Darjah Yang Mulia Setia Mahkota Malaysia
Darjah Yang Mulia Setia Mahkota Malaysia adalah sebuah tanda kehormatan federal di Malaysia bagi mereka yang telah berjasa besar kepada negaranya. Tanda kehormatan ini ditetapkan pada 15 April 1966 dan diundangkan pada 30 Juni 1966. Tanda kehormatan ini memiliki tiga kelas.
Darjah Yang Mulia Setia Mahkota Malaysia | |
---|---|
Dianugerahkan oleh Yang di-Pertuan Agong | |
Tipe | Tanda kehormatan |
Dibentuk | 15 April 1966 |
Negara | Malaysia |
Dianugerahkan kepada | Jasa yang besar kepada negara |
Status | Masih dianugerahkan |
Penguasa | Yang di-Pertuan Agong |
Tingkat | Seri Panglima Johan |
Gelar akhiran | S.S.M. P.S.M. J.S.M. |
Statistik | |
Penganugerahan pertama | 1966[1] |
Penganugerahan terakhir | 2020 |
Jumlah penerima | 49 S.S.M. 1.010 P.S.M. 2.578 J.S.M. 20 P.S.M. khusus 123 P.S.M. khusus 44 J.S.M. khusus |
Prioritas | |
Tingkat lebih tinggi | Darjah Yang Mulia Pangkuan Negara[2] |
Tingkat lebih rendah | Darjah Bakti[2] |
Kelas
suntingLajur pita menurut kelas | ||
---|---|---|
S.S.M. | P.S.M. | J.S.M. |
Seri Setia Mahkota (S.S.M.)
suntingSeri Setia Mahkota merupakan kelas tertinggi dari tanda kehormatan ini. Setiap penerimanya akan mendapatkan gelar Tun dan istrinya mendapatkan gelar Toh Puan. Tanda kehormatan ini dibatasi maksimal untuk 25 penerima yang masih hidup, tetapi tidak termasuk penerima khusus yang seorang warga negara asing.[3]
Panglima Setia Mahkota (P.S.M.)
suntingPanglima Setia Mahkota adalah kelas kedua dari tanda kehormatan ini. Setiap penerimanya mendapatkan gelar Tan Sri dan istrinya mendapat gelar Puan Sri. Penerima tanda kehormatan ini dibatasi maksimal 250 orang yang masih hidup, tidak termasuk warga negara asing yang menjadi penerima khusus.[4]
Johan Setia Mahkota (J.S.M.)
suntingJohan Setia Mahkota adalah kelas terakhir dari tanda kehormatan ini. Kelas ini tidak membawa gelar apapun. Penerimanya dibatasi maksimal untuk 800 orang yang masih hidup, tetapi tidak termasuk penerima khusus yang seorang warga negara asing.[5]
Penerima terkemuka
suntingS.S.M. (K)
sunting- 1967: Dawee Chullasapya
- 1971: Maraden Panggabean
- 1972: Hamengkubuwono IX
- 1972: Martin Charteris
- 1972: Prasert Ruchirawongse
- 1973: Bhanubandhu Yugala
- 1973: Chatichai Choonhavan
- 1973: George David Woods
- 1973: Kris Sivara
- 1973: Swaeng Senanarong
- 1979: Serm Na Nakorn
- 1982: Abdullah Abdulaziz Al Saud
- 2003: Antonio Puri Purini
- 2003: Franco Frattini
- 2003: Gaetano Gifuni
- 2009: Maha Chakri Sirindhorn
P. S. M. (K)
sunting- 1970: Alamsyah Ratu Perwiranegara
- 1971: Sudomo
- 1971: Soemitro Sastrodihardjo
- 1971: Soewoto Sukendar
- 1972: Kemal Idris
- 1972: Sutopo Juwono
- 1972: Umar Wirahadikusumah
- 1973: Mohamad Hasan
- 1976: Makmun Murod
- 1976: Widodo Budidarmo
- 1979: Waloejo Soegito
- 1979: Ashadi Tjahjadi
- 1979: R. Widodo
- 1987: Himawan Soetanto
- 1988: Mochammad Sanoesi
- 1994: Feisal Tanjung
- 1997: Edi Sudrajat
- 1998: Harmoko
- 2003: Da'i Bachtiar
- 2010: Bambang Hendarso Danuri
- 2015: Moeldoko
- 2022: Badrodin Haiti
- 2022: Budi Gunawan
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ "Semakan Penerima Darjah Kebesaran, Bintang dan Pingat". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-19. Diakses tanggal 2021-07-04.
- ^ a b "PANDUAN PENCALONAN DKBPP 2018" (PDF) (dalam bahasa Melayu). Bahagian Istiadat & Urusetia Persidangan Antarabangsa. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2018-08-26. Diakses tanggal 2018-09-05.
- ^ "Seri Setia Mahkota (S.S.M.)". Sultanate.com (dalam bahasa Melayu). Diakses tanggal 2021-07-04.
- ^ "Panglima Setia Mahkota (P.S.M.)". Sultanate.com (dalam bahasa Melayu). Diakses tanggal 2021-07-04.
- ^ "Johan Setia Mahkota (J.S.M.)". Sultanate.com (dalam bahasa Melayu). Diakses tanggal 2021-07-04.