Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2012
Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2012 diselenggarakan pada Rabu, 11 Juli 2012 [1] dan Kamis, 20 September 2012 untuk memilih Gubernur Jakarta untuk jangka waktu lima tahun berikutnya. Gubernur petahana Fauzi Bowo yang kembali mencalonkan diri[2] harus mengikuti babak penentuan (putaran kedua) pada tanggal 20 September.
Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2012 | ||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
11 Juli dan 20 September 2012 | ||||||||||||||||||||
Kandidat | ||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||
Peta persebaran suara
Hasil pemilihan berdasarkan kecamatan. Kecamatan-kecamatan yang dimenangkan oleh Joko Widodo: ■, Fauzi Bowo: ■. Warna yang lebih terang(■atau■) menandakan mayoritas di bawah 5%. | ||||||||||||||||||||
|
Deklarasi Kandidat
suntingBerdasarkan peraturan, hanya partai politik yang memiliki 15 kursi atau lebih di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang dapat mengajukan kandidat.[3] Partai politik yang memiliki kursi kurang dapat mengajukan calon hanya jika mereka telah memperoleh dukungan dari partai politik lainnya. Calon independen dapat mengajukan diri jika mereka telah mengumpulkan setidaknya 407.340 tanda tangan dari penduduk lokal sebagai dukungan untuk mendaftarkan pencalonan mereka ke Komisi Pemilihan Umum.
Kandidat
suntingPutaran Pertama
suntingPemilihan umum ini diikuti oleh enam calon pasangan gubernur dan wakil gubernur, 4 pasangan diusung oleh partai politik dan dua pasang berasal darì calon independen. Berikut ini merupakan daftar calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta sesuai dengan nomor urut:[4]
Nomor urut |
Kandidat | Partai pendukung | |
---|---|---|---|
Fauzi Bowo (Kader Partai Demokrat) |
Nachrowi Ramli (Kader Partai Demokrat) | ||
Gubernur DKI Jakarta petahana (2007–2012) |
Kepala Lembaga Sandi Negara RI (2002–2008) | ||
Hendardji Soepandji (Non–Partai) |
Ahmad Riza Patria (Kader Partai Gerindra) | ||
Komandan Pusat Polisi Militer (2006–2007) |
Ketua DPP KNPI (2002–2005) | ||
Joko Widodo (Kader PDIP) |
Basuki Tjahaja Purnama (Kader Partai Gerindra) | ||
Wali Kota Surakarta (2005–2012) |
Anggota DPR RI (2009–2012) | ||
Hidayat Nur Wahid (Kader PKS) |
Didik J. Rachbini (Kader PAN) | ||
Ketua MPR RI (2004–2009) |
Anggota DPR RI (2004–2009) | ||
Faisal Batubara (Non–Partai) |
Biem Triani Benjamin (Non–Partai) | ||
Sekretaris Jenderal PAN (1998–2000) |
Anggota DPD RI (2004–2009) | ||
Alex Noerdin (Kader Partai Golkar) |
Nono Sampono (Non–Partai) | ||
Gubernur Sumatera Selatan (2008–2013) |
Kepala Badan SAR Nasional (2010–2011) |
Putaran Kedua
suntingSetelah Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Putaran I usai, cukup mengejutkan karena menghasilkan kemenangan pasangan Joko-Basuki, sedangkan Fauzi-Nachrowi yang sebelumnya diunggulkan menang justru berada di posisi kedua. Kejutan lainnya adalah keunggulan calon perorangan Faisal-Biem yang mampu mengalahkan Alex-Noerdin.[5] Jika dilihat per wilayah, Joko-Basuki tampak menang di lima kota dan di 31 kecamatan yang tujuh di antaranya dimenangi mutlak, yakni di Grogol Petamburan, Kelapa Gading, Pademangan, Penjaringan, Sawah Besar, Taman Sari, dan Tambora, dengan kemenangan terbesar di Kec. Kelapa Gading dengan 61,1% suara. Di tingkat kabupaten/kota, kemenangan terbesar Joko-Basuki terdapat di Jakarta Barat dengan 47,8% suara, sedangkan perolehan terkecil di Kepulauan Seribu dengan 10,1% suara. Fauzi-Nachrowi hanya menang di satu kabupaten dan 13 kecamatan. Kecamatan yang dimenangi Fauzi-Nachrowi antara lain Cilincing, Cipayung, Jagaraksa, Johar Baru, Kepulauan Seribu Selatan, Kepulauan Seribu Utara, Kramat Jati, Mampang Prapatan, Menteng, Pancoran, Setiabudi, Tanah Abang, dan Tebet. Di kawasan kota, keunggulan tertinggi terdapat di Kec. Mampang Prapatan dengan 40,2% suara, sedangkan perolehan terendah di Kelapa Gading dengan 24,4% suara. Di tingkat kabupaten/kota, Fauzi-Nachrowi berhasil memperoleh kemenangan mutlak di Kepulauan Seribu dengan 55,1% suara, dan perolehan terendah di Jakarta Utara dengan 31,1% suara. Angka golput dalam Pilgub Putaran I ini pun cukup tinggi, yakni 37,7%, dengan golput tertinggi di Jakarta Utara dengan 40,6%, dan yang terendah di Kepulauan Seribu, 23,0%.
Hal menarik lainnya adalah selain Joko-Basuki, kelima calon lainnya memperoleh suara lebih rendah daripada basis dukungan awalnya pada saat pencalonan, termasuk pula kedua calon perseorangan. Pemilihan umum putaran kedua ini diikuti oleh dua calon pasangan gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1 dan 3. Berikut ini merupakan daftar calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta sesuai dengan nomor urut:
Nomor urut |
Kandidat | Partai pendukung | |
---|---|---|---|
Fauzi Bowo (Kader Partai Demokrat) |
Nachrowi Ramli (Kader Partai Demokrat) | ||
Gubernur DKI Jakarta petahana (2007–2012) |
Kepala Lembaga Sandi Negara RI (2002–2008) | ||
Joko Widodo (Kader PDIP) |
Basuki Tjahaja Purnama (Kader Partai Gerindra) | ||
Wali Kota Surakarta (2005–2012) |
Anggota DPR RI (2009–2012) |
Hitung cepat
suntingPutaran pertama hitung cepat (quick count) yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) menghasilkan; Foke-Nara (34,42%), Hendardji-Riza (1,85%), Jokowi-Ahok (42,85%), Hidayat-Didik (11,80%), Faisal-Biem (4,75%), dan Alex-Nono (4,41%).
Sementara, hitung cepat pada hari pemilu putaran kedua tanggal 20 September 2012 yang ditayangkan sejumlah stasiun televisi mengunggulkan pasangan Jokowi-Ahok meraih suara sekitar 54-56%, sementara Foke-Nara berkisar 46-44%. Publikasi sejumlah media cetak sehari setelah pemilu (21/9) mengungkapkan, pasangan Jokowi-Ahok tetap unggul atas pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli; LSI dengan (53,81%:46,19%), Indobarometer (54,11%:45,89%), Indonesian Network Election Survey (57,39%:42,61%), Jaringan Suara Indonesia (53,28%:46,72%), Saiful Mujani Research and Consulting (53,27%:46,73%), dan Lingkaran Survei Indonesia (53,68%:46,32%), Kompas (52,97%:47,03%).
Hasil resmi direncanakan diumumkan pada tanggal 28 September 2012.
Perhitungan dan hasil
suntingHasil pemilukada DKI Jakarta putaran 1 diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta pada tanggal 20 Juli 2012.[6] Memasuki putaran kedua, Partai Golongan Karya dan Partai Persatuan Pembangunan memberikan dukungan kepada pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli. Sementara, hasil pemilukada DKI Jakarta putaran 2 diumumkan pada Sabtu, 29 September 2012. Penetapan dilakukan sesuai dengan hasil rekapitulasi penghitungan suara di tingkat provinsi sehari sebelumnya. Pasangan Jokowi-Ahok meraih 2.472.130 (53,82%) suara, sedang Foke-Nara mendapatkan 2.120.815 (46,18%) suara. Dengan selisih 351.315 (7,65%) suara, Ketua KPUD DKI Jakarta Dahliah Umar menyatakan, "Pasangan nomor urut 3 meraih suara terbanyak dalam putaran kedua."
No | Calon Gubernur-Wakil Gubernur | Partai Politik | Putaran 1 | Putaran 2 | ||
---|---|---|---|---|---|---|
Pemilih | % | Pemilih | % | |||
1 | Foke-Nara | PD, PAN, Hanura, PKB, PBB, PMB, dan PKNU | 1.476.648 | 34,05% | 2.120.815 | 46,18% |
2 | Hendardji-Ariza | Independen | 85.990 | 1,98% | ||
3 | Jokowi-Ahok | PDIP dan Gerindra | 1.847.157 | 42,60% | 2.472.130 | 53,82% |
4 | Hidayat-Didik | PKS | 508.113 | 11,72% | ||
5 | Faisal-Biem | Independen | 215.935 | 4,98% | ||
6 | Alex-Nono | Golkar, PPP, PDS, PP, PKPB, PKDI, RepublikaN, PPIB, Partai Buruh, PPNUI, PNI Marhaenisme | 202.643 | 4,67% | ||
Jumlah suara sah | 4.336.486 | 4.592.945 | ||||
Jumlah suara tidak sah | 93.047 | |||||
Golput | 2.555.207 | 36,6% | 2.349.657 | |||
Jumlah seluruh suara | 4.429.533 | |||||
Jumlah Total DPT | 6.962.348 | 100% | 6.996.951 | 100% | ||
Sumber | [7] |
Daerah | Foke-Nara | Jokowi-Basuki | Total |
---|---|---|---|
Jakarta Barat[8] | |||
Kebon Jeruk | 76,477 (51.27%) | 72,690 (48.73%) | 149,167 |
Taman Sari | 25,414 (39.33%) | 39,197 (60.67%) | 64,611 |
Grogol | 34,984 (32.16%) | 73,797 (67.84%) | 108,781 |
Kalideres | 82,551 (48.18%) | 88,797 (51.82%) | 171,348 |
Palmerah | 50,838 (51.03%) | 48,794 (48.97%) | 99,632 |
Kembangan | 56,902 (49.22%) | 58,699 (50.78%) | 115,601 |
Cengkareng | 95,656 (43.74%) | 123,029 (56.26%) | 218,685 |
Tambora | 51,476 (41.61%) | 72,229 (58.39%) | 123,705 |
Total | 474,298 (45.11%) | 577,232 (54.89%) | 1,051,530 |
Jakarta Pusat[9] | |||
Cempaka Putih | 21,700 (48.84%) | 22,730 (51.16%) | 44,430 |
Tanah Abang | 40,672 (54.06%) | 34,564 (45.94%) | 75,236 |
Sawah Besar | 22,935 (37.59%) | 38,073 (62.41%) | 61,008 |
Menteng | 22,984 (54.97%) | 18,830 (45.03%) | 41,814 |
Senen | 29,883 (51.57%) | 28,069 (48.43%) | 57,952 |
Johar Baru | 34,792 (53.89%) | 29,765 (46.11%) | 64,557 |
Gambir | 22,331 (46.68%) | 25,509 (53.32%) | 47,840 |
Kemayoran | 54,130 (47.85%) | 58,989 (52.15%) | 113,119 |
Total | 249,427 (49.30%) | 256,529 (50.70%) | 505,956 |
Jakarta Timur[10] | |||
Pulo Gadung | 59,161 (43.48%) | 76,894 (56.52%) | 136,055 |
Cipayung | 54,587 (50.47%) | 53,578 (49.53%) | 108,165 |
Cakung | 102,388 (48.55%) | 108,514 (51.45%) | 210,902 |
Kramat Jati | 65,330 (50.76%) | 63,382 (49.24%) | 128,712 |
Matraman | 42,867 (50.08%) | 42,737 (49.92%) | 85,604 |
Ciracas | 52,182 (42.29%) | 71,220 (57.71%) | 123,402 |
Jatinegara | 72,977 (49.68%) | 73,924 (50.32%) | 146,901 |
Duren Sawit | 84,139 (45.12%) | 102,356 (54.88%) | 186,495 |
Pasar Rebo | 38,452 (42.74%) | 51,525 (57.26%) | 89,977 |
Makasar | 39,283 (43.47%) | 51,090 (56.53%) | 90,373 |
Total | 611,366 (46.79%) | 695,220 (53.21%) | 1,306,586 |
Jakarta Selatan[11] | |||
Setiabudi | 27,146 (51.21%) | 25,866 (48.79%) | 53,012 |
Pancoran | 40,594 (55.22%) | 32,922 (44.78%) | 73,516 |
Mampang | 38,614 (54.59%) | 32,119 (45.41%) | 70,733 |
Pesanggrahan | 43,566 (42.98%) | 57,803 (57.02%) | 101,369 |
Kebayoran Baru | 29,748 (42.21%) | 40,720 (57.79%) | 70,468 |
Tebet | 58,274 (52.55%) | 52,609 (47.45%) | 110,883 |
Pasar Minggu | 65,732 (48.18%) | 70,703 (51.82%) | 136,435 |
Kebayoran Lama | 58,644 (43.05%) | 77,577 (56.95%) | 136,221 |
Jagakarsa | 72,649 (52.68%) | 65,255 (47.32%) | 137,904 |
Cilandak | 41,775 (44.70%) | 51,683 (55.30%) | 93,458 |
Total | 476,742 (48.45%) | 507,257 (51.55%) | 983,999 |
Jakarta Utara[12] | |||
Cilincing | 85,266 (52.72%) | 76,463 (47.28%) | 161,729 |
Penjaringan | 38,340 (29.87%) | 90,007 (70.13%) | 128,347 |
Koja | 68,068 (49.90%) | 68,328 (50.10%) | 136,396 |
Pademangan | 24,572 (34.66%) | 46,318 (65.34%) | 70,890 |
Tanjung Priok | 67,669 (38.81%) | 106,669 (61.19%) | 174,338 |
Kelapa Gading | 16,273 (26.59%) | 44,929 (73.41%) | 61,202 |
Total | 300,188 (40.96%) | 432,714 (59.04%) | 732,902 |
Kepulauan Seribu[13] | |||
Kep. Seribu Selatan | 3,475 (73.22%) | 1,271 (26.78%) | 4,746 |
Kep. Seribu Utara | 5,319 (73.61%) | 1,907 (26.39%) | 7,226 |
Total | 8,794 (73.45%) | 3,178 (26.55%) | 11,972 |
Galeri
suntingReferensi
sunting- ^ "11 Juli 2012, Pemilu DKI Jakarta". Tempo.co. Tempo. 15 December 2011. Diakses tanggal 18 March 2012.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Lewat Twitter, Anas Umumkan Pasangan Foke-Nachrowi". Tempo.co. Tempo. 19 March 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-06. Diakses tanggal 19 March 2012.
- ^ "Koalisi Alex-Nono Terancam Pecah". Tempo.co. Tempo. 14 March 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-11. Diakses tanggal 18 March 2012.
- ^ "Nomor Urut Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2012-2017 -- RenumerasiPNS.com". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-24. Diakses tanggal 2012-06-03.
- ^ Bakanekobaka (Sabtu, 28 Juli 2012). "BakaNekoBaka: Pilgub DKI Jakarta Putaran I". BakaNekoBaka. Diakses tanggal 2019-03-29.
- ^ Hasil Pilkada DKI akan diumumkan 20 Juli
- ^ [1] Diarsipkan 2014-04-13 di Wayback Machine. Detik
- ^ [2] Jakbar
- ^ [3] Jakpus
- ^ [4] Jaktim
- ^ [5] Kep. Seribu
- ^ [6] Jakut
- ^ [7] Kep. Seribu
Pranala luar
sunting- Situs resmi Diarsipkan 2012-07-13 di Wayback Machine. KPUD Jakarta.