Wikipedia:Warung Kopi (Bahasa)/Arsip (Jan-07)
Halaman arsip Warung Kopi | |||||||||||
Kebijakan Arsip · Terkini |
Usulan Arsip · Terkini |
Teknis Arsip · Terkini |
Bahasa Arsip · Terkini |
Berita Arsip · Terkini |
Lain-lain Arsip · Terkini |
Artis atau selebriti?
Untuk menindaklanjuti pengembalian makna kata artis (seniman sebenarnya), gimana kalau kata artis yang selama ini disalahkaprahkan diganti menjadi selebriti? Soalnya kalau ikut definisi artis yang ada di infotainment2 itu kebanyakan lebih merujuk ke orang yang mencari penghasilan melalui publisitas, bukan pemeran + musisi (misal, Purwacaraka tidak tergolong artis walaupun pekerjaannya di bidang musik. Atau banyak "artis" seperti Sarah Sechan atau Nadya Hutagalung yang malah berprofesi sebagai pembawa acara, tidak memiliki pengalaman akting atau musik sama sekali). Hariadhi - Ngobrol 16:14, 24 Januari 2007 (UTC)
- Ngga setuju. **MODE NGOTOT:ON** Artis itu seniman. Seni apa pun. Selebriti itu, gampangnya "orang ngetop" (dari celebrate), kira2 medan artinya "kalau ada dia, suasana jadi meriah". Atlet pun bisa menjadi selebriti. Infotainment jangan dijadikan rujukan. Mereka yang harusnya merujuk pada wikipedia. *Cieee. Kembangraps 18:23, 24 Januari 2007 (UTC)
- Usul tambahan : jangan pakai istilah selebriti/selebritas. Gunakan pesohor saja. --Gombang 12:02, 25 Januari 2007 (UTC)
Kebetulan gw kan di Jerman. Infotainment di Jerman pakai istilah "promi(nent)" untuk celebrity. Artinya memang pesohor. Boleh dipakai juga tu usulnya Gombang. Kembangraps 12:31, 25 Januari 2007 (UTC)
- well, that's what i was talking about. Di artikel kita kan banyak banget pemakaian kata artis untuk para pemain sinetron, pemusik, pembawa acara, model, talent. Padahal beberapa kategori di antaranya (mis: model dan pembawa acara) bukan termasuk pekerjaan seni. Jadi artis diganti menjadi istilah selebriti.
Menurut gw kita ngga usah khawatir pakai istilah yg kurang akrab bagi masyarakat banyak, asal ngga overdosis. Spt saran banyak tokoh2 bahasa Indo, ngga perlu kaku pakai kata. Sekali waktu kita pakai selebriti, di tempat lain kita pakai pesohor. Yg penting, sebagai ensiklopedia kita ngga kebawa sama arus perubahan arti yg ngga pas spt di infotainment itu. Bethekan, lebih tinggi siapa: penguasaan bahasa Indonesia para wartawan selebriti itu dibanding orang2 wikipedia? Kembangraps 19:21, 25 Januari 2007 (UTC)
- Anu, unrelated to the discussion -- Mbang, bethekhan itu bahasa jerman ya? *rolling on the floor laughing* (si males login)
Setuju "pesohor", sesuai argumentasi Kembangraps ;) Tapi, pemberian "tag" seperti itu bukannya melanggar WP:NPOV karena akan sulit sekali menilai ukurannya ;) Btw, Kategori:Pemeran sudah ada lho. ••ivanlanin ♫ •• 07:49, 26 Januari 2007 (UTC)
- Mungkin sekarang kita butuh ruang diskusi untuk penetapan "tag" selebriti? Menurut gw sih ga susah:
- Individu yang membuka kehidupan pribadinya untuk diliput media dan mendapat keuntungan darinya, atau;
- Pernah diliput berulangkali di media mengenai kehidupan pribadinya, atau;
- Melakukan hal kontroversial yang diliput berungkali di media massa, atau;
- Membiarkan keluarganya (istri+anak) terekspos media masa.
Atas dasar kriteria2 di atas, ada beberapa seniman yang ga masuk kriteria selebriti, seperti Christine Hakim, Elfa, dan Idris Sardi. Juga ada non seniman, tapi masuk kriteria selebriti, seperti Farhan, David Beckham, dan Indy Barens. Kata kuncinya mudah, kehidupan pribadi + media massa.
Menurut gw ini ga menyinggung masalah NPOV, karena selebriti atau bukan, ga pernah dianggap sebagai hal buruk/baik. Diskusi ini cuma untuk mengganti istilah artis di dalam artikel.
Ada usul lain tentang kriteria selebriti? Hariadhi - Ngobrol 15:39, 26 Januari 2007 (UTC)
- Entah ya, tapi gw kok ngga merasa perlu ada tag selebriti. Sorry lho Har. Penggunaan selebriti itu elastis banget soalnya (seide ceritanya sama ivan). Infotainment kan bebas banget make istilah itu. Lagian, kenapa kita ngga mengacu pada profesi pokok yg bersangkutan saja. Selebriti itu udah kayak julukan dan sifatnya sementara. Ser, tak kepruk lho bathukmu! Kembangraps 15:51, 26 Januari 2007 (UTC)
G setuju ma kt "pesohor" utk "celebrity", "seniman" untuk "artist". Kt sbg org Indonesia wajib memakai bhs Indonesia yg baik dan benar. Klo emg kt ini blm dikenal luas, marilah kt ikut serta menyebarluaskannya lewat wikipedia. Yuuu Bhaskara 08:47, 27 Januari 2007 (UTC)
- Again unrelated, Mbang, bukannya apa-apa, I personally think Revo deserve a trophy for being an old school but babe, you blew the roof by being ancient. *LOL*
- Attention everyone! our new celebrity will be on air in 68H frequensi 89.2 FM Mhz talking about Wikipedia bersama narasumber Rex TODAY at 20:00
- Again unrelated, Mbang, bukannya apa-apa, I personally think Revo deserve a trophy for being an old school but babe, you blew the roof by being ancient. *LOL*
- *serenity siap siap nelpon mo ngerecokin*
- By the way, Van (assuming you're responsible on this) warnanya ganti-ganti sakit mata. Gue sampai harus ke dokter dan mengurangi visit gue drastically for this. I still hate akun for login and I hate the color (pfft). By the way I vote for 50,000 number 6 the other is ugly :D
Well, several pages turned green (like this one) -- others turned pink and other colors, it's just too funky to my liking. No wait, I like funky, but you know, in encyclopedic way -- it is kind of inappropriate and to be honest the colors are strikingly offensive to the eye, something that I would like to avoid seeing in web pages. But don't mind me, it's just personal preferences.
Bak pasir sudah ganti nama jadi kotak pasir ?
saya lihat di halaman bantuan yang baru, itu koq namanya kotak pasir? apakah bak pasir sudah berubah nama menjadi kotak pasir?--a_tumiwa(bicara) 10:53, 29 Januari 2007 (UTC)
Pemain bola basket
Usul untuk menggunakan istilah "pebasket" untuk "pemain bola basket" di WBI. Istilah ini sudah lazim digunakan di media massa Indonesia, terutama di BOLA dan KOMPAS. •• ivanlanin ♫ •• 23:50, 1 Januari 2007 (UTC)
- Setuju. Gimana kalau profesi olahraga lain juga diubah? Kaya Pesepakbola, pebulutangkis, dsb... Hariadhi - Ngobrol 19:01, 8 Januari 2007 (UTC)
Sepertinya kecuali petaekwondo dan pepencak silat :) borgx(kirim pesan) 01:58, 9 Januari 2007 (UTC)
- Bukannya sudah ada pesilat? Kalau petaekwondo.... hehehehe... --Gombang 07:37, 10 Januari 2007 (UTC)
Ada kategori Olahragawan ga ya? Mungkin listnya bisa mulai dari sana. Hariadhi - Ngobrol 20:51, 10 Januari 2007 (UTC)
Tanya
Halo saya mau tanya sesuatu, yang benar itu:
- Apakah ini? (awalnya huruf kapital)
- apakah ini? (awalnya huruf kecil)
lalu, apakah di akhir kalimat (setelah tanda * ) perlu menggunakan titik? Terima kasih --(^_^) RickySetiawan (kirim pesan) 02:24, 5 Januari 2007 (UTC)
- Pertanyaan pertama, IMHO, tergantung konteks. Umumnya diawali dengan huruf kapital, tapi jika bentuknya bersambung, ditandai dengan tanda koma di akhir setiap poin, bisa diawali dengan huruf kecil.
- Pertanyaan kedua, berkaitan dengan jawaban di atas. Jika setiap poin dalam daftar adalah entri terpisah yang tidak "bersambung", maka sebaiknya menggunakan titik. •• ivanlanin ♫ •• 02:30, 5 Januari 2007 (UTC)
ok, terima kasih^^. --(^_^) RickySetiawan (kirim pesan) 12:58, 5 Januari 2007 (UTC)
- Perlu diperhatikan apakah susunan kata itu membentuk frase, klausa, atau membentuk kalimat? Frase atau pun klausa berarti bahwa susunan kata itu belum punya struktur dan pola yang benar untuk membentuk kalimat (bahasa sederhananya: kalimat yang terpotong), misalnya:
- Islam mengajarkan lima hal, yaitu:
- mengucapkan syahadat (klausa)
- pengerjaan salat (frase)
- menahan diri untuk puasa (klausa)
- mengeluarkan zakat (klausa)
- haji bagi yang mampu (frase)
- Klausa dan frase tidak harus mengikuti kaidah penulisan kalimat, jadi menurut gw ga harus diberi titik, dan ga harus dikasih kapitalisasi.
- Lain halnya dengan contoh ini:
- Iwan memberi keterangan kepada polisi:
- Pada pukul 10.30 ia keluar dari kamar.
- Pada pukul 11.30 ia memasak nasi.
- Pada pukul 11.30 ia bertanya "Ada apa?".
Pranala atau Link
Mirip ma yang di atas. Mo tanya, yang cocok di id: adalah Pranala atau Link? -- Matthew Brian ✉ Speak To Me ✉ 09:14, 3 Januari 2007 (UTC)
- Anda bisa mencari jawabannya sendiri. Petunjuknya adalah: gunakan gaya penulisan mengikuti kebiasaan yang ada agar seragam. borgx(kirim pesan) 09:19, 3 Januari 2007 (UTC)
Kenderaan atau Kendaraan??
yg mana yg benar? dua2nya saya cari di internet dipakai....--a_tumiwa(bicara) 10:02, 2 Januari 2007 (UTC)
- Rasanya tidak perlu liat kamus untuk ini deh, kendaraan dong yang pasti. borgx(kirim pesan) 00:20, 3 Januari 2007 (UTC)
Lihat juga atau lihat pula?
Manakah yang kita gunakan? Lihat juga, atau lihat pula? ARdhan 03:58, 3 Januari 2007 (UTC)
- sebenarnya sama saja, tetapi karena saya lihat di Wiki Indo lbh banyak yang pakai 'Lihat Pula', jadi saya kebanyakan pakai 'Lihat Pula' --a_tumiwa(bicara) 04:05, 3 Januari 2007 (UTC)
A tumiwa benar, tetapi bukan "Lihat Pula" tapi "Lihat pula". borgx(kirim pesan) 04:08, 3 Januari 2007 (UTC)
- Baik, terimakasih. Sudah jelas sekarang :) ARdhan 04:20, 3 Januari 2007 (UTC)
Bandara vs Bandar udara
Beberapa waktu lalu pernah ada pembahasan di warung kopi mengenai istilah "bandara" dan "bandar udara". Bagaimana keputusannya ya? Soalnya ada banyak pengalihan ganda yang terjadi karena pengalihan ini. Kalau memang mau diganti menjadi "bandar udara", Kategori:Bandara sebaiknya diganti pula menjadi Kategori:Bandar udara. Bisa pakai bot sih, ya gak mas borgx? :P •• ivanlanin ♫ •• 00:09, 2 Januari 2007 (UTC)
- Setuju saja. borgx(kirim pesan) 00:12, 2 Januari 2007 (UTC)
Sudah diganti. •• ivanlanin ♫ •• 02:14, 2 Januari 2007 (UTC)