Kota Probolinggo

kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia
(Dialihkan dari Probolinggo kota)

Kota Probolinggo (disingkat Proling, Hanacaraka: ꦥꦿꦧꦭꦶꦁꦒ, Pegon: ڤراباليڠڮا, Hanzi: 龐越, pelafalan dalam bahasa Indonesia: [prɔbɔˈliŋgɔ]) adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Terletak sekitar 100 km sebelah tenggara Surabaya, Kota Probolinggo berbatasan dengan Selat Madura di sebelah utara, serta Kabupaten Probolinggo di sebelah timur, selatan, dan barat. Probolinggo merupakan kota terbesar keempat di Jawa Timur setelah Surabaya, Malang, dan Kediri menurut jumlah penduduk, dan jumlah penduduk kota ini pada tahun 2021 berjumlah 242.246 jiwa.[3] Kota ini terletak di wilayah Tapal Kuda, Jawa Timur dan menjadi jalur utama pantai utara yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Bali.[4]

Kota Probolinggo
Transkripsi bahasa daerah
 • MaduraPrabâlingghâ (Latèn)
ڤرابۤاليڠک࣭ۤا (Pèghu)
ꦦꦿꦧꦭꦶꦁꦒ (Carakan)
 • JawaPråbålinggå (Gêdrig)
ڤراباليڠڮا (Pégon)
ꦥꦿꦧꦭꦶꦁꦒ (Hånåcåråkå)
 • Tionghoa龐越 (Hànzì)
Pángyuè (Pīnyīn)
Phâng-oa̍t (Pe̍h-ōe-jī)
Searah jarum jam: Gereja Merah Kota Probolinggo, Pelabuhan Tanjung Tembaga, Karapan Sapi Brujul, dan Benteng Mayangan.
Lambang resmi Kota Probolinggo
Julukan: 
  • Bumi Banger
  • Kota Pusaka
  • Kota Angin
  • Kota Seribu Taman
  • Kota Transit
  • Kota Mangga dan Anggur
Motto: 
Trikarsa bina praja
(Sanskerta) Mengembangkan kota dengan Tiga Kekuatan[1]
(1956 Masehi)[2]
Peta
Kota Probolinggo di Indonesia
Kota Probolinggo
Kota Probolinggo
Koordinat: 7°45′S 113°13′E / 7.750°S 113.217°E / -7.750; 113.217
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
Tanggal berdiri14 Agustus 1950
Dasar hukumUU No. 17/1950
Hari jadi4 September 1359; 665 tahun lalu (1359-09-04)
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 5
  • Kelurahan: 29
Pemerintahan
 • Wali KotaNurkholis (Pj.)
 • Wakil Wali Kotalowong
 • Sekretaris DaerahNinik Ira Wibawati
 • Ketua DPRDAbdul Mujib
Luas
 • Total56,67 km2 (21,88 sq mi)
Peringkat75
Populasi
 • Total242.246
 • Peringkat48
 • Kepadatan4.275/km2 (11,070/sq mi)
 • Peringkat kepadatan35
Demonim- Probolinggoan (Indonesia)
- Prabâlingghâ’ân (Madura)
- Pråbålinggåan (Jawa)
Demografi
 • Agama
  • 96,86% Islam
  • 0,46% Buddha
  • 0,05% Hindu
  • 0,01% Konghucu[4]
 • BahasaIndonesia (resmi),
Madura, Jawa,
Tionghoa, Arab,
Lainnya
 • IPMKenaikan 73,66 (0.736)
Tinggi (2021)[5]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
Kode BPS
3574 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 335
Pelat kendaraanN xxxx Q**/R*/S*[6]
Kode Kemendagri35.74 Edit nilai pada Wikidata
Kode SNI 7657:2023PBL
DAURp 487.216.195.000,- (2020)[7]
Semboyan daerahGemma Sehati
"Gerakan Membangun Masyarakat Sehat, Sejahtera, dan Mandiri"
Flora resmiMangga manalagi
Fauna resmiIkan Bloso
Situs webwww.probolinggokota.go.id

Etimologi

sunting

Probolinggo yang ada hubungannya dengan cerita kuno, yaitu jatuhnya sebuah benda bercahaya (meteor). Tempat jatuhnya benda tersebut oleh raja-raja dahulu dipilih sebagai tempat untuk mendapatkan perdamaian dan mengakhiri perselisihan.

Probo dalam bahasa Sanskerta berarti sinar, sedang Lingga berarti tanda, dalam hal ini tanda perdamaian. Dapat juga diartikan: asli atau sederhana (seperti perwujudan seluruh lambang yang sederhana).

Dengan lambang ini diharapkan jiwa nurani segenap penduduk Kota Probolinggo selalu mendapat tuntunan cahaya terang sehingga alam pikiran dan perbuatannya selalu ditujukan pada usaha tercapainya masyarakat adil makmur, sesuai dengan cita-cita proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Sejarah

sunting
 
Pelabuhan Probolinggo sebelum tahun 1880

Pada zaman Pemerintahan Prabu Radjasanagara (Sri Nata Hayam Wuruk) raja Majapahit yang ke IV (1350-1389), Probolinggo dikenal dengan nama “Banger”, nama sungai yang mengalir di tengah daerah Banger ini. Banger merupakan pedukuhan kecil di bawah pemerintahan Akuwu di Sukodono. Nama Banger dikenal dari buku Negarakertagama yang ditulis oleh Pujangga Kerajaan Majapahit yang terkenal, yaitu Empu Prapanca.

Sejalan dengan perkembangan politik kenegaraan/kekuasaan pada zaman Kerajaan Majapahit, pemerintahan di Banger juga mengalami perubahan-perubahan/perkembangan seirama dengan perkembangan zaman. Semula merupakan pedukuhan kecil di muara kali Banger, kemudian berkembang manjadi Pakuwon yang dipimpin oleh seorang Akuwu, di bawah kekuasaan kerajaan Majapahit. Pada saat Bre Wirabumi (Menakjinggo), Raja Blambangan berkuasa, Banger yang merupakan perbatasan antara Majapahit dan Blambangan, dikuasai pula oleh Bre Wirabumi. Bahkan Banger menjadi kancah perang saudara antara Bre Wirabumi (Blambangan) dengan Prabu Wikramawardhana (Majapahit) yang dikenal dengan “Perang Paregreg”.

 
Kediaman Residen Probolinggo (1900-1940)

Pada masa Pemerintahan VOC, setelah kompeni dapat meredakan mataram, dalam perjanjian yang dipaksakan kepada Sunan Pakubuwono II di Mataram, seluruh daerah di sebelah Timur Pasuruan (termasuk Banger) diserahkan kepada VOC pada tahun 1743. Untuk memimpin pemerintahan di Banger, pada tahun 1746 VOC mengengkat Kyai Djojolelono sebagai Bupati Pertama di Banger, dengan gelar Tumenggung. Pusat kabupatennya terletak di Kebonsari Kulon. Kyai Djojolelono adalah putera Kyai Boen Djolodrijo (Kiem Boen), Patih Pasuruan. Patihnya Bupati Pasuruan Tumenggung Wironegoro (Untung Suropati).

Kompeni (VOC) terkenal dengan politik adu dombanya. Kyai Djojolelono dipengaruhi, diadu untuk menangkap/membunuh Panembahan Semeru, Patih Tengger, keturunan Untung Suropati yang turut memusuhi kompeni. Panembahan Semeru akhirnya terbunuh oleh Kyai Djojolelono. Setelah menyadari akan kekhilafannya, terpengaruh oleh politik adu domba kompeni, Kyai Djojolelono menyesali tindakannya. Kyai Djojolelono mewarisi darah ayahnya dalam menentang/melawan kompeni. Sebagai tanda sikap permusuhannya tersebut, Kyai Djojolelono kemudian menyingkir, meninggalkan istana dan jabatannya sebagai Bupati Banger pada tahun 1768, terus mengembara/lelono.

Sebagai pengganti Kyai Djojolelono, kompeni mengangkat Raden Tumenggung Djojonegoro, putra Raden Tumenggung Tjondronegoro, Bupati Surabaya ke 10 sebagai Bupati Banger kedua. Pusat kabupatennya dipindahkan ke Benteng Lama. Kompeni tetaplah kompeni, bukan kompeni kalau tidak adu domba. Karena politik adu domba kompeni, Kyai Djojolelono yang tetap memusuhi kompeni ditangkap oleh Tumenggung Djojonegoro. Setelah wafat, Kyai Djojolelono dimakamkan di pasarean “Sentono”, yang oleh masyarakat dianggap sebagai makam keramat.

 
Lukisan bupati kedua Probolinggo, Raden Tumenggung Djojonegoro (Kanjeng Djimat).

Di bawah pimpinan Tumenggung Djojonegoro, daerah Banger tampak makin makmur, penduduk tambah banyak. Dia juga mendirikan Masjid Jami’ (± Tahun 1770). Karena sangat disenangi masyarakat, dia mendapat sebutan “Kanjeng Djimat”. Pada tahun 1770 nama Banger oleh Tumenggung Djojonegoro diubah menjadi “Probolinggo” (Probo: sinar, linggo: tugu, badan, tanda peringatan, tongkat). Probolinggo: sinar yang berbentuk tugu, gada, tongkat (mungkin yang dimaksud adalah meteor/bintang jatuh). Setelah wafat Kanjeng Djimat dimakamkan di pasarean belakang Masjid Jami’.

Geografi

sunting
 
Foto udara Kota Probolinggo (2015)

Letak Kota Probolinggo berada pada 7° 43′ 41" sampai dengan 7° 49′ 04" Lintang Selatan dan 113° 10′ sampai dengan 113° 15′ Bujur Timur.[butuh rujukan] Luas wilayah Kota Probolinggo adalah dengan luas wilayah 56,67 km2.[8] Di samping itu, Kota Probolinggo merupakan daerah transit yang menghubungkan kota-kota (sebelah timur Kota): Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Situbondo, Lumajang, dengan kota-kota (sebelah barat Kota): Pasuruan, Malang, Surabaya.[butuh rujukan]

Batas Wilayah

sunting

Adapun batas wilayah administrasi Kota Probolinggo:

Utara Selat Madura
Timur Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo
Selatan Kecamatan Leces, Kecamatan Bantaran, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo
Barat Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo

Luas wilayah Kota Probolinggo tercatat sebesar 56.667 Km. Secara administrasi pemerintahan Kota Probolinggo terbagi dalam 5 (lima) Kecamatan dan 29 Kelurahan yang terdiri dari Kecamatan Mayangan terdapat 5 Kelurahan, Kecamatan Kademangan terdapat 6 Kelurahan, Kecamatan Wonoasih terdapat 6 Kelurahan, Kecamatan Kedopok terdapat 6 Kelurahan, dan Kecamatan Kanigaran terdapat 6 Kelurahan .[9]

Pada umumnya wilayah Kota Probolinggo beriklim tropis dengan rata-rata curah hujan mencapai + 961 millimeter dengan jumlah hari hujan mencapai 55 hari. Curah hujan tertinggi pada umumnya terjadi pada bulan Desember, sedangkan hujan terendah terjadi pada bulan Agustus. Temperatur rata-rata terendah mencapai 26 °C dan tertinggi mencapai 32 °C.

Kota Probolinggo mempunyai perubahan iklim sebanyak 2 musim setiap tahunnya, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Pada kondisi normal, musim penghujan berada pada bulan November hingga April, sedangkan musim kemarau berada pada bulan Mei hingga Oktober setiap tahunnya. Jumlah curah hujan pada tahun 2008 dari hasil pemantauan pada 4 stasiun pengamatan hujan yang ada di Kota Probolinggo, rata – rata tercatat sebesar 1.072 mm dan hari hujan sebanyak 63 hari. Apabila dibandingkan dengan rata-rata curah hujan tahun 2007 sebesar 1.368 mm dengan 74 hari hujan, maka kondisi tahun 2008 lebih kering dibandingkan tahun 2008, di mana curah hujan per hari pada tahun 2008 sebesar 3,75 mm/hari, sedangkan curah hujan per hari pada tahun 2008 sebesar 2,94 mm/hari. Curah hujan terlebat terjadi pada bulan Februari dan Maret rata-rata sebesar 19,84 mm per hari. Selain itu pada bulan Juli sampai dengan September di Kota Probolinggo terdapat angin kering yang bertiup cukup kencang (kecepatan dapat mencapai 81 km/jam) dari arah tenggara ke barat laut, angin ini populer dengan sebutan ”Angin Gending” .[10]

Data iklim Probolinggo, Jawa Timur, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 32.2
(90)
31.9
(89.4)
31.8
(89.2)
31.8
(89.2)
31.8
(89.2)
31.2
(88.2)
30.9
(87.6)
31.3
(88.3)
32.4
(90.3)
33.6
(92.5)
33.4
(92.1)
32.5
(90.5)
32.07
(89.71)
Rata-rata harian °C (°F) 27.2
(81)
27.1
(80.8)
27
(81)
26.8
(80.2)
26.3
(79.3)
25.7
(78.3)
25.1
(77.2)
25.6
(78.1)
26.4
(79.5)
27.1
(80.8)
27.6
(81.7)
27.2
(81)
26.59
(79.91)
Rata-rata terendah °C (°F) 22.2
(72)
22.2
(72)
22
(72)
21.7
(71.1)
20.9
(69.6)
19.7
(67.5)
18.6
(65.5)
19
(66)
19.7
(67.5)
20.7
(69.3)
21.8
(71.2)
21.9
(71.4)
20.87
(69.59)
Presipitasi mm (inci) 269
(10.59)
274
(10.79)
202
(7.95)
113
(4.45)
49
(1.93)
33
(1.3)
14
(0.55)
4
(0.16)
3
(0.12)
18
(0.71)
74
(2.91)
170
(6.69)
1.223
(48,15)
Rata-rata hari hujan 12 12 10 6 2 2 1 0 0 2 4 10 61
% kelembapan 84 83 82 80 78 75 71 68 69 70 74 79 76.1
Rata-rata sinar matahari bulanan 162 155 181 203 220 239 256 278 295 289 246 195 2.719
Sumber #1: Climate-Data.org [11] & BMKG[12]
Sumber #2: Weatherbase [13]

Tata Ruang

sunting

Meskipun merupakan wilayah perkotaan, pola penggunaan tanah di Kota Probolinggo ternyata masih terdapat lahan sawah seluas 1.967,70 hektare (21 %), lahan bukan sawah seluas 3.699,00 hektare (39,5 %). Lahan bukan sawah terbagi atas lahan kering 3.595,00 hektare (38,4 %) dan lahan lainnya (tambak) seluas 104 hektare (1,11%).Melihat potensi dan pemanfaatan wilayah demikian itu, banyak alternatif yang bisa dipilih untuk mengoptimalkan pemanfaatan dan pemberdayaan potensi daerah kota, guna mewujudkan visi Kota Probolinggo sebagai kota tujuan investasi yang perspektif, kondusif dan partisipatif.

Topografi

sunting

Wilayah Kota Probolinggo terletak pada ketinggian 0 sampai kurang dari 50 meter diatas permukaan air laut. Apabila ketinggian tersebut dikelompokkan atas; ketinggian 0 -10 meter, ketinggian 10 -25 meter, ketinggian 25 -50 meter. Semakin ke wilayah selatan, ketinggian dari permukaan laut semakin besar. Namun seluruh wilayah Kota Probolinggo relatif berlereng (0 – 2%). Hal ini mengakibatkan masalah erosi tanah dan genangan cenderung terjadi di daerah ini.

Hidrologi

sunting
 
Bendungan Bango membendung Sungai Kedunggaleng

Sungai-sungai utama yang terdapat di Kota Probolinggo adalah Sungai Kedunggaleng, Umbul, Banger, Legundi, Kasbah, Pancur, Paser, Belokan, dan Pilang Renes. Sungai tersebut mengalir sepanjang tahun dari arah selatan ke utara sesuai dengan kelerengan wilayah. Air sungai dimanfaatkan untuk kebutuhan pertanian dan perikanan, hal ini dimungkinkan karena sungai tersebut belum tercemar oleh industri-industri besar yang memang tidak terdapat di Kota Probolinggo.

Pedologi

sunting

Jenis tanah penting diketahui terutama dalam usaha pengembangan pertanian. Jenis tanah di wilayah Kota Probolinggo terdiri dari Alluvial, Mediteran, dan Regosol. Jenis tanah alluvial regosol terdapat pada daerah paling utara yaitu daerah pantai. Alluvial kelabu tua pada bagian tengah ke utara. Jenis tanah yang terluas di wilayah Kota Probolinggo adalah alluvial coklat keabuan, yaitu dari bagian tengah hingga selatan kota. Jenis tanah regosol coklat terdapat sebagian kecil di bagian timur kota, sedangkan kompleks grumosol hitam dan litosol pada bagian barat daya kota.

Jenis tanah aluvial (63.98%) merupakan tanah yang sangat baik untuk usaha pertanian, karena tersedia cukup mineral yang diperlukan untuk tumbuh-tumbuhan. Demikian pula jika digunakan untuk bangunan, jenis tanah ini mempunyai daya tahan yang kuat karena merupakan endapan tanah liat yang bercampur pasir halus. Jenis tanah grumosol (4.82%) sifat tanahnya mudah longsor dan memiliki drainase buruk. Dengan demikian, tentunya jenis tanah ini kurang baik guna didirikan bangunan karena selalu terancam bahaya. Jenis tanah Mediteran (31.20%) merupakan jenis tanah yang memiliki karakteristik tahan menahan.

Kemampuan tanah suatu wilayah perlu ditinjau mengenai kedalaman efektif tanah, tesktur tanah, drainase, dan faktor pembatasnya.

1. Kedalaman efektif merupakan kedalaman tanah di mana perakaran tanaman masih bisa tumbuh denga baik. Kedalaman tanah di wilayah Kota Probolinggo adalah lebih dari 90 cm.

2. Tekstur Tanah Tesktur tanah adalah perbandingan partikel liat, debu dan pasir yang terdapat pada suatu gumpalan tanah. Data mengenai tekstur tanah yang diperoleh adalah tekstur tanah pada kedalaman 20 cm. Tekstur tanah secara umum diklasifikasikan dalam 3 kelas, yaitu halus, sedang dan kasar. Tekstur tanah di Kota Probolinggo terdiri dari tekstur halus dan sedang. Tanah bertekstur halus terdapat di wilayah bagian Utara, sedangkan tanah bertekstur sedang terdapat di bagian wilayah lainnya. Luas tanah bertekstur halus ialah 3.816 Ha (67,35% dari luas wilayah), sedang tanah bertekstur sedang ialah 1.849,93 Ha (32,65% luas wilayah). Tanah pertanian, tanah bertekstur sedang merupakan tanah yang paling mudah pengolahannya.

3. Drainase Drainase yang dimaksud adalah kemampuan permukaan tanah untuk merembeskan air secara alami. Keadaan drainase tanah dikelompokkan atas 3 kelas, yaitu drainase baik/tidak pernah tergenang, tergenang periodik, dan drainase tergenang terus-menerus. Sebagian besar wilayah Kota Probolinggo berdrainse cukup baik/tidak pernah tergenang. Drainase tergenang periodik terdapat di dekat pantai dan beberapa kawasan di daerah tengah. Areal persawahan dan tambak dimasukkan pada tanah berdrainase baik.

Berdasarkan tabel 2.4, hanya 52,5 Ha (0.93%) tanah berdrainase tergenang periodik dan terus-menerus. Tanah tergenang periodik tersebut diakibatkan oleh keadaan pasang surut air laut. Keadaan tanah yang sebagian besar berdrainase baik, tentunya menguntungkan dalam pengembangan fisik kota.[14]

Demografi

sunting

Dari piramida penduduk Kota Probolinggo tahun 2006 terlihat bahwa jumlah penduduk usia produktif 18 tahun ke atas yang berjumlah 124.413 jiwa (66,61%) dibandingkan dengan jumlah penduduk usia non produktif . Dari gambaran ini terlihat bahwa Kota Probolinggo memiliki potensi SDM yang memadai karena jumlah usia produktif yang ada cukup besar. Penduduk usia produktif sebagai angkatan kerja merupakan salah satu modal dalam pelaksanaan pembangunan.

Jumlah penduduk Kota Probolinggo berdasarkan Pencocokan dan Penelitian(Coklit) oleh Badan Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana pada tahun 2008 adalah sebesar 216.833 jiwa dengan komposisi penduduk laki-laki sebanyak 107.569 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 109.264 jiwa. Data ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk laki-laki dan tingkat kepadatan penduduk Kota Probolinggo mencapai 3.813 jiwa setiap 1 km².

Kondisi tenaga kerja di Kota Probolinggo tahun 2008 meliputi Angkatan Kerja sebanyak 13.195 orang. Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja Kota Probolinggo, pencari kerja terdaftar 13.195 orang, berhasil ditempatkan 912 orang, pencari kerja yang tidak melapor 538 orang, sehingga jumlah pencari kerja yang masih terdaftar hingga akhir tahun 2008 sebesar 11.745 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan, 11.059 orang atau 83,81% pencari kerja yang terdaftar berpendidikan minimal SLTA.[15]

Karakteristik Sosial

sunting
 
Iring-iringan pernikahan adat di Kota Probolinggo (1930)

Karakteristik sosial ini penduduk Kota Probolinggo dapat dilihat dari segi etnik dan budaya masyarakatnya. Masyarakat Probolinggo dilihat dari sosial budaya sebagian berasal dari budaya agraris (petani dan nelayan) dan berkembang menjadi masyarakat urbanis. Sedangkan ditinjau dari suku, sebagian besar merupakan Suku Jawa Arekan dan Suku Madura Pendalungan yang terkenal egaliter , ulet, lugas, terbuka, dan kuat dalam mengarungi kehidupan (berjiwa wiraswasta tinggi).

Selain itu perpaduan masyarakat dan budaya yang masih asli dicerminkan dengan gotong royong, dan adat budaya khas. Hal ini dapat dipandang sebagai potensi masyarakat sehingga menjadi modal dalam peningkatan sumber daya manusia sehingga terbentuk suatu masyarakat yang andal dan berkembang dan mudah tanggap terhadap kemajuan. Lebih dari itu potensi potensi yang ada menjadikan ketahanan sosial masyarakat akan mampu menangkal dan menyaring kemungkinan adanya pengaruh budaya luar yang negatif.

Salah satu wujud kekhasan budaya masyarakat ialah lahirnya seni budaya khas daerah seperti seni tari, seni suara, seni musik dan seni rupa. Hal ini selain memperkuat budaya masyarakat juga menjadi aset yang bisa dikembangkan untuk wisata maupun industri.[16]

Kesehatan

sunting

Rumah sakit

sunting
Kode Nama Rumah Sakit Jenis Tipe Alamat
1. 3574012 RSUD Dr. Mohamad Saleh RSUD B Jalan D.I. Panjaitan №65, Sukabumi, Kec. Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur 67219
2. 3574023 RS Dharma Husada RS D Jalan Soekarno–Hatta №10, Sukabumi, Kec. Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur 67219
3. 3574068 RSIA Amanah Probolinggo RSIA C Jalan Dr. Moh Saleh №43, Sukabumi, Kec. Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur 67219
4. 3574069 RSIA Muhammadiyah Probolinggo RSIA C Jalan Raya Panglima Sudirman №65, Kebonsari Kulon, Kec. Kanigaran, Kota Probolinggo, Jawa Timur 67214

Pemerintahan

sunting
 
Foto bersama Asisten Residen Probolinggo dan para stafnya (1924)

Daftar Wali Kota

sunting


Berikut ini adalah daftar pejabat Wali Kota Probolinggo dari masa ke masa.

No. Potret Wali Kota[17] Awal menjabat Akhir menjabat Prd. Ket. Wakil Wali Kota
Selama Periode Hindia Belanda (1929-1942)
1   Ferdinand Edmond Meijer 1929 1937 1
2 L.A. de Graaff 1937 1940 2
3 L. Noë 1940 1942 3
Periode Penjajahan Jepang (1942-1945)
4   R. Soedono 1943 1945 4
Periode Republik Indonesia (1945-sekarang)
5   Gatot 1950 1959 5
6 Nurudin Madhar Iljas 1959 1961 6
7 Soendaroe Prawiro Adiredjo 1961 1965 7
8 Sawal Sastrosoemarto 1965 1966 8
9 M. Soeparto 1966 1967 9
10 Asdiroen Wirjokoesoemo 1967 1968 10
11 Soenarto S. 1968 1970 11
12 Drs.
Harto Harjono
1970 1980 12
13
13 Drs.
Soesanto Hariasmoro
1980 1981 14
14 R. Djoewito Moeljodisastro
SH
1981 1985
15 Drs.
Latief Anwar
1985 1990 15
16 Sarwanto 1990 1992 16
17 H.
Soeprapto
1993 1998 17
18 Drs. H.
Banadi Eko
MSi
1998 2004 18
19   H.
M. Buchori
2004 2009 19 Bandyk Sutrisno
2009 2014 20
20   Rukmini Buchori 28 Januari 2014 28 Januari 2019 21 H
M. Suhadak
S.Pd
dr.
Bambang Agus Suwignyo
28 Januari 2019 30 Januari 2019
21   Hadi Zainal Abidin 30 Januari 2019 30 Januari 2024 22 H
Moch Soufis Subri
  Dr.
Nurkholis
S.Sos, M.Si, CIPA, CICHM
30 Januari 2024 Petahana [Ket. 1]


Perwakilan

sunting

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Probolinggo dalam empat periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2009–2014[18] 2014–2019[19] 2019–2024[20] 2024–2029[21]
PKB 5   4   6   6
Gerindra (baru) 1   3   3   4
PDI-P 8   8   6   5
Golkar 3   5   5   7
NasDem (baru) 4   3   3
PKS 1   1   2   3
PAN 2   0   0   0
Demokrat 3   2   2   0
PPP 2   3   3   2
PKPI 1   0   0
Pelopor 1
PKNU (baru) 3
Jumlah Anggota 30 30   30   30
Jumlah Partai 11   8   8   7

Kecamatan

sunting
 
Peta pembagian administratif Kota Probolinggo

Kota Probolinggo terdiri dari 5 kecamatan dan 29 kelurahan (dari total 666 kecamatan, 777 kelurahan, dan 7.724 desa di Jawa Timur). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 232.491 jiwa dengan luas wilayah 56,67 km² dan sebaran penduduk 4.102 jiwa/km².[22][23]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Probolinggo, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Daftar
Kelurahan
35.74.01 Kademangan 6
35.74.04 Kanigaran 6
35.74.05 Kedopok 6
35.74.03 Mayangan 5
35.74.02 Wonoasih 6
TOTAL 29

Transportasi

sunting

Transportasi antarkota

sunting

Transportasi darat

sunting
 
Terminal bus Bayuangga di Kota Probolinggo

Terminal Bayuangga merupakan terminal terbesar di Kota Probolinggo yang memiliki 6 shelter. Terminal ini melayani beberapa armada bus antar kota dalam provinsi, yakni menuju Surabaya, Malang, Kencong, Ambulu, Jember, Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso. Selain itu juga tersedia armada bus antar kota antar provinsi, yakni Probolinggo-Tuban-Semarang, Jakarta-Denpasar, Jepara-Denpasar, Probolinggo-Jember-Denpasar, Bandung-Denpasar, Probolinggo-Situbondo-Denpasar, Probolinggo-Cirebon, dan Probolinggo-Yogyakarta.

Transportasi rel

sunting
 
Stasiun Probolinggo pada masa kolonial
 
Stasiun Probolinggo pada masa sekarang

Stasiun Probolinggo merupakan stasiun kereta api kelas I yang dioperasikan oleh Daerah Operasional IX Jember. Adapun kereta api yang singgah di stasiun ini antara lain:

Transportasi dalam Kota

sunting

Lin atau Len (sebutan warga untuk angkot atau angkutan kota),

sunting

Angkutan yang menghubungkan sebagian besar jalur-jalur utama dalam Kota Probolinggo. Transportasi massal ini berupa mobil berwarna kuning. Tarif rata-rata Rp 5000 untuk umum dan Rp 3000 untuk pelajar. Adapun trayek lin yang ada, antara lain:

  • Lin A: Terminal Bayuangga-Jalan Soekarno Hatta-Jalan PB. Sudirman-Jalan Pahlawan(Cokroaminoto)-Slamet Riyadi Kademangan
  • Lin B: Dringu-Jalan PB. Sudirman-Jalan Pahlawan-Jalan DI. Panjaitan-Jalan KH. Mansur-Jalan Gatot Subroto-Jalan Panglima Sudirman
  • Lin C: Jalan PB. Sudirman-Jalan Pahlawan-Jalan Cokroaminoto-Jalan Mastrip-Wonoasih
  • Lin D: Terminan Banyuangga-Jalan PB. Sudirman-Jalan Hayam Wuruk-Jalan KH. Mansur-Jalan DI. Panjaitan-Jalan Soekarno Hatta-Terminal Banyuangga
  • Lin E: Jalan KH. Mansur-Jalan Gatot Subroto-Jalan PB. Sudirman-Jalan KH. Hasan Genggong Jorongan
  • Lin F: Terminal Banyuangga-Jalan Soekarno Hatta-Jalan Panglima Sudirman-Jalan DR. Sutomo-Jalan Imam Bonjol-Jalan Gatot Subroto-Jalan Pahlawan
  • Lin G: Terminal Banyuangga-Jalan Soekarno Hatta-Jalan DI. Panjaitan-Jalan Ach. Yani-Jalan Serma Abdul Rahman-Jalan Panglima Sudirman-Jalan Pahlawan-Jalan Soekarno Hatta
  • Lin H: Dringu-Jalan PB. Sudirman-Jalan Pahlawan-Jalan DI. Panjaitan-Jalan KH. Mansur-Jalan Gatot Subroto-Jalan PB. Sudirman
  • Lin I: Jalan DI. Panjaitan-Jalan KH. Mansur-Jalan Gatot Subroto-Jalan Pahlawan-Jalan Cokroaminoto-Jalan Wahid Hasyim-Jalan A. Hamid-Jalan Sunan Ampel
  • Lin J: Wonoasih-Jalan PB. Sudirman-Dringu-Jalan PB. Sudirman-Jalan Pahlawan-Jalan Cokroaminoto-Jalan Mastrip-Wonoasih

Bison/MPU

sunting

Angkutan ini menghubungkan hanya beberapa daerah yang dilewati jalan antar kota, seperti, Sumbertaman, Randupangger, Kedungasem, dan Sukoharjo. Tarif rata-rata Rp 3000. Transportasi berupa mobil yang berukuran besar.

Tarif becak rata-rata di kota Probolinggo adalah Rp 5000/km.

Hanya beberapa daerah saja yang ada penarik ojek. Sebagian besar di daerah terminal. Transportasi ini berupa kendaraan sepeda motor. Sementara itu, ojek daring juga sudah dapat diakses di Kota Probolinggo.

Pariwisata

sunting

Tempat Wisata

sunting

Probolinggo dikenal sebagai kota singgah dalam perjalanan pariwisata menuju Gunung Bromo. Secara umum Probolinggo dijangkau oleh para wisatawan lokal maupun mancanegara melalui Surabaya dengan menggunakan kendaraan umum seperti bus maupun kereta api. Adapun objek wisata dalam kota sebagai berikut:

  • Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL)

Berupa kebun binatang mini yang berada di daerah Mangunharjo. Satwa yang ada dalam kebun binatang ini cukup beragam. Kini, TWSL terus dikembangkan. Biaya masuk hanya Rp 3000/orang untuk dewasa dan Rp 2000 untuk anak-anak.

  • Pelabuhan Tanjung Tembaga dan Perikanan Pantai

Masyarakat kota Probolinggo sering berwisata ke Pelabuhan Tanjung Tembaga dan Perikanan Pantai. Walaupun sebenarnya bukan sebuah objek wisata, tetapi pemandangan dan suasana yang disajikan cukup bagus. Tarif masuk hanya dikenakan terhadap kendaraan bermotor. Untuk Sepeda Motor sebesar Rp 1000 dan Mobil Rp 2000.

  • Alun-Alun

Alun-Alun merupakan pusat kota Probolinggo. Terdapat beberapa bangunan penting mengelilingi alun-alun tersebut, seperti, Pendopo, Masjid Agung, Perpustakaan, Penjara, dan Stasiun. Di sekitar alun-alun juga terdapat banyak penjual makanan dan minuman (semacam pusat jajanan). Terutama setiap minggu, diadakan pasar di alun-alun kota ini, menjual makanan dan berbagai tumbuh-tumbuhan. Tidak dikenakan biaya untuk masuk alun-alun.

  • Taman Manula

adalah taman rekreasi terletak di jalan Soekarno Hatta yang menyediakan fasilitas HotSPot gratis dan juga fasilitas Massage relaksasi.

 
Museum Probolinggo yang dulunya adalah Societeit de Harmonie Probolinggo

yaitu museum yang dirintis sejak tahun 2009 dengan mengumpulkan sejumlah bukti-bukti. Misalnya bangunan, pusaka dan foto-foto kuno. Setelah tim museum terbentuk, akhirnya memburu dan mengumpulkan sejumlah bukti sejarah Probolinggo.Sebanyak 140 koleksi Museum Probolinggo terdiri dari temuan Arkeologi, Etnografi, Nomismatik (Uang), Filologi, Keramik Arkelogi, Pusaka, Alat Transportasi dan foto-foto masa lalu.

 
Benteng Mayangan di Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.

Benteng peninggalan zaman penjajahan yang berada di daerah Mayangan, Kota Probolinggo.

  • BeeJay Bakau Resort (BJBR)

Adalah ekowisata bakau di atas pantai pasang surut di Kota Probolinggo dengan fasilitas lengkap antara lain: Pantai pasir putih dengan Permainan Air, Water Boom, FlyingFox, Cafe, Restoran Sari Laut dan Bungalow.

Ekonomi Kreatif

sunting

Salah satu produk ekonomi kreatif unggulan dari Kota Probolinggo adalah lukis bakar 3 dimensi, yaitu sebuah lukisan timbul berbahan kayu albasia yang menggambarkan profil seseorang. Produk ini dilukis menggunakan pena bakar yang biasa disebut pirograph. Lukis Bakar 3D biasanya dipesan sebagai kado untuk para pejabat di saat ulang tahun, pindah tugas atau purna karya. Seniman yang menciptakan lukisan kayu timbul ini adalah Agustinus Eko Nurwidiyanto.

Kuliner khas

sunting
  • Soto Kecapan
  • Nasi Glepungan
  • Kerupuk ikan tengiri
  • Nasi jagung

Buah Probolinggo

sunting

Buah yang terkenal dari kota Probolinggo adalah buah mangga dan anggur. Berbagai macam buah mangga yang terdapat di kota Probolinggo misalnya, mangga manalagi, mangga arum manis, mangga gadung, dan lain-lain.

Pendidikan

sunting
 
Suasana kelas di salah satu sekolah di Kota Probolinggo pada masa Hindia Belanda

SMA/SMK/MA sederajat

sunting
  1. SMA N 1 KOTA PROBOLINGGO (EX, RSBI): Jalan Raya Soekarno-Hatta No. 137, Probolinggo
  2. SMA N 2 KOTA PROBOLINGGO: Jalan Ki Hajar Dewantoro No 1, Probolinggo
  3. SMA N 3 KOTA PROBOLINGGO: Jalan Jeruk No. 66–68, Probolinggo
  4. SMA N 4 KOTA PROBOLINGGO: Jalan Slamet Riyadi, Kanigaran, Probolinggo
  5. SMA TAMAN MADYA KOTA PROBOLINGGO: Jalan Suroyo No. 8, Kanigaran, Probolinggo
  6. SMK N 1 KOTA PROBOLINGGO: Jalan Mastrip No. 357 Probolinggo
  7. SMK N 2 KOTA PROBOLINGGO: Jalan Mastrip No. 153 Probolinggo
  8. SMK N 3 KOTA PROBOLINGGO: Jalan Pahlawan No. 26 Probolinggo
  9. SMK N 4 KOTA PROBOLINGGO: Jalan Semeru No. 123 Probolinggo
  10. MA N 1 KOTA PROBOLINGGO: Jalan Jeruk No 7–Wonoasih Probolinggo
  11. MA N 2 KOTA PROBOLINGGO: Jalan Soekarno Hatta 255 Probolinggo
  12. SMAK MATER DEI KOTA PROBOLINGGO: Jalan Mayjen Panjaitan No. 62B Probolinggo
  13. SMK TAMANSISWA 2: Jalan Dr. Moch. Saleh
  14. SMK AHMAD YANI KOTA PROBOLINGGO: Jalan Mastrip No. 152 Kota Probolinggo
  15. SMK MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO: Jalan Slamet Riyadi, Kanigaran, Kota Probolinggo

Sekolah Tinggi dan Universitas

sunting
  1. Institut Ahmad Dahlan Probolinggo :Jalan Mahakam no.1 Kedopok, Kota Probolinggo
  2. Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Bayuangga: Jalan Slamet Riyadi,Kanigaran, Kota Probolinggo
  3. Universitas Panca Marga Probolinggo

Referensi

sunting
  1. ^ Peraturan Daerah Kotamadya Dati II Probolinggo Nomor 5 Tahun 1990
  2. ^ Lambang Kota Probolinggo, Ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 203 tahun 1956.
  3. ^ a b "Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-05. Diakses tanggal 21 Agustus 2021. 
  4. ^ a b "Kota Probolinggo Dalam Angka 2019". www.probolinggokota.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-05. Diakses tanggal 6 Februari 2020. 
  5. ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-01. Diakses tanggal 6 Januari 2022. 
  6. ^ "Kode Plat Kendaraan di Indonesia". https://auto2000.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-09. Diakses tanggal 09 Februari 2022.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  7. ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (pdf). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 21 Agustus 2021. 
  8. ^ Sukandar, dkk. (Desember 2016). Profil Desa Pesisir Provinsi Jawa Timur Volume 1 (Utara Jawa Timur) (PDF). Surabaya: Bidang Kelautan, Pesisir, dan Pengawasan, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur. hlm. 107. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-05-31. Diakses tanggal 2023-05-20. 
  9. ^ Geografis Wilayah Kota Probolinggo Diarsipkan 2010-12-25 di Wayback Machine..
  10. ^ Iklim Diarsipkan 2010-12-25 di Wayback Machine., Iklim Kota Probolinggo.
  11. ^ "Probolinggo, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 21 Agustus 2020. 
  12. ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 76-78 & 141-143. Diakses tanggal 21 September 2024. 
  13. ^ "Probolinggo, Indonesia". Weatherbase. Diakses tanggal 21 Agustus 2020. 
  14. ^ Tanah Kota Probolinggo Diarsipkan 2010-12-27 di Wayback Machine., Tanah dan Lahan Kota Probolinggo.
  15. ^ Sumber Daya Manusia Diarsipkan 2013-04-21 di Wayback Machine..
  16. ^ Karakteristik Sosial Diarsipkan 2010-12-27 di Wayback Machine., Karakteristk Sosial Kota Probolinggo.
  17. ^ "Sejarah Wali Kota Probolinggo". Situs Web Resmi Pemerintah Kota Probolinggo. Pemerintah Kota Probolinggo. Diakses tanggal 31 Desember 2017. [pranala nonaktif permanen]
  18. ^ "Perolehan Kursi DPRD KOTA PROBOLINGGO Periode 2009-2014". DPRD KOTA PROBOLINGGO. Diakses tanggal 2023-06-27. 
  19. ^ Surabaya Pagi: Anggota DPRD Kota Probolinggo 2014-2019 Dilantik[pranala nonaktif permanen], diakses 7 Agustus 2015
  20. ^ Iqbal, Muhammad. "KPU Kota Probolinggo Tetapkan 30 Anggota DPRD Terpilih, Ini Perolehan Suaranya - TIMES Indonesia". timesindonesia.co.id. Diakses tanggal 2023-06-27. 
  21. ^ Wardhana, Sundari Adi (2024-05-03). "Ini Nama-nama Penghuni DPRD Kota Probolinggo periode 2024-2029". WartaBromo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-06-17. 
  22. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  23. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 

Pranala luar

sunting


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "Ket.", tapi tidak ditemukan tag <references group="Ket."/> yang berkaitan