Petrosea
PT Petrosea Tbk adalah perusahaan multi-disiplin yang bergerak di bidang kontrak Pertambangan, EPC serta jasa Minyak & gas bumi yang berkantor pusat di Tangerang Selatan. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini juga memiliki kantor perwakilan di Balikpapan dan pusat pasokan lepas pantai di Sorong.[1][2]
Sebelumnya | PT Petro-Sea International Indonesia (1972 - 1990) |
---|---|
Perusahaan publik | |
Kode emiten | IDX: PTRO |
Industri | Pertambangan |
Didirikan | 21 Februari 1972 |
Kantor pusat | Tangerang Selatan, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Jasa |
|
Pendapatan | US$ 415,74 juta (2021)[1] |
US$ 33,95 juta (2021)[1] | |
Total aset | US$ 532,74 juta (2021)[1] |
Total ekuitas | US$ 260,22 juta (2021)[1] |
Karyawan | 3.966 (2021)[1] |
Anak usaha | PT Karya Bhumi Lestari PT Kinarya Bangun Sesama PT Rekakarsa Karya Nusantara PT Kuala Pelabuhan Indonesia PT POSB Infrastructure Indonesia Petros Solutions Australia Pty. Ltd. |
Situs web | www |
Profil
suntingDengan jejak langkah lebih dari 50 tahun, Petrosea memiliki keunggulan yang terdapat pada kemampuannya untuk menyediakan jasa pertambangan terpadu pit-to-port, kemampuan rekayasa, pengadaan & konstruksi yang terintegrasi serta jasa logistik, dengan komitmen penuh terhadap penerapan keselamatan, kesehatan kerja & lingkungan, manajemen mutu dan integritas bisnis.
Petrosea mencapai sebuah jejak langkah bersejarah dengan menjadi perusahaan rekayasa & konstruksi pertama di Indonesia yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (IDX:PTRO) sejak tahun 1990. Saat ini Petrosea didukung penuh oleh pemegang saham utamanya, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk, perusahaan Indonesia yang menjalankan kegiatan usaha di bidang aktivitas keuangan dan asuransi, serta aktivitas professional, ilmiah dan teknis.
Pada tahun 2019, Petrosea diseleksi oleh World Economic Forum dan dinobatkan sebagai satu-satunya perusahaan tambang dan satu satunya perusahaan milik Indonesia yang masuk ke dalam Global Lighthouse Network berkat kesuksesannya dalam mengimplementasikan teknologi Industri 4.0.
Perubahan Nama
sunting- 21 Februari 1972 – PT Petro-Sea International Indonesia
- 15 Maret 1990 – PT Petrosea
- 26 Januari 1998 – PT Petrosea Tbk
Sejarah
suntingTahun | Deskripsi |
---|---|
1972 | Perusahaan ini memulai sejarahnya di Jakarta pada tahun 1972 dengan nama "PT Petro-Sea International Indonesia". |
1984 | Perusahaan diakuisisi oleh Clough Ltd. |
1990 | Saham perusahaan dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia) dengan kode perdagangan PTRO dan nama perusahaan diganti menjadi PT Petrosea Tbk. |
2009 | Pada akhir tahun 2009, Indika Energy resmi mengakuisisi 98,55% saham perusahaan. |
2012 | Untuk mematuhi peraturan Bapepam-LK mengenai pengambilalihan perusahaan publik, Indika Energy menjual kembali 28,75% saham perusahaan ke masyarakat. |
2015 | Melalui PT POSB Infrastructure Indonesia, perusahaan ini mengakuisisi 51,25% saham PT Mahaka Industri Perdana. |
2016 | Perusahaan resmi ditetapkan sebagai operator Pusat Logistik Berikat (PLB) sektor minyak & gas bumi yang terletak di Tanjung Batu, Balikpapan, Kalimantan Timur. |
2017 | Perusahaan meresmikan "Petrosea Offshore Supply Base" (POSB) di Sorong untuk memberikan dukungan dan layanan kepada sektor minyak & gas bumi di Indonesia bagian timur. |
2018 | PT Indika Logistic & Support Services mengalihkan mayoritas saham PT Kuala Pelabuhan Indonesia ke perusahaan.
Perusahaan melepas saham di PT Santan Batubara, masing-masing sebanyak 99.999 lembar ke PT Harum Energy Tbk dan 1 lembar ke PT Sentral Batubara Jawa. Perusahaan melepas seluruh saham PT Kariangau Gapura Terminal Energi yang mereka pegang ke PT Interport Mandiri Utama. |
2019 | Petrosea menjadi satu-satunya perusahaan tambang dan satu-satunya perusahaan milik Indonesia yang terpilih oleh World Economic Forum untuk masuk ke dalam Global Lighthouse Network berkat kesuksesannya mengimplementasi teknologi Industri 4.0 untuk memacu kinerja finansial dan operasional di proyek Tabang yang berlokasi di Kalimantan Timur. |
2020 | Perusahaan melepas seluruh saham PT POSB Reksabumi Indonesia dan PT Pusat Sarana Baruna yang mereka pegang ke PT Interport Mandiri Utama dan PT Indika Multi Niaga.
Petrosea melakukan pembelian kembali saham (share buyback) dengan jumlah sebanyak-banyaknya US$2.000.000 atau Rp30.000.000.000 merujuk kepada SEOJK No. 3/SEOJK04/2020 tanggal 9 Maret 2020 tentang Kondisi Lain sebagai Kondisi Pasar yang Berfluktuatif secara Signifikan dalam Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik. |
2021 | Perusahaan ini berekspansi ke bisnis digitalisasi, percetakan 3D, dan sertifikasi profesi.[2] |
2022 | Perusahaan diakuisisi oleh PT Caraka Reksa Optima (CARA), perusahaan Indonesia yang menjalankan kegiatan usaha di bidang aktivitas keuangan dan asuransi, serta aktivitas professional, ilmiah dan teknis. Pemilik sesungguhnya dari CARA adalah Romo Nitiyudo Wachjo yang juga merupakan pemilik mayoritas saham salah satu tambang emas terbesar di Indonesia, PT Nusa Halmahera Minerals. Transaksi tersebut selesai dilakukan pada 28 Juli 2022 yang membuat Indika Group tidak lagi memegang saham di PTRO.[3] |
2023 | Masuknya pebisnis Hapsoro Sukmohadi (Happy, suami Puan Maharani) menjadi pemegang saham utama kedua lewat PT Sentosa Bersama Mitra yang memegang 20,51%.[4] |
2024 | Konglomerat Prayogo Pangestu melalui PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk mengakuisisi 34% saham milik keluarga Romo Nitiyudo Wachjo (PT Caraka Reksa Optima), yang menempatkannya sebagai pemegang saham pengendali baru PTRO di awal 2024.[5] Namun keluarga Wachjo tetap menjadi penerima manfaat (pemilik) perusahaan ini bersama Happy, Prayogo dan 8 orang lainnya.[6] |
Manajemen
suntingDewan Komisaris
- Osman Sitorus - Presiden Komisaris
- Ginanjar Kartasasmita - Komisaris
- Djauhar Maulidi - Komisaris
- Erwin Ciputra - Komisaris
- Sutanto - Komisaris
- Setia Untung Arimuladi - Komisaris
Dewan Direksi
- Michael - Presiden Direktur
- Kartika Hendrawan - Wakil Presiden Direktur
- Ruddy Santoso - Direktur
- Meinar Kusmastuti - Direktur
- Iman Darus Hikman - Direktur
Referensi
sunting- ^ a b c d e f "Laporan Tahunan 2021" (PDF). PT Petrosea Tbk. Diakses tanggal 25 Juni 2022.
- ^ a b "Sejarah Perusahaan" (dalam bahasa Inggris). PT Petrosea Tbk. Diakses tanggal 25 Juni 2022.
- ^ Kisah Petrosea (PTRO) Dulu Dilepas Lo Kheng Hong, Kini Diburu Prajogo Pangestu-Happy Hapsoro
- ^ Perusahaan Happy Hapsoro Borong Saham Petrosea (PTRO) Rp744,5 Miliar
- ^ Akuisisi Porsi Haji Romo, Prajogo Pangestu Jadi Pengendali PTRO
- ^ Akuisisi Rp 940 Miliar, Prajogo Pangestu jadi Pengendali Baru Petrosea