Jalur trem Jombang–Kediri
Jalur trem Jombang–Kediri adalah jalur trem uap nonaktif di Indonesia yang menghubungkan Stasiun Kediri dengan Stasiun Jombang sepanjang kurang lebih 50 km dan termasuk dalam Wilayah Aset VII Madiun. Jalur ini dibangun oleh Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM) pada tahun 1895-1900, dan dibuka pada tanggal 7 Januari 1897 untuk menghubungkan jalur kereta api Staatsspoorwegen via Pare dan melewati dua kabupaten dan satu kota, yakni Kota Kediri, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Jombang.[1]
Jalur trem Jombang–Kediri | |
---|---|
Ikhtisar | |
Jenis | Jalur lintas utama |
Sistem | Jalur kereta api rel ringan |
Status | Tidak beroperasi |
Terminus | Stasiun Jombang Stasiun Kediri |
Stasiun | 35 |
Operasi | |
Dibangun oleh | Kediri Stoomtram Maatschappij |
Legalitas pembangunan | Gouvernements besluit 31 Desember 1894 No. 42 Gouvernements Besluits 5 November 1895 No. 19 |
Dibuka | 7 Januari 1897 |
Ditutup | 1976 s.d. 1984 |
Pemilik | PT Kereta Api Indonesia (pemilik aset jalur dan stasiun) |
Operator | Wilayah Aset VII Madiun |
Data teknis | |
Panjang rel | 50 km |
Lebar sepur | 1.067 mm (3 ft 6 in) |
Kecepatan operasi | 30 s.d. 60 km/jam |
Sejarah
suntingKonsesi jalur ini awalnya diajukan oleh G.H.C. van Zijll de Jong G. C. Vonek dan E.F. int Veld dari Poerwodadie–Goendih Stoomtram Maatschappij. Konsesi tersebut diajukan pada 7 dan 27 Juli 1889 untuk jalur Jombang–Dolok (kemudian menjadi bagian dari jalur Babat–Jombang), Jombang–Kediri via Pesantren, Pulorejo–Kandangan, dan Pare–Wates. Pengajuan tersebut ditolak pada 25 Desember 1889 karena kurangnya dokumen.[2]
Pada 16 Agustus 1889, D. Mounier mengajukan konsesi untuk rute Papar–Pelem–Pare, kemudian berlanjut ke Kandangan–Ploso–Jombang. Mounier juga mengajukan perpanjangan masa pengajuan pada 2 Mei 1891. Usulan tersebut disetujui melalui Gouvernements Besluits Nomor 16 pada 7 Juli 1891. Namun hingga awal 1892, Mounier tidak dapat memenuhi persyaratan sehingga ajuan konsesi ditolak. Pada 30 Juni 1892, E. Fabius mengajukan konsesi untuk rute yang sama, tetapi juga ditolak melalui Gouvernements Besluits Nomor 38 pada 26 Mei 1891.[2]
Pada 31 Desember 1894, Gouvernements Besluits Nomor 42 diterbitkan sebagai keterangan penolakan konsesi yang diajukan Mounier sekaligus persetujuan konsesi jalur dari Jombang Kota kepada L. M. Tyl Jr. yang nantinya menjadi jalur utama KSM. Konsesi dengan durasi 99 tahun tersebut diterbitkan untuk jalur Jombang–Kediri via Pare–Ngoro. [2] Konsesi dengan durasi yang sama untuk segmen Pare–Blimbing menyusul diberikan pada 5 November 1895 melalui Gouvernements Besluits Nomor 19.[1]
Jalur ini merupakan jalur lintas utama bagi KSM dengan Stasiun Pare sebagai pusat dari aktivitas jalur ini. Pada masa awal pembangunan, jalur ini dimulai dari Stasiun Jombang Kota hingga Stasiun Kediri KSM, tetapi pada tahun 1916 SS mengakuisisi segmen Jombang–Jombang Kota dari KSM.[3] KSM lantas membangun stasiun barunya di sebelah selatan Stasiun Jombang.
Pada masa operasinya, jalur ini digunakan untuk melayani beberapa pabrik gula, yakni:
Dalam melayani penumpang maupun pabrik gula tersebut, KSM bisanya mengoperasikan gerbong campuran (barang dan penumpang) dalam satu rangkaian dengan dihela oleh lokomotif uap kelas B dan C (lihat pula: #Armada). Selama pengoperasian jalur utama beserta cabangnya tersebut, KSM mendapatkan laba sebesar ƒ182.316,58 pada tahun 1929, tetapi memasuki tahun 1930 KSM mengalami penurunan laba sebesar ƒ15.194,31. Akibat kerugian tersebut, KSM terpaksa melakukan pengurangan pegawai serta melakukan penutupan beberapa haltenya.[4]
Selain dinonaktifkan oleh PJKA saat itu, terdapat pula beberapa jalur trem yang telah dinonaktifkan bersamaan dengan ditutupnya beberapa pabrik gula pada masa pendudukan Jepang maupun pada masa depresi ekonomi 1930. Periode penonaktifannya (secara total) dimulai pada lintas Jombang–Jombang Kota pada tahun 1981, lalu Jombang–Pare 1976, dan Pare–Kediri pada tahun 1978. Pada tahun 1984, sisa sarana dan armada yang masih dapat beroperasi dipindahkan ke Stasiun Madiun.[5]
Jalur terhubung
suntingLintas aktif
suntingLintas nonaktif
suntingSeluruh jalur cabang KSM dinonaktifkan pada zaman pendudukan Jepang akibat pembongkaran oleh pekerja romusa kecuali Pelem–Papar.[6]
- Gemekan–Ngoro
- Pulorejo–Ngoro–Kandangan
- Tulungrejo–Kandangan
- Pare–Kepung
- Pelem–Papar (aktif sampai dengan 1948)
- Pesantren–Wates
- Gurah–Kawarasan
- Babat–Jombang
Layanan trem
suntingSaat ini, tidak ada layanan trem yang dijalankan di jalur ini.
Daftar stasiun
suntingJombang–Ceweng (pra-1918)
suntingNomor | Nama stasiun | Singkatan | Alamat | Letak | Ketinggian | Status | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Lintas Jombang–Kediri Segmen Jombang Kota–Ceweng |
oleh Kediri Stoomtram Maatschappij Termasuk dalam Daerah Operasi VII Madiun | ||||||
4169 | Jombang Kota | JGK | Jombang, Jombang, Jombang | km 0+000 lintas Jombang–Kediri (era KSM) km 2+727 lintas Jombang–Ploso–Babat |
+37 m | Tidak beroperasi | |
Jombang Pasar | Jombang, Jombang, Jombang | Tidak beroperasi | |||||
4040 | Jombang | JG | Jalan Jenderal Basuki Rachmat, Jombatan, Jombang, Jombang | km 81+497 lintas Surabaya Kota-Kertosono-Madiun-Solo Balapan km 0+000 lintas Jombang-Pare-Kediri km 0+000 lintas Jombang-Ploso-Babat |
+43 m | Beroperasi | |
W.P. Ceweng | WPC | km 2+941 (dari Jombang SS) | Tidak beroperasi | ||||
Ceweng | CW | km 2+603 (dari Jombang SS) | Tidak beroperasi |
Jombang–Ceweng (pasca-1918)
suntingNomor | Nama stasiun | Singkatan | Alamat | Letak | Ketinggian | Status | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Lintas Jombang–Kediri Segmen Jombang KSM–Ceweng |
oleh Kediri Stoomtram Maatschappij Termasuk dalam Daerah Operasi VII Madiun | ||||||
Jombang KSM | Jombang, Jombang, Jombang | km 0+000 lintas Jombang–Kediri (era KSM) | Tidak beroperasi | ||||
W.P. Ceweng | WPC | km 2+941 (dari Jombang SS) | Tidak beroperasi | ||||
Ceweng | CW | km 2+603 (dari Jombang SS) | Tidak beroperasi |
Jombang–Ceweng (pasca-kemerdekaan)
suntingNomor | Nama stasiun | Singkatan | Alamat | Letak | Ketinggian | Status | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Lintas Jombang–Kediri Segmen Jombang–Ceweng |
oleh Kediri Stoomtram Maatschappij Termasuk dalam Daerah Operasi VII Madiun | ||||||
4040 | Jombang | JG | Jalan Jenderal Basuki Rachmat, Jombang, Jombang, Jombang | km 81+497 lintas Surabaya Kota-Kertosono-Madiun-Solo Balapan km 0+000 lintas Jombang-Pare-Kediri km 0+000 lintas Jombang-Ploso-Babat |
+43 m | Beroperasi | |
W.P. Ceweng | WPC | Tidak beroperasi | |||||
Ceweng | CW | Tidak beroperasi |
Ceweng–Kediri
suntingNomor | Nama stasiun | Singkatan | Alamat | Letak | Ketinggian | Status | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Lintas Jombang–Kediri Segmen Ceweng–Kediri |
Diresmikan pada tanggal 7 Januari 1897 oleh Kediri Stoomtram Maatschappij Termasuk dalam Daerah Operasi VII Madiun | ||||||
4234 | Ceweng | CW | km 2+603 | Tidak beroperasi | |||
4233 | Tebuireng | TEI | km 5+008 | Tidak beroperasi | |||
4232 | Cukir | CK | Jalan Irian Jaya, Cukir, Diwek, Jombang | km 6+593 | Tidak beroperasi | ||
4231 | Kayangan | KYG | km 7+625 | Tidak beroperasi | |||
4229 | Blimbing | BLM | Jalan Raya Jombang–Ngoro Blimbing, Gudo, Jombang | km 9+493 | Tidak beroperasi | ||
4228 | Banyuarang | BAG | km 11+956 | Tidak beroperasi | |||
4227 | Pulorejo | PLR | Pulorejo, Ngoro, Jombang | km 13+844 lintas Jombang-Pare-Stasiun Kediri km 0+000 lintas Pulorejo-Ngoro-Kandangan |
Tidak beroperasi | ||
4226 | Jombok | JMO | km 15+049 | Tidak beroperasi | |||
4225 | Badas | BDS | Jalan Pattimura, Badas, Badas, Kediri | km 17+065 | Tidak beroperasi | ||
4224 | Tunglur | TUN | km 19+743 | Tidak beroperasi | |||
4223 | Bringin (Kediri) | BRG | km 22+304 | Tidak beroperasi | |||
4222 | Tulungrejo | TLJ | km 24+354 | Tidak beroperasi | |||
4216 | Pare | PE | Jalan Panglima Besar Soedirman, Pare, Pare, Kediri | km 25+571 lintas Jombang–Kediri km 0+000 lintas Tulungrejo–Konto km 0+000 lintas Pelem-Papar |
+132 m | Tidak beroperasi | |
4215 | Pelem | PEL | Jalan Raya Kediri-Pare, Pelem, Pare, Kediri | km 28+254 | Tidak beroperasi | ||
4214 | Bendo | BEO | Jalan Raya Kediri-Pare, Bendo, Pare, Kediri | km 30+194 | Tidak beroperasi | ||
4213 | Sambirejo | SAR | km 32+085 | Tidak beroperasi | |||
4212 | Adan-adan | ADN | Jalan Raya Kediri–Pare Adan-adan, Gurah, Kediri | km 33+759 | Tidak beroperasi | ||
4211 | Gayam (Kediri) | GYM | Jalan Raya Kediri–Pare, Gayam, Gurah, Kediri | km 34+690 | Tidak beroperasi | ||
4209 | Wonokasihan | WKN | Jalan Raya Kediri–Pare Gayam, Gurah, Kediri | km 35+918 | Tidak beroperasi | ||
4208 | Banjaranyar | BNR | Jalan Raya Kediri–Pare, Gempolan, Gurah, Kediri | km 37+093 | Tidak beroperasi | ||
4207 | Gurah | GU | Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo, Gurah, Gurah, Kediri | km 39+118 | Tidak beroperasi | ||
4206 | Gurah Pasar | GUP | km 39+661 | Tidak beroperasi | |||
4205 | Gumul | GUM | Jalan Jenderal Ahmad Yani Kranggan, Gurah, Kediri | km 12+130 | Tidak beroperasi | ||
4204 | Pesantren (Kediri) | PES | Jalan Pesantren 12, Pesantren, Pesantren, Kediri | km 44+561 lintas Jombang-Pare-Kediri km 0+000 lintas Pesantren - Wates |
Tidak beroperasi | ||
4203 | Pesantren Pasar | PPS | km 45+321 | Tidak beroperasi | |||
4202 | Bangsal (Kediri) | BAL | Jalan Letjend Sutoyo, Bangsal, Pesantren, Kediri | km 47+260 | Tidak beroperasi | ||
4201 | Pasarpaing | PPA | km 48+331 | Tidak beroperasi | |||
5010 | Kediri | KD | Jalan Stasiun Kediri, Balowerti, Kediri, Kediri | km 186+866 lintas Bangil-Blitar-Kertosono km 49+522 lintas Jombang-Pare-Kediri |
+68 m | Beroperasi | |
Keterangan:
Referensi:
|
Galeri
sunting-
Bangunan Stasiun Jombang milik KSM.
Referensi
sunting- ^ a b Reitsma, Steven Anne (1928). Korte geschiedenis der Nederlandsch-Indische spoor- en tramwegen (dalam bahasa Belanda). Weltevreden: G. KOLFF & Co.
- ^ a b c Reitsma, S.A. (1919). Indische Spoorweg-politiek (dalam bahasa Belanda). Batavia: Batavia Landsdrukkerij.
- ^ Reitsma, S.A. (1925). Gedenkboek der staatsspoor- en tramwegen in Nederlandsch- Indië 1875-1925. Landsdrukkerij.
- ^ "Pabrik Gula Zaman Belanda Awali Era Kejayaan Trem di Kediri". Tirto.id. Diakses tanggal 2018-12-28.
- ^ Wibisono, Kunto; Kurniawan, Hari (2014). Kereta Malam. Yogyakarta: Bentara Budaya Yogyakarta. hlm. 221. ISBN 978-602-14892-3-9.
- ^ van Dirxland, Baron van der Goes; Martens, C.L.J. (1907). Gedenkboek samengesteld ter gelegenheid van het Vijf en Twintig-Jarig Bestaan der Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij. Den Haag: Koninklijke Nederlandse-Boek en Kunsthandel van M.M. Couvee.
- ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa.
- ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
- ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co.