Marsekal Muda TNI (Purn.) Bernardus Yohanes Sasmito Dirdjo, M.B.A. (24 Maret 1942 – 17 Juli 2022) merupakan seorang perwira tinggi angkatan udara dan birokrat dari Indonesia. Ia menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari tahun 1996 hingga 1997 dan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi dari tahun 1997 hingga 2001.

Sasmito Dirdjo
Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi
Masa jabatan
30 Desember 1997 – 31 Februari 2001
Sebelum
Pengganti
Djamhari Sirat
Sebelum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Masa jabatan
31 Juli 1996 – 1 Oktober 1997
Sebelum
Pendahulu
Suharto
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1942-03-24)24 Maret 1942
Nganjuk, Jawa Timur, Hindia Belanda
Meninggal17 Juli 2022(2022-07-17) (umur 80)
Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Udara
Masa dinas1965—1997
Pangkat Marsekal Muda TNI
SatuanKorps Elektronika
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Masa kecil dan pendidikan

sunting

Sasmito Dirdjo dilahirkan pada tanggal 24 Maret 1942 di Nganjuk. Ia menamatkan pendidikan sekolah dasar pada tahun 1955 dan pendidikan sekolah menengah pertama pada tahun 1958. Sasmito kemudian melanjutkan pendidikannya ke sekolah menengah atas dan lulus pada tahun 1961. Setelah lulus dari sekolah menengah atas, ia menjalani pendidikan dasar kemiliteran hingga tahun 1962. Sasmito memulai kariernya di militer pada tahun 1965 usai menyelesaikan pendidikan di sekolah para dan sekolah perwira elektronik TNI AU.[1]

Selama berkiprah di angkatan udara, Sasmito menjalani sejumlah kursus lanjutan di dalam dan luar negeri. Ia menjalani kursus pengembangan dan manajemen kurikulum pada tahun 1968, kursus instruktur teknis pada tahun 1969, kursus standarisasi perwira pertama pada tahun 1970, kursus perwira staf sistem telekomunikasi pada tahun 1978, dan kursus pertempuran elektronik pada tahun 1984. Sasmito juga menjalani pendidikan di Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara pada tahun 1976, Sekolah Staf dan Komando ABRI bagian udara pada tahun 1981, Sekolah Staf dan Komando ABRI pada tahun 1987, dan kursus reguler Lembaga Ketahanan Nasional pada tahun 1989.[1] Selain pendidikan militer, Sasmito berkuliah di Institute of Business and Management Jayakarta dan lulus pada tahun 1993 dengan gelar Master of Business Administration.[2]

Karier militer

sunting

Sasmito Dirdjo memulai kariernya di militer sebagai komandan batalyon taruna Akademi Angkatan Udara. Sasmito kemudian dipindahkan ke Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Adi Sumarmo untuk memimpin dinas komunikasi dan elektronika di lanud tersebut. Dari Lanud Adi Sumarmo, Sasmito dipindahkan ke satuan induknya, yakni Jawatan Komunikasi dan Elektronika Angkatan Udara, sebagai kepala biro peperangan elektronika. Beberapa tahun kemudian, Sasmito dipromosikan menjadi kepala dinas waskwasis di Jawatan Komunikasi dan Elektronika Angkatan Udara.[1]

Usai bertugas di Jawatan Komunikasi dan Elektronika Angkatan Udara, Sasmito dipindahkan ke Komando Paduan Tempur Udara (sekarang direorganisasi menjadi Komando Operasi Udara Nasional) sebagai kepala dinas komunikasi dan elektronika. Sasmito kemudian ditugaskan untuk memimpin Depo Pemeliharaan Elektronika (Depolek) 01 yang berkedudukan di bawah Komando Pemeliharaan Material Angkatan Udara. Sasmito kemudian dipindahkan ke markas pusat Komando Pemeliharaan Material Angkatan Udara sebagai direktur pemeliharaan material.[1]

Sasmito dimutasi ke staf perencanaan di Markas Besar Angkatan Udara sebagai perwira pembantu untuk urusan penelitian dan pengembangan usai menjalani penugasan sebagai direktur pemeliharaan material. Ia kembali ke Jawatan Komunikasi dan Elektronika Angkatan, yang pada saat itu sudah berubah nama menjadi Direktorat Komunikasi dan Elektronika Angkatan Udara, sebagai sekretaris lembaga tersebut. Beberapa saat kemudian, Sasmito memperoleh promosi jabatan dan dijadikan sebagai Direktur Komunikasi dan Elektronika Angkatan Udara dengan pangkat marsekal pertama pada tahun 1991.[3]

Setelah menjabat sebagai Direktur Komunikasi dan Elektronika Angkatan Udara, Sasmito dipindahkan ke Lembaga Ketahanan Nasional untuk menjabat sebagai direktur pendidikan. Kurang dari setahun kemudian, pada bulan September 1993 Sasmito memperoleh promosi jabatan sebagai asisten komunikasi dan elektronika untuk Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia yang saat itu dijabat oleh Feisal Tanjung. Usai tiga tahun menjabat, pada tanggal 8 Maret 1996 Sasmito mengakhiri masa jabatannya sebagai asisten komunikasi dan elektronika. Ia digantikan oleh Marsekal Muda Sardjono, yang juga merupakan penerusnya sebagai Direktur Komunikasi dan Elektronika Angkatan Udara.[4]

 
Portret Sasmito Dirdjo sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

Sasmito dikaryakan sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari fraksi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) usai berkiprah di lingkungan militer. Ia ditetapkan sebagai anggota oleh keputusan presiden tanggal 4 Juli 1996 dan dilantik sebagai anggota DPR pada tanggal 31 Juli.[5] Ia ditempatkan di Komisi V dengan lingkup tugas di bidang infrastruktur dan perhubungan dan di Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP).[1] Sebagai anggota BKSAP, Sasmito bersama dengan anggota lainnya melakukan kunjungan kerja ke Slowakia. Sasmito kemudian melaporkan keinginan pemerintah Slowakia untuk menjalin hubungan bilateral dengan Indonesia.[6] Ia mengakhiri masa jabatannya sebagai anggota DPR pada tanggal 1 Oktober 1997.[1]

Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi

sunting

Sasmito mengakhiri kariernya di militer setelah berkiprah sebagai anggota DPR dari fraksi ABRI. Ia lalu dipindahkan ke Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi sebagai staf ahli menteri untuk bidang teknologi.[7] Hanya beberapa bulan setelah memegang jabatan tersebut, pada tanggal 30 Desember 1997 Sasmito dilantik menjadi Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi.[8] Beberapa bulan setelahnya, Presiden Soeharto mundur dan digantikan oleh Presiden B.J. Habibie. Habibie kemudian mengalihkan portofolio pos dan telekomunikasi dari Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi ke Departemen Perhubungan sehingga Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi berada di bawah kewenangan Departemen Perhubungan.[9] Reorganisasi selanjutnya terjadi pada bulan Juli 2000, ketika portofolio penyiaran yang sebelumnya berada di Departemen Penerangan yang telah dibubarkan dipindahkan ke Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi dengan nama Direktorata BIna Penyiaran. Upaya ini ditentang oleh sejumlah pihak yang khawatir bahwa pemerintah akan mengontrol penyiaran melalui pemindahan ini.[10]

Sasmito juga merangkap jabatan sebagai komisaris di sejumlah perusahaan pemerintah selama menjabat sebagai dirjen. Ia diangkat menjadi komisaris PT Indosat Tbk pada tahun 1999 dan komisaris PT Inti pada tahun 2000.[7] Sasmito mengakhiri masa jabatannya sebagai dirjen pada tanggal 31 Februari 2001 dan ia digantikan oleh Djamhari Sirat.[11]

Pensiun dan wafat

sunting

Setelah pensiun dari kemiliteran, Sasmito meneruskan kiprahnya dalam bisnis. Ia tercatat menjabat sebagai komisaris Lippo E-Net dari 2008 hingga 2009[2] dan komisaris Star Pacific dari Mei 2006[7] hingga Juni 2018.[12] Ia wafat pada tanggal 17 Juli 2022 di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo dan dimakamkan dua hari kemudian di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata.

Kehidupan pribadi

sunting

Sasmito menikah dengan Maria Eva Theresia dan memiliki empat anak. Sasmito merupakan penganut agama Katolik.[1]

Tanda jasa

sunting

Sebagai seorang perwira angkatan udara, Sasmito memperoleh sejumlah satyalancana dan bintang atas jasa dan pengabdiannya. Berikut ini adalah daftar satyalancana dan bintang yang diperolehnya:[1]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f g h Tim Penyusun (1997). Buku Kenangan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 1992-1997 (PDF). Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat. Jakarta. hlm. 1292 – 1293. Diakses tanggal 3 Agustus 2022. 
  2. ^ a b "Sasmito Dirdjo, Indosat Tbk PT: Profile and Biography". Bloomberg.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-08-03. 
  3. ^ Komlekau Menjawab Tantangan, Menatap Masa Depan: Pengabdian Sepanjang Masa. Jakarta: Dinas Komunikasi dan Elektronika Markas Besar Angkatan Udara. 2004. hlm. 35. 
  4. ^ The Editors (April 1998). "Current Data on the Indonesian Military Elite: Oktober 1, 1995 to Desember 31, 1997". Indonesia. 65: 186. 
  5. ^ "21 Anggota DPR/MPR F-ABRI Diganti" . Kompas. 31 Juli 1996. hlm. 14. Diakses tanggal 3 Agustus 2022. 
  6. ^ "Perlu Athan di KBRI Amman" . Kompas. 1 Juli 1997. hlm. 14. Diakses tanggal 3 Agustus 2022. 
  7. ^ a b c Laporan Tahunan PT Star Pacific Tbk.: Biografi Dewan Komisaris (PDF). Star Pacific. 2015. hlm. 92. 
  8. ^ "Tarif Baru Telepon Sejak 19 Desember" . Kompas. 31 Desember 1997. hlm. 2. Diakses tanggal 3 Januari 2022. 
  9. ^ "Salam Redaksi". Info Postel (1). 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2001-11-21. Diakses tanggal 2022-08-03. 
  10. ^ "Bidang Penyiaran Masuk Ditjen Postel" . Kompas. 4 Agustus 2000. hlm. 9. Diakses tanggal 3 Agustus 2022. 
  11. ^ "Agum Names New Director General". Jakarta Post. Jakarta. 1 Februari 2001. hlm. 9. Diakses tanggal 3 Agustus 2022. 
  12. ^ "Star Pacific Rombak Susunan Komisaris dan Direksi". investor.id. 2018-06-09. Diakses tanggal 2022-08-03.