Ikan dan produknya merupakan makanan boga bahari yang dikonsumsi di seluruh dunia. Ikan menyediakan protein berkualitas tinggi; 14-16 persen protein hewani yang dikonsumsi dunia berasal dari ikan. Lebih dari satu miliar penduduk dunia mengandalkan ikan sebagai sumber protein utama.[1][2] Selain menjadi bahan pangan, ikan dan organisme akuatik lainnya juga diolah menjadi produk non-pangan.

Surimi yang diserupakan tekstur dan rasanya dengan daging kepiting

Sejak zaman Romawi Kuno, garum merupakan salah satu saus ikan yang terkenal. Sisik ikan hiu dan ikan pari digunakan sebagai abrasif, bahkan hingga saat ini. Kulit ikan juga diolah sebagai bahan. Kulit ikan pari digunakan untuk membuat pegangan Katana, pedang tradisional Jepang.[3] Beberapa spesies lain juga digunakan, seperti kulit salmon, wolffish, dan cod.[4]

Daging ikan digunakan sebagai bahan pangan dan banyak sekali ikan yang bisa dimakan. Berbagai ikan juga menghasilkan telur ikan yang bisa dimakan.

Produk ikan yang telah diproses

sunting

Produk organisme air lainnya

sunting

Produk samping

sunting
  • Bahan berkilau dari sisik ikan dapat digunakan sebagai bahan pengkilap untuk cat kuku dan lipstik. Namun kini telah banyak ditinggalkan dan diganti dengan bahan kimia bismuth oksiklorida.[6]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ World Health Organization.
  2. ^ Tidwell, James H. and Allan, Geoff L.
  3. ^ http://www.ksky.ne.jp/~sumie99/samewrapping.html
  4. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-11. Diakses tanggal 2013-09-03. 
  5. ^ Moghadasian MH (2008). "Advances in dietary enrichment with n-3 fatty acids". Crit Rev Food Sci Nutr. 48 (5): 402–10. doi:10.1080/10408390701424303. PMID 18464030. 
  6. ^ Adams, Cecil. 31 March 2000. "Does lipstick contain fish scales?". Accessed 24 January 2007.