Kontroversi yang melibatkan Ganjar Pranowo

Selama karier politiknya sebagai DPR RI dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo telah menuai sejumlah kontroversi. Diantara yang paling menonjol dari sederet kontroversinya adalah isu pornografi dan Konflik Wadas.

Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah Periode kedua (2018)

Kasus aliran dana BI

sunting

Pada periode pertamanya di DPR, Ganjar menarik pemberitaan media karena namanya tercantum dalam salinan dokumen yang mengungkap aliran dana Bank Indonesia kepada para legislator Senayan pada April 2008. Dokumen tersebut dianggap mengungkap modus bagaimana bank sentral bermain-main anggaran menyervis anggota dewan. Imbasnya, lima lembaga non-pemerintah melaporkannya ke KPK. Ganjar (saat itu sebagai anggota DPR) disebut dalam dokumen tersebut dengan tulisan Ganjar Prastowo.[1] Ganjar membenarkan yang dimaksud Ganjar Prastowo dalam dokumen tersebut adalah dirinya dan mengatakan saat itu ia diundang ke luar negeri oleh BI. Jika kunjungan itu dinilai haram, Ganjar siap mengembalikan uang yang diterimanya. BI pun mengakui otentisitas dokumen tersebut.[2]

Kasus korupsi E-KTP

sunting

Mantan penyidik KPK Novel Baswedan pada Oktober 2022 menyebut tidak ada bukti Ganjar Pranowo, yang saat itu sudah menjabat Gubernur Jawa Tengah, terlibat kasus korupsi e-KTP. Menurutnya, keterlibatan Ganjar saat itu belum masuk standar pembuktian. Dalam podcastnya, Novel bahkan menegaskan Ganjar tidak termasuk orang yang menerima uang dalam kasus korupsi e-KTP.[3]

Novel menyatakan Ganjar belum cukup bukti terlibat dalam kasus korupsi pengadaan KTP elektronik (e-KTP). Saat di KPK, Novel terlibat dalam penanganan kasus yang merugikan negara hingga Rp2,3 triliun tersebut. "Dalam banyak kesempatan saya berani berbicara bahwa memang pemenuhan alat buktinya belum masuk standar pembuktiannya. Kenapa saya bisa bilang gitu? Ya penyidiknya saya kok, saya lebih tahu," ujar Novel dalam podcast di channel Youtube miliknya dan telah diizinkan untuk dikutip.[4]

Ketua KPK Firli Bahuri mengungkapkan pihaknya sampai saat ini belum menemukan bukti keterlibatan Ganjar dalam kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP. "Sampai hari ini kita belum menemukan ada bukti atau tidak. Enggak boleh kita menetapkan seseorang menjadi tersangka tanpa ada bukti," ujar Firli di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (28/4).[5]

Muhammad Nazaruddin selaku mantan Bendahara Umum Partai Demokrat menjadi saksi di sidang lanjutan perkara korupsi e-KTP. Dalam kesaksiannya dia dicecar soal kucuran dana ke Ganjar Pranowo. Kepada hakim, Nazar berkeyakinan bahwa Ganjar menerima uang dalam proyek pengadaan e-KTP. Bahkan dia mengaku melihat sendiri penyerahan uang kepada Ganjar yang saat itu menjabat Wakil Ketua Komisi II DPR. "Semua yang saya sampaikan itu benar, Yang Mulia," ucap Nazar kepada majelis hakim yang dipimpin Jhon Halasan Butar Butar, Senin (20/11).[6] Ganjar mengakui bahwa dia pernah ditawarkan uang, tetapi dia menolak.[7] Dalam berita acara polisi yang bocor dari Miryam, Ganjar dua kali menolak penawaran uang dan mengembalikan uang tersebut.[8] Hingga 2018, KPK menyatakan bahwa mereka belum mempunyai bukti bahwa Ganjar menerima uang dalam kasus korupsi e-KTP.[9] Meskipun demikian, keterlibatannya dibantah oleh Budiman Sudjatmiko.[10]

Pada tahun 2022, Ganjar kembali dilaporkan ke KPK mengenai kasus korupsi e-KTP.[11]

Kasus sengketa Semen Indonesia

sunting
 
Dengan mengecor kaki, para petani dari Kendeng melakukan aksi unjuk rasa di depan Jakarta menggugat izin lingkungan baru bagi PT Semen Indonesia yang diteken Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Ganjar dianggap kurang komunikatif di dalam menanggapi kasus sengketa Semen Indonesia dengan warga Rembang. Sejak 2015, upaya penolakan terhadap pembangunan pabrik semen di pegunungan Kendeng telah dilakukan warga dengan menempuh jalur hukum dan melakukan unjuk rasa mulai dari pendirian tenda di lokasi proyek, long march sejauh 150 km ke Semarang, hingga aksi simbolik menyemen kaki di depan Istana Negara, Jakarta. Gugatan warga Kendeng untuk membatalkan izin pabrik semen dikabulkan setelah Mahkamah Agung (MA) pada 2 Agustus 2016 mengeluarkan putusan Peninjauan Kembali (PK) yang membatalkan Surat Keputusan (SK) tentang Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan oleh PT Semen Gresik di Kabupaten Rembang.[12] Walaupun putusan PK telah melarang penambangan dan pengeboran di atas cekungan air tanah di wilayah pegunungan Kendeng,[13] Ganjar pada 9 November 2016 mengeluarkan "adendum" atau SK baru dengan mengubah nama PT Semen Gresik Tbk menjadi PT Semen Indonesia Tbk.[14] Menurutnya, putusan pengadilan belum memberi penjelasan soal keberadaan pabrik apakah akan dilanjutkan atau tidak sehingga pendirian pabrik Semen Indonesia akan diteruskan karena tidak ada perintah penutupan.[15] Menanggapi unjuk rasa warga yang mendesak pabrik dihentikan setelah MA mengabulkan gugatan warga, Ganjar menyatakan pihaknya bersedia menghentikan pabrik Semen Indonesia di Rembang asalkan kebijakan itu disetujui pemerintah pusat.[16] Namun, Presiden Joko Widodo menyebut penyelesaian persoalan pabrik merupakan tanggung jawab pemerintah provinsi dan menyatakan pemerintah pusat tidak memiliki kewenangan terkait penerbitan izin untuk pabrik semen milik perusahaan pemerintah.[17]

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), salah satu penggugat izin lingkungan dalam rilis tertulisnya menyebut Ganjar selaku Gubernur Jawa Tengah "mempermainkan hukum demi kepentingan industri".[18] Direktur Eksekutif Walhi Nur Hayati mengatakan, Ganjar telah melakukan siasat mengelak dari kewajiban mematuhi hukum dan putusan pengadilan saat warga taat dan menghormati hukum.[18] Menurutnya, "Gubernur mengeluarkan kebijakan yang berisiko tinggi bagi rakyat dan lingkungan hidup dengan mengabaikan suara rakyat, khususnya para petani yang selama ini dengan jiwa dan raganya mempertahankan tanah, air dan sumber-sumber kehidupannya."[18] Pada 19 Desember 2016, ratusan warga Kendeng kembali berdemonstrasi menuntut penutupan pabrik semen di Rembang karena kecewa dengan sikap Ganjar yang seolah mengalihkan perkara dengan mempersoalkan daftar nama warga yang terdapat nama Ultraman dan Power Rangers.[19][20] Seiring meluasnya desakan warga kepada gubernur agar membatalkan izin lingkungan pembangunan pabrik sesuai putusan MA,[21] Gus Nuril Arifin, pemimpin Pondok Pesantren Abdurrahman Wahid Soko Tunggal, yang pernah menemui warga pendemo di lokasi proyek, menyebut Ganjar tak perlu malu pada perusahaan yang mendirikan pabrik karena menghentikan operasi pabrik semen di Rembang. "Diberi kekuasaan untuk merusak alam, ini tidak konsekuen janji. Kebijakan munafik dan tak boleh diteruskan."[22]

Pada 17 Januari 2017, Ganjar mengeluarkan SK yang membatalkan adendum yang pernah ia keluarkan sebelumnya. Ia memutuskan menunda proses pendirian pabrik Semen Indonesia di Rembang sampai diterbitkan SK izin yang telah disesuaikan dengan putusan PK MA.[23] Namun, izin baru "dengan sedikit perubahan wilayah" kembali diterbitkan pada 23 Februari 2017.[13][24][25] Dianggap sebagai preseden buruk bagi penegakan hukum di Indonesia, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang mengecam penerbitan izin baru tersebut. Direktur LBH Semarang, Zainal Arifin menyebut izin lingkungan baru cacat hukum dan "bentuk arogansi gubernur".[26]

Konflik Wadas

sunting

Konflik Wadas adalah konflik yang timbul antara pihak warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah dan pihak Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia yang terjadi sejak tahun 2019 hingga saat ini. Konflik ini berlatar belakang rencana pemerintah dalam membuka penambangan terbuka batuan andesit yang berada di wilayah desa tersebut untuk dijadikan bahan baku pembangunan Bendungan Bener yang masih satu kecamatan dengan wilayah desa ini.

Menurut masyarakat setempat, penambangan batu ini akan merusak lingkungan desa. ada 7 Juni 2021, Ganjar Pranowo mengeluarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 590/20 Tahun 2021 tentang Pembaruan Atas Penetapan Lokasi Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah. Pada 15 Juli 2021, warga Desa Wadas melalui Gerakan Peduli Alam Desa Wadas (Gempadewa) menuntut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Semarang atas diterbitkannya SK Gubernur tentang lokasi pengadaan tanah Bendungan Bener. Tuntutan tersebut ditolak oleh PTUN Semarang melalui putusan pada 30 Agustus 2021. Pada 14 September 2021, warga Wadas melakukan kasasi atas putusan tersebut. Kuasa hukum Wadas, Hasrul Buamona, beranggapan bahwa putusan tersebut tidak memiliki dasar hukum dan menganggap bahwa majelis hakim tidak mempertimbangkan aspek pengelolaan ruang hidup yang baik dan sehat.[27]

Pornografi

sunting

Saya suatu hari itu tidak sengaja menekan [tombol suka] dan mengirim video porno [ke akun twitter saya]. "Pak Ganjar, kenapa Anda menonton film porno?" Namun, jika memang saya menonton film porno, di manakah letak kesalahan saya? Saya sudah dewasa.

Ganjar Pranowo, dalam siniar Close The Door oleh Deddy Corbuzier (direfrasa)

Dalam sebuah siniar yang diselenggarakan oleh Deddy Corbuzier, Ganjar Pranowo menjelaskan bahwa ia tidak sengaja membagikan video porno ke akun Twitternya. Saat salah satu pengikutnya menanyakan mengapa ia menontonnya,[28] Ganjar Pranowo justru malah menjawab bahwa dimanakah letak kesalahannya karena ia sudah dewasa dan telah memiliki istri, dan kemudian menyatakan bahwa menonton [film porno] bagi orang dewasa terkadang diperlukan.[29]

Dikarenakan hal ini, Ganjar Pranowo dianggap telah melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) karena menyebarkan film yang mengandung unsur pornografi.[30] Terkait pernyataan itu, Ganjar mengenang pengalamannya memberikan laptop kepada seorang siswa yang mengaku menonton pornografi saat berkunjung ke sebuah sekolah. Ganjar memuji siswa tersebut atas kejujurannya dan menggambarkannya sebagai orang yang memiliki potensi kepemimpinan. "Saya bilang, kalau tidak ada guru [yang mengajarkan hal itu, maka] pendidikan seks [itulah] yang salah," kata Ganjar Pranowo kepada siswa itu, memperingatkannya bahwa pornografi tidak boleh digunakan sebagai panduan dalam kehidupan seksnya sendiri.[29][31]

Setelah video wawancara itu menjadi viral, Ganjar Pranowo meminta agar mereka yang mengomentari pernyataannya sebaiknya menonton video selengkapnya.[32] Dia mengklarifikasi bahwa dia bukan penggemar video porno dan bahwa diksi dari beberapa berita yang melaporkan dia sebagai "pecandu porno" merupakan hal yang keliru.[33]

Pernyataan Ganjar Pranowo dalam wawancara itu dikritik berbagai pihak. Sinar Suprabana, seorang akademisi Jawa Tengah, berpendapat bahwa pernyataan Pranowo dalam wawancara itu tidak etis dan "lebih baik dia tutup mulut dan mengambil langkah untuk memperbaiki diri" daripada "memberikan klarifikasi".[34] Ustaz Tengku Zulkarnain menyatakan bahwa Ganjar Pranowo tidak bisa jadi politikus karena sudah menonton film porno.[35]

Piala Dunia U-20 FIFA 2023

sunting

Ganjar menolak tim nasional (timnas) Israel ikut berlaga pada Piala Dunia U-20 di Indonesia. Pada tanggal 23 Maret 2023 di Semarang, Ganjar meminta panitia bersama pihak terkait untuk mengupayakan langkah terobosan agar penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tetap berjalan tanpa kehadiran timnas Israel di Indonesia.[36] Hal ini bertolak belakang dengan pernyataan para kepala daerah lain yang sebelumnya telah menandatangani kesiapan jadi host (hostly agreement) Piala Dunia U-20.[37] Ganjar sendiri tidak menandatangani persetujuan tersebut, meskipun Surakarta menjadi tuan rumah penyelenggara. Dalam hal itu, Walikota Surakarta menandatangani pernyataan kesiapan.[38]

Referensi

sunting
  1. ^ Media, Kompas Cyber (2008-04-12). "Sekretaris F-PDIP DPR Akui Terima Dana BI". KOMPAS.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-07. Diakses tanggal 2023-10-18. 
  2. ^ Setiawan, Kodrat (2018-02-26). Setiawan, Kodrat, ed. "Ganjar Pranowo, Disorot dalam Kasus E-KTP dan Prestasi dari KPK". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-10. Diakses tanggal 2019-01-20. 
  3. ^ Aulia, Dea Duta. "Novel Baswedan: Tidak Ada Bukti Ganjar Terlibat Kasus e-KTP". detiknews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-26. Diakses tanggal 2023-01-16. 
  4. ^ ""Novel Baswedan: Ganjar Belum Cukup Bukti Terlibat Korupsi e-KTP"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-26. Diakses tanggal 2022-12-26. 
  5. ^ ""Ketua KPK Sebut Belum Ada Bukti Ganjar Terlibat Korupsi e-KTP"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-26. Diakses tanggal 2022-12-26. 
  6. ^ "Ganjar Mati-matian Bantah Terima Duit e-KTP, Nazaruddin: Saya Lihat". jawapos.com. 20 November 2017.
  7. ^ Santoso, Haris Fadhil, Audrey. "Ganjar Pranowo Mengaku Ditawari Duit dari Mustokoweni, tapi Ditolak". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-16. Diakses tanggal 2022-04-16. 
  8. ^ Gustaman, Y (30 Maret 2017). "BAP Miryam Bocor: Ganjar Dua Kali Tolak Uang Pemberian Miryam Terkait Proyek KTP Elektronik". Tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-12. Diakses tanggal 2022-03-14. 
  9. ^ Prihatin, Intan Umbari (2018-02-09). Prasetya, Eko, ed. "Ketua KPK akui belum temukan bukti Ganjar terima uang e-KTP". Merdeka.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-02-09. Diakses tanggal 2022-04-16. 
  10. ^ Liputan6.com (2013-09-04). "Budiman Sudjatmiko Tak Percaya Ganjar Pranowo Terima Suap e-KTP". liputan6.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-17. Diakses tanggal 2022-11-17. 
  11. ^ R, Muchus Budi. "Respons Santai Ganjar Saat Dilaporkan ke KPK soal Dugaan Korupsi e-KTP". detiknews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-16. Diakses tanggal 2023-05-08. 
  12. ^ Fachri Fachrudin. "Ganjar Dinilai Salah Tafsirkan Putusan MA Terkait Pabrik Semen di Rembang". Kompas. 21 Februari 2017.
  13. ^ a b Ging Ginanjar. "'Penyelundupan hukum' dalam kasus izin pabrik semen di Kendeng?".BBC Indonesia. 20 Maret 2017.
  14. ^ ""Tanpa kepastian hukum, Kendeng mau dibawa ke mana?". Beritagar.id. 14 Desember 2016". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-29. Diakses tanggal 2017-03-29. 
  15. ^ Nazar Nurdin. "Ganjar Janji Tutup Pabrik Semen di Kabupaten Rembang Jika Putusan MA Sudah Mengikat". Tribunnews. 13 Desember 2016.
  16. ^ Rofiuddin. "Ini Syarat Ganjar untuk Hentikan Pabrik Semen Rembang". Tempo. 21 Desember 2016.
  17. ^ Christie Stefanie "Soal Kendeng, Jokowi Lempar Bola ke Ganjar Pranowo". CNN Indonesia. 24 Maret 2017.
  18. ^ a b c Wahana Lingkungan Hidup Indonesia. "Mempermainkan Hukum demi Kepentingan Industri, Pemerintah Lakukan Kejahatan Lingkungan". 10 Desember 2016.
  19. ^ Damar Sinuko. "Gagal Bertemu Ganjar, Warga Kendeng Berdemo Mendirikan Tenda ". CNN Indonesia. 19 Desember 2016.
  20. ^ Damar Sinuko. "Ganjar Persoalkan Ultraman dalam Data Penolak Pabrik Semen". CNN Indonesia. 14 Desember 2016.
  21. ^ ""Warga Kendeng Desak Ganjar Pranowo Cabut Izin Pabrik Semen"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-29. Diakses tanggal 2017-03-29. 
  22. ^ Tommy Apriando "Bercermin dari Kasus Rembang: Sulitnya Warga Dapatkan Keadilan Walau Menang Pengadilan Tertinggi". Mongabay.co.od. 28 Desember 2016.
  23. ^ Rofiuddin. "Pabrik Semen Ditunda, Poin Janggal Putusan Gubernur Ganjar". Tempo. 17 Januari 2017.
  24. ^ Imam Yuda Saputra. "Ganjar Terbitkan Lagi Izin Lingkungan PT Semen Indonesi". Solopos. 24 Februari 2017.
  25. ^ Caroline Damanik "Terbitkan Izin Baru soal Pabrik Semen, Ganjar Dinilai Arogan". Kompas. 24 Februari 2017.
  26. ^ Yayan Isro' Roziki. "LBH Semarang Kecam Gubernur Jateng yang Terbitkan Izin Baru Pabrik Semen Rembang". Tribunnews. 24 Februari 2017.
  27. ^ Indonesia, C. N. N. "PR Besar Ganjar Pranowo di Jateng: Konflik Wadas hingga Kemiskinan". nasional. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-15. Diakses tanggal 2023-05-10. 
  28. ^ Ruqoyah, Siti (2019-12-04). "Ganjar Pranowo: Saya Suka Nonton Film Porno". Viva. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 September 2021. Diakses tanggal 2021-09-02. 
  29. ^ a b Karouw, Donald (4 December 2019). "Ganjar Pranowo Blak-Blakan Ngaku Suka Nonton Film Porno: Lha Wong Saya Suka Kok". INews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 March 2022. Diakses tanggal 7 March 2022. 
  30. ^ "Central Java governor says porn OK for married men". The Jakarta Post. 4 December 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 September 2021. Diakses tanggal 2021-09-02. 
  31. ^ Kencana, Dhana (4 December 2019). "Jujur ke Ganjar Pranowo Pernah Nonton Film Porno, Siswa ini Malah Dapat Laptop". IDN Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 September 2021. Diakses tanggal 2021-09-02. 
  32. ^ "Ganjar soal Video Ngaku Suka Film Porno: Sebaiknya Nonton Full, Deh!". kumparan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 September 2021. Diakses tanggal 2021-09-02. 
  33. ^ Purbaya, Angling Adhitya. "Kata Ganjar Soal Wawancara dengan Deddy Corbuzier yang Bahas Video Porno". detiknews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 September 2021. Diakses tanggal 2021-09-02. 
  34. ^ Indonesia, C. N. N. "Budayawan: Ganjar Pranowo Tidak Etis soal Suka Film Porno". nasional. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 September 2021. Diakses tanggal 2021-09-02. 
  35. ^ Susanti, Yulia (28 June 2020). "Ditanya Soal Gurbernur Jawa Tengah Nyalon Jadi Presiden, Sosok Ini Langsung Beri Komentar Menohok: Ganjar Pranowo Hobinya Nonton Film Porno Mana Boleh Jadi Pejabat..." Grid Star. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 September 2021. Diakses tanggal 2 September 2021. 
  36. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-29. Diakses tanggal 2023-03-29. 
  37. ^ DetikCom, Tim (30 Mar 2023). "Amali Ungkit Ganjar hingga Koster Teken Jaminan Host Piala Dunia U20". Detik News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-18. Diakses tanggal 30 Maret 2023. 
  38. ^ Atta Kharisma (4 April 2023). "Ternyata Ganjar Tak Tanda Tangani Kesediaan Jadi Tuan Rumah Pildun U-20". Detik.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-14. Diakses tanggal 2023-06-14.