Bengkulu

provinsi di Pulau Sumatera, Indonesia

Bengkulu adalah sebuah provinsi yang berada di Pulau Sumatera, Indonesia dengan ibu kota di Kota Bengkulu. Pada pertengahan tahun 2024, jumlah penduduk provinsi ini sebanyak 2.115.024 jiwa, dengan kepadatan 105 jiwa/km².[3][2]

Bengkulu
  • Bangkahulu
  • Bencoolen
  • Bekuleu
Transkripsi bahasa Rejang dan Melayu Bengkulu
 • Abjad Jawiبڠكولو
Bendera Bengkulu
Julukan: 
Bumi Rafflesia
Motto: 
"Sekundang Setungguan Seiyo Sekato (Seberat Apapun Pekerjaan Jika Dikerjakan Bersama-sama Akan Terasa Ringan Juga)
Peta
Peta
Negara Indonesia
Dasar hukum pendirianUU No. 9 Tahun 1967[1]
Hari jadi18 November 1968
Ibu kotaKota Bengkulu
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kabupaten: 9
  • Kota: 1
  • Kecamatan: 129
  • Kelurahan: 172
  • Desa: 1.341
Pemerintahan
 • GubernurRohidin Mersyah
 • Wakil GubernurRosjonsyah Syahili
 • Sekretaris DaerahHamka Sabri
 • Ketua DPRDIhsan Fajri
Luas
 • Total19.919,33 km2 (7,690,90 sq mi)
Populasi
 (30 Juni 2024)[2][3]
 • Total2.115.024
 • Kepadatan110/km2 (280/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 97,72% Islam
  • 0,20% Hindu
  • 0,10% Buddha[2]
 • Bahasa
 • IPMKenaikan 74,30 (2023)
Tinggi[5]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
Kode area telepon
Daftar
  • +62 732 — Curup (Kabupaten Rejang Lebong)
  • +62 736 — Kota Bengkulu — Lais (Kabupaten Bengkulu Utara)
  • +62 737 — Arga Makmur (Kabupaten Bengkulu Utara) — Mukomuko (Kabupaten Mukomuko)
  • +62 738 — Muara Aman (Kabupaten Lebong)
  • +62 739 — Bintuhan (Kabupaten Kaur) — Kota Manna (Kabupaten Bengkulu Selatan)
Kode ISO 3166ID - BE
Pelat kendaraanBD
Kode Kemendagri17 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS17 Edit nilai pada Wikidata
DAURp1.303.320.970.000,00,-[6] (2023)
Rumah adatRumah Bubungan Lima
Senjata tradisionalRudus
Flora resmiBunga bangkai raksasa
Fauna resmiBeruang madu
Situs webbengkuluprov.go.id

Geografi

sunting

Provinsi Bengkulu terletak di bagian Barat Daya Pulau Sumatera dan berada di pantai barat bagian Selatan Pulau Sumatera yang berhadapan langsung dengan garis pantai Samudera Hindia di sisi barat provinsi tersebut. Dengan luas wilayah yang hanya sebesar 19.919,33 km2, Provinsi Bengkulu merupakan provinsi terkecil urutan pertama di daratan Pulau Sumatera dan provinsi terkecil urutan kesepuluh di Indonesia. Namun, apabila di tambah dengan provinsi yang berbentuk kepulauan yang terpisah dari daratan Pulau Sumatera, Provinsi Bengkulu merupakan provinsi terkecil urutan ketiga dari sepuluh provinsi yang terdapat di Pulau Sumatera, setelah Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Batas wilayah

sunting

Berikut merupakan batas-batas wilayah administrasi pemerintahan Provinsi Bengkulu:

Utara Provinsi Sumatera Barat
Timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan
Selatan Provinsi Lampung
Barat Samudera Hindia

Sejarah

sunting

Di wilayah Bengkulu pernah berdiri kerajaan-kerajaan yang berdasarkan etnis seperti Kerajaan Sungai Serut, Kerajaan Selebar, Kerajaan Pat Petulai, Kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung, dan Kerajaan Marau Riang. Di bawah Kesultanan Banten, mereka menjadi vazal. Sebagian wilayah Bengkulu, juga pernah berada di bawah kekuasaan Kerajaan Inderapura semenjak abad ke-17.

British East India Company (EIC) sejak 1685 mendirikan pusat perdagangan lada. Bencoolen/Coolen yang berasal dari bahasa Inggris Cut Land yang berarti tanah patah wilayah ini adalah wilayah patahan gempa bumi yang paling aktif di dunia dan kemudian gudang penyimpanan di tempat yang sekarang menjadi Kota Bengkulu. Saat itu, ekspedisi EIC dipimpin oleh Ralph Ord dan William Cowley untuk mencari pengganti pusat perdagangan lada setelah Pelabuhan Banten jatuh ke tangan VOC, dan EIC dilarang berdagang di sana. Traktat dengan Kerajaan Selebar pada tanggal 12 Juli 1685 mengizinkan Inggris untuk mendirikan benteng dan berbagai gedung perdagangan. Benteng York didirikan tahun 1685 di sekitar muara Sungai Serut[7].

Sejak tahun 1713, dibangun benteng Marlborough (selesai 1719) yang hingga sekarang masih tegak berdiri. Namun, perusahaan ini lama kelamaan menyadari tempat itu tidak menguntungkan karena tidak bisa menghasilkan lada dalam jumlah mencukupi.

Sejak dilaksanakannya Perjanjian London pada tahun 1824, Bengkulu diserahkan ke Belanda, dengan imbalan Malaka sekaligus penegasan atas kepemilikan Tumasik/Singapura dan Pulau Belitung).[8] Sejak perjanjian itu Bengkulu menjadi bagian dari Hindia Belanda.

Penemuan deposit emas di daerah Rejang Lebong pada paruh kedua abad ke-19 menjadikan tempat itu sebagai pusat penambangan emas hingga abad ke-20. Saat ini, kegiatan penambangan komersial telah dihentikan semenjak habisnya deposit.

 
Peta Pesisir Barat Bengkulu di tahun 1916 yang dimasukkan ke Lampung pada tahun 1964.

Pada tahun 1930-an, Bengkulu menjadi tempat pembuangan sejumlah aktivis pendukung kemerdekaan, termasuk Sukarno. Pada masa inilah Sukarno berkenalan dengan Fatmawati yang kelak menjadi istrinya.

Setelah kemerdekaan Indonesia, Bengkulu menjadi keresidenan dalam provinsi Sumatera Selatan. Wilayah Bengkulu dahulu juga meliputi Kawedanan Krui yang meliputi Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Pesisir Barat saat ini. Akan tetapi, berdasarkan hasil plebisit pada tahun 1951, Krui menjadi bagian dari Lampung[9]. Pada tanggal 18 November 1968 Bengkulu menjadi provinsi Indonesia ke-26 (termuda sebelum Timor Timur).

Politik dan pemerintahan

sunting

Kepala daerah

sunting
Pejabat Potret Partai Awal Akhir Periode Gubernur definitif Ref.
  Rosjonsyah Syahili
(Pelaksana tugas)
PDIP 25 September 2024 23 November 2024 11 Rohidin Mersyah [a]

Perwakilan

sunting

DPRD Provinsi Bengkulu beranggotakan 45 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Provinsi Bengkulu terdiri dari 1 Ketua dan 3 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik pemilik jumlah kursi dan suara terbanyak. Anggota DPRD Provinsi Bengkulu yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 2 September 2019 oleh Ketua Pengadilan Tinggi Bengkulu, Muhammad Idroes, di Ruang Paripurna Gedung DPRD Provinsi Bengkulu. Komposisi anggota DPRD Provinsi Bengkulu periode 2019-2024 terdiri dari 11 partai politik dimana PDI Perjuangan dna Partai Golkar adalah partai politik pemilik kursi terbanyak yaitu masing-masing 7 kursi.[10][11][12][13] Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Provinsi Bengkulu dalam dua periode terakhir.[14][15][16][17]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019 2019-2024 2024-2029
PKB 4   4   3
Gerindra 5   6   6
PDI-P 7   7   6
Golkar 5   7   10
NasDem 4   5   4
PKS 3   3   2
Perindo (baru) 2   0
PPP 3   1   1
PAN 5   2   6
Hanura 2   3   3
Demokrat 6   5   4
PKPI 1   0   0
Jumlah Anggota 45   45   45
Jumlah Partai 11   11   11


Pembagian administratif

sunting
No. Kabupaten/kota Ibu kota Bupati/wali kota luas wilayah (km2)[18] Jumlah penduduk (2022)[18] Kecamatan Kelurahan/desa Lambang
 
Peta lokasi
1 Kabupaten Bengkulu Selatan Kota Manna Gusnan Mulyadi 1.219,22 170.931 11 16/142
 
 
2 Kabupaten Bengkulu Tengah Karang Tinggi Heriyandi Roni (Pj.) 1.132,38 119.599 10 1/142
 
 
3 Kabupaten Bengkulu Utara Kota Arga Makmur Mian 4.481,99 296.130 19 5/215
 
 
4 Kabupaten Kaur Kaur Selatan Lismidianto 2.608,56 131.867 15 3/192
 
 
5 Kabupaten Kepahiang Kepahiang Hidayatullah Sjahid 738,97 153.232 8 12/105
 
 
6 Kabupaten Lebong Tubei Kopli Ansori 1.666,62 110.233 13 11/93
 
 
7 Kabupaten Mukomuko Kota Mukomuko Sapuan 4.138,68 193.154 15 3/148
 
 
8 Kabupaten Rejang Lebong Curup Syamsul Effendi 1.559,42 282.349 15 34/122
 
 
9 Kabupaten Seluma Pasar Tais Erwin Octavian 2.432,16 214.089 14 20/182
 
 
10 Kota Bengkulu - Arif Gunadi (Pj.) 150,35 375.526 9 67/-
 
 


Demografi

sunting
 
kaSuku Kaur tempo dulu dalam buku Sejarah Sumatra Karya Wilham Marsden

Suku bangsa

sunting
 
Tari Gandai, khas masyarakat suku Mukomuko.

Provinsi Bengkulu merupakan daerah yang heterogen dari segi suku bangsa. Penduduknya terdiri dari suku-suku asli dan masyarakat pendatang. Suku-suku asli Bengkulu meliputi suku Suku Rejang[b], Serawai, Mukomuko, Enggano, Kaur, Lembak, Pekal, Besemah, Semende, Merpas, Nasal dan Melayu Bengkulu. Di antara suku-suku asli, Rejang dan Serawai adalah dua suku dengan populasi tertinggi, masing-masing dengan persentase 20,60% dan 18,91%.[21]

Ada pula masyarakat pendatang meliputi Suku Jawa dengan persentase 22,64% sekaligus sebagai populasi etnis tunggal terbesar di Provinsi Bengkulu,[21] Serawai, suku lokal lainnya, Melayu, Minangkabau, Batak, Sunda, Lampung, dan lainnya.[22]

Berdasarkan data dari Sensus Penduduk Indonesia 2010, berikut ini komposisi etnis atau suku bangsa di provinsi Bengkulu:[22]

 
Seorang pria suku Enggano memperagakan tarian perang.
No Suku Jumlah 2010 %
1 Jawa 387.281 22,64%
2 Rejang 352.500 20,60%
3 Serawai 323.500 18,91%
4 Pribumi lainnya 266.027 15,55%
5 Melayu Bengkulu 195.941 11,45%
6 Minangkabau 71.472 4,18%
7 Sunda 52.665 3,08%
8 Batak 32.972 1,93%
9 Lampung 14.071 0,82%
10 Bali 3.687 0,22%
11 Suku lainnya 10.581 0,62%
Provinsi Bengkulu 1.710.697 100%

Catatan:* Dalam Sensus Penduduk Indonesia 2010, pribumi lainnya sudah termasuk suku-suku lokal lainnya, seperti: suku Lembak, Kaur, Mukomuko, Pekal, Enggano, Merpas, dan Nasal. Sedangkan suku lainnya sudah termasuk semua suku-suku pendatang lainnya, seperti: Bugis, Kerinci, Madura, Aceh, Mentawai, dan Nias.

Seni dan budaya

sunting
 
Tiga wanita Belanda berpakaian sarong kebaya jalan-jalan di depan Fort Marlborough (awal abad ke-20).

Bengkulu memiliki kerajinan tradisional batik besurek, yakni kain batik yang dihiasi huruf-huruf Arab gundul dan diakui oleh pemerintah Republik Indonesia sebagi salah satu bagian warisan budaya Republik Indonesia serta turut memperkaya khazanah budaya di Indonesia. Kebudayaan Bengkulu sangat kental bercirikan dengan budaya Pribumi di Bengkulu yang memiliki beberapa ciri berbeda karena dipengaruhi oleh suku-suku berbeda yakni kebudayaan Rejang, Serawai, Melayu, Kaur, Mukomuko, Pekal, Lembak, Enggano, Merpas, & Nasal. Budaya tabut merupakan satu kultur unik yang memadukan tradisi lokal dengan Islam Syiah secara kultural.[butuh rujukan]

Tari tradisional

sunting

Tari-tarian tradisional dari Bengkulu antara lain:

Seni musik

sunting

Seni musiknya adalah:

  • Geritan, cerita sambil berlagu.
  • Serambeak, seni yang berupa patatah-petitih.
  • Andei-andei, seni sastra yang berupa nasihat.
  • Sambei, seni vokal khas suku Rejang yang biasanya untuk pesta perkawinan.
  • Doll, seni musik yang di mainkan dengan cara di pukul yang terbuat dari bongkol kelapa. Dan biasa di mainkan dalam acara festival Tabot(bulan Muharram)atau acara penyambutan

Lihat pula

sunting

Keterangan

sunting
  1. ^ Gubernur Rohidin Mersyah cuti kampanye pada Pemilihan umum Gubernur Bengkulu 2024, posisi sementara diisi oleh Wakil Gubernur Rosjonsyah Syahili sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Gubernur
  2. ^ Suku ini diakui sebagai salah satu penduduk asli Bengkulu[19] dan dianggap sebagai penghuni pertama atau suku tertua.[20].

Referensi

sunting
  1. ^ "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 Juli 2019. Diakses tanggal 29 Oktober 2021. 
  2. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 25 Juli 2024. 
  3. ^ a b "Provinsi Bengkulu Dalam Angka 2021" (pdf). www.bengkulu.bps.go.id. hlm. 9, 62. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-31. Diakses tanggal 10 Maret 2021. 
  4. ^ Agus Setiyanto, Elite Pribumi Bengkulu: Perspektif Sejarah Abad ke-19, Balai Pustaka, 2001
  5. ^ "Indeks Pembangunan Manusia (UHH Hasil SP2020) (Tahun), 2021-2023". www.bengkulu.bps.go.id. Diakses tanggal 6 Januari 2024. 
  6. ^ "Peraturan Gubernur (PERGUB) Provinsi Bengkulu Nomor 30 Tahun 2023 Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2024" (PDF). https://peraturan.bpk.go.id/. (2023). Diakses tanggal 24 November 2024.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  7. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-28. Diakses tanggal 2023-07-17. 
  8. ^ Roberts, Edmund (1837). Embassy to the Eastern Courts of Cochin-China, Siam, and Muscat. New York: Harper & Brothers. hlm. 34. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-07-17. Diakses tanggal 2013-10-14. 
  9. ^ Sejarah Daerah Lampung. Direktorat Jenderal Kebudayaan. 1997-01-01. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-24. Diakses tanggal 2022-03-18. 
  10. ^ Diskominfo Provinsi Bengkulu (02-09-2019). "DPRD Provinsi Bengkulu Periode 2019-2024 Dilantik , Ini Harapan Gubernur Rohidin". Pemprov Bengkulu. Diakses tanggal 21-09-2019. 
  11. ^ "KPU Bengkulu Tetapkan 45 Caleg Terpilih, PDIP Kembali Pimpin DPRD Provinsi". rri.co.id. 09-08-2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-21. Diakses tanggal 21-09-2019. 
  12. ^ Tri Yulianti Imran (02-09-2019). "45 Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Periode 2019-2024 Dilantik". RMOL BENGKULU. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-27. Diakses tanggal 21-09-2019. 
  13. ^ Musriadi (02-09-2019). Musriadi, ed. "Ini daftar 45 anggota dewan Provinsi Bengkulu yang dilantik". ANTARA News. ANTARA BENGKULU. Diakses tanggal 21-09-2019. 
  14. ^ "45 Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Periode 2019-2024 Dilantik Awal September". bengkulutoday.com. 11-08-2019. Diakses tanggal 21-09-2019. 
  15. ^ "Ini Dia Calon Penantang Rohidin Pada Pilgub Nanti". radarbengkuluonline.com. 13-05-2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-23. Diakses tanggal 21-09-2019. 
  16. ^ "Agustus, 45 Dewan Provinsi Terpilih Dilantik". bengkuluekspress.com. 12-05-2014. Diakses tanggal 21-09-2019. 
  17. ^ "Hari Ini 45 Anggota DPRD Bengkulu Dilantik". beritasatu.com. SUARA PEMBARUAN. 01-09-2014. Diakses tanggal 21-09-2019. 
  18. ^ a b "Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan (Permendagri No.137-2017) - Kementerian Dalam Negeri - Republik Indonesia". www.kemendagri.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-29. Diakses tanggal 2018-07-09. 
  19. ^ Sejarah Daerah Bengkulu (PDF) (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1978. hlm. 22. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2021-10-25. Diakses tanggal 2021-11-16. 
  20. ^ Hamidy, Badrul Munir (2004). Masuk dan Berkembangnya Islam di Daerah bengkulu. Bunga Rampai Melayu Bengkulu. Bengkulu: Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu. hlm. 1. 
  21. ^ a b "BPS: Jawa, Rejang, Serawai Tertinggi". Radar Bengkulu Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-16. Diakses tanggal 4 Desember 2020. 
  22. ^ a b "Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama, Bahasa 2010" (PDF). demografi.bps.go.id. Badan Pusat Statistik. 2010. hlm. 23, 36–41. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-07-12. Diakses tanggal 22 Oktober 2021. 

Bacaan lanjutan

sunting
  • (Inggris) Miller, C. 1777. "An Account of The Island of Sumatra". Philosophical Transactions of the Royal Society of London pp. 160–179.

Pranala luar

sunting

(Inggris) History of Bengkulu, blog berisi informasi sejarah pendudukan Bengkulu oleh EIC.

  • (Inggris) A. J. Stockwell. Britons in south-east Asia, Oxford Dictionary of National Biography, online edn., Oxford University Press, May 2007.

3°54′S 102°24′E / 3.900°S 102.400°E / -3.900; 102.400