Keluaran 19 (disingkat Kel 19) adalah bagian dari Kitab Keluaran dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Termasuk dalam kumpulan kitab Taurat yang disusun oleh Musa.[1][2]

Keluaran 19
Gambar sebuah gulungan Taurat modern, terbuka pada halaman yang memuat "Kidung Laut" (Keluaran 15:1-19) jelas dengan penataan khusus. Teacher's Edition: The Holy Bible. New York: Henry Frowde, Publisher to the University of Oxford, 1896.
KitabKitab Keluaran
KategoriTaurat
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
2
  • Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi sesudah bangsa Israel meninggalkan tanah Mesir,[4] pada hari yang kelima belas bulan yang ketiga (~23 Juni 1446 SM)[5]), tepat dua bulan sejak mereka keluar dari tanah Mesir.[6]

Tempat

sunting
  • Dari Rafidim, lalu ke padang gurun Sinai. Mereka menetap di sini selama lebih dari satu tahun, membangun Kemah Suci, yang tercatat dari Keluaran 19 hingga akhir kitab Imamat.
  • Musa menerima firman Tuhan di Gunung Sinai, yang terletak di padang gurun Sinai.

Struktur

sunting

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 1

sunting
Pada bulan ketiga setelah orang Israel keluar dari tanah Mesir, mereka tiba di padang gurun Sinai pada hari itu juga. (TB)[6]

Ayat 2

sunting
Setelah mereka berangkat dari Rafidim, tibalah mereka di padang gurun Sinai, lalu mereka berkemah di padang gurun; orang Israel berkemah di sana di depan gunung itu. (TB)[3]

Ayat 4

sunting
[TUHAN berseru dari gunung itu kepada Musa]: "Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku." (TB)[7]

Referensi silang: Yesaya 40:31
Sebagaimana halnya induk rajawali menangkap anak-anaknya dengan sayapnya agar tidak terjatuh ketika belajar terbang, demikian pula Allah memperhatikan Israel dan menuntun mereka bukan saja ke Sinai, tetapi juga kepada diri-Nya sendiri (bandingkan Ulangan 32:11; Yesaya 43:1–4). Ungkapan ini menunjukkan kasih Allah bagi Israel dan berlaku sebagai dasar dari ketaatan dan kewajiban perjanjian mereka kepada-Nya (lihat Keluaran 19:5).[8]

Ayat 5

sunting
[TUHAN berseru dari gunung itu kepada Musa]: "Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi."[9]

Mendengarkan firman-Ku

sunting

Terjemahan lain (dari versi Inggris NIV) adalah "sungguh-sungguh menaati Aku". Kesinambungan pemilihan Israel sebagai umat Allah tergantung pada ketaatan mereka kepada-Nya sebagai Tuhan; hal ini ditunjukkan oleh susunan "jika ... maka" dalam ayat ini. Allah mengharapkan agar ketaatan ini, yang begitu penting dalam mewujudkan maksud-maksud-Nya kelak bagi mereka (Keluaran 19:5–6), akan terbit dari hati yang bersyukur yang menanggapi kasih dan perhatian-Nya yang secara khusus ditunjukkan dalam kelepasan mereka dari Mesir (lihat Keluaran 19:4 sebelumnya; juga Ulangan 6:5). Demikian pula, prinsip ketaatan adalah unsur penting dalam hubungan kita dengan Kristus di bawah perjanjian baru (lihat Yohanes 8:31; 14:21; Roma 4:12; Ibrani 3:7–19).[8]

Harta kesayangan-Ku

sunting

Israel harus menjadi harta kesayangan Allah (bandingkan Ulangan 4:10; Amos 3:2; Amos 9:7). Sekalipun semua bangsa harus memberi pertanggungjawaban kepada Allah karena Dia adalah Pencipta mereka, Israel harus memiliki hubungan yang unik dengan Allah karena Dia adalah Penebus mereka. Maksud bagi Israel ini melambangkan maksud Allah bagi gereja (1Kor 3:16; Tit 2:14; 1Pet 2:5,9).[8]

Ayat 6

sunting
[TUHAN berseru dari gunung itu kepada Musa]: "Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."[10]

Sebagai bagian dari maksud Allah bagi Israel ketika mengeluarkan mereka dari Mesir, mereka harus menjadi "kerajaan imam" (yaitu, dipisahkan dan dikhususkan untuk pelayanan Allah) dan suatu "bangsa yang kudus." Demikian pula, orang percaya di bawah perjanjian yang baru harus menjadi kerajaan imam (1 Petrus 2:5–9; Wahyu 1:6; 5:10; 20:6) dan bangsa yang kudus, yaitu bangsa yang terpisah dari cara-cara fasik dunia ini sambil berjalan di jalan kebenaran dan kehendak kudus Allah (lihat Kisah Para Rasul 9:13 mengenai arti "orang kudus").[8]

Ayat 8

sunting
Seluruh bangsa itu menjawab bersama-sama: "Segala yang difirmankan TUHAN akan kami lakukan." Lalu Musapun menyampaikan jawab bangsa itu kepada TUHAN.[11]

Referensi silang: Keluaran 24:3

Referensi

sunting
  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ a b Keluaran 19:2 - Sabda.org
  4. ^ Keluaran 12:40–41
  5. ^ "Amenhotep II sebagai Firaun waktu Israel meninggalkan Mesir oleh Douglas Petrovich". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-08-12. Diakses tanggal 2012-05-14. 
  6. ^ a b Keluaran 19:1 - Sabda.org
  7. ^ Keluaran 19:4 - Sabda.org
  8. ^ a b c d The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  9. ^ Keluaran 19:5
  10. ^ Keluaran 19:6
  11. ^ Keluaran 19:8

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting

  • (Indonesia) Teks Keluaran 19 dari Alkitab SABDA
  • (Indonesia) Audio Keluaran 19
  • (Indonesia) Referensi silang Keluaran 19
  • (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Keluaran 19
  • (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Keluaran 19