Sungai di Thailand
Sungai di Thailand sebagai besar tersebar di bagian Thailand Utara. Di Thailand terdapat 25 daerah aliran sungai utama. Sungai dengan daerah aliran sungai terluas di Thailand adalah sungai Chao Phraya yang mencakup 30% dari wilayah Thailand. Pemanfaatan utama dari Sungai di Thailand untuk air minum dan irigasi. Sungai-sungai di Thailand telah dikelola untuk meningkatkan pembangunan ekonomi bagi penduduk Thailand. Selain itu, diadakan pembangunan infrastruktur sumber daya air pada sungai-sungai di Thailand untuk mengurangi kejadian bencana alam berupa banjir dan kekeringan.
Daerah aliran sungai
suntingSebanyak tiga daerah aliran sungai utama di Thailand terletak di Thailand Utara, yaitu sungai Chao Phraya, sungai Mekong, dan sungai Salween.[1] Sungai dengan daerah aliran sungai terluas di Thailand adalah sungai Chao Phraya. Luas daerah aliran sungai Chao Phraya adalah 160.000 km2 dan mencakup 30% dari luas wilayah Thailand.[2] Di Thailand Utara, daerah aliran sungai Chao Phraya hampir mencakup sebagian besar wilayahnya karena memiliki beberapa anak sungai besar seperti Sungai Ping, Sungai Wang, Sungai Yom, dan Sungai Nan.[1] Sementara itu, wilayah Thailand Utara bagian barat merupakan daerah aliran sungai Salween bagian timur. Sedangkan daerah aliran sungai Mekong mencakup bagian timur laut Thailand Utara.[1]
Pemanfaatan
suntingSebanyak 25 daerah aliran sungai utama di Thailand telah dibendung untuk dimanfaatkan sebagai air minum dan irigasi. Air minum dari daerah aliran sungai di Thailand terutama dipasok ke permukiman penduduk kota-kota besar.[3] Pembangunan bendungan serbaguna dilakukan pada daerah aliran sungai Chao Phraya untuk berbagai kegiatan ekonomi di Thailand. Luas lahan pertanian yang mampu dialiri oleh air dari aliran sungai Chao Phraya yang dibendung sebanyak 2,9 juta ha.[2]
Beberapa daerah di Thailand telah mengadakan tindakan terhadap cekungan sungai untuk meningkatkan pembangunan ekonomi. Tindakan tersebut antara lain berupa pelurusan aliran sungai dan pemotongan kelokan sungai. Pemotongan kelokan sungai umumnya dilakukan untuk memudahkan pelayaran.[4]
Bencana alam
suntingSebelum pembangunan infrastruktur sumber daya air pada aliran sungai di Thailand, sering terjadi bencana alam berupa banjir dan kekeringan di seluruh wilayah Thailand. Kedua bencana alam tersebut dapat diminimalkan kejadiannya di seluruh wilayah Thailand setelah Pemerintah Thailand membangun infrastuktur sumber daya air berupa bendungan beton, bendung, dan tanggul.[5] Pengurangan banjir juga dilakukan di beberapa daerah di Thailand dengan mengadakan peningkatan laju drainase.[4]
Referensi
suntingCatatan kaki
sunting- ^ a b c Suvarnaraksha, A., dan Kenzo, U. (27 Juni 2023). "Geographical Characters of Northern Thailand". A field guild to the Northern Thai Fishes (PDF) (dalam bahasa Inggris). Chiang Mai: Faculty of Fisheries Technology and Aquatic Resources, Maejo University. hlm. i. ISBN 978-616-8146-70-5.
- ^ a b Molle 2002, hlm. 207.
- ^ Molle 2002, hlm. 206.
- ^ a b Glemet dan Bimson 2022, hlm. 11.
- ^ Glemet dan Bimson 2022, hlm. 17.
Daftar pustaka
sunting- Glemet, R., dan Bimson, K. (2022). Wanphen, T., Mekatitam, P., dan Tongchai, P., ed. Guidebook for the Design and Implementation of Ecosystem-based Adaptation Measures in River Basins in Thailand (PDF) (dalam bahasa Inggris). Bangkok: Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH.
- Molle, François (April 2002). "8 - The Closure of the Chao Phraya River Basin in Thailand: Its Causes, Consequences, and Policy Implications". Asian Irrigation in Transition: Responding to Challenges (PDF). New Delhi: Sage Publications India.