Vyacheslav Volodin

Ketua Duma Negara Rusia (2016-Sekarang)

Vyacheslav Viktorovich Volodin (bahasa Rusia: Вячеслав Викторович Володин, pengucapan bahasa Rusia: [vʲɪt͡ɕɪsˈɫaf ˈvʲiktərəvit͡ɕ vɐˈɫodʲin]; lahir 4 Februari 1964) adalah seorang politisi Rusia yang saat ini menjabat sebagai Ketua Duma Negara sejak 5 Oktober 2016.

Vyacheslav Volodin
Вячеслав Володин
Potret Resmi, 2021
Ketua Duma Negara
Mulai menjabat
5 Oktober 2016
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Anggota Duma Negara dari Oblast Saratov
Mulai menjabat
5 Oktober 2016
Masa jabatan
29 Desember 2003 – 21 Oktober 2010
Anggota Duma Negara dari Konstituensi Balakovo di Oblast Saratov
Masa jabatan
19 Desember 1999 – 29 Desember 2003
Wakil Kepala Staf I Kepresidenan Rusia
Masa jabatan
27 Desember 2011 – 5 Oktober 2016
Wakil Perdana Menteri Federasi Rusia — Kepala Kantor Eksekutif Pemerintah
Masa jabatan
21 Oktober 2010 – 27 Desember 2011
Sebelum
Pengganti
Anton Vaino
Sebelum
Pemimpin Fraksi Tanah Air – Semua Rusia
Masa jabatan
2001–2003
Sebelum
Pengganti
Boris Gryzlov (sebagai Pemimpin Fraksi Rusia Bersatu)
Informasi pribadi
Lahir
Vyacheslav Viktorovich Volodin
Вячеслав Викторович Володин

4 Februari 1964 (umur 60)
Alexeyevka, Distrik Khvalynsky , Oblast Saratov, RSFS Rusia, Uni Soviet
Partai politikRusia Bersatu
Afiliasi politik
lainnya
Tanah Air – Semua Rusia
AlmamaterUniversitas Pertanian Negeri Saratov
Akademi Perekonomian Nasional dan Administrasi Publik Presiden Rusia
ProfesiDoktor Hukum
Situs webvvolodin.ru
IMDB: nm13553749 Telegram: vv_volodin Youtube: UCCCltHwrDnWn_0BOKA5s4ow Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Volodin adalah mantan pembantu Presiden Vladimir Putin. Volodin juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Rusia Bersatu. Ia juga pernah menjadi anggota Duma Negara dari 1999 sampai dengan 2011 dan dari 2016 sampai dengan sekarang. Pada tahun 2010, Volodin pernah ditunjuk sebagai Wakil Perdana Menteri Rusia. Selain itu ia juga merupakan mantan Wakil Kepala Staf Presiden Rusia[1]. Didalam dunia pelayanan sipil Rusia, ia dianugerahi pangkat sebagai Konsilor Negara Aktif Kelas Pertama Federasi Rusia[2]. Volodin pula yang menjadi mesin Putin dalam pencalonannya sebagai Presiden Rusia untuk periode ketiganya[3], sehingga ia dikenal sebagai orang dalamnya Putin[4][5].

Kehidupan Awal

sunting

Vyacheslav Volodin dilahirkan pada 4 Februari 1964 di Desa Alexeyevka, Distrik Khvalynsky, Oblast Saratov, Uni Soviet. Ayahnya adalah seorang kapten kapal dan meninggal di usia 51 tahun pada tahun 1969. Setelah kematian ayahnya Volodin dibesarkan oleh ayah tirinya[6][7]. Ibunya menempuh pendiidkan di Kolese Pedagogig Saratov. Setelah menyelesaikan pendidikannya, ibu Volodin menolak tawaran pekerjaan di Leningrad dan tetap berada di kampung halamannya, karena ia tidak ingin meninggalkan ibunya yang sudah tua hidup sendiri. Ibu Volodin bekerja sebagai seorang guru sekolah dasar di daerah pedesaan Oblast Saratov[6][8][9]. Saudara perempuan Volodin pula adalah seorang pegawai firma konsultan dan saudara laki-lakinya adalah pensiunan tentara. Saudara-saudaranya berdasarkan penuturan Volodin tinggal di Oblast Saratov.

Volodin menyelesaikan pendidikan teknik mekaniknya dari Fakultas Organisasi dan Teknologi Institut Mekanisasi Pertanian Saratov pada tahun 1986. Setelah itu ia menyelesaikan pendidikan hukum dari Akademi Pelayanan Negara Rusa dibawah Presiden Federasi Rusia pada tahun 1995. Volodin berhasil mendapatkan gelar Ph.D di bidang hukum pada tahun 1996 setelah menyelesaikan pendidikannya di Institut Kementerian Dalam Negeri St. Petersburg dengan sebuah disertasi yang berjudul " Sebuah Entitas Konstituen Rusia : Permasalahan-permasalahan Kekuasaan, Proses Legislasi dan Administrasi". Volodin kemudian bekerja sebagai seorang dosen dan asisten profesor ketika ia sedang menempuh pendidikan di St. Petersburg[10].

Karir Politik

sunting

Tingkat Regional

sunting

Pada tahun 1990, Volodin terpilih sebagai anggota dari Duma Kota Saratov. Sejak tahun 1992, Volodin ditunjuk sebagai Wakil Kepala Administrasi Saratov. Pada tahun 1994, Volodin dipercaya menjadi Wakil Ketua Duma Oblast Saratov. Karirnya semakin meningkat ketika ia dipercaya menjadi Wakil Gubernur Saratov pada tahun 1996[10].

Wakil Ketua Duma Negara (1999-2010)

sunting

Dalam Pemilihan Umum Rusia 1999, Volodin merupakan salah satu calon anggota Duma dari blok politik Tanah Air- Semua Rusia. Setelah terpilih menjadi anggota Duma Negara, Volodin kemudian ditunjuk menjadi Wakil Ketua Duma Negara dan pada tahun 2001 ia ditunjuk sebagai Ketua Fraksi Tanah Air - Semua Rusia[10].

Pada tahun 2003 ia kembali mencalonkan diri sebagai anggota Duma dan terpilih mewakili daerah pemilihan Balakovo, Oblast Saratov. Dalam Duma Ke-4 ini ia kembali ditunjuk sebagai Wakil Ketua Duma Negara dan ditunjuk menjadi Wakil Kepala Fraksi Rusia Bersatu yang didirikan pada tahun 2001. Pada tahun 2005 ia juga ditunjuk menjadi Sekretaris Jenderal Presidium Dewan Rusia Bersatu[10].

Pada tahun 2007 ia kembali terpilih menjadi anggota Duma Negara Rusia dan berhasil mempertahankan jabatannya sebagai Wakil Ketua Duma Negara hingga bulan Oktober 2010.

Wakil Perdana Menteri Rusia (2010-2012)

sunting

Pada 21 Oktober 2010, Volodin ditunjuk menjadi Wakil Perdana Menteri Rusia dibawah kepemimpinan Presiden Dmitry Medvedev, setelah Sergey Sobyanin diberhentikan karena diangkat menjadi Walikota Moskwa dan sebagai Kepala Staf Kantor Eksekutif Presiden Rusia.

Wakil Kepala Staf I Kantor Eksekutif Presiden Rusia (2012-2016)

sunting

Bapak Perangkat Lunak Mata-Mata

sunting

Setelah Revolusi Salju yang menentang hasil dari pemilihan umum legislatif Rusia tahun 2011 yang diorganisir oleh beberapa pihak termasuk Alexei Navalny yang menggunakan Facebook, Twitter dan Blog LiveJournal, Volodin yang merupakan Wakil Perdana Menteri pada saat itu ditunjuk menjadi Wakil Kepala Staf I Kantor Eksekutif Presiden Rusia yang bertanggung jawab untuk urusan dalam negeri, ditugasi untuk melawan langkah-langkah Revolusi tersebut dan mulai mengendalikan internet menggunakan Prisma (bahasa Rusia: «Призма»)yang secara aktif melacak aktivitas media sosial yang diperkirakan akan meningkatkan ketegangan sosial, memicu huru-hara, sentimen unjuk rasa dan ekstrimis dengan melakukan monitoring secara real time diskusi-diskusi dalam media blog dan jaringan sosial dan melakukan pelacakan media sosial yang kemudian menjadi pemicu Badan Penelitian Internet Rusia[11][12].

Walaupun pada kenyataannya Volodin secara aktif mendukung Vladimir Putin (sebagai contoh, Volodin sering mengatakan "No Putin, No Russia")[13] dimana banyak ahli berbicara tentang ambisinya menjadi Presiden Rusia. Sehingga pada 2012, salah satu dari temannya dalam sebuah wawancara dengan Reuters mengatakan bahwa mereka mempertimbangkan Volodin sebagai Presiden masa depan Rusia, karena ia "berkeinginan untuk terbang lebih tinggi". Sedangkan teman Volodin lainnya mengatakan bahwa "seorang pribadi luar biasa yang disiang harinya merencanakan hal-hal untuk sore harinya. Volodin tidak pernah berpikir rencana untuk sore hari – karena ia punya rencana untuk hidupnya. Saat ia menjadi Wakil Walikota Saratov, ia sering mengatakan kepada teman-temannya bahwa kelak ia akan menjadi Presiden Rusia"[14]. Sebagai tambahan di tahun 2015, agamawan Vsevolod Chaplin, berkomentar dalam sebuah artikel di Izvestia tentang kehidupan pribadi sejumlah figur politik Rusia, juga mengatakan tentang ambisi Volodin untuk menjadi presiden[15].

Sanksi-sanksi

sunting

Pada 28 April 2013, setelah Referendum Status Krimea, Menteri Keuangan Amerika Serikat menempatkan Volodin sebagai Specially Designated Nationals List (SDN), yaitu daftar individu yang disanksi karena Volodin adalah "anggota ring dalam kepemimpinan Rusia"[16][17][18][19][20]. Sanksi-sanksi ini juga membekukan aset-aset Volodin di Amerika Serikat dan melarangnya untuk memasuki wilayah Amerika Serikat[19][21].

Pada 12 Mei 2013, Volodin juga ditambahkan kedalam daftar sanksi Uni Eropa karena perannya dalam Krisis Krimea 2014[22]. Volodin dilarang masuk ke negara-negara anggota Uni Eropa dan segala asetnya di Uni Eropa dibekukan.

Sanksi kepada Volodin juga dikeluarkan oleh Pemerintah Britania Raya pada tahun 2014 karena keterkaitan Volodin dalam Perang Rusia-Ukraina[23].

Ketua Duma Negara Rusia

sunting
 
Volodin adalah pengikut setia Putin. Pada 2014 Volodin pernah mengatakan bahwa :"Jika kita punya Putin, artinya kita punya Rusia. Jika tidak ada Putin, maka tidak ada Rusia."[24]

Pemilihan

sunting

Untuk pertama kalinya rumor yang menyatakan Volodin akan menjadi Ketua Duma Negara baru setelah Pemilihan Legislatif Rusia 2016 muncul sebelum pelaksanaan pemilu. Bagaimanapun rumor itu tidak pernah dikonfirmasi oleh Volodin[25].

Setelah Pemilihan Umum Legislatif Rusia 2016, Ketua Duma Negara Sergey Naryshkin ditunjuk menjadi Direktur Dinas Intelijen Asing (Rusia). Pada 23 September 2016, Presiden Putin mengajukan pencalonan Vyacheslav Volodin sebagai Ketua Duma Negara Rusia kepada Partai Rusia Bersatu. Pemimpin Mayoritas di Duma Negara, Vladimir Vasilyev mengatakan bahwa Fraksi Rusia Bersatu akan mendukung penuh pencalonan Volodin[26][27]. Pencalonan Volodin juga didukung Fraksi Partai Demokratik Liberal Rusia dan Partai A Just Rusia. Pada 5 Oktober Vyacheslav Volodin terpilih menjadi Ketua Duma Negara dengan perolehan suara sebanyak 404 suara. Sedangkan calon lainnya dari komunis, Dmitry Novikov menerima 40 suara[28].

Pada tahun 2021, Volodin kembali dicalonkan sebagai Ketua Duma Negara[29]. Pencalonannya kembali dideklarasikan oleh Partai Demokratik Liberal dan Partai A Just Russia[30][31]. Pada 12 Oktober Volodin kembali terpilih sebagai Ketua Duma Negara dengan perolehan suara 360 suara[32].

Masa Jabatan

sunting
 
Volodin bersama dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada 21 Juni 2018

Pada Bulan Oktober 2016, Volodin menjadi salah satu dari tiga orang politisi paling berpengaruh di Rusia (setelah Presiden Putin dan Perdana Menteri Dmitry Medvedev) berdasarkan survei yang dilakukan oleh Center for Political Technologies[33]. Berdasarkan survei dari Pusat Analisis-Ahli RANEPA, tingkat pengakuan Vyacheslav Volodin berada ditingkat yang tinggi. 83% dari responden survei mengetahui bahwa Volodin memegang jabatan sebagai Ketua Duma Negara. Sebagai tambahan, 78% dari orang-orang Rusia mempunyai pandangan yang positif atau netral terhadap aktivitas Volodin sebagai Ketua Duma Negara Rusia[34][35].

Pada 24 November 2016, Volodin terpilih sebagai Ketua Majelis Parlementer Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif dan pada 26 Desember 2016 Volodin terpilih sebagai Ketua Majelis Parlemen Uni Rusia-Belarusia[36][37].

Sebagai Ketua, Volodin secara aktif memulai perjanjian dengan mendisiplinkan para deputi. Awalnya dia melarang deputi untuk memilih dengan wakil untuk deputi lain. Sehubungan dengan itu, para deputi harus menghadiri pertemuan secara langsung. Denda untuk pertemuan yang hilang tanpa alasan yang sah juga diberlakukan[38]

 
Volodin bersama dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi pada 10 Desember 2018

Pada 6 Maret 2019, Volodin selama pertemuan Duma Negara, menginterupsi laporan Menteri Pengembangan Ekonomi Maxim Oreshkin dan tidak memberikan kesempatan kepada Oreshkin untuk menyelesaikan laporannya. Volodin menuduh Oreshkin tidak siap dan menawarkan kepadanya untuk memberikan laporan kembali dalam sebulan (biasanya laporan seperti ini hanya diloloskan sekali dalam setahun). Berdasarkan dari penuturan beberapa deputi, kasus ini adalah kasus yang pertama terjadi dalam sejarah pasca-Soviet Rusia[39][40][41].

 
Volodin bersama Presiden Iran Ebrahim Raisi, 5 Agustus 2021

Pada 6 April 2019, Volodin mengajukan amandemen Konstitusi Rusia yang bertujuan untuk mengizinkan Duma Negara untuk lebih aktif berpartisipasi dalam pembentukan pemerintahan. Menurutnya, Duma Negara setidak-tidaknya harus dilibatkan dalam konsultasi pengangkatan anggota pemerintahan (saat ini, partisipasi Duma Negara dalam pembentukan pemerintahan hanya terbatas pada pemberian persetujuan kepada Presiden Rusia dalam mengangkat Perdana Menteri). Volodin mengatakan bahwa partisipasi Duma Negara dalam pembentukan pemerintahan "harus konsisten dengan prinsip keseimbangan kekuasaan yang tepat" dan "harus menyediakan sebuah tingkat tanggung jawab lebih tinggi" dalam pekerjaan para menteri[42]. Dibulan Juli 2019, Volodin kembali menyuarakan pengenalan amandemen tersebut dalam artikelnya di Majalah Parlemen[43]. Usulan Volodin kemudian didukung oleh para pemimpin partai oposisi di Duma Negara[44][45][46]. Pada bulan Januari 2020, Presiden Putin mengajukan amandemen yang sama pada saat pidato kenegaraannya[47].

 
State Duma Speaker Vyacheslav Volodin and Turkish President Erdoğan on 18 August 2018

Pada bulan November 2019, Volodin mengatakan bahwa akibat dari Nasionalisme Ukraina dan dugaan penindasan terhadap etnis minoritas, ada kemungkinan beberapa daerah (oblast) dapat terpisah dari Ukraina[48][49].

Pada tanggal 28 Januari 2022, Volodin berjanji bahwa "Rusia tidak akan berperang melawan Ukraina"[50]. Pada 18 Februari 2022, Volodin menuntut negara-negara barat untuk meminta maaf karena "disinformasi" tentang tuduhan bahwa Kremlin sedang menyiapkan rencana untuk menginvasi Ukraina[50].

Namun pada 24 Februari 2022, Volodin mengatakan bahwa tujuan dari Invasi Rusia ke Ukraina adalah untuk melindungi para warga yang tinggal di Ukraina[51]. Volodin menulis dalam akun telegramnya bahwa demiliterisasi di Ukraina adalah satu-satunya langkah yang akan mengizinkan kita untuk mencegah perang di kancah Benua Eropa. Hal ini juga merupakan satu-satunya kesempatan kita untuk menghentikan pertikaian dan bencana kemanusiaan[52]. Menurut website berita Meduza, Volodin merupakan salah satu dari politikus Rusia yang secara gamblang mendukung invasi Rusia[52]. Oleh para warga Rusia yang menentang perang, ia digelari sebagai pengkhianat[52]. Pada 11 Maret 2022, Volodin mengatakan bahwa warga Ukraina dapat dihabiskan untuk Washington dan Brussel: perang hingga Ukraina terakhir merenggut ratusan nyawa setiap hari. Rezim Kyiv membuat Ukraina benar-benar hilang"[50]. Pada 5 April 2022, Volodin mengklaim bahwa pembantaian di kota Bucha, Ukraina, adalah "provokasi" yang dipentaskan oleh Barat dan Ukraina "yang ditujukan untuk mendiskreditkan Rusia"[53].

 
Bangunan tempat tinggal di Dnipro, Ukraina, setelah serangan rudal Rusia pada 14 Januari 2023. Volodin mengklaim bahwa "operasi khusus itu tidak bermakna ancaman kepada para penduduk"[54]

Pada 6 Juli 2022, Volodin memperingatkan bahwa Rusia dapat menuntut kembali negara bagian Alaska, Amerika Serikat yang dijual oleh Rusia kepada Amerika Serikat pada tahun 1867 jika Amerika Serikat tetap melanjutkan penyitaan aset negara Rusia yang berada di luar negeri[55][56].

Kritik warga Rusia tentang Mobilisasi Rusia 2022 menggunakan media sosial dan perangkat elektronik lainnya (seperti Twitter) yang mempertanyakan secara massal para pejabat tinggi dan deputi Rusia, yang mendukung perang dengan Ukraina dan mobilisasi, apakah mereka sendiri atau putra mereka akan maju ke depan. Kebanyakan dari mereka menolak untuk menjawab atau membuat alasan mengapa mereka tidak mungkin berperang di Ukraina. Volodin mengatakan bahwa Duma Negara akan mendukung para deputi yang ingin mendaftar menjadi tentara dan pergi ke Ukraina[57].

Pada September 2022, Volodin bertemu dengan politisi Tiongkok Li Zhanshu, yang dulunya merupakan anggota Komite Pengurus Politbiro Partai Komunis Tiongkok dan juga salah satu orang dekat Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok Xi Jinping[58].

Tanggal 22 September 2022, dalam rangka untuk melegalkan mobilisasi militer dihadapan publik Rusia, Volodin mengklaim bahwa "bukan hanya formasi bersenjata Nazi, tapi tentara NATO juga bertempur melawan tentara dan perwira kita di Ukraina[50]. Volodin mengklaim (yang menjadi kontroversi) bahwa "Ukraina telah kehilangan kemampuannya untuk eksis sebagai sebuah negara", "Ukraina telah diduduki NATO" dan "Ukraina telah menjadi koloni Amerika Serikat"[59].

 
Volodin dalam sebuah pertemuan Dewan PA CSTO di Minsk, Belarus pada 18 Mei 2023

Untuk meremehkan sanksi negara-negara barat terhadap Rusia, Volodin menyatakan bahwa "sanksi-sanksi barat telah mengarahkan pembentukan kelompok lain yang terdiri dari delapan negara — China, India, Rusia, Indonesia, Brazil, Meksiko, Iran dan Turkiye — yang 24,4%-nya di depan kelompok lama negara maju dalam hal PDB dan paritas daya beli[50].

Volodin kemudian bertemu dengan Presiden Kuba Miguel Díaz-Canel pada 22 November 2022. Selama pertemuan tersebut, Volodin menyebut Kuba sebagai "sebuah simbol perjuangan kemerdekaan"[60].

Pada Januari 2023, Volodin menyebut para orang Rusia dipengasingan yang anti perang sebagai "bajingan" dan menuntut penyitaan aset mereka di Rusia[61]. Volodin juga secara berulang-ulang menyebut para warga Rusia yang meninggalkan Rusia setelah invasi ke Ukraina sebagai "pengkhianat"[50].

Volodin kemudian mengancam akan menggunakan senjata nuklir pada 22 Januari 2023 dan mengklaim bahwa Eropa dan Amerika Serikat telah mengarahkan dunia ke "bencana global" dengan memberikan bantuan ke Ukraina[62].

Pada 19-20 Maret 2023, Duma Negara menyelenggarakan Konferensi Parlemen Internasional Rusia-Afrika Kedua dan Volodin bertemu dengan lebih dari 40 delegasi parlemen dari negara-negara Afrika. Dalam sebuah pertemuan dengan perwakilan dari Afrika, Volodin mengatakan bahwa Washington dan Brussels berusaha untuk mengambil alih sumber daya alam Afrika dan Rusia dan melanjutkan kebijakan kolonial mereka dan menyatakan "mereka mengambil segala cara termasuk melakukan kerusuhan dan teroros untuk keuntungan pribadi mereka"[63][64].

 
Volodin bertemu dengan Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune di Moskow pada 14 Juni 2023

Pada 3 Mei 2023, Volodin menuduh serangan drone di Kremlin sebagai sebuah serangan teroris terhadap Rusia dan membandingkan pemerintah Ukraina sebagai organisasi teroris seperti Al-Qaeda dan Negara Islam dengan menyatakan bahwa "Rezim Nazi Kiev harus diakui sebagai organisasi teroris"[65]. Volodin juga menuntut penggunaan senjata yang mampu untuk menghentikan dan menghancurkan rezim teroris Kiev[66].

Pada 18 Mei 2023, Volodin menyatakan bahwa "Operasi Militer Khusus" di Ukraina tidak dapat dihindari. Menurut Volodin, "jika tidak dimulai, perang yang akan pecah keesokan harinya atau dalam beberapa hari, akan menyeret dunia ke dalam sebuah tragedi. Tragedi itu dicegah." Dia menuduh NATO, Amerika Serikat dan Uni Eropa "melancarkan perang di Ukraina" dan mengklaim bahwa "NATO mengambil kendali atas Ukraina, membawa tentara bayarannya ke sana untuk berkuasa dan ke medan perang"[67].

Pada 3 Juni 2023, Volodin mewakili Rusia dalam acara pelantikan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdoğan[68].

Pada 19 Juni 2023, Volodin salah mengartikan pernyataan Presiden Ceko Petr Pavel bahwa orang Rusia yang tinggal di Barat harus "dipantau" dan diawasi, dan memperingatkan bahwa orang Rusia yang tinggal di luar negeri akan dikirim ke kamp konsentrasi[69].

Selama pemberontakan Grup Wagner, Volodin menyatakan dukungannya untuk Vladimir Putin[70].

Referensi

sunting
  1. ^ Vyacheslav Volodin. themoscowtimes.com (accessed 14 October 2015)
  2. ^ "О присвоении классного чина государственной гражданской службы Российской Федерации Володину В.В.". Decree No. 83 per  (dalam bahasa Rusia). President of Russia. 
  3. ^ "Cluster bomb: How Russia is ruled". The Economist. 6 April 2022. Diakses tanggal 16 September 2016. 
  4. ^ "Russia's Vladimir Putin Reshuffles Inner Circle". Courthouse News Service. 23 September 2016. 
  5. ^ Langton, James (15 March 2022). "Meet Russia's siloviki — Putin's inner circle". The National. 
  6. ^ a b Golunov, Ivan (17 April 2017). "Одна абсолютно счастливая деревня. Как близкие Вячеслава Володина благоустраивают села, зарабатывают на майонезе и становятся святыми". Meduza. Diakses tanggal 17 April 2017. 
  7. ^ Дарья Ивашкина, Роман Голованов (23 September 2016). "Путин предложил Вячеслава Володина на пост спикера Госдумы". Комсомольская правда (dalam bahasa Rusia). Diakses tanggal 13 August 2019. 
  8. ^ Олег Ролдугин (15 February 2012). "Тайны биографии Вячеслава Володина". Собеседник. Diakses tanggal 23 September 2016. 
  9. ^ ""Неизвестный Володин. Саратов - Москва" документальный фильм" – via www.youtube.com. 
  10. ^ a b c d VOLODIN, Vyacheslav Viktorovich. russiaprofile.org, 26 May 2011 (accessed 25 August 2015).
  11. ^ Chen, Adrian (2 June 2015). "The Agency: From a nondescript office building in St. Petersburg, Russia, an army of well-paid "trolls" has tried to wreak havoc all around the Internet — and in real-life American communities". New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 December 2019. Diakses tanggal 24 March 2022. 
  12. ^ Бурибаев, Айдар (Buribaev, Aidar); Баданин, Роман (Badanin, Roman) (15 August 2012). "Как власти читают ваши блоги: расследование Forbes" [How authorities read your blogs: Forbes investigation]. Forbes (dalam bahasa Rusia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 August 2021. Diakses tanggal 24 March 2022. 
  13. ^ "Валдайский клуб убедили в безальтернативности Владимира Путина". www.kommersant.ru. 23 October 2014. 
  14. ^ Преемник Суркова развернул кампанию Путина лицом к народу
  15. ^ "Всеволод Чаплин рассказал о президентских амбициях Володина". polit.ru. 
  16. ^ "Press Releases". U.S. Department of the Treasury. 
  17. ^ Elizabeth Piper (28 December 2014). "Crunch time: As sanctions bite, Putin ally gets into apples". Reuters. Thomson Reuters. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  18. ^ "Specially Designated Nationals And Blocked Persons List (SDN) Human Readable Lists". U.S. Department of the Treasury. 
  19. ^ a b "Announcement Of Additional Treasury Sanctions On Russian Government Officials And Entities". US Treasury. 28 April 2016. Diakses tanggal 29 February 2016. 
  20. ^ Rupar, Terri (28 April 2014). "U.S. announces new sanctions on Russians: Who's on the list". The Washington Post. Diakses tanggal 29 February 2016. 
  21. ^ President of The United States (19 March 2016). "Ukraine EO13661" (PDF). Federal Register. Diakses tanggal 20 February 2016. 
  22. ^ "COUNCIL IMPLEMENTING REGULATION (EU) No 477/2014". THE COUNCIL OF THE EUROPEAN UNION. eur-lex.europa.eu. 12 May 2014. Diakses tanggal 14 October 2015. 
  23. ^ "CONSOLIDATED LIST OF FINANCIAL SANCTIONS TARGETS IN THE UK" (PDF). Diakses tanggal 16 April 2023. 
  24. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Pertsev
  25. ^ "Рокировка. «Коммерсантъ»: Вячеслав Володин может стать спикером новой Госдумы". www.znak.com (dalam bahasa Rusia). 
  26. ^ "Путин попросил назначить Вячеслава Володина спикером Госдумы" (dalam bahasa Rusia). meduza.io. 23 September 2016. 
  27. ^ "Вячеслав Володин — новый спикер Госдумы. Главное" (dalam bahasa Rusia). meduza.io. 23 September 2016. 
  28. ^ "Вячеслав Володин избран спикером Госдумы". Ведомости. 
  29. ^ "Неверов уверен, что кандидатуру Володина поддержат все фракции". РИА Новости. 25 September 2021. Diakses tanggal 2021-11-19. 
  30. ^ "ЛДПР поддержит кандидатуру Володина на пост спикера Госдумы". РИА Новости. 25 September 2021. Diakses tanggal 2021-11-19. 
  31. ^ ""Справедливая Россия - За правду" поддержала кандидатуру Володина на пост спикера Госдумы". ТАСС. Diakses tanggal 2021-11-19. 
  32. ^ "Володин избран на пост председателя Госдумы". ИА REGNUM. Diakses tanggal 2021-11-19. 
  33. ^ "Политологи включили Володина в тройку ведущих политиков России". RBK Group. 25 October 2016. Diakses tanggal 25 October 2016. 
  34. ^ Большинство россиян знает, кто является спикером Госдумы
  35. ^ "Госдума запомнилась законом о реновации". www.kommersant.ru. 21 July 2017. 
  36. ^ Ведомости (24 November 2016). "Вячеслав Володин выходит на международный уровень". Diakses tanggal 16 January 2017. 
  37. ^ "Володин избран председателем союзного парламента Белоруссии и России". Дни ру. Diakses tanggal 16 January 2017. 
  38. ^ "Как меняется Госдума при Володине". Росбалт. 
  39. ^ "Володин прервал и перенес выступление Орешкина в Госдуме". www.rbc.ru. 
  40. ^ "Володин прервал выступление Орешкина из-за его неподготовленности". www.mk.ru. 
  41. ^ "Спикер впервые за историю Госдумы прервал выступление министра. Как это было на самом деле, и что об этом думают в соцсетях". Росбалт. 
  42. ^ "Володин предложил допустить Госдуму к формированию правительства". www.rbc.ru. 6 April 2019. Diakses tanggal 6 April 2019. 
  43. ^ Парламентская газета (17 July 2019). "Живая Конституция развития". Diakses tanggal 17 July 2019. 
  44. ^ Комсомольская правда (25 July 2019). "Владимир Жириновский объяснил, почему партия выступает за поправки в Конституцию". Diakses tanggal 25 July 2019. 
  45. ^ Парламентская газета (25 July 2019). "Зюганов пообещал поддержать предложение Володина о "Живой Конституции развития"". Diakses tanggal 25 July 2019. 
  46. ^ ТАСС (25 July 2019). "Миронов считает, что парламент должен иметь право выражать недоверие министрам". Diakses tanggal 25 July 2019. 
  47. ^ Коммерсантъ (15 January 2020). "Путин предложил изменить Конституцию". Diakses tanggal 15 January 2020. 
  48. ^ "Вячеслав Володин: национализм, притеснение малых народов может привести к выходу из состава Украины ряда областей". Государственная Дума (dalam bahasa Rusia). Diakses tanggal 27 June 2020. 
  49. ^ "Foreign Ministry responds to Russia's statement on possible secession of regions from Ukraine". www.ukrinform.net (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 27 June 2020. 
  50. ^ a b c d e f "Devoted to Putin: Volodin's Views on Russia, the West and the Rest". Russia Matters. Harvard Kennedy School's Belfer Center for Science and International Affairs. 27 January 2023. 
  51. ^ "Vyacheslav Volodin: members of the State Duma support our President's decision to conduct a special military peacekeeping operation". The State Duma. 24 February 2022. 
  52. ^ a b c Pertsev, Andrey (11 April 2022). "'He's not a person, he's a biorobot' How State Duma Speaker Vyacheslav Volodin mastered the art of pleasing Putin". Meduza. Diakses tanggal 12 April 2022.  (Translated by Sam Breazeale)
  53. ^ "Russian parliament speaker says West staged Bucha to discredit Russia". Reuters. 5 April 2022. 
  54. ^ "Vyacheslav Volodin: members of the State Duma support our President's decision to conduct a special military peacekeeping operation". Duma.gov.ru. 24 February 2022. 
  55. ^ "Putin's aide warns U.S. against pressing for war crimes court". Politico. 6 July 2022. 
  56. ^ "Russian House Speaker Threatens to 'Take Back' Alaska". The Moscow Times. 7 July 2022. 
  57. ^ ""У них есть более важные и срочные дела". Что отвечают чиновники и депутаты на предложение отправиться в военкомат". BBC News Russian (dalam bahasa Rusia). 2022-09-22. 
  58. ^ "China Legislator Criticizes Sanctions on Visit to Russia". VOA News. 11 September 2022. 
  59. ^ "Russian offensive campaign assessment", Institute for Study of War, 26 October 2022
  60. ^ "Russia, Cuba Leaders Meet in Moscow, Honor Rebel Icon Castro". VOA News. 22 November 2022. 
  61. ^ "Critical Russian Emigres Should Have Property Seized, Lawmakers Say". The Moscow Times. 13 January 2023. 
  62. ^ "Top Russia official threatens West with 'global catastrophe' over weapons to Ukraine". Politico. 22 January 2023. 
  63. ^ "Africa: New Zone Of Russian Domination – Analysis". Eurasia Review. 2 May 2023. 
  64. ^ "Moscow: Moroccan Delegation Participates in 2nd International Parliamentary Conference Russia-Africa". Maroc.ma. 22 March 2023. 
  65. ^ "Russian lawmakers call for Zelenskyy's residence to be bombed". Ukrainska Pravda. 3 May 2023. 
  66. ^ "'Destroy Kyiv': Russian parliament speaker's call for action over Putin attack". Hindustan Times. 3 May 2023. 
  67. ^ "Volodin: Russia's special military operation in Ukraine was inevitable". Belarusian Telegraph Agency. 18 May 2023. 
  68. ^ "Erdogan sworn in as he begins third term as Turkey's president". France 24. 3 June 2023. 
  69. ^ "News in brief for June 19: 'Czechia wants to put you in concentration camps,' State Duma chairman tells Russians". Expats.cz. 19 June 2023. 
  70. ^ "Putin calls armed rebellion by Wagner mercenary group a betrayal, vows to defend Russia". CBS News. 24 June 2023. 

Pranala luar

sunting