Argumen salmon

argumen tentang asal-usul bangsa Indo-Eropa

Dalam ilmu Indo-Eropa, argumen salmon atau masalah salmon[1] (juga dikenal sebagai Lachsargument dari bahasa Jerman),[2] adalah argumen telah usang yang mendukung penempatan urheimat bangsa Indo-Eropa yang berasal dari kawasan Baltik, sebagai lawan dari stepa Eurasia, berdasarkan etimologi kata kerabat dari masing-masing kata untuk salmon dalam bahasa-bahasa Jermanik dan Balto-Slavia.[3]

Alasannya karena istilah untuk salmon salar atau atlantik dalam bahasa-bahasa Jermanik, Baltik, dan Slavia dapat diturunkan dari akar umum Proto-Indo-European *laḱs-,[4] urheimat bangsa Indo-Eropa harus berasal dari tempat salmon tersebut ditemukan: Eropa Tengah Utara. rgumen ini pertama kali dikemukakan oleh filolog berkebangsaan Jerman bernama Otto Schrader pada tahun 1883.[5] Argumen ini menjadi bahan perdebatan ilmiah yang berlanjut sepanjang akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, khususnya di dunia akademis Jerman.

Pada tahun 1953, ilmuwan peneliti tentang India berkebangsaan Jerman bernama Paul Thieme mengajukan bahwa turunan *laḱs- yang ditemukan di Kaukasus lebih merujuk ke ikan trout (Salmo trutta) dibanding salmon atlantik (Salmo salar).[6] Filolog berkebangsaan Amerika Serikat bernama George Sherman Lane sependapat dalam makalah konferensi tahun 1970, menyatakan:

In my opinion, the name in question probably did refer originally not to the Salmo salar at all, but rather to the Salmo trutta caspius of the northwest Caucasus region.
"Menurut pendapat saya, nama yang dimaksud mungkin tidak merujuk pada salmo salar sama sekali, melainkan ke salmon kaspia di wilayah Kaukasus barat laut."

— George Sherman Lane, "Tocharian. Indo-European and Non-Indo-European Relationships", Indo-European and Indo-Europeans (1970)[7]

Pernyataan tersebut mendukung hipotesis Kurgan.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Adams, Douglas Q. (1985). "PIE *lokso-, (anadromous) brown trout' and *kokso- 'groin' and their descendants in Tocharian: A coda to the Lachsargument". Indogermanische Forschungen. Berlin: Walter de Gruyter (90): 72–78. 
  2. ^ Schrader, Otto (1883). Sprachvergleichung und Urgeschichte. Linguistisch-historische Beiträge zur Erforschung des indogermanischen Altertums [Language comparison and ancient history. Linguistic-historical contributions to the investigation of Indo-European antiquity.] (edisi ke-1st). Jena: Costenoble. 
  3. ^ Diebold, A. Richard (1976). "Contributions to the Indo-European salmon problem". Dalam Christie, William M. Current proceedings in historical linguistics. 2nd International Conference on Historical Linguistics, Tucson, 12–16 January 1976. Amsterdam: North-Holland. hlm. 341–387. 
  4. ^ Miller, Gary D. (2007). "Indo-European and the Indo-Europeans" (PDF). University of Florida. Diakses tanggal 11 July 2016. 
  5. ^ Giacalone Ramat, Anna; Ramat, Paolo (1998). The Indo-European Languages. New York: Routledge. ISBN 978-0-415-06449-1. 
  6. ^ Thieme, Paul (1953). "Die Heimat der indogermanischen Gemeinsprache" [The homeland of the common Indo-European language]. Abhandlungen der geistes- und sozialwissenschaftlichen Klasse. Mainz: Akademie der Wissenschaften und der Literatur, Wiesbaden (11). 
  7. ^ Lane, George Sherman (1970). "Tocharian. Indo-European and Non-Indo-European Relationships.". Dalam Cardona, George; Hoenigswald, Henry M.; Senn, Alfred. Indo-European and Indo-Europeans. Third Indo-European Conference at the University of Pennsylvania. Philadelphia. hlm. 83.