Ini adalah artikel yang memenuhi kriteria penghapusan cepat artikel tentang tokoh yang tidak mengindikasikan kepentingan subjeknya.Kriteria ini hanya berlaku untuk artikel tentang orang tersebut, bukan buku, album, acara, perangkat lunak, dll. yang dibuat olehnya. Lihat KPC A7.%5B%5BWP%3ACSD%23A7%7CA7%5D%5D%3A+Artikel+yang+tidak+dapat+memberikan+klaim+kepentingan+subjekA7
Jika artikel ini tidak memenuhi syarat KPC, atau Anda ingin memperbaikinya, silakan hapus pemberitahuan ini, tetapi tidak dibenarkan menghapus pemberitahuan ini dari halaman yang Anda buat sendiri. Jika Anda membuat halaman ini tetapi Anda tidak setuju, Anda boleh mengeklik tombol di bawah ini dan menjelaskan mengapa Anda tidak setuju halaman itu dihapus. Silakan kunjungi halaman pembicaraan untuk memeriksa jika sudah menerima tanggapan pesan Anda.
Ingat bahwa artikel ini dapat dihapus kapan saja jika sudah tidak diragukan lagi memenuhi kriteria penghapusan cepat, atau penjelasan dikirim ke halaman pembicaraan Anda tidak cukup meyakinkan kami.
Ir. Haerul., S.Kel., M.Si (lahir 09 Maret 1989)[1], adalah seorang politikus muda Indonesia yang malang melintang diberbagai partai, salah satunya di Partai Berkarya. Ia salah satu pendiri Partai Berkarya bersama dengan Badaruddin Andi Picunang.[2] Pada 2020, ia menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa bersama dengan beberapa pengurus Partai Berkarya untuk melengserkan Tommy Soeharto[3] dari kursi Ketua Umum DPP Partai Berkarya karena dianggap gagal membawa Partai Berkarya lolos ke Senayan. Di Partai Berkarya dia menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal DPP, dan menduduki jabatan sebagai PLT Ketua DPW di beberapa Provinsi, seperti Bengkulu, Papua Barat, dan Sulawesi Barat sejak 2020 hingga 2021. Kemudian ia juga menjabat sebagai Sekretaris DPW DKI Jakarta 2022. Pada 2023, ia bersama dengan beberapa pengurus Partai Berkarya lainnya ikut bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (DPP PSI).[4] Ia mencalonkan diri sebagai calon legislatif DPR RI dapil Yogyakarta dalam pileg 2024.[5][6]
Selama dan setelah masa studinya, ia menjadi bagian dari beberapa organisasi kemahasiswaan diantaranya, Pramuka (2023), Persatuan Pelajar Indonesia (PII) (2005), Paskibraka (2005), OSIS (2006), Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu Raya (IPMIL RAYA) (2008), SETAPAK 22 UNHAS (2009), Pengurus Senat Mahasiswa ITK (2009), anggota Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan Indonesia (HIMITEKINDO) (2008) dan anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) (2009). Selain itu ia juga aktif diberbagai organisasi profesi dan sosial diantaranya, aktif di Institute of Community Development (Instyd) (2008), Forum Penyelam Mahasiswa Indonesia (FOPMI) (2009), Scuba Schools International (SSI) (2009), Persatuan Insinyur Indonesia (PII) (2015), Ikatan Sarjana Kelautan Universitas Hasanuddin (ISLA UH) (2016), Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (ISKINDO) (2018),[8] Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin Jobodetabek (IKA Unhas) (2018), Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) (2022).[9]
Ia juga pernah aktif di Lembaga Maritim Nusantara (LEMSA) dan menjabat sebagai bendahara umum (2012), sebuah Lembaga yang aktif dalam studi penelitian dan kajian sosial kelautan.
Setelah saat pendirian Partai Berkarya ia aktif mempersiapakan Partai Berkarya untuk lolos menjadi Peserta Pemilu 2019.[10] Ia ditunjuk sebagai bagian dari tim verifikasi Partai Partai Berkarya. Pada 2020 terjadi pergantian kepengurusan melalui MUNASLUB Partai Berkarya 2020, pada saat itu ia berperan dalam menyiapkan dan menyusun anggaran dasar partai dengan tim yang sudah dibentuk.[11] Ia juga diangkat sebagai wakil sekretaris jenderal partai tersebut.[12] Setelah Partai Berkarya gagal lolos sebagai Peserta Pemilu 2024, ia kemudian bergabung dengan PSI sebagai Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan DPP PSI (2023).[13]