Retno Ratih Damayanti
Retno Ratih Damayanti (lahir 19 April 1972) adalah seorang perancang kostum dan penata rias film asal Indonesia. Ia merupakan peraih pertama Piala Citra untuk Penata Busana Terbaik yang juga memenangkannya secara berturut-turut hingga dua edisi setelahnya. Retno saat ini menjadi pemenang terbanyak di kategori tersebut dengan empat kali kemenangan serta memegang gelar nominasi terbanyak dengan sembilan nominasi. Ia juga pernah dinominasikan satu kali Piala Citra untuk Penata Rias Terbaik atas film Kucumbu Tubuh Indahku. Retno merupakan penata busana di seluruh film arahan Garin Nugroho sejak Soegija pada tahun 2012 serta menjadi kolaborator setia Hanung Bramantyo untuk produksi Dapur Film seperti Ayat-Ayat Cinta, Habibie & Ainun, dan Bumi Manusia.
Retno Ratih Damayanti | |
---|---|
Lahir | 19 April 1972 Yogyakarta, Indonesia |
Almamater | Universitas Gadjah Mada |
Pekerjaan | |
Tahun aktif | 2006–sekarang |
Anak | 1 |
|
Penghargaan |
---|
Festival Film Indonesia |
Kehidupan awal dan karier
suntingRetno Ratih Damayanti lahir di Yogyakarta pada 19 April 1972. Ayahnya adalah seorang guru SMA sedangkan ibunya seorang perawat di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito.[1] Masa kecilnya dihabiskan dengan menonton berbagai film di televisi setiap malam, termasuk film arahan David Lynch, walau ia mengaku tidak memahami filmnya saat itu.[2] Ia mulai tertarik dengan dunia tata busana di usia remaja dengan aktif sebagai anggota teater sejak SMA.[3]
Retno melanjutkan pendidikan di Universitas Gadjah Mada untuk jurusan Sastra Prancis pada tahun 1991, dengan harapan dapat mempelajari tata busana di Paris suatu masa yang akan datang. Semasa kuliah, ia aktif terlibat di Teater Garasi sebagai penata kostum dan terkadang mengarahkan teater. Di sana, ia bertemu dengan beberapa sutradara film salah satunya Garin Nugroho dan Hanung Bramantyo yang nantinya terlibat dengannya di beberapa proyek film.[1] Selama itu, Retno secara otodidak mempelajari soal tata kostum film dan teater.[4] Sebelum lulus dari pendidikannya di Universitas Gadjah Mada, Retno telah mulai mengajar tata busana dan tata rias di Institut Seni Indonesia Yogyakarta yang kemudian berlangsung selama enam tahun.[3]
Retno memulai karier profesionalnya dengan menjadi penata rias film Opera Jawa karya Garin Nugroho pada tahun 2006.[1] Pada tahun yang sama, ia diajak oleh Hanung Bramantyo untuk film Lentera Merah. Film tersebut menjadi satu-satunya film horor yang pernah ia kerjakan.[5] Ia kemudian kembali diajak oleh Hanung dalam produksi film Get Married sebagai penata rias dan menjadi karier pertamanya sebagai penata busana film. Sejak saat itu, ia banyak terlibat dengan proyek Dapur Film seperti The Tarix Jabrix, Ayat-Ayat Cinta, dan Perempuan Berkalung Sorban dengan beberapa diantaranya bertugas ganda sebagai penata rias dan busana.[3] Ia juga telah menjadi penata busana di seluruh film arahan Garin Nugroho sejak film Soegija pada tahun 2012 hingga kini. Retno tidak bisa menggambar dan menjahit. Ia biasa memberikan arahan lisan kepada penjahit terkait kostum yang akan dibuat. Ia juga memiliki tiga orang asisten berlatar belakang tata busana yang mampu membuat sebuah skekta kostum.[1]
Festival Film Indonesia mengadakan kategori Piala Citra untuk Penata Busana Terbaik pertama kalinya pada Festival Film Indonesia 2013. Retno meraih Piala Citra pertama kategori tersebut atas film Habibie & Ainun arahan Faozan Rizal.[6] Selanjutnya, secara berturut-turut untuk yang kedua dan ketiga kalinya memenangkan Piala Citra di kategori yang sama pada FFI 2014 atas film Soekarno: Indonesia Merdeka arahan Hanung dan FFI 2015 atas film Guru Bangsa: Tjokroaminoto arahan Garin.[3]
Pada tahun 2018, Retno kembali menjadi penata busana di film Garin Nugroho untuk yang keenam kalinya dalam film Kucumbu Tubuh Indahku. Ia juga bertindak sebagai penata rias dalam film tersebut yang membawanya pada nominasi Piala Citra untuk Penata Rias Terbaik perdananya pada Festival Film Indonesia 2019. Ia juga kembali memenangkan Piala Citra untuk Penata Busana Terbaik atas film tersebut dengan multi-nominasi atas film Bumi Manusia arahan Hanung Bramantyo.[4][7][8]
Kehidupan pribadi
suntingRetno mempunyai suami seorang sutradara televisi Triyoga Yudha Asmara. Mereka memiliki seorang anak bernama Ashima.[9]
Filmografi
suntingPenghargaan dan nominasi
suntingTahun | Penghargaan | Kategori | Karya | Hasil |
---|---|---|---|---|
2013 | Festival Film Indonesia | Penata Busana Terbaik | Habibie & Ainun | Menang |
Piala Maya | Tata Kostum Terpilih | Menang | ||
Gending Sriwijaya | Nominasi | |||
2014 | Festival Film Indonesia | Penata Busana Terbaik (Vidia) | Garis Finis | Nominasi |
Penata Busana Terbaik | 99 Cahaya di Langit Eropa | Nominasi | ||
Soekarno: Indonesia Merdeka | Menang | |||
Piala Maya | Tata Kostum Terpilih | Nominasi | ||
2015 | Festival Film Indonesia | Penata Busana Terbaik | Guru Bangsa: Tjokroaminoto | Menang |
Piala Maya | Tata Kostum Terpilih | Menang | ||
2016 | Festival Film Indonesia | Penata Busana Terbaik | Rudy Habibie | Nominasi |
Piala Maya | Tata Kostum Terpilih | Nominasi | ||
Aach... Aku Jatuh Cinta | Nominasi | |||
2017 | Festival Film Indonesia | Penata Busana Terbaik | Kartini | Nominasi |
Piala Maya | Tata Kostum Terpilih | Nominasi | ||
2018 | Piala Maya | Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta | Nominasi | |
2019 | Festival Film Indonesia | Penata Rias Terbaik | Kucumbu Tubuh Indahku | Nominasi |
Penata Busana Terbaik | Menang | |||
Bumi Manusia | Nominasi | |||
Piala Maya | Tata Kostum Terpilih | Menang | ||
Kucumbu Tubuh Indahku | Nominasi | |||
2022 | Festival Film Indonesia | Penata Busana Terbaik | Before, Now & Then (Nana) | Nominasi |
Referensi
sunting- ^ a b c d Perdani, Yuliasri (23 Januari 2016). "Retno Ratih Damayanti: Dressing for Success" [Retno Ratih Damayanti: Berpakaian untuk Kesuksesan]. The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2022. Diakses tanggal 12 Februari 2022.
- ^ Yuriantin (22 April 2019). "Wanita Sarat Prestasi di Balik Layar Perak: Retno Ratih Damayanti". Bintang. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Agustus 2019. Diakses tanggal 12 Februari 2022.
- ^ a b c d Ramadhani, Aprilia. "Retno Ratih Damayanti: Menghidupkan Karakter dengan Kostum". Pesona. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2022. Diakses tanggal 12 Februari 2022.
- ^ a b Octaviany, Devy. "Kenalan dengan Retno Damayanti, Penata Busana Film Peraih Piala Citra". Detik. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2022. Diakses tanggal 12 Februari 2022.
- ^ Fajriati, Nuri (9 Maret 2015). "Pernah Dipecat". Femina. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2022. Diakses tanggal 12 Februari 2022.
- ^ "Retno Ratih Damayanti Untuk Penata Busana FFI 2013". Liputan6. 7 Desember 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 April 2019. Diakses tanggal 12 Februari 2022.
- ^ Aziza, Kurnia Sari, ed. (22 Agustus 2019). "Kostum Bumi Manusia Dikritik Tajam, Begini Penjelasan Fashion Designer". Kompas. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Juli 2021. Diakses tanggal 12 Februari 2022.
- ^ Futari, Hana (8 Desember 2019). "Kucumbu Tubuh Indahku Sabet 8 Piala Citra di Festival Film Indonesia 2019". Okezone. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Juli 2021. Diakses tanggal 12 Februari 2022.
- ^ Fajriati, Nuri (10 Maret 2015). "Keluarga Jauh Di Mata". Femina. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2022. Diakses tanggal 12 Februari 2022.
Pranala luar
sunting- Retno Ratih Damayanti di IMDb (dalam bahasa Inggris)
- Retno Ratih Damayanti di Film Indonesia