Petrobras
22°54′34″S 43°10′45″W / 22.9094°S 43.1793°W
Publik | |
Kode emiten |
|
ISIN | BRPETRACNOR9 BRPETRACNPR6 |
Industri | Energi: Minyak dan gas |
Didirikan | 3 October 1953[2] |
Pendiri | Pemerintah Brazil |
Kantor pusat | Rio de Janeiro, |
Wilayah operasi | Seluruh dunia |
Tokoh kunci |
|
Produk | Minyak bumi Produk minyak bumi Gas alam Pelumas Petrokimia Pupuk Biofuel |
Produksi | 207 juta barel of ekivalen minyak (1,27×109 GJ) per day[4] |
Pendapatan | US$ 83,9 miliar (2021)[5] |
US$ 37,5 miliar (2021)[5] | |
US$ 19,9 miliar (2021)[5] | |
Total aset | US$ 174,3 miliar (2021)[5] |
Total ekuitas | US$ 69,8 miliar (2021)[5] |
Pemilik | Pemerintah Brazil (50,26%)[6] |
Karyawan | 45.532 (2021)[7] |
Anak usaha |
|
Situs web | www.petrobras.com.br |
Petróleo Brasileiro S.A., atau biasa disingkat menjadi Petrobras (pengucapan bahasa Portugis: [ˌpɛtɾoˈbɾas ]), adalah sebuah badan usaha milik negara Brazil yang bergerak di bidang minyak dan gas. Perusahaan ini berkantor pusat di Rio de Janeiro.
Perusahaan ini menempati peringkat ke-181 dalam daftar Fortune Global 500.[8] Pada Forbes Global 2000 tahun 2020, Petrobras menempati peringkat ke-65.[9]'[10]
Sejarah
suntingPetrobras dibentuk pada tahun 1953 oleh pemerintah Brazil di bawah kepemimpinan Getúlio Vargas dengan slogan "O petróleo é nosso". Perusahaan ini diberi hak untuk memonopoli industri minyak dan gas di Brazil.[11] Pada tahun 1953, Brazil hanya memproduksi 2.700 barel minyak per hari.[12] Pada tahun 1961, perusahaan ini mulai mengoperasikan kilang minyak REDUC di dekat Rio de Janeiro,[13] dan pada tahun 1963, perusahaan ini meresmikan pusat riset Cenpes di Rio de Janeiro. Pusat riset tersebut pun masih merupakan salah satu pusat riset energi terbesar di dunia.[14] Pada tahun 1968, perusahaan ini mendirikan Petrobras Quimica ("Petroquisa") untuk berbisnis di bidang petrokimia dan konversi nafta menjadi etilen.[15]
Petrobras mulai memproses minyak serpih pada tahun 1953, dengan mengembangkan teknologi Petrosix untuk mengekstraksi minyak dari minyak serpih. Pada dekade 1990-an, perusahaan ini mulai menggunakan retort berskala besar untuk memproses minyak serpih.[16] Pada tahun 2006, Petrobras menyatakan bahwa retort miliknya dapat memproses 260 ton minyak serpih per jam.[17]
Pada tahun 1994, Petrobras mulai mengoperasikan Petrobras 36, anjungan lepas pantai terbesar di dunia. Anjungan tersebut kemudian tenggelam pasca sebuah ledakan pada tahun 2001.[18] Pada tahun 1997, pemerintah Brazil menyetujui Undang-Undang N.9.478, yang menghapus monopoli Petrobras dan memperbolehkan kompetisi di industri minyak dan gas di Brazil, serta membentuk Agência Nacional do Petróleo (ANP) yang bertugas mengatur dan mengawasi industri minyak bumi di Brazil, dan membentuk Dewan Kebijakan Energi Nasional yang bertugas mengembangkan kebijakan di bidang energi.[19] Pada tahun 1999, ANP meneken perjanjian dengan perusahaan lain, sehingga mengakhiri monopoli dari perusahaan ini.[20]
Pada tahun 2000, Petrobras mencetak rekor dunia untuk eksplorasi minyak di laut dalam, dengan mencapai kedalaman 1.877 meter (6.158 ft) di bawah permukaan laut.[21] Pada tahun 2002, Petrobras mengakuisisi Perez Companc Energía (PECOM Energía) asal Argentina dengan harga $1,18 miliar. Akuisisi tersebut meliputi aset di Argentina, Brazil, Venezuela, Bolivia, Peru, dan Ekuador, cadangan minyak mentah sebanyak 1,1 miliar barel, dan produksi sebanyak 181 ribu barel of ekivalen minyak (1.110.000 GJ) per hari.[22]
Pada tahun 2005, Petrobras mengumumkan sebuah joint venture dengan Nippon Alcohol Hanbai untuk menjual etanol dari Brazi ke Jepang, dengan nama Brazil-Japan Ethanol.[23] Pada tanggal 21 April 2006, perusahaan ini memulai produksi di anjungan lepas pantai P-50 di ladang Albacora East di Campos Basin, yang membuat Brazil swasembada di bidang produksi minyak.[12] Pada bulan November 2015, perusahaan ini mencatatkan utang sebesar $128 miliar, yang mana 84% di antaranya dalam mata uang asing.[24]
Operasi
suntingArea bisnis
suntingPerusahaan ini beroperasi di enam area bisnis, yakni:[2]
- Kilang minyak, transportasi, dan pemasaran – kilang minyak, logistik, transportasi, perdagangan, ekspor dan impor minyak dan olahan minyak, serta investasi petrokimia di Brazil
- Eksplorasi dan produksi – eksplorasi, pengembangan, dan produksi minyak mentah, LNG, dan gas alam di Brazil
- Distribusi – distribusi olahan minyak, etanol, biodiesel, dan gas alam ke tengkulak dan melalui jaringan ritel Petrobras Distribuidora di Brazil
- Gas dan listrik – transportasi dan perdagangan gas alam dan LNG, serta pembangkitan dan perdagangan listrik, dan produksi pupuk
- Internasional – eksplorasi dan produksi minyak dan gas, kilang minyak, transportasi, pemasaran, dan distribusi gas dan listrik di luar Brazil
- Biofuel – produksi biodiesel dan produk sampingnya dan bisnis yang terkait dengan etanol, seperti investasi ekuitas, produksi dan perdagangan etanol, gula, dan listrik yang dihasilkan dari bagasse tebu.
Produksi dan cadangan
suntingPetrobras mengendalikan sejumlah aset minyak dan energi di 16 negara di Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, dan Asia.[2]
Namun, Brazil menyumbang 92% dari total produksi Petrobras pada tahun 2014 dan menyumbang 97% dari total cadangan Petrobras pada tahun 2014,[2] dengan cadangan terbukti yang telah dikembangkan di Brazil mencapai 8,1128 juta barel of ekivalen minyak (49.633.000 GJ) dan cadangan terbukti yang belum dikembangkan di Brazil mencapai 4,5997 juta barel of ekivalen minyak (28.140.000 GJ).[2] Dari jumlah tersebut, sebanyak 62,7% di antaranya terletak di Campos Basin.[2] Prospek pertumbuhan terbesar bagi perusahaan ini adalah ladang minyak Tupi di Santos Basin.[2]
Pada tahun 2015, perusahaan ini memproduksi 2.284 juta barel of ekivalen minyak (1,397×1010 GJ) per hari, yang mana 89% di antaranya berupa minyak bumi dan sisanya berupa gas alam.[2]
Investasi internasional
suntingCadangan di luar Brazil menyumbang 8,4% dari total produksi perusahaan ini pada tahun 2014.[2] Mayoritas dari cadangan tersebut terletak di Amerika Selatan, terutama Bolivia dan Kolombia.[2]
Petrobras memiliki kilang minyak di Texas yang berkapasitas 100.000 barel per hari.[2] Perusahaan ini juga memiliki blok eksplorasi di Teluk Meksiko.[2]
Kilang minyak
sunting- RNEST - Kilang Abreu e Lima - Suape (Pernambuco) - 230.000 barel per hari
- LUBNOR - Lubrificantes e Derivados de Petróleo do Nordeste - Fortaleza (Ceará) - 8.000 barel per hari
- REGAP - Kilang Gabriel Passos - Betim (Minas Gerais) - 150.000 barel per hari
- REPLAN - Kilang Paulínia - Paulínia (São Paulo) - 415.000 barel per hari
- REVAP - Kilang Henrique Lages - São José dos Campos (São Paulo) - 252.000 barel per hari
- RPBC - Kilang Presidente Bernardes - Cubatão (São Paulo) - 178.000 barel per hari
- RECAP - Kilang Capuava - Mauá (São Paulo)- 53.000 barel per hari
- REDUC - Kilang Duque de Caxias - Duque de Caxias (Rio de Janeiro) - 239.000 barel per hari
- COMPERJ (diubah menjadi GASLUB) - Itaboraí (Rio de Janeiro) - sedang dibangun
- REPAR - Kilang Presidente Getúlio Vargas - Araucária (Paraná) - 207.563 barel per hari
- REFAP - Kilang Alberto Pasqualini - Canoas (Rio Grande do Sul) - 201.280 barel per hari
Produksi
suntingPada tahun 1961, geolog dari Petrobras Walter K. Link menerbitkan memorandum Link, yang menyiratkan bahwa perusahaan ini lebih baik mengeksplorasi di lepas pantai daripada di darat.[25] Pada tahun 1963, Petrobras menemukan ladang minyak Recôncavo dan Carmópolis.[19]
Pertumbuhan perusahaan ini kemudian terhenti akibat krisis minyak 1973. Brazil pun ikut terdampak, dengan terhentinya "keajaiban Brazil", sebuah periode di mana pertumbuhan PDB tahunan Brazil melebihi 10%. Petrobras bahkan hampir bangkrut.[26] Pada tahun 1974, perusahaan ini menemukan sebuah ladang minyak di Campos Basin. Penemuan tersebut pun meningkatkan keuangan perusahaan ini dan membantu perusahaan ini untuk melakukan restrukturisasi di seantero Brazil.[27] Pada tahun 1975, pemerintah Brazil memperbolehkan perusahaan minyak asing untuk beroperasi di Brazil secara sementara, dan Petrobras pun meneken kontrak dengan perusahaan asal luar Brazil untuk mengeksplorasi ladang minyak di Brazil.[28]
Perusahaan ini juga terdampak oleh krisis energi 1979, tetapi tidak separah seperti pada tahun 1973.
Pada tahun 1997, Petrobras berhasil memproduksi 1 juta barel (160.000 m3) per hari. Perusahaan ini juga meneken perjanjian dengan pemerintah dari negara lain di Amerika Latin, sehingga dapat mulai beroperasi di luar Brazil.[29]
Pada tahun 2003, pada hari jadinya yang ke-50, Petrobras berhasil memproduksi 2 juta barel of ekivalen minyak (12.000.000 GJ) per hari.[29] Pada tanggal 1 Mei 2006, setelah konflik gas Bolivia, presiden Bolivia, Evo Morales, mengumumkan nasionalisasi terhadap semua ladang minyak dan gas di Bolivia dan memerintahkan pendudukan terhadap semua ladang minyak oleh Angkatan Darat Bolivia.[30] Pada tanggal 4 Mei 2006, Petrobras pun resmi membatalkan rencana investasi besar di Bolivia.[31]
Referensi
sunting- ^ Alex Cuadros (2016). Brazillionaires: Wealth, Power, Decadence and Hope in an American Country. New York: Spiegel & Gray. hlm. 30.
- ^ a b c d e f g h i j k l "pbraform20f_2014.htm - Generated by SEC Publisher for SEC Filing". Diakses tanggal 5 May 2016.
- ^ "Nossa Diretoria | Petrobras". petrobras.com.br (dalam bahasa Portugis). Diakses tanggal 2022-06-28.
- ^ "Petrobras aprova patamar de 2,07 milhões de barris para produção de petróleo em abril". G1.
- ^ a b c d e "Financial Statements 2021". Petrobras IR. 23 Februari 2022. hlm. 11, 12, 15. Diakses tanggal 11 Juli 2022.
- ^ "Shareholding Structure".
- ^ "Demonstrações Financeiras 2021". Petrobras IR (dalam bahasa Portugis). 21 Februari 2022. hlm. 126. Diakses tanggal 11 Juli 2022.
- ^ "Petrobras | 2020 Global 500". Fortune.
- ^ "Forbes Global 2000". Forbes. Diakses tanggal 31 October 2020.
- ^ "Petrobras é a maior empresa brasileira do ranking Forbes Global 2000". 13 May 2022.
- ^ Bello (14 February 2015). "Whose oil in Brazil?". The Economist.
- ^ a b Muello, Peter (21 April 2006). "New Rig Brings Brazil Oil Self-Sufficiency". Washington Post. Associated Press.
- ^ Kinch, Diana (26 December 2011). "Petrobras halts some Reduc refinery ops after fire". MarketWatch.
- ^ "Press Tour to the Petrobras Research and Development Center (Cenpes) on Monday, 30 June". Brazilian Government. 24 June 2014.
- ^ "Petrobras Quimica SA Petroquisa - Company Profile and News - Bloomberg Markets". Bloomberg.com. Diakses tanggal 2020-09-17.
- ^ "Energy Minerals Division". www.aapg.org.
- ^ "PETROSIX INDUSTRIAL PLANT IN OPERATION" (PDF).
- ^ "Petrobras P-36". Diakses tanggal 5 May 2016.
- ^ a b Andréa Novais (24 November 2011). "Understand Petrobras". The Brazil Business.
- ^ "Monopoly ends for Brazil's Petrobras". Offshore Magazine. 1 November 1999.
- ^ Wheatley, Jonathan (18 December 2000). "Pumping Up Petrobras". Bloomberg L.P.
- ^ "Petrobras to acquire control of Perez Companc". Oil & Gas Journal. 29 July 2002.
- ^ Ative Soluções. "Japan - Petrobras". Diakses tanggal 5 May 2016.
- ^ "Petrobras's Dangerous Debt Math: $24 Billion Owed in 24 Months". Bloomberg L.P. 18 November 2015.
- ^ Dott, Robert (2001). "From the Archivists Corner - Linkages" (PDF). The Outcrop: 14–17.
- ^ Van Riel, Cees B. M. (29 March 2012). The Alignment Factor. ISBN 9781136445460. Diakses tanggal 5 May 2016.
- ^ "Campos Basin". Petrobras. Diakses tanggal 5 May 2016.
- ^ James Brooke (7 November 1994). "U.S. Oil and Gas Companies Test Waters in Brazil, Again". New York Times.
- ^ a b "Now 50, Petrobras, the Brazilian National Oil Company, Has Aged Well". Wharton School of the University of Pennsylvania. 8 October 2003.
- ^ Christine Hauser (1 May 2006). "Bolivia Nationalizes Natural Gas Industry". New York Times.
- ^ "Petrobras scraps Bolivia project". BBC. 4 May 2006.