Turko-Mongol atau tradisi Turko-Mongol adalah sebuah sintesis kebudayaan yang berkembang pada awal abad ke-14, di kalangan pemerintahan elit dari negara-negara penerus Kekaisaran Mongol seperti Kekhanan Chagatai dan Gerombolan Emas. Kalangan elit tersebut mengadopsi rumpun bahasa Turkic dan agama-agama berbeda seperti Buddha dan Islam, sementara mempertahankan lembaga-lembaga hukum dan politik Mongol.[1] Beberapa negara Asia Tengah pada masa berikutnya sangat memegang tradisi tersebut, yang meliputi Kekaisaran Timuriyah, Kekhanan Kazakh, Kekhanan Kazan, Kekhanan Nogai, Kekhanan Krimea dan Kekaisaran Mughal.

Asia pada tahun 1335, menunjukkan negara-negara budaya Turko-Mongol seperti Gerombolan Emas dan Kekhanan Chagatai.

Referensi

sunting