Bahasa Pra-Koguryo
Bahasa Pra-Koguryo (juga disebut Japonik Koguryo atau Pseudo-Koguryo)[a][3][4] adalah nama yang diberikan oleh Alexander Vovin untuk suatu bahasa Japonik Semenanjung yang pernah ada di Semenanjung Korea bagian tengah.[5]
Bahasa Pra-Koguryo
Japonik Koguryo • Pseudo-Koguryo | |||||
---|---|---|---|---|---|
Dituturkan di | Goguryeo | ||||
Wilayah | Semenanjung Korea | ||||
Era | k. abad ke-1 SM hingga ke-7 M | ||||
| |||||
Kode bahasa | |||||
ISO 639-3 | – | ||||
| |||||
Lokasi penuturan | |||||
Peta bahasa-bahasa Japonik Semenanjung pada abad ke-1 SM hingga ke-7 M.
Pra-Koguryo
| |||||
Portal Bahasa | |||||
Nama
suntingChristopher Beckwith (2004) mengklaim bahwa toponim khas Japonik dari kitab Samguk Sagi di Semenanjung Korea bagian tengah mewakili bahasa kerajaan Goguryeo,[6] yang berkerabat dengan bahasa-bahasa Ryukyu dan Jepang.[7]
Alexander Vovin (2013) yang menentang teori oleh Beckwith, berpendapat bahwa toponim tersebut sebenarnya mewakili bahasa bangsa yang ditaklukkan oleh penutur bahasa Koguryo. Dia menamakan bahasa ini "Pra-Koguryo", yang berarti bahasa tersebut digunakan sebelum bahasa Koguryo tiba di tempat itu. Dia juga menganggap Goguryeo merupakan bahasa Koreanik, termasuk prasasti dan kata serapan dalam bahasa-bahasa di sekitarnya, yaitu Jurchen, Manchu, dan Khitan mendukung hipotesis ini.[8][9] Vovin (2017) kemudian menggunakan istilah "Pseudo-Koguryŏ" (artinya "Koguryŏ Semu", sebuah gagasan yang bahwa toponim tersebut tidak mencerminkan bahasa Goguryeo).[10][11][12][13][14][15]
Penggolongan
suntingMenurut Vovin, Pra-Koguryo adalah salah satu bahasa Japonik Semenanjung, yaitu bahasa kelompok penutur bahasa Japonik di Semenanjung Korea, tidak seperti bahasa Japonik Kepulauan seperti Ryukyu dan Jepang, yang mulai datang ke Kyushu selama Periode Yayoi[16][17][18]
Vovin mencatat bahwa toponim sebagian besar terkonsentrasi di daerah lembah Sungai Han, yang sebelumnya bagian dari Baekje, kemudian dicaplok oleh Goguryeo. Selain itu, Pra-Koguryo memiliki banyak kemiripan dengan bahasa Japonik Paekche.[19]
Bahasa ini banyak menyumbang fitur substrata pada bahasa Korea.[20]
Sean Kim berpendapat bahwa bahasa Japonik Semenanjung dan Kepulauan telah terpisah pada abad ke-8 SM. Dia juga menyebut bahwa Pseudo-Koguryo mulai jelas berbeda dengan bahasa Japonik Semenanjung lainnya sekitar abad ke-2 hingga ke-3 M. Bahasa Pra-Koguryo mulai lenyap karena penuturnya terasimilasi dengan penutur bahasa Goguryeo dan Korea pada abad ke-7 M.[21].
Perbandingan kosakata
suntingVovin (2017) membandingkan beberapa glosa bahasa Pra-Koguryo dengan beberapa bahasa Japonik Kepulauan.[22]
Glosa | Jepang Kuno | Proto-Ryukyu | Proto-Japonik Kepulauan | Pra-Koguryo |
---|---|---|---|---|
tiga | mî-tu | *mi-tu | *mi-tu | *mit |
lima | itu | *itu | *itu | *yuci |
tujuh | nana | *nana | *nana | *nanɘn |
sepuluh | töwo | *too | *tɘwɘ | *tɘk |
lembah | tani | *tani | *tani | *tan |
air | mî-ndu | *me-nzu | *me | *mɛ |
bawang prei | mîra | Hirara mizza | *mera | *mɛl |
hedera | husaŋgî (atau wosaŋgî)[b] | *Osaŋgî | *wosaŋgi | *osegam |
mulut | kuti ~ kutu- | *kuti | *kutuy | *kuci |
bangku | pê | -- | *pia | *piet |
timbal | namari | *namari | *namari | *namut |
mendalam | puka(-si) | *puka-sa-N | *puka | *pot-se |
masuk | ir- | *ir- ~ *i- | *ir- | *i- |
-(imbuhan kata sifat terbatas) |
-si | -- | *-se/i | *-se |
Catatan penjelas
sunting- ^ juga dieja Pra-Goguryeo, Japonik Goguryeo, atau Pseudo-Goguryeo
- ^ dalam bahasa Jepang Kuno Timur
Referensi
suntingCatatan kaki
sunting- ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011.
- ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022.
- ^ Blench & Spriggs (1998).
- ^ Robbeets (2007), hlm. 17.
- ^ Vovin (2013), hlm. 223.
- ^ Beckwith (2004), hlm. 19.
- ^ Beckwith (2004), hlm. 28.
- ^ Vovin (2013), hlm. 223-225.
- ^ Vovin (2013), hlm. 237-238.
- ^ Cho & Whitman (2021), hlm. 4.3.2.
- ^ Stary (2006).
- ^ Pellard (2005).
- ^ Vovin (2005), hlm. 116-117.
- ^ Vovin (2017), hlm. 7-8.
- ^ Vovin (2017), hlm. 219.
- ^ Whitman (2011), hlm. 157.
- ^ Vovin (2017), hlm. 6.
- ^ "Eurasian Studies Yearbook" (dalam bahasa Inggris). Eurolingua. 2000.
- ^ Vovin (2017), hlm. 32.
- ^ Vovin (2010), hlm. 239.
- ^ Kim, Sean (17 Januari 2022). "The History of the Japonic Languages". YouTube (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 24 Oktober 2022.
- ^ Vovin (2017), hlm. 7.
Daftar pustaka
sunting- Beckwith, Christopher (2004), Koguryo, the Language of Japan's Continental Relatives (dalam bahasa Inggris), BRILL, ISBN 978-90-04-13949-7.
- Blench, Roger; Spriggs, Matthew (1998), Archaeology and Language: Correlating archaeological and linguistic hypotheses (dalam bahasa Inggris), Psychology Press, ISBN 978-0-415-11761-6, diakses tanggal 24 Oktober 2022.
- Cho, Sungdai; Whitman, John (2021), "Korea in the Middle", The Cambridge Handbook of Korean Linguistics (dalam bahasa Inggris), Leiden: Cambridge University Press, ISBN 9781108311434, diakses tanggal 25 Oktober 2022.
- Pellard, Thomas (2005), "Koguryo, the Language of Japan's Continental Relatives: An Introduction to the Historical-Comparative Study of the Japanese-Koguryoic Languages with a Preliminary Description of Archaic Northeastern Middle Chinese By Christopher I. Beckwith", Korean Studies (dalam bahasa Inggris), 29: 167–170, doi:10.1353/ks.2006.0008 .
- Robbeets, Martine (2007), "Korea in the Middle", The Eastern Old Japanese Corpus and Dictionary (dalam bahasa Inggris), Leiden, diakses tanggal 17 November 2022.
- Stary, Giovanni (2006), Otto Harrassowitz Verlag, ed., Tumen Jalafun Jecen Aku: Manchu Studies in Honour of Giovanni Stary (dalam bahasa Inggris), ISBN 978-3-447-05378-5, diakses tanggal 24 Oktober 2022.
- Vovin, Alexander (2013), "From Koguryo to Tamna: Slowly riding to the South with speakers of Proto-Korean", Korean Linguistics (dalam bahasa Inggris), 15 (2): 222–240, doi:10.1075/kl.15.2.03vov.
- ——— (2005), "Koguryǒ and Paekche: Different Languages or Dialects of Old Korean? The Evidence from Texts and Neighbors" (PDF), Journal of Inner and East Asian Studies (dalam bahasa Inggris), diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 26 November 2022.
- ——— (2010), Korea-Japonica: A Re-Evaluation of a Common Genetic Origin (dalam bahasa Inggris), University of Hawaii Press, ISBN 978-0-8248-3278-0, JSTOR j.ctt6wqz03.
- ——— (2017), "Origins of the Japanese Language", Oxford Research Encyclopedia of Linguistics (dalam bahasa Inggris), Oxford University Press, doi:10.1093/acrefore/9780199384655.013.277 .
- Vovin, Alexander; Ishisaki-Vovin, Sambi (18 Oktober 2021), The Eastern Old Japanese Corpus and Dictionary (dalam bahasa Inggris), Brill, hlm. 518, ISBN 9789004471665, diakses tanggal 10 November 2022.
- Whitman, John (2011), "Northeast Asian Linguistic Ecology and the Advent of Rice Agriculture in Korea and Japan", Rice (dalam bahasa Inggris), 4 (3-4): 149–158, doi:10.1007/s12284-011-9080-0 .