumlah rata-rata tamu per tahun yang menginap di empat tempat perkemahan di sekitar kota berkisar antara 12.000 hingga 65.000[77]

Distrik lampu merah

sunting
 
Distrik lampu merah menawarkan aktivitas seperti prostitusi legal dan sejumlah "kedai kopi" yang menjual ganja.

De Wallen, juga dikenal dengan Walletjes atau Rosse Buurt, adalah kawasan yang dikhususkan untuk prostitusi legal dan merupakan distrik lampu merah paling besar dan terkenal di Amsterdam. Lingkungan ini telah menjadi daya tarik yang terkenal bagi wisatawan. Ini terdiri dari jaringan kanal, jalan, dan gang yang berisi beberapa ratus apartemen kecil satu kamar yang disewa oleh pekerja seks yang menawarkan layanan mereka dari balik jendela atau pintu kaca, biasanya diterangi dengan lampu merah. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah kota telah menutup dan menggunakan kembali jendela distrik lampu merah yang terkenal dalam upaya untuk membersihkan daerah tersebut dan mengurangi jumlah pesta dan wisata seks.

 
De Bijenkorf, pusat ritel terkenal di Amsterdam

Toko di Amsterdam bervariasi mulai dari ritel kelas atas seperti De Bijenkorf sampai toko kecil khusus. Pertokoan kelas elit Amsterdam ditemukan di jalan P.C. Hooftstraat dan Cornelis Schuytstraat. Salah satu jalan tersibuk di Amsterdam adalah Kalverstraat di tengah kota yang sudah ada sejak abad pertengahan. Area perbelanjaan lainnya termasuk Negen Straatjes, Haarlemmerdijk, dan Haarlemmerstraat. Negen Straatjes adalah sembilan jalan sempit di dalam Grachtengordel, sistem kanal konsentris Amsterdam. Negen Straatjes berbeda dari distrik perbelanjaan lainnya dengan kehadiran berbagai toko milik pribadi. Haarlemmerstraat dan Haarlemmerdijk terpilih sebagai jalan perbelanjaan terbaik di Belanda pada tahun 2011. Jalan-jalan ini sebagai Negen Straatjes memiliki keragaman besar toko-toko milik pribadi. Namun, karena Negen Straatjes didominasi oleh toko mode, Haarlemmerstraat dan Haarlemmerdijk menawarkan berbagai macam toko, hanya untuk menyebutkan beberapa spesialisasi: permen dan toko makanan lainnya, pakaian dalam, sepatu kets, pakaian pernikahan, toko interior, buku, Italia deli's, balap dan sepeda gunung, skatewear, dll.

Fashion

sunting

Merek fashion terkenal seperti G-star, Gsus, BlueBlood, PICHICHI, Iris van Herpen, MUD Jeans, 10 feet dan Warmenhoven & Venderbos, juga perancang busana seperti Mart Visser, Viktor & Rolf, Sheila de Vries, Marlies Dekkers dan Frans Molenaar tinggal di Amsterdam.

Pemandangan kota dan arsitektur

sunting
Panorama pusat kota Amsterdam dari Oosterdokskade

Amsterdam menyebar ke selatan dari stasiun Amsterdam Centraal dan Damrak, jalan utama di luar stasiun. Kawasan tertua di Amsterdam dikenal sebagai De Wallen ("Dermaga"), yang terletak di sebelah timur Damrak dan berisi distrik lampu merah yang terkenal. Di sebelah selatan De Wallen adalah kawasan Yahudi tua di Waterlooplein.

Kanal Amsterdam abad pertengahan dan kolonial, yang dikenal sebagai grachten, mencakup jantung kota di mana rumah-rumah memiliki atap pelana yang menarik. Di luar Grachtengordel adalah bekas daerah kelas pekerja, Jordaan dan de Pijp. Museumplein dengan museum utama kota, Vondelpark, taman abad ke-19 yang dinamai penulis Belanda Joost van den Vondel, serta lingkungan Plantage, dengan kebun binatang, juga terletak di luar Grachtengordel.

Beberapa bagian kota dan kawasan perkotaan di sekitarnya merupakan polder. Hal ini dapat dikenali dengan akhiran -meer yang berarti danau, seperti pada Aalsmeer, Bijlmermeer, Haarlemmermeer dan Watergraafsmeer.

Sistem kanal Amsterdam adalah hasil dari kesadaran akan perencanaan kota yang baik.[78] Pada awal abad ke-17, ketika imigrasi mencapai puncaknya, sebuah rencana komprehensif dikembangkan yang didasarkan dari empat setengah lingkaran konsentris kanal dengan ujungnya muncul di teluk IJ. Dikenal sebagai Grachtengordel, tiga kanal ini sebagian besar digunakan untuk pembangunan perumahan: Herengracht (di mana "Heren" mengacu pada Heren Regeerders van de stad Amsterdam, penguasa yang berkuasa di Amsterdam, sementara "gracht" berarti kanal, sehingga namanya secara kasar berarti "Kanal Para Penguasa"), Keizersgracht (Kanal Kaisar) dan Prinsengracht (Kanal Pangeran).[79] Kanal keempat dan terluar adalah Singelgracht. Terdapat pula kanal-kanal di IJ Harbor yang menggunakan nama sungai di Indonesia, yakni Brantasgracht, Lamonggracht, Majanggracht, dan Seranggracht.[80]

Kanal berfungsi untuk pertahanan, pengelolaan air, dan transportasi. Pertahanan berbentuk parit dan tanggul tanah, dengan gerbang di titik transit, tetapi sebaliknya tidak ada bangunan atas dari pasangan bata.[81] Tujuan aslinya telah hilang, sehingga sejarawan seperti Ed Taverne, perlu memikirkan tentang tujuan aslinya: diperkirakan bahwa pertimbangan tata letak adalah murni untuk tujuan kepraktisan dan defensif daripada ornamen.[82]

Arsitektur

sunting

Amsterdam kaya akan sejarah arsitektur. Bangunan tertua di Amsterdam adalah Oude Kerk (Gereja Lama) di jantung Wallen, ditahbiskan pada tahun 1306.[83] Bangunan kayu tertua adalah Het Houten Huys[84] di Begijnhof. Bangunan itu dibangun sekitar tahun 1425 dan merupakan salah satu dari hanya dua bangunan kayu yang ada. Ini juga salah satu dari sedikit contoh arsitektur Gotik di Amsterdam. Bangunan batu tertua di Belanda, The Moriaan dibangun di Den Bosch.

Pada abad ke-16, bangunan kayu diratakan dan diganti dengan batu bata. Selama periode ini, banyak bangunan dibangun dengan gaya arsitektur Renaisans. Bangunan pada periode ini sangat dikenal dengan fasad atap pelana, yang merupakan gaya Renaisans Belanda yang umum. Amsterdam dengan cepat mengembangkan arsitektur Renaisansnya sendiri. Bangunan-bangunan ini dibangun menurut prinsip-prinsip arsitek Hendrick de Keyser.[85] Salah satu bangunan paling mencolok yang dirancang oleh Hendrick de Keyser adalah Westerkerk. Pada abad ke-17, arsitektur Barok menjadi sangat populer, seperti di tempat lain di Eropa. Ini kira-kira bertepatan dengan Zaman Keemasan Amsterdam. Arsitek terkemuka gaya ini di Amsterdam adalah Jacob van Campen, Philips Vingboons, dan Daniel Stalpaert.[86]

Gaya terakhir yang populer di Amsterdam sebelum era modern adalah Art Deco. Amsterdam memiliki gaya arsitekturnya sendiri yang disebut Mazhab Amsterdam (Amsterdamse School). Seluruh distrik dibangun dengan gaya ini, seperti Rivierenbuurt.[87] Sebuah fitur penting dari fasad bangunan yang dirancang di Amsterdamse School adalah bahwa mereka sangat dihiasi dan berornamen, dengan jendela dan pintu berbentuk unik.

Budaya

sunting

Museum

sunting
 
Rijksmuseum menyimpan De Nachtwacht karya Rembrandt.

Ruang publik museum paling penting di Amsterdam terletak di Museumplein (Lapangan Museum), yang terletak di sisi barat daya Rijksmuseum. Tempat itu dibuat pada kuartal terakhir abad ke-19 dengan alasan bekas Pameran Dunia. Bagian timur laut alun-alun berbatasan dengan Rijksmuseum besar. Di depan Rijksmuseum di alun-alun itu sendiri adalah kolam persegi panjang yang panjang. Ini berubah menjadi gelanggang es di musim dingin.[88] Bagian barat laut alun-alun berbatasan dengan Museum Van Gogh, House of Bols Cocktail & Genever Experience, dan Coster Diamonds. Perbatasan barat daya Alun-Alun Museum adalah Van Baerlestraat, yang merupakan jalan raya utama di bagian Amsterdam ini.

 
Museum Van Gogh, menyimpan hasil lukisan dan surat dari Van Gogh

Rijksmuseum memiliki koleksi seni klasik Belanda terbesar dan terpenting.[89] Museum ini dibuka pada tahun 1885, dan memiliki hampir satu juta koleksi.[90] Seniman yang paling melekat dengan Amsterdam adalah Rembrandt, yang karyanya dan karya murid-muridnya dipajang di Rijksmuseum. Mahakarya Rembrandt, De Nachtwacht, adalah salah satu karya seni terbaik di museum. Ini juga menampung lukisan dari seniman seperti Bartholomeus van der Helst, Johannes Vermeer, Frans Hals, Ferdinand Bol, Albert Cuyp, Jacob van Ruisdael, dan Paulus Potter. Selain lukisan, koleksinya terdiri dari berbagai macam seni dekoratif. Mulai dari Delftware hingga rumah boneka raksasa dari abad ke-17. Arsitek dari bangunan gothic revival adalah P.J.H. Cuyper. Museum ini mengalami renovasi 10 tahun, 375 juta euro mulai tahun 2003. Koleksi lengkap dibuka kembali untuk umum pada 13 April 2013 dan Rijksmuseum tetap menjadi museum yang paling banyak dikunjungi di Amsterdam dengan 2,2 juta pengunjung pada 2016 dan 2,16 juta pada 2017.[91]

 
Museum Stedelijk, didedikasikan untuk seni modern dan kontemporer

Amsterdam memiliki banyak museum lain di seluruh kota. Mulai dari museum kecil seperti Verzetsmuseum (Museum Perlawanan), Rumah Anne Frank, dan Museum Rumah Rembrandt, hingga yang sangat besar seperti Museum Van Gogh, Museum Stedelijk, Tropenmuseum (Museum Daerah Tropis), Museum Amsterdam (sebelumnya dikenal sebagai Museum Sejarah Amsterdam), Hermitage Amsterdam (cabang dari Museum Hermitage di Sankt-Peterburg, Rusia) dan Joods Historisch Museum (Museum Sejarah Yahudi). Museum Nemo yang bergaya modern didedikasikan untuk pameran sains ramah anak.

Pertunjukan seni dan musik

sunting
 
Koninklijke Concertgebouw (Balai Musik Kerajaan)

Amsterdam memiliki orkestra simfoni kelas dunia, Koninklijk Concertgebouworkest. Rumah mereka adalah Concertgebouw, yang terletak di seberang Van Baerlestraat dari Museum Square. Itu dianggap oleh para kritikus sebagai gedung konser dengan beberapa akustik terbaik di dunia. Bangunan ini berisi tiga aula, Grote Zaal, Kleine Zaal, dan Spiegelzaal. Sekitar sembilan ratus konser dan acara lainnya per tahun berlangsung di Concertgebouw, untuk publik lebih dari 700.000, menjadikannya salah satu gedung konser yang paling banyak dikunjungi di dunia.[92] Stadsschouwburg adalah gedung teater paling terkenal di Amsterdamdi yang terletak di Leidseplein, dan merupakan markas dari Toneelgroep Amsterdam. Bangunan saat ini berasal dari tahun 1894. Sebagian besar drama dilakukan di Grote Zaal (Aula Besar). Program acara yang normal mencakup segala macam bentuk teater. Stadsschouwburg saat ini sedang direnovasi dan diperluas. Teater ketiga, yang akan dioperasikan bersama dengan Melkweg di sebelahnya, akan dibuka pada akhir 2009 atau awal 2010.

 
Ziggo Dome, arena indoor terbesar di Belanda

AFAS Live (sebelumnya dikenal sebagai Heineken Music Hall) adalah gedung konser yang terletak di dekat Johan Cruyff Arena. Tujuan utamanya adalah sebagai podium konser pop untuk penonton dalam jumlah besar. Banyak artis internasional ternama yang pernah tampil di sana. AFAS Live juga menjadi rumah bagi banyak festival EDM. Armin van Buuren dan Tiësto, beberapa DJ Trance terkemuka dunia berasal dari Belanda dan sering tampil di Amsterdam.

Stopera (sebelumnya dikenal sebagai Het Muziektheater), berasal dari 1986, adalah gedung opera utama dan rumah bagi Opera Nasional Belanda dan Balet Nasional Belanda. Royal Theatre Carré dibangun sebagai teater sirkus permanen pada tahun 1887 dan saat ini terutama digunakan untuk pertunjukan musikal, kabaret, dan konser pop.

Terdapat pula gedung konser Muziekgebouw aan 't IJ yang terletak di dekat stasiun sentral untuk menampilkan musik klasik modern, dan di sebelahnya terdapat Bimhuis untuk musik improvisasi dan Jazz.

Kehidupan malam

sunting
 
Konser DeWolff di Paradiso

Amsterdam terkenal dengan kehidupan malamnya yang semarak dan beragam. Amsterdam memiliki banyak kafe (bar). Mulai dari yang besar dan modern hingga yang kecil dan nyaman. Pemandangan umum di Leidseplein selama musim panas adalah alun-alun yang penuh teras, yang dipenuhi orang-orang yang minum bir atau anggur. Banyak restoran juga dapat ditemukan di Amsterdam.

Karena Amsterdam adalah kota yang sangat multikultural, banyak restoran dari berbagai etnis berbeda dapat ditemukan. Restoran-restoran ini berkisar dari yang cukup mewah dan mahal, hingga yang biasa-biasa saja dan terjangkau. Amsterdam juga memiliki banyak diskotik. Dua kawasan kehidupan malam utama bagi wisatawan adalah Leidseplein dan Rembrandtplein. Paradiso, Melkweg, dan Sugar Factory adalah pusat kebudayaan yang berubah menjadi diskotik pada malam-malam tertentu.

Festival

sunting
 
Perayaan Koningsdag pada tahun 2017

Per tahun 2008, terdapat 140 festival dan acara di Amsterdam.[93]

Festival dan acara terkenal di Amsterdam meliputi: Koningsdag (Hari Raja, sebelumnya bernama Koninginnedag saat monarki Belanda dipimpin oleh Ratu Beatrix hingga tahun 2013; Hari Raja – Hari Ratu); Festival Holland untuk seni pertunjukan; konser Prinsengrachtconcert tahunan (konser klasik di kanal Prinsen) pada bulan Agustus; "Stille Omgang" (prosesi malam Katolik Roma yang hening diadakan setiap bulan Maret); Amsterdam Gay Pride; Cannabis Cup; dan Uitmarkt. Dalam Koningsdag (yang diadakan setiap tahun pada tanggal 27 April) ratusan ribu masyarakat melakukan perjalanan ke Amsterdam untuk merayakannya bersama penduduk kota. Seluruh kota menjadi penuh sesak dengan orang-orang yang membeli produk dari pasar bebas, atau mengunjungi salah satu dari banyak konser musik.

Olah raga

sunting
 
Johan Cruyff Arena, markas bagi AFC Ajax

Amsterdam adalah rumah dari klub sepak bola Eredivisie, AFC Ajax. Stadion Johan Cruyff Arena adalah kandang dari AFC Ajax. Terletak di tenggara kota di sebelah stasiun kereta api Amsterdam Bijlmer ArenA yang baru.[butuh rujukan] Pada tahun 1928, Amsterdam menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 1928 mengalahkan kota kandidat lainnya yaitu Los Angeles melalui penetapan kandidat pada tahun 1921.[94] Stadion Olimpiade yang dibangun untuk acara tersebut telah dipugar sepenuhnya dan sekarang digunakan untuk acara budaya dan olahraga, seperti Amsterdam Marathon.

Kota ini mengadakan Dam to Dam Run, perlombaan 16 kilometer (10 mil) dari Amsterdam ke Zaandam, serta Amsterdam Marathon. Tim hoki es Amstel Tijgers bermain di gelanggang es Jaap Eden. Tim bersaing di liga utama hoki es Belanda. Kejuaraan speed skating telah diadakan di jalur 400 meter gelanggang es ini.

Amsterdam mengadakan dua waralaba sepak bola Amerika: Amsterdam Crusaders dan Amsterdam Panthers. Tim bisbol Amsterdam Pirate berkompetisi di Liga Utama Belanda. Ada tiga tim hoki lapangan: Amsterdam, Pinoké dan Hurley, yang memainkan pertandingan mereka di sekitar Stadion Wagener di kota terdekat Amstelveen. Tim bola basket MyGuide Amsterdam berkompetisi di divisi utama Belanda dan memainkan permainan mereka di Sporthallen Zuid.[95]

Transportasi

sunting

Transportasi umum

sunting

Saat ini, ada 16 rute trem dan 4 rute metro, dan rute kelimanya direncanakan akan selesai tahun 2017. Sistem transportasi umum dioperasikan oleh Gemeentelijk Vervoerbedrijf (GVB), yang juga mengoperasikan jaringan bus kota.

Empat feri GVB bebas tarif membawa pejalan kaki dan pengendara sepeda melintasi danau IJ ke wilayah Amsterdam-Noord, dan dua feri berbayar berjalan ke timur dan barat di sepanjang pelabuhan. Ada juga taksi air yang dioperasikan secara pribadi, bus air, operasi berbagi perahu, perahu listrik sewaan, dan kapal pesiar kanal, yang mengangkut orang di sepanjang saluran air Amsterdam.

Bus regional dan beberapa bus luar kota dioperasikan oleh Connexxion dan EBS. Layanan bus coach internasional disediakan oleh Eurolines dari stasiun Amsterdam Amstel, IDBUS dari stasiun Amsterdam Sloterdijk dan Megabus dari Zuiderzeeweg di timur kota.

Untuk memfasilitasi transportasi yang lebih mudah ke pusat kota Amsterdam, kota ini memiliki berbagai Lokasi P+R di mana orang dapat memarkir mobil mereka dengan harga terjangkau dan transfer ke salah satu dari banyak jalur transportasi umum[96]

Kereta api

sunting
 
Stasiun Amsterdam Centraal adalah stasiun kereta api utama di Amsterdam.

Amsterdam dilayani oleh 10 stasiun Nederlandse Spoorwegen ("Kereta api Belanda").[97] 6 diantaranya pemberhentian antar kota: Sloterdijk, Zuid, Amstel, Bijlmer ArenA, Lelylaan dan Amsterdam Centraal. Stasiun untuk layanan lokal adalah: RAI, Holendrecht, Muiderpoort danScience Park. Amsterdam Centraal juga merupakan stasiun kereta internasional. Dari stasiun ini terdapat layanan reguler ke Austria, Belarus, Belgia, Ceko, Denmark, Prancis, Jerman, Hungaria, Polandia, Rusia, dan Swiss. Beberapa diantaranya merupakan kereta internasional seperti Nederlandse Spoorwegen (Amsterdam-Berlin), Thalys (Amsterdam-Brussel-Paris/Lille), CityNightLine, dan InterCityExpress (Amsterdam–Koln–Frankfurt).[98]

Di masa yang akan datang akan ada jalur kereta cepat Amsterdam-London yang rencanaya dibuka pada akhir 2017.[99]

Bersepeda

sunting
 
Amsterdam dijuluki sebagai "ibu kota sepeda di dunia"

Amsterdam adalah salah satu kota paling ramah bagi para pesepeda sedunia dan pusat bagi budaya sepeda - ditunjang dengan fasilitas yang sangat baik seperti jalur sepeda dan rak sepeda, beberapa penyimpanan sepeda yang dijaga (fietsenstalling).

Tahun 2013, ada sekitar 1.200.000 sepeda di Amsterdam, melebihi jumlah penduduk kotanya sendiri.[100] Namun pencurian sepeda juga marak - tahun 2011 ada 83.000 sepeda dicuri di Amsterdam.[101] Sepeda telah biasa digunakan oleh masyarakat dari seluruh kelompok sosio-ekonomi karena kenyamanannya, ukuran kota yang kecil, panjang jalur sepeda yang mencapai 400 km,[102] jalanan yang rata, ditambah tata kota Amsterdam yang sengaja dibuat tidak nyaman untuk pengguna mobil.[103]

 
Bandara Schiphol Amsterdam menempati peringkat ke-3 bandara tersibuk di Eropa.

Bandar Udara Internasional Schiphol Amsterdam (IATA: AMSICAO: EHAM) dapat dicapai kurang dari 20 menit dengan kereta dari stasiun Amsterdam Centraal. Schiphol adalah bandara terbesar di negara ini, terbesar keempat di Eropa, dan terbesar ke-14 di dunia dari segi jumlah penumpang. Lebih dari 50 juta penumpang per tahun menggunakannya dan menjadi penghubung utama bagi 5 maskapai yaitu KLM, Transavia, Martinair, Arkefly dan easyJet.[104] Hingga 2014, Schiphol adalah bandara tersibuk kelima di dunia menurut jumlah penumpang internasional.[105] Meskipun Schiphol dikenal sebagai Bandara Schiphol Amsterdam, bandara sebenarnya ini terletak di kota Haarlemmermeer, barat daya Amsterdam.

Jalan raya

sunting
 
Jalan raya lingkar A10

Pada tahun 1932, Amsterdam ditunjuk sebagai penghubung utama untuk sistem jalan tol di Belanda,[106] dengan jalan no 1-8 direncanakan berawal dari sini.[106] Meletusnya Perang Dunia II mengubah prioritas pembangunan menjadi saat ini, dengan hanya jalan A1, A2, and A4 yang dibangun. Jalan A3 ke Rotterdam dibatalkan tahun 1970 untuk melestarikan Groene Hart. Jalan A8, mengarah utara ke Zaandam dan jalur lingkar A10 dibuka antara tahun 1968 dan 1974.[107] Selain itu, ada juga A7 dan A6 yang utamanya menuju ke Amsterdam.

Di pusat kota, mengendarai mobil tidak disarankan. Biaya parkir sangat mahal, banyak jalan ditutup untuk mobil, atau hanya satu arah.[108] Pemerintah lokal mensponsori layanan berbagi mobil dan berbagi tumpangan seperti Autodelen dan Meerijden.nu.[109] Pemerintah lokal juga telah mulai menghapus tempat parkir di kota, dengan target menghilangkan 10.000 ruang (sekitar 1.500 per tahun) pada tahun 2025.[110]

Pendidikan

sunting
 
Universitas Amsterdam (UvA)
 
Vrije Universiteit Amsterdam (VUA)

Amsterdam memiliki dua universitas: Universitas Amsterdam (Universiteit van Amsterdam, UVA), dan Vrije Universiteit Amsterdam (VU). Institusi pendidikan tinggi lain termasuk sekolah seni Gerrit Rietveld Academie, serta universitas ilmu terapan Hogeschool van Amsterdam dan Amsterdamse Hogeschool voor de Kunsten. Institut Sejarah Sosial Internasional Amsterdam adalah salah satu lembaga dokumenter dan penelitian terbesar di dunia mengenai sejarah sosial, dan khususnya sejarah gerakan buruh.

Terdapat pula Hortus Botanicus Amsterdam yang didirikan pada awal abad ke-17. Ini adalah salah satu kebun raya tertua di dunia,[111] dengan banyak spesimen tua dan langka, di antaranya tanaman kopi yang menjadi induk bagi seluruh budaya kopi di Amerika Selatan dan Tengah.[112]

Terdapat beberapa lembaga pendidikan lain di Amsterdam, yakni:

  • Vossius Gymnasium
  • Barlaeus Gymnasium
  • St. Ignatius Gymnasium
  • Het 4e Gymnasium
  • Cygnus Gymnasium
  • Amsterdam International Community School
  • British School of Amsterdam
  • Albert Einstein International School Amsterdam
  • Lycée Vincent van Gogh La Haye-Amsterdam
  • International School of Amsterdam
  • Japanese School of Amsterdam.

Amsterdam adalah pusat media nasional dan internasional yang terkemuka. Beberapa surat kabar lokal antara lain surat kabar harian nasional Het Parool; surat kabar harian terbesar di Belanda De Telegraaf; surat kabar harian Trouw, de Volkskrant, dan NRC; surat kabar mingguan De Groene Amsterdammer; surat kabar gratis Metro dan The Holland Times (dicetak dalam bahasa Inggris).

Amsterdam adalah rumah bagi grup TV komersial terbesar kedua di Belanda, SBS Broadcasting Group, yang terdiri dari stasiun TV SBS 6, Net 5 dan Veronica. Walaupun begitu, Amsterdam bukanlah "kota media di Belanda", melainkan kota Hilversum. Media besar seperti Radio Nederland dan NOS berbasis di Hilversum.

Berbagai macam film juga difilmkan di Amsterdam, seperti Diamonds Are Forever dari James Bond, Ocean's Twelve, Girl with a Pearl Earring, dan The Hitman's Bodyguard. Amsterdam juga ditampilkan dalam buku The Fault in Our Stars karya John Green, yang juga diadaptasi menjadi film yang juga mengambil sebagian tempat di Amsterdam.

Hubungan internasional

sunting

Kota kembar

sunting

Amsterdam kembar dengan kota-kota berikut:[113][114]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Kerncijfers voor Amsterdam en de stadsdelen". www.os.amsterdam.nl. Research and Statistics Service, Kota Amsterdam. 1 January 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-23. Diakses tanggal 4 April 2007.  Hapus pranala luar di parameter |work= (bantuan)
  2. ^ "Area, population density, dwelling density and average dwelling occupation". www.os.amsterdam.nl. Research and Statistics Service, Kota Amsterdam. 1 January 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-23. Diakses tanggal 13 August 2008.  Hapus pranala luar di parameter |work= (bantuan)
  3. ^ a b "Actueel Hoogtebestand Nederland" (dalam bahasa Dutch). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-23. Diakses tanggal 18 May 2008. 
  4. ^ "Gemiddelde bevolking per regio naar leeftijd en geslacht" (dalam bahasa Dutch). Statistics Netherlands. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-03. Diakses tanggal 9 July 2007. 
  5. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama randstad
  6. ^ Dutch Wikisource. "Grondwet voor het Koningrijk der Nederlanden (1815) (Dutch)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-09-14. Diakses tanggal 2 May 2008. 
  7. ^ "Facts and Figures". I amsterdam. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-03. Diakses tanggal 1 June 2011. 
  8. ^ "Randstad2040; Facts & Figures (p.26)(in Dutch)" (PDF). VROM.  Teks "http://www.rijksoverheid.nl/onderwerpen/randstad/documenten-en-publicaties/brochures/2007/12/01/randstad-2040-facts-figures-wat-komt-er-op-de-randstad-af.html" akan diabaikan (bantuan);
  9. ^ Encyclopædia Britannica Eleventh Edition, Vol 1, p896-898.
  10. ^ Cambridge.org Diarsipkan 2017-11-16 di Wayback Machine., Capitals of Capital -A History of International Financial Centres – 1780–2005, Youssef Cassis, ISBN 978-0-521-84535-9
  11. ^ After Athens in 1888 and Florence in 1986, Amsterdam was in 1986 chosen as the European Capital of Culture, confirming its eminent position in Europe and the Netherlands. See EC.europa.eu Diarsipkan 2008-12-14 di Wayback Machine. for an overview of the European cities and capitals of culture over the years.
  12. ^ Forbes.com Diarsipkan 2017-06-09 di Wayback Machine., Forbes Global 2000 Largest Companies – Dutch rankings.
  13. ^ "Best cities in the world (Mercer)". City Mayors. 26 May 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-11-01. Diakses tanggal 10 October 2010. 
  14. ^ "2thinknow Innovation Cities Global 256 Index – worldwide innovation city rankings". Innovation-cities.com. 30 July 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-09-11. Diakses tanggal 10 October 2010. 
  15. ^ "Plaatsnamen en hun betekenis". www.volkoomen.nl. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-07. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  16. ^ "nu.nl/wetenschap | 'Amsterdam 200 jaar ouder dan aangenomen'". web.archive.org. 2008-10-25. Archived from the original on 2008-10-25. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  17. ^ Gawronski, J (2017). "Ontstaan uit een storm; De vroegste geschiedenis van Amsterdam archeologisch en landschappelijk belicht" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2021-04-18. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  18. ^ "Trade, Toll privilege". web.archive.org. 2016-01-06. Archived from the original on 2016-01-06. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  19. ^ Gawronski, J (2017). "Ontstaan uit een storm; De vroegste geschiedenis van Amsterdam archeologisch en landschappelijk belicht" (PDF). Jaarboek van het Genootschap Amstelodamum. Amsterdam: University of Amsterdam. 
  20. ^ "Below the Surface - Archeologische vondsten Noord/Zuidlijn Amsterdam". belowthesurface.amsterdam. Diakses tanggal 2024-01-28. 
  21. ^ "Amsterdam.nl - De geschiedenis van Amsterdam". web.archive.org. 2008-05-18. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-18. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  22. ^ "Salinan arsip". web.archive.org. Archived from the original on 2015-10-23. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  23. ^ "Patria". dutchrevolt.leiden.edu. Diakses tanggal 2023-08-02. 
  24. ^ Rowland, Wade (2003). Galileo's Mistake, A new look at the epic confrontation between Galileo and the Church. New York: Arcade Publishing. hlm. 260. ISBN 1-55970-684-8. 
  25. ^ Braudel, Fernand (1982). Civilization and capitalism, 15th-18th century (dalam bahasa engfre). Internet Archive. New York : Harper & Row. ISBN 978-0-06-014845-4. 
  26. ^ E. Haverkamp-Bergmann, Rembrandt; The Night Watch (New Jersey: Princeton University Press, 1982), p. 57
  27. ^ "Amsterdam in the 17th century". 
  28. ^ [https://web.archive.org/web/20080509123937/http://www.oldest-share.com/ "the oldest Share : VOC 1606 / die �lteste Aktie der Welt"]. web.archive.org. 2008-05-09. Diakses tanggal 2023-08-02.  replacement character di |title= pada posisi 35 (bantuan)
  29. ^ "Wayback Machine" (PDF). web.archive.org. 2008-05-28. Archived from the original on 2008-05-28. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  30. ^ "Historie | Centrale Dorpenraad Landelijk Noord". web.archive.org. 2014-07-11. Archived from the original on 2014-07-11. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  31. ^ "Hollandsche Schouwburg | Tijdelijk gesloten - Joods Cultureel Kwartier". jck.nl (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-23. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  32. ^ "NOSJOURNAAL". web.archive.org. 2008-01-23. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-01-23. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  33. ^ "Slotervaart.nl - Geschiedenis". web.archive.org. 2008-05-03. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-03. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  34. ^ a b "Stadsherstel redt monumenten". Stadsherstel Amsterdam (dalam bahasa Belanda). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-27. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  35. ^ Amsterdam. "Grachtengordel Amsterdam Werelderfgoed". Amsterdam.nl (dalam bahasa Belanda). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-28. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  36. ^ Nr. 30, -Verschenen in Uit. "De Amsterdamse binnenstad verandert in een eentonig consumptiegebied". De Groene Amsterdammer (dalam bahasa Belanda). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-29. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  37. ^ "Winkelomzet in Amsterdamse binnenstad explodeerde in 2015 - ECONOMIE - PAROOL". web.archive.org. 2016-02-03. Archived from the original on 2016-02-03. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  38. ^ "Bouw Noord/Zuidlijn is voltooid: metrostations en lijn klaar om proef te draaien". www.at5.nl (dalam bahasa Belanda). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-06. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  39. ^ "Structural Vision Amsterdam 2040". 
  40. ^ "Kerncijfers Amsterdam 2007" (PDF) (dalam bahasa Dutch). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 28 May 2008. Diakses tanggal 18 May 2008. 
  41. ^ "Openbare ruimte en groen: Inleiding" (dalam bahasa Dutch). Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 June 2008. Diakses tanggal 18 May 2008. 
  42. ^ "Adventure". 16 June 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-07-09. Diakses tanggal 2019-05-01. 
  43. ^ "Extreme temperatures around the world". Herrera, Maximiliano. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-22. Diakses tanggal 2 March 2012. 
  44. ^ "Stationsdata station Schiphol 1981–2010" (PDF). Royal Netherlands Meteorological Institute. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2020-10-30. Diakses tanggal 10 September 2013. 
  45. ^ "Klimaattabel Schiphol, langjarige gemiddelden, tijdvak 1981–2010" (PDF) (dalam bahasa Belanda). Institut Meteorologi Kerajaan Belanda. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2020-10-30. Diakses tanggal 9 September 2013. 
  46. ^ "Klimaattabel Schiphol, langjarige extremen, tijdvak 1971–2000" (PDF) (dalam bahasa Belanda). Institut Meteorologi Kerajaan Belanda. Diakses tanggal 9 September 2013. [pranala nonaktif]
  47. ^ Engeli, Christian; Matzerath, Horst (1989-09-20). Modern Urban History in Europe, USA and Japan: A Handbook (dalam bahasa Inggris). Bloomsbury Academic. ISBN 978-0-85496-040-8. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-18. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  48. ^ Floud, Roderick; Humphries, Jane; Johnson, Paul (2014-10-09). The Cambridge Economic History of Modern Britain: Volume 1, Industrialisation, 1700–1870 (dalam bahasa Inggris). Cambridge University Press. ISBN 978-1-316-06115-2. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-18. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  49. ^ Mulder, Eduardo F. J. De; Pater, Ben C. De; Fortuijn, Joos C. Droogleever (2018-07-28). The Netherlands and the Dutch: A Physical and Human Geography (dalam bahasa Inggris). Springer. ISBN 978-3-319-75073-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-18. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  50. ^ "Wayback Machine". web.archive.org. 2019-02-23. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-23. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  51. ^ Hochstenbach, Cody; Musterd, Sako; Teernstra, Annalies (2014-04-01). "Gentrification in Amsterdam: Assessing the Importance of Context". Population, Space and Place. 21. doi:10.1002/psp.1854. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-28. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  52. ^ Netherlands, Statistics. "Amsterdam is expanding, mainly due to immigration". Statistics Netherlands (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-28. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  53. ^ a b "CBS Statline". opendata.cbs.nl (dalam bahasa Belanda). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-28. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  54. ^ Terpstra, Jendra (2017-03-28). "Wit is de 'nieuwe minderheid' in grote steden". Trouw (dalam bahasa Belanda). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-18. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  55. ^ "CBS in uw buurt". cbsinuwbuurt.nl. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-20. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  56. ^ "Kerkelijke gezindte en kerkbezoek naar gemeenten 2010–2015". Centraal Bureau voor de Statistiek. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-21. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  57. ^ a b Esser, Raingard (2012-02-17). The Politics of Memory: The Writing of Partition in the Seventeenth-Century Low Countries (dalam bahasa Inggris). BRILL. ISBN 978-90-04-20807-0. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-18. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  58. ^ "History of Jews in Amsterdam". www.jewishvirtuallibrary.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-28. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  59. ^ Swamy, Priya (2017-11-17). "Valuing flexible citizenship: producing Surinamese Hindu citizens at a primary school in The Hague". Citizenship Studies. 21 (8): 1052–1066. doi:10.1080/13621025.2017.1361905. ISSN 1362-1025. 
  60. ^ "Kerkelijke gezindte en kerkbezoek naar gemeenten 2010–2015". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-21. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  61. ^ "Wayback Machine" (PDF). web.archive.org. 2008-05-28. Archived from the original on 2008-05-28. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  62. ^ "Electing a mayor in the Netherlands - will we have one?". DutchReview (dalam bahasa Inggris). 2018-02-15. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-28. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  63. ^ Amsterdam. "College van burgemeester en wethouders". Amsterdam.nl (dalam bahasa Belanda). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-10. Diakses tanggal 2021-12-16. 
  64. ^ "CBS Statline". opendata.cbs.nl (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 2024-01-28. 
  65. ^ "Dienst Onderzoek en Statistiek". web.archive.org. 2013-06-14. Diakses tanggal 2024-01-28. 
  66. ^ "Population". Themes. 
  67. ^ "Grondwet voor het Koninkrijk der Nederlanden - Wikisource". nl.wikisource.org (dalam bahasa Belanda). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-28. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  68. ^ "Nederlandse grondwet - Wikisource". nl.wikisource.org (dalam bahasa Belanda). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-28. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  69. ^ "Amsterdam – Economische Zaken" (dalam bahasa Dutch). Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 June 2008. Diakses tanggal 22 May 2008. 
  70. ^ "European Cities Monitor 2007" (dalam bahasa Dutch). I Amsterdam. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 January 2008. Diakses tanggal 11 June 2008. 
  71. ^ "Zuidas" (dalam bahasa Dutch). Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 December 2007. Diakses tanggal 22 May 2008. 
  72. ^ "Rembrandt Tower". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-12-25. Diakses tanggal 22 May 2008. 
  73. ^ "Philips" (dalam bahasa Dutch). Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 May 2008. Diakses tanggal 22 May 2008. 
  74. ^ "Over Brainport". brainport.nl. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-15. Diakses tanggal 19 February 2014. 
  75. ^ "Key Figures Amsterdam 2009: Tourism". City of Amsterdam Department for Research and Statistics. 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 May 2011. Diakses tanggal 30 September 2009. 
  76. ^ a b Fedorova, T; Meijer, R (January 2007). "Toerisme in Amsterdam 2006/2007" (PDF) (dalam bahasa Dutch). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 28 May 2008. Diakses tanggal 22 May 2008. 
  77. ^ "Wayback Machine" (PDF). web.archive.org. 2008-05-28. Archived from the original on 2008-05-28. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  78. ^ "Amsterdam.nl - Amsterdamse grachten". web.archive.org. 2008-03-20. Archived from the original on 2008-03-20. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  79. ^ "Wayback Machine" (PDF). web.archive.org. 2018-04-09. Archived from the original on 2018-04-09. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  80. ^ "History of the canals in Holland". www.holland.com (dalam bahasa Inggris). 2012-08-16. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-28. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  81. ^ Taverne, E. R. M. (1978). In 't land van belofte, in de nieuwe stadt: ideaal en werkelijkheid van de stadsuitleg in de Republiek, 1580–1680 (In the land of promise, in the kinky city: ideal and reality of the city lay-out in the [Dutch] Republic, 1580–1680). Maarssen: Schwartz. ISBN 978-90-6179-024-2.
  82. ^ Musterd, Sako (2003). Amsterdam Human Capital (dalam bahasa Inggris). Amsterdam University Press. ISBN 978-90-5356-595-7. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-18. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  83. ^ "homepage". oude kerk (dalam bahasa Belanda). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-13. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  84. ^ "Amsterdam Monumenten - Begijnhof 34". web.archive.org. 2007-12-26. Archived from the original on 2007-12-26. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  85. ^ "Amsterdam Monumenten - Amsterdamse renaissance". web.archive.org. 2007-11-27. Archived from the original on 2007-11-27. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  86. ^ "Amsterdam Monumenten - Hollands Classicisme". web.archive.org. 2007-02-02. Archived from the original on 2007-02-02. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  87. ^ "Amsterdam Monumenten - Amsterdamse School". web.archive.org. 2007-10-27. Archived from the original on 2007-10-27. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  88. ^ "Feestelijke opening ijsbaan Museumplein - Evenement nieuws". web.archive.org. 2008-12-26. Archived from the original on 2008-12-26. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  89. ^ "Rijksmuseum Amsterdam - Museum of Art and History". web.archive.org. 2008-11-03. Archived from the original on 2008-11-03. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  90. ^ "Rijksmuseum, Amsterdam". web.archive.org. 2008-09-17. Archived from the original on 2008-09-17. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  91. ^ "Attendance at the Rijksmuseum 2020". Statista (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-28. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  92. ^ "Facts & Figures". Het Concertgebouw (dalam bahasa Belanda). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-22. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  93. ^ "Amsterdam kans op 'evenementenstad'". www.at5.nl (dalam bahasa Belanda). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-28. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  94. ^ Gold, J. R., dan Gold, M. M. (Januari 2012). "From A to B: The Summer Olympics, 1896–2008: Chapter taken from Olympic Cities". Routledge Online Studies on the Olympic and Paralympic Games Volume 1 Nomor 36. hlm. 20. doi:10.4324/9780203840740_chapter_2. ISBN 978-0-203-84074-0. 
  95. ^ "Sporthallen Zuid Internet - Referenties". web.archive.org. 2010-08-03. Archived from the original on 2010-08-03. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  96. ^ "Parkeren + Reizen (P+R) Amsterdam | I amsterdam". www.iamsterdam.com (dalam bahasa Belanda). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-22. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  97. ^ "Stationsweb-Noord Holland" (dalam bahasa Dutch). Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2007. Diakses tanggal 19 April 2007. 
  98. ^ "Bestemmingen". NS internationaal.nl. Nederlandse Spoorwegen. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 March 2007. Diakses tanggal 19 April 2007. 
  99. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-25. Diakses tanggal 2017-01-26. 
  100. ^ Research and Statistics Division. "Introduction". Traffic and Infrastructure (dalam bahasa Dutch). City of Amsterdam. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 March 2008. Diakses tanggal 4 October 2008. 
  101. ^ Research and Statistics Division. "Core Numbers in Graphics: Fewer Bicycle Thefts". Safety and Nuissance (dalam bahasa Dutch). City of Amsterdam. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 August 2008. Diakses tanggal 4 October 2008. 
  102. ^ "Cycling in Amsterdam". amsterdamtips.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 September 2010. Diakses tanggal 11 August 2010. 
  103. ^ Tagliabue, John (20 June 2013). "The Dutch Prize Their Pedal Power, but a Sea of Bikes Swamps Their Capital". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-25. Diakses tanggal 2017-01-26. 
  104. ^ 2016, UBM (UK) Ltd. "easyJet to open Amsterdam Base in Spring 2015". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-11. Diakses tanggal 2017-01-26. 
  105. ^ "International passenger Rankings". ACI Airports Council International. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-05-28. Diakses tanggal 3 June 2014. 
  106. ^ a b "Autosnelweg.nl – Geschiedenis Autosnelwegen in Nederland" (dalam bahasa Dutch). Autosnelweg.nl. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 March 2007. Diakses tanggal 19 April 2007. 
  107. ^ "Autosnelweg.nl – Geschiedenis Autosnelwegen in Nederland" (dalam bahasa Dutch). Autosnelweg.nl. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 March 2007. Diakses tanggal 19 April 2007. 
  108. ^ "Amsterdam Fietst" (dalam bahasa Dutch). Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 August 2007. Diakses tanggal 19 April 2007. 
  109. ^ "Amsterdam.nl – Auto" (dalam bahasa Dutch). Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 April 2007. Diakses tanggal 19 April 2007. 
  110. ^ Koops, Ruben (2019-03-28). "Ruim 10.000 parkeerplaatsen verdwijnen voor 2025". Het Parool (dalam bahasa Belanda). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-18. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  111. ^ "de Hortus". web.archive.org. 2009-08-31. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-08-31. Diakses tanggal 2022-09-27. 
  112. ^ "Universities in Amsterdam | Amsterdam.info". www.amsterdam.info. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-07-04. Diakses tanggal 2022-09-27. 
  113. ^ nrc handelsblad (2011 [last update]). "nrc.nl – International – Features – Amsterdam redefines town twinning as aid". vorige.nrc.nl. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-04-02. Diakses tanggal 2 July 2011. 
  114. ^ "Gobierno Municipal de Zapopan | Relaciones Internacionales". web.archive.org. 2019-10-03. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-03. Diakses tanggal 2022-12-02. 

Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "BMA Gesch1" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "BMA Gesch2" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "BMA Gesch5" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "BMA Topo5" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.

Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Paul Bairoch" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Attribution

Pranala luar

sunting