Katak-terbang jawa

(Dialihkan dari Rhacophorus reinwardtii)
Katak-terbang Jawa
Katak-terbang jawa Rhacophorus reinwardtii
pelat identifikasi menurut Duméril et al. 1854
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Subfilum:
Kelas:
Subkelas:
Ordo:
Subordo:
Famili:
Subfamili:
Genus:
Spesies:
R. reinwardtii
Nama binomial
Rhacophorus reinwardtii
(Schlegel, 1840)[2]
Sinonim
  • Rhacophorus moschatus Kuhl & van Hasselt, 1822 (nomen oblitum)
  • Rhacophorus reinwardtii Kuhl & Van Hasselt, 1822 (nomen nudum)
  • Racophorus reinwardtii Schlegel, 1826 (nomen nudum)
  • Hyla reinwardtii Schlegel, 1840 (basionym) [3]

Selengkapnya: AMNH.ASW[2]

Katak-terbang jawa atau katak-terbang reinwardt (Rhacophorus reinwardtii), atau secara umum disebut sebagai katak-pohon hijau,[4]:92 adalah sejenis katak terbang dari suku Rhacophoridae. Dianggap menyebar luas di wilayah Paparan Sunda (Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Semenanjung Malaya) di masa lalu,[1][4]:93[5] kini diyakini bahwa katak-terbang ini hanya menyebar terbatas (endemik) di Pulau Jawa.[2][6][7] Nama-namanya dalam bahasa Inggris adalah Reinwardt's Flying (Gliding atau Tree) Frog, Green Flying Frog, dan Black-webbed Treefrog.[5][8]

Etimologi

sunting

Nama spesiesnya diberikan sebagai penghargaan bagi C.G.C. Reinwardt (1773-1854), pendiri dan pemimpin pertama Kebun Raya Bogor. Reinwardt tengah menjabat direktur Kebun Raya, ketika Heinrich Kuhl dan sahabatnya Johan van Hasselt bekerja mengumpulkan spesimen koleksi hewan di Jawa Barat (1820-21); salah satunya adalah jenis katak-terbang ini.[9]:104

Pemerian

sunting
 
Katak dari Jawa Barat

Katak berukuran kecil sampai sedang; jantan dengan panjang tubuh 45-52 mm SVL (snout-vent length), dan betina 55–75 mm. Sisi punggung (dorsal) berwarna hijau, dengan sisi tubuh, tangan dan kaki berwarna kuning atau jingga. Jari tangan dan jari kaki dengan selaput yang merentang penuh hingga ke piringan di ujung jari; selaput berwarna hitam. Suatu sibir atau pelebaran kulit terdapat di atas tumit, anus, dan juga di sepanjang sisi luar lengan.[4]:92

Spesimen muda berwarna hijau keabu-abuan, dengan banyak bintik-bintik gelap dan kecil.[4]:92

Agihan dan ekologi

sunting

Sebelumnya katak ini dianggap menyebar luas di Asia Tenggara, akan tetapi dengan berkembangnya metoda analisis genetika belakangan ini, satu demi satu taksa di luar Jawa dikenali berbeda dan dideskripsi sebagai jenis-jenis yang baru. Di antaranya adalah Rhacophorus kio,[10] R. norhayatiae,[11] R. helenae,[12] dan R. borneensis.[6]

R. reinwardti hidup di hutan-hutan primer atau sekunder. Umumnya pada ketinggian antara 250 - 1.200 m dpl.[4]:93

Catatan kaki

sunting
  1. ^ a b van Dijk, P.P., Iskandar, D., Inger, R.F. & Ohler, A. (2008). Rhacophorus reinwardtii. The IUCN Red List of Threatened Species 2008: e.T59017A11869494. https://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2008.RLTS.T59017A11869494.en. Diakses tgl. 22 Juli 2021.
  2. ^ a b c Frost, Darrel R. (2021). Amphibian Species of the World: an Online Reference. Version 6.1. Electronic Database accessible at https://amphibiansoftheworld.amnh.org/index.php. American Museum of Natural History, New York, USA. doi.org/10.5531/db.vz.0001 (Rhacophorus reinwardtii, diakses tgl. 22/07/2021)
  3. ^ Schlegel, H. (1840). Abbildungen neuer oder unvollständig bekannter Amphibien, nach der Natur oder dem Leben entworfen, herausgegeben und mit einem erläuternden. p.105; Atlas: Tafel XXX. Düsseldorf: Arnz & Co.
  4. ^ a b c d e Iskandar, D.T. (1998). Amfibi Jawa dan Bali. Bogor: Puslitbang Biologi LIPI.
  5. ^ a b AmphibiaWeb (2014). Rhacophorus reinwardtii: Reinwardt's Flying Frog <https://amphibiaweb.org/species/4532> University of California, Berkeley, CA, USA. Diakses tgl 21 Jul 2021.
  6. ^ a b Matsui, M., T. Shimada, & A. Sudin (2013). "A new gliding frog of the genus Rhacophorus from Borneo". Current Herpetology 32: 112–124. Kyoto
  7. ^ O'Connell, K.A., A. Hamidy, N. Kurniawan, E.N. Smith, & M.K. Fujita (2018). "Synchronous diversification of parachuting frogs (Genus Rhacophorus) on Sumatra and Java". Molecular Phylogenetics and Evolution 123: 101–112. DOI https://doi.org/10.1016/j.ympev.2018.02.003.
  8. ^ MyBIS: Rhacophorus reinwardtii. Malaysia Biodiversity Information System (MyBIS). <https://www.mybis.gov.my/sp/19684>. Diakses tgl. 22 July 2021.
  9. ^ Kuhl, H. & J.C. van Hasselt (1822). "Uittreksels uit brieven van de Heeren Kuhl en Van Hasselt, aan de Heeren C.J. Temminck, Th. van Swinderen en W. de Haan". Algemeene Konst- en Letterbode, 7:99-104. (versi kompilasi: p.13)
  10. ^ Ohler, A., & M. Delorme (2006). "Well known does not mean well studied: morphological and molecular support for existence of sibling species in the Javanese gliding frog Rhacophorus reinwardtii (Amphibia, Anura)". Comptes Rendus. Biologies. Paris 329: 86–97. PMID 16439338 DOI: https://dx.doi.org/10.1016/j.crvi.2005.11.001
  11. ^ Chan, K.O., & L.L. Grismer (2010). "Re-assessment of the Reinwardt’s Gliding Frog, Rhacophorus reinwardtii (Schlegel 1840) (Anura: Rhacophoridae) in southern Thailand and peninsular Malaysia and its re-description as a new species". Zootaxa 2505: 40–50. (laman ResearchGate)
  12. ^ Rowley, J.J.L., D.T.A. Tran, H.D. Hoang, & D.T.T. Le (2012). "A new large species of large Flying Frog (Rhacophoridae: Rhacophorus) from lowland forests of southern Vietnam". Journal of Herpetology 46: 480–487.

Pranala luar

sunting