Partai Nasional Indonesia Marhaenisme

partai politik di Indonesia
(Dialihkan dari PNI Supeni)

Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNIM), sebelumnya bernama Partai Nasional Indonesia - Supeni (PNI Supeni), adalah salah satu partai politik di Indonesia.[4] Dalam Pemilu 2009, partai ini bernomor urut 15.[5]

Partai Nasional Indonesia Marhaenisme
Ketua umumSukmawati Soekarnoputri[1][2]
Sekretaris JenderalDrs. Sukarno
Dibentuk20 Mei 1998
(sebagai PNI Supeni)

20 Mei 2002
(sebagai PNI Marhaenisme)
Didahului olehPartai Nasional Indonesia
Kantor pusatJalan Cilandak III No.23, RT.3/RW.3, Cilandak Bar., Cilandak, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12430[1]
Keanggotaan ( (2017))1.177[3]
IdeologiMarhaenisme
Nasionalisme Indonesia
Soekarnoisme
Pancasila
Posisi politikSayap-kiri ke Kiri-tengah
Situs web
http://dpp-pni.tripod.com

Sejarah

sunting

Pada tanggal 26 Oktober 1995, mantan anggota Partai Nasional Indonesia Supeni membentuk Persatuan Nasional Indonesia (PNI).[6] Dengan jatuhnya Presiden Soeharto pada tahun 1998, muncul kesempatan untuk menghidupkan kembali Partai Nasional Indonesia. Pada sebuah pertemuan pada tanggal 20 Mei 1998 diputuskan untuk mengubah nama Serikat Nasional Indonesia, dan pada tanggal 17 Juni 1998, Partai Nasional Indonesia (PNI) diumumkan.[6] Kemudian dikenal sebagai PNI-Supeni untuk membedakannya dari versi PNI lainnya, yang semuanya mengklaim sebagai keturunan partai tua, kemudian partai ini memperebutkan pemilihan legislatif tahun 1999 dengan nomor urut 3,[6] memenangkan 0,36% suara, dan namun tidak memperoleh kursi di Dewan Perwakilan Rakyat.

Sesuai dengan UU No. 31 Tahun 2002, maka PNI Soepeni tidak diperbolehkan mengikuti Pemilu 2004. Oleh karena itu partai ini memakai nama baru yaitu Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI Marhaenisme) dan mendaftarkan diri untuk mengikuti Pemilu 2004 dan berhasil lolos dari verifikasi serta memenuhi persyaratan yang ditentukan.[7] PNI Marhaenisme menjadi salah satu dari 24 partai politik peserta Pemilihan umum legislatif Indonesia 2004.[8]

Istilah "marhaenisme" dicetuskan oleh Soekarno pada tahun 1927 ketika mendirikan dan memimpin Partai Nasional Indonesia hingga tahun 1931. Ia menyebarkannya sebagai asas dan ideologi Partai Nasional Indonesia.[9] Marhenisme diperkenalkan dalam pidato-pidato Soekarno di berbagai tempat ketika memimpin Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tahun 1927, dan semakin sering dicetuskan oleh Soekarno pada tulisan-tulisannya di beberapa media cetak saat itu seperti Suluh Indonesia Muda, Fikiran Rakyat, dan Pemandangan.

Pencapaian pada Pemilu Legislatif

sunting
Pemilu Total kursi Total pemilihan Persentase Hasil
1999
0 / 500
377.137 0,36%
2004
1 / 550
923.159 0,81%  1 Kursi
2009
0 / 560
316.752 0,30%  1 Kursi
2014 Tidak lolos verifikasi administrasi
2019

Rujukan

sunting
  1. ^ a b "Verifikasi Parpol untuk Pemilihan Legislatif 2019: Partai Nasional Indonesia Marhaenisme". Komisi Pemilihan Umum: Portal Publikasi Pemilu. Komisi Pemilihan Umum. Diakses tanggal 25 Januari 2018. 
  2. ^ "SK Menkumham No. MH 02.AH.11.01 Tahun 2017 tentang Pengesahan Pengurus DPP PNI Marhaenisme" (PDF). Komisi Pemilihan Umum: Portal Publikasi Pemilu. Komisi Pemilihan Umum. 28 Januari 2017. Diakses tanggal 25 Januari 2018. 
  3. ^ "Rekapitulasi Parpol untuk Pemilihan Legislatif 2019". Komisi Pemilihan Umum: Portal Publikasi Pemilu. Komisi Pemilihan Umum. Diakses tanggal 25 Januari 2018. 
  4. ^ Ananta, Aris; Arifin, Evi Nurvidya; Suryadinata, Leo (2005). Emerging Democracy in Indonesia (dalam bahasa Inggris). Singapore: Institute of Southeast Asian Studies. hlm. 24. ISBN 981-230-323-5. 
  5. ^ TBS (27 Desember 2008). "Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (15)". detikNews. Diakses tanggal 25 Januari 2018. 
  6. ^ a b c "Wajah 48 partai peserta Pemilu 1999: Nomor 3: Partai Nasional Indonesia (PNI-Supeni)". Kompas. 12 Maret 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-15. Diakses tanggal 31-03-2018 – via Seasite.niu.edu (Southeast Asian languages, literatures and cultures). 
  7. ^ "Direktori Penyelenggaraan Pemilu - Situs Web Kepustakaan Presiden-Presiden Republik Indonesia". kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id. Diakses tanggal 2024-01-15. 
  8. ^ Madjowa, Verrianto (Januari 2015). Pemilu Gorontalo 1955-2014 (PDF). Depok: Banana & Perludem. hlm. 27. ISBN 978-979-1079-47-1. 
  9. ^ Tashadi, dkk. (1999). Gunawan, Restu, ed. Tokoh-Tokoh Pemikir Paham Kebangsaan: Ir. Soekarno dan K. H. Ahmad Dahlan (PDF). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 25–26. ISBN 979-9335-03-5.