Pelabuhan Tanjung Perak

pelabuhan di Provinsi Jawa Timur, Indonesia
(Dialihkan dari Tanjung Perak)

Pelabuhan Tanjung Perak adalah sebuah pelabuhan yang terdapat di Surabaya, Jawa Timur. Secara administratif, pelabuhan Tanjung Perak termasuk ke dalam Kelurahan Tanjung Perak, Kecamatan Pabean Cantian, Kota Surabaya. Di pelabuhan ini juga terdapat terminal peti kemas. Tanjung Perak merupakan pelabuhan terbesar dan tersibuk kedua di Indonesia setelah Pelabuhan Tanjung Priok dan juga sebagai pusat perdagangan di wilayah Gerbangkertosusila serta Indonesia Timur. Pelabuhan Tanjung Perak menjadi kantor pusat Pelindo Regional III, Pelindo Terminal Petikemas, serta Pelindo Multi Terminal Branch Jamrud Nilam Mirah. Di sebelah timur pelabuhan ini terdapat Pelabuhan Ujung, yakni pelabuhan kapal feri dengan tujuan Pelabuhan Kamal.

Pelabuhan Tanjung Perak
Kenampakan area Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara, atap Havenkantoor Tandjoeng Perak dan Menara Vessel Traffic Service (VTS) Pelabuhan Tanjung Perak.
Peta
Lokasi Pelabuhan Tanjung Perak di Kota Surabaya
Lokasi
NegaraIndonesia Indonesia
LokasiJalan Jamrud Utara, Kelurahan Tanjung Perak, Kecamatan Pabean Cantian, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Kodepos 60165
Koordinat7°11′48″S 112°43′58″E / 7.19667°S 112.73278°E / -7.19667; 112.73278
UN/LOCODEID SUB
Detail
Mulai beroperasi1925[1]
OperatorDirektorat Jenderal Perhubungan Laut
PemilikPT. Pelabuhan Indonesia (Persero)
JenisPelabuhan laut (utama)[2]
Luas perairan1029 hektar
Luas lahan545 hektar
Luas lahan1574 hektar
Sarat air16 m (52 ft)
Otoritas pelabuhanKSOP kelas utama Tanjung Perak
Statistik
Tonase kargo per tahun33.227.848 (2011)
Volume peti kemas per tahun3,13 juta TEU (2014)
Arus penumpang9.044.499 (2011)
Laba per tahunRp2.01 trillion (CY 2017)[3]
Situs web
pelindo.co.id

Asal usul nama Tanjung Perak

sunting

Jauh sebelum nama Tanjung Perak digunakan, pelabuhan ini mempunyai nama awal Hujung Galuh. Kata hujung (ujung) merujuk pada sebuah tumpukan endapan lumpur bawaan dari aliran sungai yang membentuk massa tanah seperti tanjung kecil di hilir Kali Mas. Sedangkan galuh merujuk pada perak/emas sebagai komoditas alat pertukaran utama para saudagar lokal dalam aktivitas perdagangan di masa lampau dengan saudagar antar pulau hingga internasional. Secara lengkap, hujung galuh bermakna sebagai sebuah tanjung yang digunakan sebagai tempat aktivitas perdagangan menggunakan alat tukar perak/emas. Nama Tanjung Perak sendiri pertama kali muncul pada peta buatan insinyur Belanda bernama Ir. W. de Jongth, yang diterbitkan tahun 1920 oleh Otoritas Pelabuhan Belanda dengan tulisan Tandjoeng Perak Boom.[4][5]

Sejarah dan perkembangan

sunting
 
Pelabuhan Tanjung Perak pada masa Hindia Belanda.

Tanjung Perak merupakan salah satu pintu gerbang Indonesia, yang berfungsi sebagai kolektor dan distributor barang dari dan ke Kawasan Timur Indonesia, termasuk Jawa Timur. Karena letaknya yang strategis dan didukung oleh dataran gigir atau hinterland yang potensial maka Tanjung Perak juga merupakan Pusat Pelayaran Interinsulair Kawasan Timur Indonesia.

Dahulu kapal-kapal samudera membongkar dan memuat barang-barangnya di selat Madura untuk kemudian dengan tongkang dan perahu- perahu dibawa ke Jembatan Merah (pelabuhan pertama saat itu) yang berada di jantung kota Surabaya melalui sungai Kalimas.

Karena perkembangan lalu lintas perdagangan dan peningkatan arus barang serta bertambahnya arus transportasi maka fasilitas dermaga di Jembatan Merah itu akhirnya tidak mencukupi. Kemudian pada tahun 1875 Ir. W. de Jongth menyusun rencana pembangunan Pelabuhan Tanjung Perak agar dapat memberikan pelayanan kepada kapal-kapal samudera untuk membongkar dan memuat secara langsung tanpa melalui tongkang-tongkang dan perahu-perahu. Akan tetapi rencana ini kemudian ditolak karena biayanya sangat tinggi.

Selama abad 19 tidak ada pembangunan fasilitas pelabuhan, padahal lalu lintas angkutan barang ke Jembatan Merah terus meningkat. Sementara rencana pembangunan pelabuhan yang disusun Ir. W. de Jongth dibiarkan telantar.

Pada sepuluh tahun pertama abad ke-20 Ir. W.B. Van Goor membuat rencana yang lebih realistis yang menekankan suatu keharusan bagi kapal- kapal samudera untuk merapatkan kapalnya pada tambatan. Dua orang ahli didatangkan dari Belanda yaitu Prof. DR. Kraus dan G.J. de Jong untuk memberikan suatu saran mengenai rencana pembangunan Pelabuhan Tanjung Perak.

Setelah tahun 1910, pembangunan fisik Pelabuhan Tanjung Perak dimulai, dan selama dilaksanakan pembangunan ternyata banyak sekali permintaan untuk menggunakan kade/tambatan yang belum seluruhnya selesai itu.

Dengan selesainya pembangunan kade/tambatan, kapal-kapal Samudera dapat melakukan bongkar muat di pelabuhan. Pelabuhan Kalimas selanjutnya berfungsi untuk melayani angkutan tradlslonal dan kapal-kapal layar, sementara pelabuhan yang terletak dl Jembatan Merah secara perlahan mulal ditinggalkan.

Sejak saat itulah, Pelabuhan Tanjung Perak telah memberikan suatu kontribusi yang cukup besar bagi perkembangan ekonomi dan memiliki peranan penting, tidak hanya bagi peningkatan lalu lintas perdagangan di Jawa Timur tetapi juga bagi seluruh Kawasan Timur Indonesia.

Untuk mendukung peranan itu pada tahun 1983 telah diselesaikan pembangunan terminal antar pulau yang kemudian diberi nama terminal Mirah. Untuk keperluan pelayanan penumpang kapal laut antar pulau juga dibangun terminal penumpang yang terletak di kawasan Jamrud bagian utara. Berdampingan dengan terminal penumpang antar pulau dibangun pula terminal kapal feri untuk pelayanan penumpang Surabaya-Madura yang beroperasi 24 jam penuh. Terminal feri itu kini dikenal dengan nama Pelabuhan Ujung.

Seiring dengan berjalannya waktu pelabuhan Tanjung Perak telah pula membuktikan peranan strategisnya sebagai pintu gerbang laut nasional (Gateway Port). Untuk itu dipersiapkanlah pembangunan terminal petikemas bertaraf internasional yang pelaksanaan fisiknya akhirnya dapat diselesaikan pada tahun 1992. Terminal petikemas itu saat ini dikenal dengan nama Terminal Petikemas Surabaya.

Fasilitas

sunting
Fasilitas Pelabuhan Tanjung Perak
No Sarana dan Prasarana Fungsi
1 PT Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS)  • Penyedia jasa pengerukan dan jasa pemeliharaan kedalaman alur pelayaran
 • Pengembangan dan pengelolaan alur pelayaran
 • Penyedia jasa reklamasi
2 Terminal Jamrud
Terminal Jamrud Utara Pelayanan terminal penumpang, kargo, dan curah kering internasional
Terminal Jamrud Barat Pelayanan kargo dan curah kering internasional
Terminal Jamrud Selatan Pelayanan kargo domestik
3 Terminal Mirah Pelayanan terminal serbaguna
4 Terminal Berlian
Terminal Berlian Timur Pelayanan kontainer internasional dan curah kering
Terminal Berlian Utara Pelayanan kontainer domestik
Terminal Berlian Barat Pelayanan kontainer domestik
5 Terminal Nilam Pelayanan terminal serbaguna
6 Terminal Kalimas Pelayanan kapal pelayaran rakyat (Pelra)
7 Terminal Petikemas Surabaya (TPS) Pelayanan fasilitas terminal peti kemas untuk kelancaran perdagangan domestik dan internasional
8 Terminal Teluk Lamong (TTL) Pelayanan fasilitas terminal peti kemas untuk kelancaran perdagangan domestik dan internasional
9 Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara Terminal penumpang dan objek wisata Surabaya North Quay

Operator Pelayaran Umum

sunting
  1. PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni)
  2. PT Jembatan Nusantara
  3. PT Berlian Lautan Sejahtera & Timur Mila Utama (BLS)
  4. PT Dharma Lautan Utama (DLU)
  5. PT Atosim Lampung Pelayaran (ALP)
  6. PT Damai Lautan Nusantara (DLN)

Daftar trayek pelayaran penumpang

sunting
Daftar Trayek Pelayaran Penumpang Pelabuhan Tanjung Perak (Tahun 2022)
No Operator Nama Kapal Motor Rute Pelayaran (PP)
1 ALP KM Mutiara Persada III SurabayaBandar Lampung
2 ALP KM Mutiara Sentosa II SurabayaMakassar
3 BLS KM Mila Utama SurabayaBanjarmasin
4 BLS KM Niki Barokah SurabayaBanjarmasin
SurabayaBimaLabuan Bajo
5 BLS KM Niki Mila Utama SurabayaBimaLabuan Bajo
6 BLS KM Niki Sae SurabayaBanjarmasin
SurabayaLabuan BajoEnde
7 BLS KM Niki Sejahtera SurabayaLabuan BajoEnde
8 DLN KM Batu Layar SurabayaLembar
9 DLN KM Oasis SurabayaLembar
10 DLU KM Dharma Ferry VII SurabayaBalikpapan
11 DLU KM Dharma Kencana III SurabayaKumai
12 DLU KM Dharma Kencana VII SurabayaMakassar
13 DLU KM Dharma Rucitra I SurabayaBanjarmasin
14 DLU KM Dharma Rucitra VII SurabayaBalikpapan
SurabayaLabuan Bajo
SurabayaMaumere
15 DLU KM Kirana III SurabayaSampit
16 DLU KM Kirana VII SurabayaLembar
17 DLU KM Satya Kencana III SurabayaKumai
18 Jembatan Nusantara KM Swarna Bahtera SurabayaBadas
SurabayaLabuan Bajo
19 Jembatan Nusantara KM Santika Nusantara SurabayaBalikpapan
20 Pelni KM Awu KumaiSurabayaBenoaBimaWaingapuEndeKupangKalabahi
21 Pelni KM Bukit Raya SurabayaPontianakSerasanMidaiSelat LampaTarempaLetungKijangBelinyuJakarta
22 Pelni KM Ciremai JakartaSurabayaMakassarBaubauAmbonSorongManokwariBiakJayapura
23 Pelni KM Dobonsolo JakartaSurabayaMakassarBaubauAmbonSorongSeruiJayapura
24 Pelni KM Dorolonda JakartaSurabayaMakassarBaubauNamleaAmbonTernateBitung
25 Pelni KM Egon WaingapuLembarSurabayaBatulicinParepareBontang
26 Pelni KM Gunung Dempo JakartaSurabayaMakassarSorongManokwariWasiorNabireJayapura
27 Pelni KM Kelimutu SurabayaKumaiSampitSemarangKarimun Jawa
28 Pelni KM Labobar SurabayaBalikpapanPantoloanBitungTernateSorongManokwariNabireSeruiJayapura
29 Pelni KM Leuser SurabayaBenoaBimaLabuan BajoMakassarBaubauWanciNamroleAmbonSaumlakiTualDoboTimikaAgatsMerauke
30 Pelni KM Nggapulu JakartaSurabayaMakassarBaubauAmbonBandaTualDoboKaimanaFakfak
31 Pelni KM Sinabung SurabayaMakassarBaubauBanggaiBitungTernateBacanSorongManokwariBiakJayapura
32 Pelni KM Umsini KijangJakartaSurabayaMakassarMaumereLarantukaLewolebaKupang

Penghubung antarmoda

sunting

Penumpang kapal dari Pelabuhan Tanjung Perak dapat transit menggunakan angguna, angkutan kota, bus kota dan bus AKDP lintas SurabayaMadura di Halte Ujung Baru. Lokasi halte tersebut terletak tepat di depan Pelabuhan Ujung. Halte ini bisa dijangkau dengan jalan kaki sejauh 350 m sebelah timur gedung terminal penumpang Gapura Surya Nusantara. Per 14 April 2021, Perum DAMRI mengoperasikan bus kota tujuan Terminal Purabaya dan Terminal Tambak Osowilangon dengan jadwal keberangkatan menyesuaikan dengan jadwal sandar kapal.

Galeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Dari Kalimas hingga Tanjung Perak | Majalah Dermaga". Diakses tanggal 2018-09-30. 
  2. ^ PP. No.61 tahun 2009 tentang kepelabuhanan
  3. ^ PricewaterhouseCoopers. "Efficiency measures proven effective, Pelindo III profit soars 41%". PwC (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-30. Diakses tanggal 2018-09-30. 
  4. ^ Firman, Muhammad; Irawan, Bambang (2015). "#PerakProject: Ada Perak di Tepi Laut (bag. 1)". Ayo Rek. Diakses tanggal 28 Januari 2022. 
  5. ^ Islam, Syaiful (2019). "Balada Pelabuhan Tanjung Perak: Sejarah dan Kejayaan". Okezone.com. Diakses tanggal 28 Januari 2022. 

Pranala luar

sunting