Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital adalah unsur pelaksana di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia yang bertugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang infrastruktur digital.[1]

Direktorat Jenderal
Infrastruktur Digital
Kementerian Komunikasi dan Digital
Republik Indonesia
Gambaran umum
Dasar hukumPeraturan Presiden Nomor 174 tahun 2024 tentang Kementerian Komunikasi dan Digital
Susunan organisasi
Direktur JenderalDr. Ir. Ismail, M.T.
Situs web
www.postel.go.id

Sejarah Nomenklatur

sunting

Semenjak masih menjadi bagian dari Departemen Perhubungan dan pernah menjadi bagian dari Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi, Direktorat Jenderal ini dikenal dengan nama Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, bahkan ketika Pemerintah membentuk Departemen Komunikasi dan Informatika berdasarkan Permenkominfo No. 01/P/M.Kominfo/04/2005, struktur Ditjen Postel diperkuat kembali. Berdasarkan Permenkominfo No. 17/Per/M.Kominfo/10/2010, Ditjen Postel dipecah menjadi dua yaitu Direktorat Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI). Kedua Ditjen ini bertahan selama 14 tahun sebelum kemudian digabung kembali dengan nama yang sekarang ini.

Unit pelaksana teknis

sunting

Untuk mendukung pelaksanaan tugasnya, selain memiliki Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, direktorat jenderal ini juga memiliki 27 unit Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio (Balmon SFR) dan 8 unit Loka Monitor Spektrum Frekuensi Radio (Lokmon SFR) sebagai berikut:[2]

Nama Kelas Wilayah kerja
Balmon SFR Medan I Sumatera Utara
Balmon SFR Pekanbaru Riau
Balmon SFR Palembang Sumatera Selatan
Balmon SFR Tangerang Banten
Balmon SFR Jakarta Jabodebek
Balmon SFR Bandung Jawa Barat (kecuali Bodebek)
Balmon SFR Semarang Jawa Tengah (kecuali Surakarta, Klaten, Wonogiri, Purworejo, dan Kebumen)
Balmon SFR Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta, Surakarta, Klaten, Wonogiri, Purworejo, dan Kebumen
Balmon SFR Surabaya Jawa Timur
Balmon SFR Samarinda Kalimantan Timur
Balmon SFR Makassar Sulawesi Selatan
Balmon SFR Denpasar Bali
Balmon SFR Kupang Nusa Tenggara Timur
Balmon SFR Aceh II Aceh
Balmon SFR Batam Kepulauan Riau
Balmon SFR Padang Sumatera Barat
Balmon SFR Jambi Jambi
Balmon SFR Bengkulu Bengkulu
Balmon SFR Lampung Lampung
Balmon SFR Pontianak Kalimantan Barat
Balmon SFR Palangkaraya Kalimantan Tengah
Balmon SFR Banjarmasin Kalimantan Selatan
Balmon SFR Mataram Nusa Tenggara Barat
Balmon SFR Manado Sulawesi Utara
Balmon SFR Palu Sulawesi Tengah
Balmon SFR Jayapura Papua, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan (kecuali Yahukimo)
Balmon SFR Merauke Papua Selatan dan Yahukimo
Lokmon SFR Pangkalpinang - Bangka Belitung
Lokmon SFR Tanjung Selor Kalimantan Utara
Lokmon SFR Mamuju Sulawesi Barat
Lokmon SFR Gorontalo Gorontalo
Lokmon SFR Kendari Sulawesi Tenggara
Lokmon SFR Ambon Maluku
Lokmon SFR Ternate Maluku Utara
Lokmon SFR Manokwari Papua Barat dan Papua Barat Daya

Referensi

sunting
  1. ^ "Peraturan Presiden Nomor 174 Tahun 2024" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 24 November 2023. 
  2. ^ "Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 1 Tahun 2022" (PDF). Badan Pemeriksa Keuangan RI. Diakses tanggal 24 November 2024. 

Pranala luar

sunting