Purun danau

sejenis rumput rawa
Purun Danau
Purun danau, Lepironia articulata
dari Pangkalan Banteng, Kotawaringin Barat, Kalteng
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
(tanpa takson):
(tanpa takson):
(tanpa takson):
(tanpa takson):
Ordo:
Famili:
Genus:
Lepironia

Spesies:
L. articulata
Nama binomial
Lepironia articulata
Sinonim
  • Restio articulatus Retz.[2] (basionym)
  • Scirpus coniferus Poir. in J.B.A.M. de Lamarck
  • Lepironia mucronata Rich. in C.H. Persoon
  • Lepironia compressa Boeckeler
  • Choricarpha aphylla Boeckeler

Sinonim selengkapnya: The Plant List [3]

Purun danau (Lepironia articulata) adalah sejenis rumput anggota famili teki-tekian (Cyperaceae) yang sering dimanfaatkan sebagai bahan anyam-anyaman. Rumput ini tumbuh di paya dan rawa-rawa. Nama-nama daerahnya, di antaranya, purun, purun danau (Banj.); tĕkor, tikĕr (Lamp.).[4] Juga dikenal sebagai purun, pucet (Bangka), dan kerejut (Lingga),dan Mansi (Malalak).[5]

Pengenalan

sunting
 
Spikelet.

Rumput dengan batang berongga seperti buluh, tidak berdaun. Rimpang mengayu, menjalar datar, tertutupi sisik-sisik bentuk bundar telur, meruncing, kecokelatan. Batang ramping, muncul satu-satu dari rimpang, kaku, licin, hijau keabu-abuan atau keputihan, sangat berubah-ubah ukurannya, 40-150(-200) cm × 2-5(-8) mm, sekat ruang (septae) dalam batang berdekatan, hanya terlihat dari luar manakala batang mengering. Daun tereduksi menjadi seludang yang membungkus batang, tanpa helai daun, tepinya saling menangkup, kuning jerami hingga kecokelatan, yang teratas jauh lebih panjang daripada yang bawah, panjang 10–30 cm.[5]

Perbungaan berupa spikelet tunggal, muncul ke samping pada suatu daun pembalut yang merupakan kelanjutan batang; daun pembalut bentuk tabung, berujung runcing, 2–5 cm. Spikelet bulat telur hingga elipsoid lonjong, berujung runcing, 1-2(-4) cm × 5-10(-15) mm. Glume (daun pelindung bunga) bundar telur terbalik sangat lebar atau hampir bundar sepenuhnya, sangat menumpul, sering robek di ujungnya, tidak atau sangat jarang bertepian bening keputihan, tak berurat, tak berlunas, cokelat atau cokelat berangan berkilau, panjang 4–6 mm dan demikian pula kurang lebih lebarnya. Bunga sepanjang atau sedikit lebih pendek dari glume; benang sari 2–3 mm panjangnya. Buah keras (bulir) bulat telur terbalik atau memipih hampir bundar, beralur-alur memanjang, halus kecuali di tepinya yang kasar mendekati ujung, cokelat, 3–4 mm × 2,5–3 mm.[5]

Agihan dan ekologi

sunting
 
Rumpun.

Purun danau menyebar luas mulai dari Madagaskar, Srilangka, Indocina, Cina Selatan, Thailand, Kawasan Malesia, hingga pesisir Australia utara dan timur, Kaledonia Baru, hingga Fiji. Di Indonesia didapati di Sumatra, Bangka, Kalimantan, Sulawesi (Danau Towuti), Maluku (Sula, Taliabu, Buru), dan Nugini.[5]

Rumput ini tumbuh subur di paya-paya atau rawa-rawa terbuka, rawa di sabana, dan sepanjang sungai kecil yang tenang; sering di wilayah dekat pantai. Sering membentuk tutupan vegetasi yang luas. Di Sumatra hingga ketinggian 1.000 m dpl; di Terengganu hingga 1.200 m dpl., dan di Nugini hingga 1.750 m dpl..[5]

Manfaat

sunting

Purun danau acap dibudidayakan, setidaknya pada masa lampau, untuk dipanen batangnya yang dijadikan bahan anyaman. Pembudidayaan rumput ini tidak memerlukan banyak pemeliharaan, asalkan dihindarkan dari gulma yang dapat mengalahkan pertumbuhan purun danau. Panenan terbaik dihasilkan dari rumpun yang telah berusia 2-3 tahun.[4]

Batang-batang yang telah dipanen kemudian dijemur dalam abu kayu yang ditebar di tanah, selama lk. 5 hari hingga kering. Kemudian dibersihkan, diikat dalam jaras-jaras (@ 200-300 batang), dipipihkan, dan dilembutkan. Setiap jaras kemudian dianyam untuk menghasilkan selembar tikar; pada masa lalu tikar-tikar purun ini disukai sebagai pembungkus barang-barang yang diperdagangkan seperti tembakau, kapuk, kapas, gambir, garam dan lain-lain. Selain itu, dalam jumlah yang lebih sedikit, tikar purun juga dipergunakan sebagai alas tidur dan duduk. Daerah penghasil tikar purun ini di antaranya Martapura, Kandangan, dan Amuntai di Kalimantan Selatan; dan di sekitar Palembang, Sumatera Selatan.[4]

Penggunaan lain, sebagaimana halnya rumput lembang, purun danau ditanam dalam sebuah area lahan basah buatan—sebagai bagian dari instalasi pengolahan air limbah—untuk membersihkan air yang tercemar sebelum dibuang ke perairan umum.[6][7]

Purun danau juga berpotensi sebagai tanaman hias akuatik.[8]

Tanaman ini memiliki potensi untuk menjadi sedotan hijau atau sedotan ramah lingkungan, proses pembuatan sedotan tidak sulit, hanya dengan membersihkan batang tanaman dan mengeringkannya di bawah sinar matahari.[9]

Catatan taksonomis

sunting

Lepironia articulata adalah satu-satunya anggota genus Lepironia Rich. (monospesifik).[5]

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Domin, K. 1915. "Beiträge zur Flora und Pflanzengeographie Australiens". Bibliotheca Botanica. Original-Abhandlungen aus dem Gesamtgebiete der Botanik. Heft 85(1): 486. Stuttgart :E. Schweizerbart'sche Verlagsbuchhandlung, 1915-
  2. ^ Retzius, A.J. 1786. Observationes botanicae :sex fasciculis comprehensae /Andreae Johannis Retzii ; quibus accedunt Ioannis Gerhardi Koenig ... Descriptiones monandrarum et epidendrorum in India Orientali factae. Fasc. IV: 14. Lipsiae [Leipzig] :Apud Siegfried Lebrecht Crusium, 1786 [i.e., 1779-1791].
  3. ^ The Plant List: Lepironia articulata (Retz.) Domin
  4. ^ a b c Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia I: 358-60. Badan Litbang Kehutanan, Departemen Kehutanan. Jakarta. (versi berbahasa Belanda -1922- I: 300-2)
  5. ^ a b c d e f Kern, J.H. 1974. "Cyperaceae". Flora Malesiana. Ser. I Vol 7(3): 460-2. Jakarta:Noordhoff-Kolff, 1948-
  6. ^ Henny, C., G.S. Ajie, & E. Susanti. 2010. "Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan Sistem Passive Treatment". Prosiding Seminar Nasional Limnologi V tahun 2010: 331-43.
  7. ^ Wurochekke, A.A., N.A. Harun, R.M.R.S. Mohamed, & A.H.M. Kassim. 2014. "Constructed Wetland of Lepironia Articulata for Household Greywater Treatment". APCBEE Procedia. Vol. 10: 103–9 (2014).
  8. ^ Blue Dale: Lepironia articulata - Grey Sedge Diarsipkan 2015-03-12 di Wayback Machine.
  9. ^ Indah Gilang Pusparani. "Grass Straws from Vietnam become a Great Zero Waste Alternative to Plastic Straws" (dalam bahasa Inggris). Seasia. Diakses tanggal 20 Desember 2019. 

Pranala luar

sunting