Yesaya 40

(Dialihkan dari Yesaya 40:3)

Yesaya 40 (disingkat Yes 40) adalah pasal ke-40[nb 1] dari Kitab Yesaya dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.[3] Berisi Firman Allah yang disampaikan oleh nabi Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem. Nabi ini hidup pada zaman raja Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia dari Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-8 SM.[4][5] Bagian pasal ini dikutip dalam keempat Kitab Injil kanonik pada Perjanjian Baru.

Yesaya 40
Gulungan Besar Kitab Yesaya, yang memuat lengkap seluruh Kitab Yesaya, dibuat pada abad ke-2 SM, diketemukan di gua 1, Qumran, pada tahun 1947.
KitabKitab Yesaya
KategoriNevi'im
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
23

Naskah sumber utama

sunting

Ayat 1

sunting

Terjemahan Baru

"Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Allahmu,"[8]

Ayat 1 bahasa Ibrani

sunting
נחמו נחמו עמי יאמר אלהיכם׃
Transliterasi: na·ḥă·mū na·ḥă·mū ‘am·mî yō·mar ’ĕ·lō·hê·ḵem

Ayat 3

sunting

Terjemahan Baru

Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!"[9]

Ayat 3 bahasa Ibrani

sunting
קול קורא במדבר פנו דרך יהוה ישרו בערבה מסלה לאלהינו׃
Transliterasi: qōl qō·rê ba·miḏ·bār pa·nū de·reḵ Yah·weh ya·syə·rū bā·‘ă·rā·ḇāh mə·si·lāh lê·lō·hê·nū.

Ayat 3 catatan

sunting

Ayat 3 dikutip dalam keempat Injil yang mencatat penggenapannya dalam diri Yohanes Pembaptis yang mempersiapkan kedatangan Yesus Kristus (Matius 3:1–3; Markus 1:2–5; Lukas 3:2–6; Yohanes 1:23). Yohanes Pembaptis sendiri mengaku:

"Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya." [10]

Ayat 4

sunting
"Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran;"[11]

Ayat ini dikutip dalam Injil Lukas pasal 3:5.[12]

Ayat 5

sunting
"maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya." (TB)[13]

Ayat ini dikutip dalam Injil Lukas pasal 3:6.[14]

Ayat 9

sunting
"Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi!
Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut!
Katakanlah kepada kota-kota Yehuda: "Lihat, itu Allahmu!"" (TB)[15]

Ayat 22

sunting
Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman![16]

Ayat 15

sunting
Sesungguhnya, bangsa-bangsa adalah seperti setitik air dalam timba dan dianggap seperti sebutir debu pada neraca. Sesungguhnya, pulau-pulau tidak lebih dari abu halus beratnya. (TB)[19]
  • "Setitik air dalam timba" dalam bahasa Inggris berupa parafrase "a drop ini the bucket" yang menjadi istilah kiasan populer.[20]

Ayat 31

sunting
Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. (TB)[21]

Referensi silang: Keluaran 19:4
Berharap kepada Tuhan ialah mempercayakan sepenuhnya kehidupan kita kepada-Nya; hal itu meliputi juga memandang Dia sebagai sumber pertolongan dan kasih karunia ketika diperlukan (bandingkan Mazmur 25:3–5; 27:14; Lukas 2:25,36–38). Orang yang berharap kepada Tuhan dijanjikan:

  • (1) kekuatan Allah untuk menyegarkan mereka di tengah-tengah kelelahan dan kelemahan, penderitaan dan pencobaan;
  • (2) kemampuan untuk mengatasi persoalan-persoalan mereka bagaikan rajawali yang terbang naik ke langit; dan
  • (3) kesanggupan untuk berlari secara rohani tanpa merasa lelah dan terus berjalan maju tanpa merasa letih bila Allah menangguhkan pertolongan-Nya. Allah berjanji bahwa jikalau umat-Nya dengan sabar mengandalkan Dia, maka Dia akan memberikan apa pun yang mereka perlukan untuk menopang mereka senantiasa (1 Petrus 1:5).[22]

Catatan

sunting
  1. ^ Penomoran pasal pertama kali digunakan dalam edisi Alkitab bahasa Latin Vulgata pada abad ke-13,[1][2] kemudian digunakan pertama kali dalam edisi Alkitab bahasa Ibrani pada abad ke-14 oleh Rabbi Solomon ben Ismael.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ a b “Hebrew Bible” - article in the Catholic Encyclopedia.
  2. ^ Moore, G.F. The Vulgate Chapters and Numbered Verses in the Hebrew Bible at JSTOR.
  3. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  4. ^ Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Jogjakarta: Kanisius.
  5. ^ (Indonesia) W.S. LaSor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 2, Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994. ISBN 9789794150431
  6. ^ menurut analisis radioaktif: Timothy A. J. Jull; Douglas J. Donahue; Magen Broshi; Emanuel Tov (1995). "Radiocarbon Dating of Scrolls and Linen Fragments from the Judean Desert". Radiocarbon. 37 (1): 14. Diakses tanggal 26 November 2014. 
  7. ^ a b c d e Dead sea scrolls - Isaiah
  8. ^ Yesaya 40:1
  9. ^ Yesaya 40:3
  10. ^ Yohanes 1:23
  11. ^ Yesaya 40:4
  12. ^ Lukas 3:5
  13. ^ Yesaya 40:5 - Sabda.org
  14. ^ Lukas 3:6
  15. ^ Yesaya 40:9 - Sabda.org
  16. ^ Yesaya 40:22
  17. ^ a b c Jamieson-Fausset-Brown Bible Commentary on Isaiah
  18. ^ a b Ellicott's Commentary for Modern Readers on Isaiah 40, accessed 16 October 2017
  19. ^ Yesaya 40:15 - Sabda.org
  20. ^ "5 everyday phrases that have religious origins". Leah Perri. Deseret News. September 19, 2014
  21. ^ Yesaya 40:31 - Sabda.org
  22. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting