Nico Hülkenberg

Pembalap mobil profesional asal Jerman
Artikel ini mengandung huruf yang disertai umlaut. Silakan baca artikel mengenainya untuk pelafalan.

Nicolas "Nico" Hülkenberg (pelafalan dalam bahasa Jerman: [ˈniːko ˈhʏlkənbɛɐ̯k], lahir pada tanggal 19 Agustus 1987 di Emmerich am Rhein, Jerman) merupakan seorang pembalap mobil profesional asal Jerman. Dia pada saat ini sedang membalap di dalam ajang Formula Satu bersama dengan Haas F1 Team untuk musim 2023, setelah sebelumnya menjadi pembalap cadangan untuk tim Aston Martin pada musim 2022.

Nico Hülkenberg
Nico Hülkenberg pada tahun 2019.
LahirNicolas Hülkenberg
19 Agustus 1987 (umur 37)
Emmerich am Rhein, Jerman
Karier Kejuaraan Dunia Formula Satu
Kebangsaan Jerman
Nomor mobil27
Jumlah lomba206 (203 start)
Juara Dunia0
Menang0
Podium0
Total poin571
Posisi pole1
Lap tercepat2
Lomba pertamaGrand Prix Bahrain 2010
Lomba terakhirGrand Prix Abu Dhabi 2024
Klasemen 2023Posisi Ke-16 (9 poin)
Situs webSitus web resmi
Catatan lomba Le Mans 24 Jam
Tahun2015
TimPorsche AG
Hasil terbaikJuara (2015)
Menang kelas1 (2015)
Ajang sebelumnya
2009
2008–09
200708
2006–07
2006
2005
Seri GP2
Seri GP2 Asia
Formula 3 Euro Series
A1 Grand Prix
Kejuaraan F3 Jerman
Formula BMW ADAC
Gelar juara
2009
2008
2006–07
2005
Seri GP2
Formula 3 Euro Series
A1 Grand Prix
Formula BMW

Pada tahun 2015, dia juga mengikuti dua putaran Kejuaraan Ketahanan Dunia FIA musim 2015 untuk tim Porsche, dan berhasil memenangkan ajang Le Mans 24 Jam pada upaya pertamanya. Dia adalah juara umum dari Seri GP2 musim 2009, dan merupakan juara umum sebelumnya dari Seri Formula 3 Euro dan A1 Grand Prix, sebagai bagian dari Tim A1 Jerman. Dia adalah salah satu dari 5 pembalap sejak musim 2005 yang berhasil memenangkan Kejuaraan FIA Formula 2 (sebelumnya Seri GP2) di musim debutnya, yang lainnya adalah Lewis Hamilton, Nico Rosberg, Charles Leclerc, dan George Russell.

Hülkenberg memulai debutnya di dalam ajang F1 pada musim 2010 bersama dengan tim Williams, dan berhasil meraih posisi terdepan perdananya di Grand Prix Brasil. Pada musim 2011, ia menjadi pembalap tes untuk tim Force India, dan berhasil naik pangkat menjadi pembalap utama untuk musim 2012.[1][2] Untuk musim 2013, ia pindah ke tim Sauber,[3] dan pada musim 2014, Hülkie kembali lagi ke tim Force India.[4] Hülkenberg pindah ke tim Renault untuk musim 2017, dan kemudian meninggalkan tim Renault setelah musim 2019 berakhir, di mana posisinya digantikan oleh Esteban Ocon,[5] dan bergabung bersama dengan tim Racing Point sebagai pembalap cadangan. Ia kembali membalap di dalam ajang F1 pada saat ia membalap untuk tim Racing Point di tiga balapan di musim 2020, di mana dia menggantikan posisi Lance Stroll dan Sergio Perez, menyusul hasil akhir tes COVID-19 yang ternyata positif.[6][7][8] Hülkenberg kemudian kembali lagi menggantikan posisi Sebastian Vettel yang jatuh sakit dua kali di tim Aston Martin pada musim 2022. Ia kemudian kembali membalap sebagai pembalap penuh waktu untuk musim 2023 untuk Haas F1 Team.

Sampai dengan bulan Desember 2023, Hülkenberg memegang rekor sebagai pembalap Formula Satu yang paling banyak memulai balapan tanpa pernah memperoleh podium, rekor yang ia pecahkan ketika ia gagal menyelesaikan balapannya yang ke-129 (Grand Prix Singapura 2017), dan dengan demikian melampaui rekor sebelumnya dari rekan senegaranya, yaitu Adrian Sutil, yaitu 128 Grand Prix.[9] Pada saat ini, rekor Hülkenberg berada di 203 Grand Prix.[10]

Masa muda

sunting

Nico Hülkenberg lahir di Emmerich am Rhein, Rhine-Westphalia Utara, Jerman Barat, dari pasangan Klaus Dieter dan Susanne Hülkenberg. Dieter Hülkenberg memiliki sebuah perusahaan perkapalan, yaitu Hülkenberg Spedition e. K, dan berbasis di Emmerich am Rhein. Hülkenberg dilatih sebagai agen pengiriman barang di dalam perusahaan ayahnya.[11] Dia fasih berbahasa Belanda, Jerman, Prancis, dan Inggris.[12]

Karier awal

sunting

Hülkenberg, dengan nama panggilan Hülkie atau The Magic Hülk,[13] memulai karier gokartnya pada usia 10 tahun pada tahun 1997. Pada tahun 2002, ia menjadi juara karting junior Jerman, dan setahun berikutnya, ia menjadi juara karting nasional senior Jerman.

Formula BMW (2005)

sunting

Pada tahun 2005, ia masuk ke dalam ajang Formula BMW Jerman, dan langsung memenangi gelar juara di musim perdananya tersebut.

Grand Prix A1

sunting
 
Hülkenberg sebagai pembalap untuk Tim A1 Jerman, 2006.

Pada musim 2006-07, ia sempat bergabung bersama dengan tim A1GP Jerman. Dari 11 lomba (22 balapan) yang digelar, ia turun dalam 10 lomba (20 balapan), kecuali di Eastern Creek, Australia, di mana ia lebih memilih untuk turun di dalam ajang Formula 3 Euro Series, dan posisinya pun digantikan oleh Christian Vietoris. Hasil Hülkie di dalam ajang A1GP cukup baik, di mana ia menjadi aktor utama kemenangan tim A1GP Jerman dengan 9 kemenangan dalam satu musim, yang kemudian menjadikannya sebagai pembalap A1GP tersukses dalam sejarah ajang tersebut. Total jumlah poin yang ia kumpulkan untuk tim A1GP Jerman adalah 128 poin, unggul 35 poin di atas tim A1GP Selandia Baru, yang dikomandani oleh Jonathan Reid.

Formula Tiga

sunting
 
Hülkenberg berhasil memenangkan tujuh balapan dalam perjalanannya menuju gelar juara Seri Formula 3 Euro musim 2008.

Pada musim 2007, ia masuk ke dalam ajang Formula 3 Euro Series, dengan bergabung bersama dengan tim ASM, yang sebelumnya telah sukses mengantarkan Lewis Hamilton dan Paul di Resta menjadi juara dalam waktu dua tahun secara berturut-turut. Hasil akhirnya adalah P3 di klasemen akhir dengan 72 poin, dengan empat kali menang, di mana salah satunya ia catat dengan mengesankan, yaitu saat di Norisring, di mana ia start dari P18. Selain di dalam ajang Formula 3 Euro Series, di tahun 2007 juga, Nico mengikuti ajang Masters of Formula 3 di Zolder, di mana ia berhasil memenangi lomba setelah rekan setimnya, yaitu Romain Grosjean (yang pada saat itu turun atas nama negara Swiss), gagal start.[butuh rujukan]

Pada tahun 2008, Hülkenberg berhasil memenangi gelar juara Formula 3 Euro Series, di mana ia berhasil mengantungi tujuh kemenangan dan enam kali posisi terdepan. Total poinnya selama musim 2008 adalah 85pts.

Seri GP2 (2009)

sunting
 
Hülkenberg sedang membalap untuk ART Grand Prix di ronde Monako Seri GP2 2009.

Kemudian, di akhir tahun 2008, ia memulai debut di dalam ajang GP2 Asia Series bersama dengan tim ART Grand Prix, tepatnya pada ronde ketiga di Bahrain. Dari empat lomba yang ia ikuti, Hülkie berhasil memenangi satu balapan. Hasil akhirnya adalah posisi enam di klasemen akhir dengan 27pts.

Pada tahun 2009, Hülkie masih tetap bertahan di ART Team. Di musim terakhirnya di dalam ajang GP2 tersebut, Hülkie berhasil mendominasi dengan menjadi juara umum di akhir musim dengan lima kemenangan balapan. Ia juga berhasil menyapu bersih hasil balapan dua kali pada saat ia berhasil meraih posisi terdepan, putaran tercepat, dan kemenangan balapan, menyamai rekor Nelsinho Piquet pada tahun 2006. Poin yang ia raih di musim 2009 adalah 100pts, dan ia secara dominan mampu menyingkirkan Vitaly Petrov dengan jarak yang lumayan jauh, yakni 25pts, di klasemen akhir.

Balapan Mobil Sport

sunting
Foto kiri: Hülkenberg No. 19 Porsche 919 Hybrid, yang berhasil memenangkan Le Mans 24 Jam 2015.
Foto kanan: Hülkenberg (kanan) di atas podium bersama dengan dua rekan satu timnya, yaitu Nick Tandy dan Earl Bamber.

Telah dikonfirmasi pada bulan November 2014 bahwa Hülkenberg akan berkompetisi di Le Mans 24 Jam 2015 di balapan ketiga dengan menggunakan mobil Porsche 919 Hybrid yang didukung oleh pabrik. Dia juga mengikuti babak Spa-Francorchamps 6 Jam 2015 di Kejuaraan Ketahanan Dunia sebagai persiapan.[14]

Pada tanggal 14 Juni 2015, ia berhasil memenangkan perlombaan Le Mans 24 Jam, dengan membalap bersama dengan Nick Tandy dari negara Inggris dan Earl Bamber dari negara Selandia Baru. Mereka bertiga menyelesaikan balapan ini dengan menempuh jarak 395 putaran, satu putaran di depan mobil rekan setimnya di Porsche, yaitu Mark Webber, Brendon Hartley, dan Timo Bernhard, yang menempati posisi kedua. Kemenangan ini merupakan kemenangan keseluruhan yang pertama bagi Porsche di dalam ajang tersebut sejak Le Mans 24 Jam 1998.[15] Kemenangan Hülkenberg menjadikannya sebagai pembalap aktif Formula Satu yang pertama yang berhasil menang di Le Mans sejak Johnny Herbert dan Bertrand Gachot, yang mencapai prestasi yang sama di musim 1991.[16]

Karier Formula Satu

sunting

Hülkenberg pertama kali mengendarai mobil F1 dalam sebuah tes untuk tim Williams pada tahun 2007. Pada saat itu, manajernya, yakni Willi Weber, mendapatkan sebuah tawaran dari bos tim Renault, yakni Flavio Briatore, untuk mengetes mobil tim Renault, dan sekaligus juga mengajaknya bergabung ke dalam Renault Drivers Program. Namun, sebelum Weber mengatakan kata setuju, tim Williams secara cepat mengajak Hülkie untuk tes secara langsung pada tanggal 4 Desember 2007. Sesi tes selama dua hari digelar di Circuito de Jerez di Spanyol, dan Hülkenberg mencatatkan waktu 0.4 lebih lambat dari Nico Rosberg, dan lebih cepat dari pembalap Williams, yaitu Kazuki Nakajima.[17] Setelah itu, Hülkenberg langsung menjadi pembalap tes Williams untuk musim 2008. Kontraknya diperpanjang sampai dengan musim 2009, meskipun pengujian dalam-musim pada saat itu dilarang.[18]

Williams (2010)

sunting
 
Hülkenberg mencatatkan poin Kejuaraan Dunianya pada Grand Prix Malaysia 2010.

Pada tanggal 2 November 2009, diumumkan secara resmi bahwa Hülkenberg akan membalap untuk tim Williams mulai dari musim 2010.[19] Ia akan berpartner bersama dengan seorang pembalap senior asal Brazil, yang sebelumnya telah ditendang dari tim Brawn GP, yakni Rubens Barrichello.[20] Penampilan Hülkenberg di musim 2010 terbilang angin-anginan, karena ia kerap kali tampil bagus dan buruk secara bergantian dari seri ke seri. Ia berhasil meraih poin perdananya di Malaysia, pada saat finish di P10, dan kemudian hasil yang sama baru bisa ia ulangi lagi di Jerman. Posisi finish terbaik Hülkie selama musim 2010 adalah pada saat ia finish di P6 di Hungaria, dan kemudian di Brasil, Hülkenberg berhasil mencetak posisi terdepan untuk yang pertama kalinya di dalam ajang F1.[21]

Hülkie menutup musim 2010 dengan berada di P14 di klasemen akhir kejuaraan dunia pembalap dengan raihan 22 poin. Kemudian, tim Williams mengkonfirmasi bahwa Hülkenberg tidak akan membalap untuk musim 2011.[22]

Force India (2011–2012)

sunting
 
Hülkenberg sebagai pembalap ketiga Force India pada Grand Prix Malaysia 2011.

Pada musim 2011, setelah tidak ada satu pun tim yang benar-benar serius untuk mengajaknya untuk menjadi pembalap tetap, Hülkenberg pun ganti haluan. Ia memberanikan diri untuk menjadi pembalap tes di tim Force India. Di sana, ia menggantikan posisi Paul di Resta yang naik pangkat menjadi pembalap utama.[23] Hülkenberg berkompetisi di sesi latihan bebas pertama dari semua balapan selain di Grand Prix Monako, Hungaria, Korea, India, dan Abu Dhabi. Pada tanggal 16 Desember 2011, Hülkie diumumkan naik pangkat menjadi pembalap utama, dengan menggantikan posisi rekan senegaranya, yakni Adrian Sutil, untuk musim 2012.[24]

 
Hülkenberg telah dipromosikan menjadi pembalap penuh-waktu pada Grand Prix Malaysia 2012.
 
Hülkenberg di Grand Prix Amerika Serikat 2012.

Hülkie menjalani musim 2012 dengan baik, pada saat dirinya finis di urutan kesembilan di Malaysia, usai sebelumnya dirinya harus rela gagal finis di Australia, tidak lama selepas start. Posisi finis terbaik Hülkenberg di musim 2012 adalah pada saat dirinya finis di posisi keempat di Belgia. Balapan yang termasuk terbaik bagi Hülkenberg adalah Grand Prix Brasil, pada saat ia berhasil memimpin jalannya lomba selama 30 putaran, sebelum akhirnya harus puas finis di urutan kelima, usai dirinya terlibat insiden dengan Lewis Hamilton pada putaran ke-54, yang menyebabkan Hulkie harus terkena penalti drive-thru. Namun, meskipun demikian, hal ini tetap memungkinkan dia untuk menempati posisi ke-11 di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap dari Kamui Kobayashi.

Hülkenberg menyelesaikan musim 2012 dengan keunggulan 17 poin di depan rekan setimnya, yaitu Paul di Resta.

Sauber (2013)

sunting

Pada tanggal 31 Oktober 2012, tim Sauber secara resmi mengumumkan bahwa Nico Hülkenberg akan bergabung untuk musim 2013.[25]

 
Hülkenberg pada saat sesi latihan bebas untuk Grand Prix Malaysia 2013..

Hülkenberg gagal mengawali Grand Prix Australia akibat mengalami sebuah kebocoran pada sistem bensin mobilnya, yaitu Sauber C32; dia sebelumnya direncanakan akan memulai balapan ini dari posisi kesebelas, [26] namun terpaksa harus rela mundur dari balapan ini karena alasan keamanan.[27][28] Pada Grand Prix Malaysia, Hülkenberg start dari posisi kedua belas, namun menyelesaikan balapan ini di posisi kedelapan.[29] Performa kualifikasi terbaik Hülkenberg pada musim ini ada pada Grand Prix Italia, di mana dia berhasil mendapatkan posisi ketiga. Setelah kalah dua peringkat dari tim Ferrari yang dibela oleh Felipe Massa dan Fernando Alonso, dia berhasil mempertahankan posisi ke-5, meskipun dikecewakan oleh pembalap Mercedes, yaitu Nico Rosberg, menjelang akhir balapan. Dengan finis di posisi kelima, maka dia berhasil menyalip pembalap Toro Rosso, yaitu Jean-Éric Vergne, di dalam klasemen Kejuaraan Dunia Pembalap. Hasil terbaiknya adalah di Grand Prix Korea, di mana dia berhasil finis di urutan ke-4 setelah menjalani pertarungan jarak dekat dengan Hamilton dan Alonso, di mana dia menunjukkan kemampuan bertahan yang mengesankan dan tidak membuat kesalahan, dalam pertarungan di mana dia berhasil menyalip Hamilton sebanyak lebih dari satu kali.

Kembali ke Force India (2014–2016)

sunting
 
Hülkenberg di Grand Prix Singapura 2014.

Pada tanggal 3 Desember 2013, tim Force India mengkonfirmasi bahwa mereka telah mengkontrak Hülkenberg untuk musim 2014, bersama dengan Sergio Pérez.[30] Di babak pertama, Hülkenberg berhasil menyelesaikan Grand Prix Australia di posisi ketujuh – berhasil menyentuh garis finis untuk yang pertama kalinya di Melbourne – tetapi kemudian dipromosikan ke posisi keenam setelah Daniel Ricciardo didiskualifikasi dari posisi kedua. Dia kemudian berhasil finis di posisi kelima di Grand Prix Malaysia, setelah sebelumnya menghabiskan banyak waktu di tempat keempat, dan menahan laju Fernando Alonso dari tim Ferrari sebelum pada akhirnya disusul juga. Raihan posisi finis kelima yang lainnya di Bahrain menempatkan Hülkenberg di posisi ketiga di dalam klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap, di belakang dua pembalap Mercedes, yaitu Lewis Hamilton dan Nico Rosberg.

Pada Grand Prix Tiongkok, Hülkenberg berhasil menempati posisi keenam, dan meraih delapan poin. Dia turun ke posisi keempat di dalam klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap setelah Fernando Alonso finis di posisi ketiga. Tim Force India kalah dari perebutan posisi kedua di dalam klasemen sementara Kejuaraan Dunia Konstruktor dari tim Red Bull Racing.

Pencetakan poin yang konsisten sepanjang musim membuat Hülkenberg menyelesaikan musim ini dengan berada di posisi ke-9 di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 96 poin, karier terbaiknya, dibandingkan dengan 59 poin yang dikumpulkan oleh rekan setimnya, dan turut membantu tim Force India mencapai tempat keenam di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Konstruktor, mengikuti peningkatan tim Williams dan McLaren di sepanjang musim ini. Hasil terbaiknya musim ini adalah posisi kelima, yang telah berhasil diraih olehnya sebanyak empat kali.

Pada bulan Oktober 2014, tim Force India mengonfirmasi bahwa mereka telah menandatangani kembali Hülkenberg untuk musim 2015.[31]

 
Hülkenberg di Grand Prix Kanada 2015.

Hülkenberg dipertahankan oleh tim Force India untuk musim 2015.[32] Pada putaran pembukaan musim ini di Australia, dia finis di posisi ketujuh, dengan tertinggal satu putaran. Namun, dia tidak berhasil mencetak poin lagi, di dalam mobil Force India yang tidak kompetitif, hingga Grand Prix Kanada. Pada Hungaria, di pertengahan balapan, dia mengalami kecelakaan besar di tikungan pertama ketika sayap depan mobilnya terlepas dan ia melewatinya, sehingga membuat mobilnya sedikit mengudara dan menabrak pembatas, sehingga membuatnya kehilangan potensi untuk finis di posisi keempat. Dia kemudian gagal menyelesaikan lima dari tujuh balapan berikutnya. Di Grand Prix Belgia, dia mengalami kegagalan unit daya pada mobilnya pada saat sedang menuju ke arah grid, sementara di Grand Prix Singapura, dia ditabrak oleh Felipe Massa yang baru saja keluar dari pit, dan berputar ke dalam pembatas, dan menerima penalti turun tiga grid setelah dianggap bertanggung jawab. Di Grand Prix Rusia, dia berputar di tikungan kedua di awal balapan, dan mengumpulkan Marcus Ericsson, yang berpotensi membuatnya kehilangan podium, dan di Grand Prix Amerika Serikat, dia meluncur ke arah mobil Daniel Ricciardo, dan mematahkan suspensi kanan depan mobilnya.

Dia menyelesaikan musim ini dengan menempati posisi ke-10 dengan 58 poin, tertinggal 20 poin dari rekan setimnya, dan turut membantu tim Force India mengamankan tempat kelima di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Konstruktor, dan hasil terbaiknya pasa musim ini adalah finis di urutan keenam, yang telah berhasil dia raih sebanyak tiga kali.

 
Hülkenberg di Grand Prix Malaysia 2016.

Hülkenberg kembali membalap untuk tim Force India pada musim 2016 dengan kontrak untuk dua musim.[33] Hülkenberg kembali membalap untuk tim Force India pada musim 2016 bersama dengan Sergio Pérez.

Pada putaran pembukaan musim ini di Grand Prix Australia, dia berhasil finis di urutan ketujuh. Dia kemudian menyelesaikan dua balapan berikutnya di posisi ke-15 dengan mengendarai mobil Force India yang tidak kompetitif. Di Grand Prix Rusia, dia ditabrak oleh mantan rekan setimnya, yaitu Esteban Gutiérrez, dan mengundurkan diri dari balapan. Dia kemudian juga mundur dari balapan berikutnya karena mobilnya mengalami kebocoran oli. Sebuah podium, sekali lagi, luput dari genggaman Hülkenberg di Grand Prix Monako. Dia start dari posisi kelima dan bersiap untuk finis di atas podium, ketika dia terjebak kemacetan setelah pit stop, dan rekan setimnya berhasil melompati dia untuk mendapatkan podium terakhir. Dia pada akhirnya finis di urutan keenam, seusai dirinya berhasil melewati Juara Dunia Nico Rosberg, yang berjuang keras sepanjang balapan, tepat sebelum garis finis pada putaran terakhir. Hasil akhir ini kemudian diikuti dengan perolehan poin pada dua balapan berikutnya. Dia berputar di sesi kualifikasi selama Grand Prix Eropa 2016 yang diadakan di Baku, ketika mobil Force India tampil dengan sangat kompetitif. Hal ini menyebabkan dia start dari posisi ke-13 dan finis di urutan ke-9, sementara Pérez start dari posisi ke-2 (turun ke posisi ketujuh setelah penalti turun lima grid) dan finis di urutan ketiga. Pada balapan berikutnya di Grand Prix Austria, dia kembali menunjukkan performa yang kuat di sesi kualifikasi untuk lolos ke posisi ketiga, dan start dari posisi kedua setelah Nico Rosberg menjalani penalti turun lima grid. Namun, dia mengawali balapan ini dengan buruk, dan disusul oleh mobil yang lain yang lebih cepat pada saat balapan ini berlangsung, hingga rem mobilnya mengalami kerusakan dan dia terpaksa harus rela harus mundur dari balapan ini. Hasil akhir ini diikuti oleh hasil akhir finis balapan dengan meraih poin sebanyak lima kali secara berturut-turut, termasuk finis di posisi keempat di Grand Prix Belgia 2016, yang merupakan hasil akhir yang terbaik untuknya di musim ini, ketika dia pada awalnya sempat berada di urutan kedua setelah putaran pertama, namun pada akhirnya dilewati oleh dua mobil yang lain yang lebih cepat, yang dikemudikan oleh Daniel Ricciardo dan Lewis Hamilton. Pada balapan berikutnya di Grand Prix Singapura, dia terlibat dalam tabrakan pada putaran pertama, yang menyebabkan dia terjepit di antara dua pembalap, dan harus mundur dari balapan. Hülkenberg finis di posisi kedelapan pada dua balapan berikutnya. Setelah mengumumkan keputusannya untuk pindah ke tim Renault untuk musim 2017 sebelum Grand Prix Amerika Serikat 2016, Hülkenberg menampilkan beberapa penampilan yang segar. Dia start dari posisi ketujuh di AS, sebelum pada akhirnya terpaksa harus rela tersingkir setelah terjepit di antara Valtteri Bottas dan Sebastian Vettel. Dia kemudian start dari posisi kelima di Grand Prix Meksiko, dengan mengungguli duo Ferrari, dan finis di posisi ketujuh. Dia berhasil mengungguli rekan setimnya lagi di Brasil, dan berada di urutan keempat, tetapi dia mendapat tusukan dari puing-puing di trek, setelah kecelakaan yang menimpa Kimi Räikkönen, dan membuatnya kehilangan peluang untuk meraih podium, dan nyaris saja kehilangan peluang untuk meraih poin sebelum pulih ke posisi ketujuh, seusai dirinya menangkis Daniel Ricciardo menjelang akhir balapan. Dia mengakhiri musim 2016-nya di Grand Prix Abu Dhabi dengan keberhasilannya mengungguli Pérez sekali lagi dengan start dari posisi ketujuh dan finis di posisi yang sama, setelah sebelumnya berhasil selamat dari tabrakan dengan Max Verstappen di putaran pertama.[34][35]

Hülkenberg mencetak 72 poin pada musim ini, finis di posisi kesembilan di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap, dan turut membantu tim Force India menyelesaikan klasemen akhir Kejuaraan Dunia Konstruktor di musim ini dengan finis di urutan keempat.[35][36]

Renault (2017–2019)

sunting
 
Hülkenberg pada saat sesi latihan bebas kedua untuk Grand Prix Malaysia 2017.

Pada tanggal 14 Oktober 2016, tim Renault Sport secara resmi mengumumkan bahwa Hülkenberg telah menandatangani sebuah kontrak multi-tahun untuk membalap bersama dengan Renault Sport Formula One Team.[37]

Dia berhasil mendapatkan poin pertamanya untuk tim Renault pada balapan ketiga musim 2017 di Grand Prix Bahrain dengan finis di posisi ke-9, diikuti dengan raihan finis di posisi ke-8 di Grand Prix Rusia. Hülkenberg kemudian finis di posisi ke-6 di Spanyol, yang merupakan hasil terbaik tim Renault sejak tim tersebut kembali lagi ke dalam ajang F1 sebagai sebuah konstruktor penuh pada musim 2016. Rekor perolehan poinnya berakhir di Grand Prix Monako ketika dia terpaksa harus rela tersingkir, pada saat sedang mengejar poin, karena mobilnya mengalami masalah girboks. Dia finis di posisi ke-8 di Kanada, yang kemudian diikuti dengan pengunduran diri di Azerbaijan, ketika dia dengan kikuk menabrak dinding sambil berada di posisi ke-6 yang menjanjikan. Pada Grand Prix Austria, dia finis di urutan ke-13, finis di belakang rekan setimnya, yaitu Jolyon Palmer, untuk yang pertama kalinya, setelah sebelumnya menjalani start yang buruk.

Peningkatan Renault yang baru membawa peningkatan besar-besaran di Grand Prix Inggris 2017 pada saat Hülkenberg start dan finis di urutan ke-6. Mobil tersebut juga terbukti menjadi yang 'terbaik dari yang lain' (di belakang Mercedes, Ferrari, dan Red Bull) di Grand Prix Hungaria, pada saat dia lolos ke posisi ke-7, namun penalti turun 5 grid untuk girboks yang baru, yang berarti bahwa dia memulai balapan ini dari posisi ke-12 di grid. Dia ditetapkan untuk mencetak poin di dalam balapan ini, sebelum pit stop yang lambat menjatuhkannya ke barisan belakang, dan dia pada akhirnya mundur dari balapan. Ada insiden selama balapan, ketika Kevin Magnussen mendorong Hülkenberg keluar dari lintasan pada saat mereka berdua sedang berebut posisi. Magnussen pada akhirnya mendapatkan penalti waktu atas insiden tersebut. Hülkenberg sempat mengatai Magnussen pada saat ia diwawancarai oleh stasiun TV asal Denmark, dengan menyebutnya "jorok" dan "pembalap yang paling tidak sportif", dan Magnussen dengan kalem dengan menjawab dengan berkata 'hisap bolaku, kawan!'.[38][39][40] Hülkenberg memasuki jeda musim panas dengan meraih 26 poin, dan berada di peringkat ke-10 di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap.

Hülkenberg kembali lagi dari liburan musim panas di Grand Prix Belgia dalam performa yang baik setelah dia start dari posisi ke-7 dan finis di posisi ke-6 di dalam balapan tersebut. Pada Grand Prix Singapura, diumumkan bahwa Carlos Sainz Jr. akan menggantikan posisi Jolyon Palmer, yang pada saat itu telah mencetak 0 poin berbanding 34 poin yang telah dikumpulkan oleh Hülkenberg, untuk musim 2018. Hülkenberg menyelesaikan sesi kualifikasi sebagai yang 'terbaik dari yang lain' di urutan ke-7. Setelah putaran pertama balapan, Hülkenberg mendapati bahwa dirinya berada di posisi ke-3, menyusul tabrakan di tikungan pertama yang selanjutnya membawa Sebastian Vettel, Kimi Räikkönen, Max Verstappen, dan Fernando Alonso dari tim McLaren – yang memulai balapan ini dengan cepat – untuk mundur dari balapan ini. Dia tampaknya akan meraih podium pertamanya yang telah lama ditunggu-tunggu di dalam ajang Formula 1, sampai Daniil Kvyat mengalami kecelakaan, dan mengeluarkan Mobil Keselamatan, dan kesalahan strategi tim Renault membuatnya berada di posisi ke-5. Dia pada akhirnya berhasil naik ke posisi ke-4, sebelum kebocoran oli menyebabkan dia mundur dari balapan, di mana dia berhasil mengalahkan Adrian Sutil untuk menjadi pemegang rekor start yang terbanyak di dalam ajang Formula 1 tanpa naik ke atas podium.

Pada Grand Prix Jepang, diumumkan bahwa Carlos Sainz Jr. akan menggantikan posisi Palmer untuk sisa musim ini, yang dimulai pada Grand Prix berikutnya di Austin.[41] Dalam balapan tersebut, dia hampir berhasil meraih poin dengan nyaman di sebagian besar jalannya balapan, ketika kegagalan pada mekanisme DRS mobilnya membuat dia harus mundur dari balapan. Selama mereka bersama sebagai sepasang rekan satu tim, Hülkenberg berhasil mencetak 34 poin dan Palmer berhasil mencetak 8 poin, dan mengungguli Palmer di semua 16 balapan.[42][43][34] Di AS, Hülkenberg terpaksa harus rela mundur dari balapan ini pada putaran ke-4 karena mobilnya mengalami masalah mesin.[43] Di Grand Prix Meksiko, dia sekali lagi mundur, sekali lagi dari posisi ke-4, dengan mobilnya yang sekali lagi mengalami masalah mesin. Ini adalah kali ketiga berturut-turut dia gagal menyelesaikan satu balapan dan yang keempat kalinya dalam lima balapan. Pada Grand Prix Brasil, dia memimpin atas rekan setimnya, yaitu Sainz, dengan finis di posisi ke-10, poin pertamanya dalam hampir 3 bulan, dengan perolehan poin sebelumnya adalah finis di posisi ke-6 di Belgia pada bulan Agustus. Dia berhasil lolos sebagai 'yang terbaik dari yang lainnya' di Grand Prix Abu Dhabi dengan start dari posisi ke-7. Dia menyelesaikan balapan ini di posisi ke-6, setelah menerima penalti waktu sebanyak 5 detik yang kontroversial karena melewati Sergio Pérez sambil juga keluar dari lintasan pada awal balapan, ketika banyak yang percaya bahwa dia seharusnya mengembalikan posisinya. Dia pada akhirnya menciptakan jarak yang cukup dengan Pérez, sehingga penalti waktu tidak mempengaruhi posisi finisnya. Dengan keberhasilan finis di posisi ke-6, maka tim Renault berhasil menyalip tim Toro Rosso di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Konstruktor untuk merebut posisi ke-6.[44]

Hal ini mengukuhkan posisi tim Renault di peringkat ke-6 di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Konstruktor, dan membuat Hülkenberg mengumpulkan 43 poin untuk musim ini, sama seperti Massa, namun berkat lebih banyak finis di peringkat ke-6, ia mengakhiri musim ini di peringkat ke-10 di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap. Dia telah mengungguli rekan satu timnya selama musim ini dengan skor 19-1, dan mengungguli rekan satu timnya dengan skor 43-14 sepanjang musim ini.

 
Hülkenberg dalam sebuah sesi uji coba pra-musim, Barcelona.
 
Hülkenberg di Grand Prix Austria 2018.

Untuk musim 2018, Hülkenberg menetap di tim Renault bersama dengan Carlos Sainz.

Hülkenberg dan tim Renault memulai musim ini dengan baik dengan menempati posisi ke-7 dan dua kali finis di posisi ke-6 dalam 3 balapan pertama. Balapan pertama di Australia, dengan Sainz yang berhasil finis di urutan ke-10, menandai perolehan poin ganda yang pertama bagi tim Renault di dalam ajang F1 sejak Grand Prix Turki 2011.[45][46] Pada balapan keempat musim ini di Baku, Hülkenberg mendapat penalti turun 5 posisi di grid karena mengganti girboks mobilnya yang mengalami kerusakan. Dia menyelesaikan babak kualifikasi di posisi ke-9, dan akan memulai balapan ini dari urutan ke-14. Ini berarti akhir dari rekornya memulai 6 balapan terakhir dengan berada di posisi ke-7 di grid. Dia berhasil naik ke posisi ke-5 pada putaran ke-10, ketika dia kehilangan kendali atas bagian belakang mobilnya pada putaran ke-10, dan ban belakang kiri mobilnya membentur tembok dan terpaksa harus rela mundur dari balapan ini karena mobilnya mengalami kerusakan suspensi, dan mengakhiri rekor 5 poin balapannya. Ini adalah yang kedua kalinya dalam dua musim dia terpaksa harus rela pensiun dari posisi 6 teratas di Baku karena kesalahannya sendiri.[47]

Kesialan Hülkenberg berlanjut pada balapan berikutnya di Spanyol. Dia tersingkir di sesi Q1 untuk yang pertama kalinya dalam 59 balapan karena mengalami masalah tekanan bahan bakar pada mobilnya. Kemudian, dia "disingkirkan" oleh Romain Grosjean yang berputar pada putaran pertama balapan.[48] Hülkenberg mengkritik cara membalap Grosjean setelah kecelakaan itu, yang menyebabkan pembalap berkebangsaan Prancis itu menerima penalti turun grid untuk balapan berikutnya.[49] Di Monako, Hülkenberg dikalahkan oleh rekan setimnya berdasarkan prestasi untuk yang pertama kalinya sejak Grand Prix Jepang 2016. Namun, meskipun demikian, dia berhasil menyelesaikan balapan ini di urutan ke-8, setelah memulai balapan ini dari urutan ke-11, dengan rekan setimnya, yaitu Sainz, yang mematuhi perintah dari tim di akhir balapan untuk membiarkannya lewat.[50] Dia menindaklanjutinya dengan perolehan poin yang lainnya di Kanada, setelah menyelesaikan sesi kualifikasi dan balapan di posisi ke-7.[51] Tiga balapan berikutnya merupakan triple header yang pertama di dalam sejarah ajang Formula Satu, yang diselenggarakan di Prancis, Austria, dan Inggris. Hülkenberg finis di posisi ke-9 di Prancis, diikuti dengan pensiun dari posisi ke-9 di Austria karena mobilnya mengalami kerusakan mesin. Itu adalah pengunduran dirinya yang ketiga di dalam 6 balapan terakhirnya, dan pengunduran dirinya yang ketujuh di dalam 16 balapan terakhirnya. Namun, dia menyelesaikan triple header ini dengan sangat baik, seusai dirinya finis di urutan ke-6 di Grand Prix Inggris. Hülkenberg mencapai hasil akhir terbaiknya untuk tim Renault di Grand Prix yang berlangsung di kandangnya sendiri di Jerman, dengan finis di posisi ke-5, setelah sebelumnya berhasil menyalip Kevin Magnussen di akhir pada saat hujan mulai turun. Setelah mobilnya mengalami masalah pengisian bahan bakar, yang membatasi dia hanya berada di urutan ke-13 di grid, dia finis di urutan ke-12 di Grand Prix Hungaria. Namun, meskipun demikian, dia memasuki liburan musim panas dengan 52 poin dan posisi ke-7 di dalam klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap sebagai pemimpin lini tengah yang efektif, yang oleh banyak pembalap mulai dijuluki kejuaraan B Formula 1 atau 'Formula 1.5', karena kesenjangan performa yang sangat besar dengan tiga tim teratas, yakni tim Mercedes, Ferrari, dan Red Bull.

Pada Grand Prix Belgia, Hülkenberg memicu tabrakan besar-besaran di tikungan pertama setelah start dari posisi ke-18 karena menerima penalti akibat mengganti mesin mobilnya.[52] Hülkenberg mengerem dirinya sendiri dan menabrak Fernando Alonso, yang diluncurkan di atas mobil Sauber yang dikendarai oleh Charles Leclerc, dengan salah satu ban mobil Alonso yang mengenai perangkat keselamatan baru yang diperkenalkan secara kontroversial, yaitu halo. Tabrakan tersebut juga mengakhiri balapan Kimi Räikkönen dan Daniel Ricciardo. Hülkenberg dianggap 'salah menilai situasi' oleh pengawas balapan, dan mendapat penalti turun 10 grid untuk balapan berikutnya. Kecelakaan spektakuler itu diibaratkan dengan kecelakaan di Grand Prix Belgia 2012 yang "diprakarsai" oleh Romain Grosjean. Setelah kejadian tersebut, Hülkenberg, yang sangat menentang halo, yang diperkenalkan pada musim 2018, mengakui bahwa halo 'cukup berguna'.[53]

Hülkenberg mengalami periode hasil akhir yang sulit, bertepatan dengan hilangnya daya saing mobil Renault, dengan hanya mencetak 1 poin saja di dalam 4 balapan berikutnya. Dia berhasil bangkit kembali dengan finis di posisi ke-6 di Grand Prix Amerika Serikat. Dengan Sainz yang finis di urutan ke-7, maka ini adalah hasil akhir yang terbaik bagi tim Renault dalam sebuah balapan sejak mereka bergabung kembali dengan olahraga ini pada tahun 2016, mengalahkan posisi ke-7 dan ke-8 yang diraih oleh kedua pembalap tersebut di Kanada pada awal musim. Hal ini diikuti oleh balapan yang kuat yang lainnya di Meksiko dengan raihan posisi ke-6 lainnya. Musimnya berakhir dengan dua kali pengunduran diri secara gmberturut-turut karena suhu mesin yang tinggi di Brasil, dan setelah terguling oleh Romain Grosjean di Abu Dhabi.

Namun demikian, dia menyelesaikan musim ini sebagai "juara di papan tengah" di tempat ke-7 dengan 69 poin, unggul 7 poin dari Sergio Pérez, karena tim Renault juga berhasil mengamankan tempat ke-4 di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Konstruktor.

 
Hülkenberg di sesi tes pra-musim 2019 di Sirkuit Barcelona-Catalunya, Barcelona, Spanyol.
 
Hülkenberg di Grand Prix Jepang 2019.

Untuk musim 2019, Hülkenberg tetap bergabung di tim Renault dengan bermitra bersama dengan pemenang Grand Prix beberapa kali, yaitu Daniel Ricciardo, yang dikontrak dari tim Red Bull. Hülkenberg, yang belum mencetak podium di dalam 158 balapan pada awal musim 2019, mengatakan bahwa "masa depannya [di] dalam olahraga ini bergantung pada hasil duel" karena kemampuannya dapat diukur untuk "melawan pemenang Grand Prix", untuk yang pertama kalinya sejak musim rookie-nya pada tahun 2010, ketika dia menjadi rekan setimnya Rubens Barrichello di tim Williams. Sementara itu, direktur pelaksana tim Renault, yaitu Cyril Abiteboul, percaya bahwa pasangan pembalap adalah "salah satu susunan pembalap yang terkuat - jika bukan yang terkuat - di grid".[54]

Hülkenberg memulai musim ini dengan baik, di mana dia mengungguli rekan setimnya yang baru, yaitu Ricciardo, di balapan kandangnya sendiri, tetapi masalah mesin pada mobilnya mencegahnya untuk mencapai sesi Q3, dan membuatnya berada di urutan ke-11. Dia melakukan start yang sangat kuat, dan berhasil menyelesaikan balapan ini di posisi ke-7.[55] Namun, dia ditimpa oleh musibah pada balapan berikutnya di Bahrain. Masalah pemetaan mesin membatasi dia di posisi ke-17 di dalam sesi kualifikasi.[56] Namun, dia menjalani balapan yang fantastis, di mana dia berhasil naik 11 peringkat, dan berada di posisi ke-6, setelah sebelumnya dirinya berhasil selamat dari kontak dengan Ricciardo di tengah perjalanan, ketika pembalap asal Australia itu meluncur ke arahnya pada saat Hülkenberg sedang mencoba untuk menyusulnya. Kemudian, pada putaran ke-53, 4 putaran dari akhir balapan ini, bencana terjadi pada saat Hülkenberg dan Ricciardo, yang masing-masing menempati posisi ke-6 dan ke-10, mundur karena mobilnya mengalami masalah mesin di tikungan yang sama.[57] Abiteboul menyatakan bahwa masalah mesin Renault "tidak dapat diterima".[58] Masalah ini semakin parah ketika Hülkenberg kembali lagi mundur dari posisi pencetak poin karena mobilnya mengalami masalah mesin pada balapan berikutnya di Tiongkok, kali ini karena mobilnya mengalami masalah perangkat lunak.[59] Pada Grand Prix Spanyol, Hülkenberg mengalami kecelakaan pada saat sesi kualifikasi, dan mengalami kerusakan pada sayap depan mobilnya. Dia harus memasang sayap depan dengan spesifikasi yang berbeda, yang mana hal ini telah melanggar peraturan parc fermé, dan memastikan dia harus memulai balapan ini dari dalam jalur pit. Dia kemudian menyelesaikan balapan ini di urutan ke-13.[60] Pada balapan berikutnya di Monako, peluang untuk meraih poin menguap, setelah pembalap Ferrari, yaitu Charles Leclerc, menabrak Hülkenberg, pada saat dirinya sedang mencoba untuk melakukan gerakan menyalip, yang oleh pembalap asal Jerman tersebut disebut "terlalu ambisius". Kedua pembalap mengalami pecah ban. Hülkenberg berhasil pulih ke posisi ke-13, tetapi Leclerc pada akhirnya mundur dari balapan yang berlangsung di kandangnya sendiri tersebut.[61] Dia kemudian menyelesaikan dua balapan berikutnya dengan masing-masing finis di di posisi ke-7 dan ke-8 di Kanada dan Prancis. Pada Grand Prix Inggris, dia berhasil finis di posisi ke-10, setelah dia ditabrak oleh mantan rekan setimnya, yaitu Sergio Pérez, dan mesin mobilnya sempat mati sesaat dan masuk ke 'mode lemas', sambil juga meratapi strategi dari tim.[62] Hülkenberg kemudian terpaksa harus rela tersingkir dari balapan yang berlangsung di kandangnya sendiri dalam kondisi basah yang berbahaya. Dia sedang berada di posisi ke-4, dan pernah mencapai posisi ke-2 pada satu titik, ketika dia terjatuh di Tikungan ke-16, di mana sesama pembalap Charles Leclerc, pemimpin jalannya balapan ini, yaitu Lewis Hamilton, dan mantan rekan setimnya, yaitu Carlos Sainz Jr., juga keluar. Dua pembalap yang terakhir disebutkan berhasil selamat dari insiden tersebut dan terus melanjutkan balapan, sementara Leclerc dan Hülkenberg terpaksa harus rela pensiun dari balapan ini. Kedua pembalap yang terpaksa harus rela tersingkir tersebut mengkritik area run-off di tikungan, yang merupakan aspal yang berbeda yang digunakan untuk balapan dragster, yang berarti tidak ada cengkeraman dalam kondisi basah untuk membantu mencegah kecelakaan.[63] Pada balapan berikutnya di Hungaria, Hülkenberg berusaha untuk mendapatkan poin, namun kemudian dia kembali mengalami masalah mesin pada mobil Renault-nya, yang membuat dia hanya mampu finis di posisi ke-12.[64] Menjelang jeda musim panas, Hülkenberg hanya berada di urutan ke-14 di dalam klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 17 poin, tertinggal 5 poin dari rekan setimnya yang baru, yaitu Daniel Ricciardo, di tempat ke-11. Total poin tim Renault sejauh ini adalah sebesar 39 poin, tertinggal 43 poin dari posisi mereka di musim sebelumnya, setelah mereka mengalami paruh pertama musim yang mengecewakan.

Tepat sebelum Grand Prix Belgia, diumumkan oleh tim Renault bahwa posisi Hülkenberg akan digantikan oleh pembalap cadangan Mercedes dan mantan pembalap Force India, yaitu Esteban Ocon, untuk musim 2020.[65] Hülkenberg mengatakan bahwa keputusan itu "bukan hanya soal performa" saja, dan menyinggung bahwa tim Renault yang berasal dari negara Prancis menginginkan seorang pembalap mobil profesional asal Prancis di dalam diri Ocon.[66] Juara Dunia Pembalap sebanyak empat kali, yaitu Alain Prost, yang notabene menjabat sebagai direktur non-eksekutif Renault Sport pada saat itu, mengatakan bahwa tim Renault yang menawarkan Hülkenberg kontrak satu musim yang baru, dengan opsi untuk satu musim lagi, tetapi pria asal Jerman itu menolak tawaran tersebut karena ingin kontrak yang berdurasi selama selama dua musim penuh.[67]

Hülkenberg memulai paruh kedua musim ini dengan baik dengan start dari posisi ke-7 di Belgia. Penalti grid membuat dia start dari posisi ke-12, dan dia terjatuh lebih jauh lagi ketika dia mengambil tindakan mengelak untuk menghindari tabrakan yang melibatkan Verstappen, Räikkönen, Ricciardo, dan Stroll. Namun, dia menjalankan strategi dua kali pit-stop alternatif, dan berhasil mengambil 3 tempat di putaran terakhir untuk finis di urutan ke-8.[68] Di Italia, kedua pembalap Renault mengalami akhir pekan yang sangat kuat, dengan Ricciardo dan Hülkenberg yang masing-masing start dari posisi ke-5 dan ke-6, dengan kedua pembalap tersebut yang berhasil naik satu peringkat ke posisi ke-4 dan ke-5, setelah Sebastian Vettel keluar dari persaingan. Ini adalah perolehan poin yang terbaik bagi tim Renault sejak kembali lagi ke dalam olahraga ini pada musim 2016, dan hasil terbaik bersama dengan Hülkenberg untuk tim.[69]

Di Singapura, Hülkenberg pada awalnya akan start dari posisi ke-9, tetapi karena rekan setimnya, yaitu Daniel Ricciardo, didiskualifikasi dari sesi kualifikasi karena mobilnya telah melebihi batas tenaga MGU-K, maka dia memulai balapan ini di posisi ke-8. Dalam balapan tersebut, Hülkenberg terlibat tabrakan pada putaran pertama dengan mantan rekan setimnya, yaitu Carlos Sainz Jr.. Kedua pembalap tersebut mengalami pecah ban, dan harus masuk ke dalam pit pada putaran pertama, serta terjatuh ke barisan belakang. Namun, dia berhasil kembali ke posisi ke-9 untuk finis dengan raihan poin untuk yang ketiga kalinya secara berturut-turut.[70] Hülkenberg memulai balapan berikutnya dengan start dari posisi ke-6 yang mengesankan. Namun, balapannya terganggu oleh awal yang buruk, yang membuatnya berada di luar posisi 10 besar. Setelah pulih ke posisi ke-9, kru pit tim Renault menjatuhkan mobilnya, yang sekali lagi menjatuhkannya dari posisi 10 besar. Dia pada akhirnya pulih untuk finis di urutan ke-10, setelah menyalip Lance Stroll menjelang akhir balapan. Usai balapan, Hülkenberg mengatakan bahwa "segala sesuatu yang salah pasti salah".[71] Kesialan lebih lanjut menimpa Hülkenberg di Jepang. Dia dibatasi hanya berada di urutan ke-15 di sesi kualifikasi, setelah kegagalan mekanis di sesi Q2 membuat dia tidak dapat menetapkan waktu yang representatif untuk maju lebih jauh. Namun, dalam balapan tersebut, dia melakukan start yang fantastis, dan naik ke posisi 10 pada akhir putaran pertama, dan dia pada akhirnya menyelesaikan balapan di posisi tersebut.[72] Namun, menyusul protes dari konstruktor saingannya, yaitu tim Racing Point, kedua mobil Renault didiskualifikasi karena memiliki sistem bias rem otomatis yang telah ditentukan sebelumnya, yang dianggap membantu pembalap, dan karenanya ilegal.[73] Ini adalah diskualifikasi yang pertama bagi Hülkenberg di sepanjang karier F1-nya.

Dia kemudian berhasil menyelamatkan satu poin di balapan berikutnya dengan finis di posisi ke-10 setelah dia diputar ke dinding oleh Daniil Kvyat di tikungan terakhir pada putaran terakhir, pada saat dirinya sedang berada di urutan ke-9. Dia melewati garis finis dengan berada di urutan ke-11, tanpa sayap belakang, tetapi kemudian dia dipromosikan ke urutan ke-10 setelah Kvyat dihukum atas insiden tersebut.[74] Dia menindaklanjutinya dengan satu lagi finis dengan meraih dua poin di AS dengan finis di posisi ke-9.[75] Dia mengalami balapan yang sulit di Brasil, di mana dua periode mobil keselamatan mengganggu strateginya, dan membuatnya berada di urutan ke-12. Dia dihukum karena telah menyalip Kevin Magnussen sebelum garis mobil keselamatan selama start ulang mobil keselamatan, dan dengan demikian diklasifikasikan di posisi ke-15, yang merupakan hasil akhir yang terburuk untuknya di musim ini.[76] Dia terpilih sebagai "Driver Of The Day" di balapan final musim ini di Abu Dhabi, di mana dia berhasil meraih gelar tersebut untuk yang pertama kalinya, setelah finis di urutan ke-12 dalam kemungkinan balapan yang terakhir baginya di dalam ajang Formula Satu, setelah gagal mengamankan perjalanan untuk musim 2020.[77][78]

Dia menyelesaikan musim ini dengan berada di posisi ke-14, posisi terendahnya di dalam klasemen akhir olahraga ini sejak musim debutnya pada musim 2010, setelah mencetak 37 poin sepanjang musim ini, 17 poin lebih sedikit dari rekan setimnya, yaitu Daniel Ricciardo.[79]

Racing Point (2020)

sunting

Hülkenberg tidak memiliki kontrak untuk musim F1 2020. Dia menggantikan posisi Sergio Pérez di tim Racing Point untuk Grand Prix Inggris dan Grand Prix Ulang Tahun ke-70 setelah Pérez dinyatakan positif mengidap virus korona SARS-2.[80] [81] Untuk Grand Prix Inggris, dia start dari posisi ketiga belas, tetapi tidak memulai balapan ini karena mobilnya mengalami kerusakan mesin sebelum balapan ini dimulai.[82] Pada Grand Prix Ulang Tahun ke-70, dia secara mengejutkan menempati posisi ketiga di belakang dua mobil Mercedes, dan berada di posisi ke-4 di dalam balapan tersebut. Namun, karena tingkat keausan ban yang tinggi, maka dia secara terpaksa harus masuk ke dalam pit lagi. Dia kemudian finis di posisi ketujuh di belakang rekan setimnya, yaitu Lance Stroll.[83] Hülkenberg tidak membalap di Grand Prix Spanyol karena Sergio Pérez kembali membalap setelah dinyatakan negatif COVID-19.[84] Dia kemudian menggantikan posisi pembalap tim yang lainnya, yaitu Lance Stroll, untuk Grand Prix Eifel setelah pembalap mobil profesional asal Kanada itu absen pada sesi latihan bebas terakhir karena merasa bahwa dirinya tidak sehat. Dia berhasil menyelesaikan balapan ini di urutan ke-8 setelah sebelumnya menyelesaikan sesi kualifikasi di posisi ke-20, dan yang paling terakhir, di grid, dan membuat dia berhasil memenangkan suara penggemar sebagai "Driver of the Day".[8][85][86]

Aston Martin (2021–2022)

sunting

Aston Martin F1 Team (yang sebelumnya bernama Racing Point) merekrut Hülkenberg sebagai pembalap cadangan dan pengembangan untuk musim 2021.[87]

Setelah melanjutkan perannya sebagai pembalap cadangan untuk tim tersebut pada musim 2022, dia menggantikan posisi Sebastian Vettel yang positif COVID-19 pada Grand Prix Bahrain.[88] Dia kembali menggantikan posisi Vettel pada Grand Prix Arab Saudi, dengan start di posisi ke-17 dan finis di posisi ke-12.[89]

Hülkenberg kembali lagi ke tim Aston Martin dalam sebuah sesi pengujian ban Pirelli setelah Grand Prix Hungaria bersama dengan Lance Stroll untuk mengembangkan ban untuk musim 2023.[90]

Haas (2023)

sunting
 
Hülkenberg di Grand Prix Austria 2023.

Pada bulan November 2022, dikonfirmasi bahwa Hülkenberg akan membalap sebagai pembalap penuh-waktu dengan Haas F1 Team untuk musim 2023, bersama dengan Kevin Magnussen. Dia menggantikan posisi Mick Schumacher yang pindah ke ajang Kejuaraan Ketahanan Dunia FIA dan Le Mans 24 Jam bersama dengan tim Alpine Endurance Hypercar untuk musim 2024.[91] Balapan pertama di Grand Prix Bahrain menyaksikan Hülkenberg start dari urutan kesepuluh dan finis di urutan kelima belas, di belakang rekan setimnya, yaitu Magnussen. Dia juga mendapat penalti waktu sebanyak lima belas detik karena telah melampaui batas lintasan, yang pada akhirnya tidak mempengaruhi posisi terakhirnya di dalam balapan tersebut.[92] Di Grand Prix Australia 2023, Hülkenberg mendapat keuntungan dari insiden di tikungan pertama di putaran ke-57, di mana dirinya berada di urutan keempat ketika bendera merah yang ketiga dari tiga bendera merah selama balapan tersebut dikibarkan; Namun, dia diturunkan kembali ke posisi ketujuh setelah ditentukan bahwa pembalap akan kembali lagi ke posisi yang sebelumnya sebelum bendera merah terakhir. Tim Haas mengajukan protes, yang gagal, setelah balapan tersebut berakhir.[93] Pada Grand Prix Kanada, Hülkenberg lolos di posisi kedua dalam sesi kualifikasi basah, di mana dia mendapat keuntungan ketika Oscar Piastri dari tim McLaren mengalami insiden di awal sesi kualifikasi, yang memunculkan bendera merah. Anggota grid yang lainnya tidak dapat meningkatkan performa mereka di sesi kualifikasi karena hujan semakin deras pada saat sesi dimulai kembali. Namun, Hulkenberg mendapat penalti turun tiga grid karena pelanggaran bendera merah, dan memulai balapan ini dari posisi kelima.[94][95] Dalam balapan tersebut, keausan ban yang berlebihan dan pemilihan waktu mobil keselamatan yang tidak tepat membuat dia pada akhirnya finis di urutan ke-15. Pada Grand Prix Austria, Hülkenberg berhasil start dari posisi ke-4 yang mengesankan untuk sesi Sprint dalam kondisi basah. Sesi Sprint, yang juga dijalankan dalam kondisi yang basah, membuatnya menempati posisi ke-2 pada putaran pertama, namun dia pada akhirnya finis di urutan ke-6, dan mengamankan 3 poin yang penting bagi tim Haas yang sedang kesulitan, untuk membawa mereka naik ke posisi ke-7 di klasemen sementara Kejuaraan Dunia Konstruktor.[96] Untuk Grand Prix utama, Hülkenberg berhasil menempati posisi ke-8 secara mengesankan, tetapi harus mundur di awal balapan karena mobilnya mengalami masalah mesin.[97] Pada liburan musim panas, Hülkenberg telah berhasil start dari 10 besar sebanyak 6 kali, dibandingkan dengan penampilan yang luar biasa dari rekan setimnya. Namun, perjuangan tim Haas selama satu musim dengan keausan ban membuat baik dia maupun tim Haas tidak berhasil menambah penghitungan poin mereka sejak Austria, dan tim Haas merosot ke posisi ke-8 di dalam klasemen Kejuaraan Dunia Konstruktor.[98]

Hulkenberg finis di urutan ke-16 di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 9 poin, sedangkan rekan setimnya, yaitu Magnussen, hanya mencetak 3 poin saja. Meskipun perolehan poinnya rendah, namun dia dipuji atas penampilannya di sesi kualifikasi, di mana selama musim ini dia start dari sepuluh besar sebanyak 11 kali (3 kali di kualifikasi sprint dan 8 kali di kualifikasi normal.), meskipun dia telah keluar dari kursi penuh waktu selama tiga musim secara berturut-turut.

Pada bulan Agustus 2023, tim Haas secara resmi mengumumkan bahwa Hülkenberg dan Magnussen dipertahankan untuk musim 2024.[99]

Tes IndyCar

sunting

Pada tanggal 25 Oktober 2021, Hülkenberg mengambil bagian dalam tes IndyCar pribadi di Barber Motorsports Park, dengan mengendarai mobil Arrow McLaren SP (AMSP) No. 7, dengan kepala tim AMSP, yaitu Taylor Kiel, yang menyatakan dalam sebuah laporan bahwa Hülkenberg sedang mempertimbangkan untuk masuk paruh waktu ketiga pada musim 2022.[100] Setelah menyelesaikan lebih dari 100 putaran, dia mencatatkan waktu terbaik 77,454 detik pada tes pertamanya, kira-kira terpaut satu detik dari waktu tercepat, yang ditetapkan oleh runner-up Indy Lights musim 2021, yaitu David Malukas.[101][102] Hülkenberg pada akhirnya menolak kesempatan untuk mengejar karier di dalam ajang IndyCar bersama dengan tim McLaren, dengan menyatakan bahwa dia tidak mau turun balapan di trek oval, dan dia menganggap bahwa mobil Dallara DW12 jauh lebih sulit untuk dikendarai secara fisik daripada mobil Formula Satu yang biasa dia gunakan.[103]

Meskipun menolak tawaran untuk membalap di dalam ajang Indycar di trek oval, namun Hülkenberg sebenarnya sudah pernah memiliki pengalaman turun balapan di Superspeedway. Sebagai bagian dari kampanyenya di Kejuaraan Formula Tiga Jerman musim 2006 untuk tim Josef Kaufmann Racing, dia membalap di ADAC East Side 100, yang merupakan sebuah balapan oval yang diselenggarakan di Eurospeedway Lausitz.

Aktivitas lain

sunting

Hülkenberg memiliki sebuah tim di dalam eSkootr Championship, yang bernama "27X by Nico Hülkenberg".[104][105]

Kehidupan pribadi

sunting

Hülkenberg tinggal di negara Monako. Dia menikah dengan seorang perancang busana asal Lituania, yaitu Eglė Ruškytė, dan telah menjalin hubungan dengannya sejak tahun 2015.[106] Bersama-sama, mereka berdua memiliki satu orang putri, yang lahir pada tahun 2021.[107]

Referensi

sunting
  1. ^ "Hulkenberg joins Di Resta in Force India's 2012 line-up". Formula One. 16 December 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 January 2012. Diakses tanggal 16 December 2011. 
  2. ^ "Hulkenberg expects Force India to deliver in Monaco GP". 21 May 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 May 2012. 
  3. ^ "Sauber sign Nico Hulkenberg for 2013 Formula 1 season". BBC Sport. 31 October 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 February 2015. Diakses tanggal 15 December 2014. 
  4. ^ "Force India confirm Hulkenberg return in 2014". Formula One. 3 December 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 October 2014. Diakses tanggal 15 December 2014. 
  5. ^ "Ocon to Renault for 2020: Ocon secures F1 return with Renault for 2020 in place of Hulkenberg". Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 May 2020. Diakses tanggal 18 September 2019. 
  6. ^ "Nico Hülkenberg will replace Sergio Perez". 31 July 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 July 2020. Diakses tanggal 31 July 2020. 
  7. ^ Cooper, Adam (7 August 2020). "Hulkenberg to replace Perez at Silverstone". motorsport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 August 2020. Diakses tanggal 11 October 2020. 
  8. ^ a b "Super sub Hulkenberg to replace unwell Stroll for remainder of Eifel GP weekend". Formula1.com. 10 October 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 October 2020. Diakses tanggal 10 October 2020. 
  9. ^ Collantine, Keith (18 September 2017). "2017 Singapore GP stats: Ferrari's first double lap one DNF - F1 Fanatic". RaceFans (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 23 Desember 2022. One widely-expected statistical landmark was passed by Nico Hulkenberg. His retirement means he has surpassed Adrian Sutil as the driver who has started the most races without ever finishing on the podium.. 
  10. ^ "Statistics Drivers - Grands Prix - Without podium • STATS F1". www.statsf1.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 23 Desember 2022. 
  11. ^ "SPEEDWEEK Steckbrief Nico Hülkenberg". www.speedweek.com (dalam bahasa Jerman). Diakses tanggal 2022-05-13. 
  12. ^ "Hulkenberg to open for Germany". Pitpass.com. 28 September 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 April 2022. Diakses tanggal 29 April 2017. 
  13. ^ Manajernya, yakni Willi Weber, mengambil julukan ini dari karakter komik Marvel, yaitu The Incredible Hulk, dengan sedikit perubahan.
  14. ^ "Force India F1 driver Hulkenberg joins Porsche for Le Mans 24 Hours". Autosport. 27 November 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 September 2016. Diakses tanggal 27 November 2014. 
  15. ^ Freeman, Glenn (14 June 2015). "Le Mans 24 Hours: Porsche wins with Hülkenberg, Tandy and Bamber". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 March 2016. Diakses tanggal 14 June 2015. 
  16. ^ "Hulkenberg wins Le Mans in Porsche one-two". Eurosport Yahoo!. 14 June 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 July 2023. Diakses tanggal 15 June 2015. 
  17. ^ Elizalde, Pablo (14 Desember 2007). "Williams sign Hulkenberg as test driver". www.autosport.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-26. 
  18. ^ "Hulkenberg not perturbed by test ban". itv-f1.com. 25 Februari 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 April 2009. Diakses tanggal 26 November 2022. 
  19. ^ "Hulkenberg signed to race Williams in 2010 - report". us.motorsport.com (dalam bahasa Inggris). 2 Oktober 2009. Diakses tanggal 2022-11-26. 
  20. ^ "BREAKING NEWS: Williams drivers line up for 2010". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-11-05. Diakses tanggal 2009-11-04. 
  21. ^ Collantine, Keith (2010-11-06). "Hulkenberg ends Williams' five-year pole drought · RaceFans". RaceFans (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-26. 
  22. ^ "Rookie Hulkenberg leaves Williams". edition.cnn.com (dalam bahasa Inggris). 15 November 2010. Diakses tanggal 2022-11-26. 
  23. ^ Elizalde, Pablo (26 Januari 2011). "Di Resta confirmed at Force India". Autosport. Haymarket Publications. Diakses tanggal 26 Januari 2011. 
  24. ^ http://www.autosport.com/news/report.php/id/96780
  25. ^ Elizalde, Pablo (31 Oktober 2012). "Sauber confirms Nico Hulkenberg for 2013 Formula 1 season". www.autosport.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 26 November 2022. 
  26. ^ "'Disappointed' Hulkenberg misses race". ESPN F1. 17 March 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 May 2014. Diakses tanggal 29 March 2013. 
  27. ^ "Sauber's Hulkenberg out of Australian Grand Prix". reuters.com (dalam bahasa Inggris). 17 Maret 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-17. Diakses tanggal 5 Februari 2023. 
  28. ^ Ransom, Ian (17 March 2013). "Sauber's Hulkenberg out of Australian Grand Prix". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 February 2020. Diakses tanggal 29 March 2013. 
  29. ^ "Malaysia: selected team and driver quotes". Formula One. 24 March 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 April 2013. Diakses tanggal 29 March 2013. 
  30. ^ "Hulkenberg and Perez for Force India in 2014". www.motorsport.com (dalam bahasa Inggris). 25 November 2013. Diakses tanggal 2023-02-05. 
  31. ^ "Nico Hülkenberg retained by Force India for 2015 F1 season". The Guardian. Press Association. 21 October 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 June 2022. Diakses tanggal 18 November 2014. 
  32. ^ "Nico Hülkenberg retained by Force India for 2015 F1 season". The Guardian (dalam bahasa Inggris). 2014-10-20. ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2023-02-05. 
  33. ^ Parkes, Ian (1 September 2015). "Nico Hulkenberg to stay at Force India Formula 1 team for 2016/17". www.autosport.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-02-05. 
  34. ^ a b "Nico Hulkenberg". Formula1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 March 2018. Diakses tanggal 18 October 2017. 
  35. ^ a b "Results". Formula1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 July 2016. Diakses tanggal 18 October 2017. 
  36. ^ "Results". Formula1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 July 2016. Diakses tanggal 18 October 2017. 
  37. ^ "Hulkenberg joins Renault from Force India". Formula 1® - The Official F1® Website (dalam bahasa Inggris). 14 Oktober 2016. Diakses tanggal 2023-02-05. 
  38. ^ Khorounzhiy, Valentin (30 July 2017). "Nico Hulkenberg and Kevin Magnussen row after Hungarian GP clash". Autosport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 July 2023. Diakses tanggal 18 October 2017. 
  39. ^ "Kevin Magnussen tells Nico Hülkenberg to 'suck my balls' in ugly post-race clash". Independent.co.uk. 30 July 2017. Diarsipkan dari versi asli  tanggal 20 June 2022. Diakses tanggal 18 October 2017. 
  40. ^ Khorounzhiy, Valentin (30 Juli 2017). "Nico Hulkenberg and Kevin Magnussen row after Hungarian GP clash". www.autosport.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-02-07. 
  41. ^ "Sainz to replace Palmer at Renault from Austin". Formula1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 August 2018. Diakses tanggal 18 October 2017. 
  42. ^ "Results". Formula1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 October 2017. Diakses tanggal 18 October 2017. 
  43. ^ a b "Nico Hülkenberg". ESPN UK. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 October 2017. Diakses tanggal 18 October 2017. 
  44. ^ "Race - Bottas defeats Hamilton in 2017 finale". Formula1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 December 2017. Diakses tanggal 2 December 2017. 
  45. ^ "Results". Formula1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 May 2022. Diakses tanggal 6 April 2018. 
  46. ^ "RACE: Ricciardo wins wild Chinese Grand Prix for Red Bull". Formula1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 August 2018. Diakses tanggal 17 April 2018. 
  47. ^ "Abiteboul – Baku Hulkenberg's one mistake for 2018". Formula1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 August 2018. Diakses tanggal 17 May 2018. 
  48. ^ "RACE: Hamilton heads Mercedes 1-2, as Verstappen edges Vettel". Formula1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 May 2018. Diakses tanggal 17 May 2018. 
  49. ^ "Grosjean penalised for triggering first-lap shunt". Formula1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 August 2018. Diakses tanggal 17 May 2018. 
  50. ^ "Formula 1 Grand Prix de Monaco 2018 - Race Result". Formula1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 April 2022. Diakses tanggal 30 May 2018. 
  51. ^ "RACE: Vettel wins in Canada to seize championship lead". Formula1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 July 2018. Diakses tanggal 11 June 2018. 
  52. ^ "Hulkenberg given 10-place Italian GP grid penalty for Spa start crash". Formula1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 August 2018. Diakses tanggal 17 November 2018. 
  53. ^ "Halo: Nico Hulkenberg admits he was wrong about 'pretty useful' F1 safety device". Bbc.co.uk. 30 August 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 May 2022. Diakses tanggal 17 November 2018. 
  54. ^ Peck, Joshua (14 February 2019). "F1 news: Nico Hulkenberg makes Daniel Ricciardo admission after Aussie joins Renault". Express.co.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 June 2022. Diakses tanggal 18 March 2019. 
  55. ^ "Renault: Ricciardo's debut 'a weekend mainly of lows'". Motorsport.com. 19 March 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 April 2022. Diakses tanggal 18 April 2019. 
  56. ^ "Bahrain Grand Prix: Ferrari's Charles Leclerc takes maiden pole position". Bbc.co.uk. 30 March 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 April 2022. Diakses tanggal 18 April 2019. 
  57. ^ "Bahrain Grand Prix 2019: Ricciardo: Double DNF 'heartbreaking' for Renault". Formula1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 May 2022. Diakses tanggal 18 April 2019. 
  58. ^ "Renault's engine problems are 'unacceptable', says Cyril Abiteboul". Skysports.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 May 2022. Diakses tanggal 18 April 2019. 
  59. ^ "Hulkenberg: Renault giving away points with poor reliability". Motorsport.com. 17 April 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 June 2022. Diakses tanggal 18 April 2019. 
  60. ^ "Hulkenberg to start Spanish GP from pit lane". Crash. 12 May 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 May 2022. Diakses tanggal 15 May 2019. 
  61. ^ Codling, Stuart; Khorounzhiy, Valentin (26 May 2019). "Charles Leclerc "too impatient" in Monaco clash - Nico Hulkenberg". Autosport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 February 2021. Diakses tanggal 27 May 2019. 
  62. ^ "Hulkenberg frustrated that Renault 'made life difficult for themselves' at Silverstone". Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 April 2022. Diakses tanggal 18 September 2019. 
  63. ^ "Hulkenberg: Hockenheim drag strip run-off not up to F1 standard". www.racefans.net. 2 August 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 November 2020. Diakses tanggal 18 September 2019. 
  64. ^ "Hulkenberg's Hungarian GP compromised by engine 'safe mode'". www.motorsport.com. 4 August 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 August 2019. Diakses tanggal 18 September 2019. 
  65. ^ "Esteban Ocon to replace Nico Hulkenberg at Renault for 2020 F1 season". BBC Sport. 29 August 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 May 2022. Diakses tanggal 18 September 2019. 
  66. ^ "Hulkenberg: Nationality a factor in Renault's move for Ocon". www.racefans.net. 30 August 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 May 2022. Diakses tanggal 18 September 2019. 
  67. ^ "Renault offered Nico Hulkenberg new one-year deal". 31 August 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 April 2022. Diakses tanggal 18 September 2019. 
  68. ^ "Belgian Grand Prix 2019 F1 race report: Leclerc holds off Hamilton to take maiden Grand Prix victory". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 September 2019. Diakses tanggal 18 September 2019. 
  69. ^ "2019 Italian Grand Prix race report: steely Leclerc's Monza masterclass". Motor Sport Magazine. 9 September 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 July 2023. Diakses tanggal 18 September 2019. 
  70. ^ Boxall-Legge, Edd Straw, Erwin Jaeggi, Jake (22 September 2019). "Sainz reckons Hulkenberg regrets Singapore GP first-lap move". Autosport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 September 2019. Diakses tanggal 2 November 2019. 
  71. ^ "Russian Grand Prix 2019: 'Everything that could go wrong did go wrong' – Hulkenberg". www.formula1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 May 2022. Diakses tanggal 2 November 2019. 
  72. ^ "What the teams said - Qualifying and race day in Japan | Formula 1®". www.formula1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 October 2019. Diakses tanggal 2 November 2019. 
  73. ^ "Renault disqualified from results of the Japanese Grand Prix | Formula 1®". www.formula1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 October 2019. Diakses tanggal 2 November 2019. 
  74. ^ "Kvyat handed post-race time penalty, loses points after Hulkenberg clash". www.formula1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 October 2019. Diakses tanggal 26 November 2019. 
  75. ^ "Nico Hulkenberg "pleased" with his performance". www.gpblog.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 October 2021. Diakses tanggal 26 November 2019. 
  76. ^ "2019 Brazilian Grand Prix Star Performers". www.racefans.net. 21 November 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 July 2021. Diakses tanggal 26 November 2019. 
  77. ^ "Driver of the Day: Hulkenberg bows out with prize drive for Renault". www.formula1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 June 2022. Diakses tanggal 29 December 2019. 
  78. ^ Cooper, Adam (21 November 2019). "Hulkenberg doesn't feel like he'll be leaving F1 after losing seat". Autosport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 October 2020. Diakses tanggal 29 December 2019. 
  79. ^ "Hulkenberg 'relieved' latest F1 spell over". Sport24. 1 December 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 December 2019. Diakses tanggal 29 December 2019. 
  80. ^ "Nico Hülkenberg replaces Sergio Perez at Racing Point for British GP". skysports.com. Sky Sports F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 August 2020. Diakses tanggal 31 July 2020. 
  81. ^ "F1 news: Hulkenberg returns as Perez tests COVID positive again". 7 August 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 August 2020. Diakses tanggal 7 August 2020. 
  82. ^ "Nico Hulkenberg fails to make British GP start after last-minute technical issue on his F1 return | Formula 1®". www.formula1.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 January 2021. Diakses tanggal 2 August 2020. 
  83. ^ "Hulkenberg 'didn't expect' P3 on the grid – but fears race rustiness could 'hurt' first F1 podium chances". formula1.com. 8 August 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 August 2020. Diakses tanggal 8 August 2020. 
  84. ^ "Sergio Perez: Racing Point driver to return at Spanish Grand Prix after negative Covid-19 test". BBC Sport. 13 August 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 May 2022. Diakses tanggal 13 August 2020. 
  85. ^ "Eifel GP results". Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 August 2020. Diakses tanggal 11 October 2020. 
  86. ^ "Hulkenberg delighted with 'totally unexpected' P8 on one-off return in Germany". 11 October 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 May 2022. Diakses tanggal 11 October 2020. 
  87. ^ Benson, Andrew (8 April 2021). "Hulkenberg to be Aston Martin reserve". BBC Sport (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-23. 
  88. ^ "Sebastian Vettel to be replaced by Nico Hulkenberg for the 2022 Bahrain GP after positive Covid-19 test | Formula 1®". www.formula1.com (dalam bahasa Inggris). 17 Maret 2022. Diakses tanggal 2022-11-26. 
  89. ^ "Verstappen beats Leclerc by just 0.5s in epic Saudi Arabian Grand Prix | Formula 1®". www.formula1.com (dalam bahasa Inggris). 27 Maret 2022. Diakses tanggal 2022-11-26. 
  90. ^ Walsh, Fergal (2022-08-01). "Hulkenberg to test with Aston Martin in Budapest". Motorsport Week (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 23 Desember 2022. 
  91. ^ Cooper, Adam (17 November 2022). "Resmi Direkrut Haas, Nico Hulkenberg Kembali ke F1 Musim Depan". id.motorsport.com. Diakses tanggal 26 November 2022. 
  92. ^ "Formula 1 Gulf Air Bahrain Grand Prix 2023 – Race Result". Formula 1. 5 March 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 March 2023. Diakses tanggal 15 March 2023. 
  93. ^ "Stewards dismiss Haas protest over provisional results of Australian Grand Prix". Formula 1. 2 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 April 2023. Diakses tanggal 5 April 2023. 
  94. ^ "2023 Canadian Grand Prix qualifying report and highlights: Verstappen charges to pole for Canadian GP as Hulkenberg grabs surprise P2 before being hit with grid drop | Formula 1®". www.formula1.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 June 2023. Diakses tanggal 18 June 2023. 
  95. ^ Boxall-Legge, Jake (18 June 2023). "Hulkenberg handed three-place F1 grid penalty for Canadian GP red flag infraction". autosport.motorsport.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 June 2023. Diakses tanggal 18 June 2023. 
  96. ^ https://www.autosport.com/f1/news/hulkenberg-knew-he-had-no-chance-of-f1-podium-in-austrian-gp-sprint-race/10490223/
  97. ^ https://www.haasf1team.com/news/austrian-grand-prix-race-recap-3
  98. ^ https://www.haasf1team.com/news/belgian-grand-prix-race-recap-5
  99. ^ Benson, Andrew (2023-08-24). "Haas team to retain Hulkenberg and Magnussen". BBC Sport (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-08-24. 
  100. ^ Foster, Michelle (20 October 2021). "Hulkenberg to test a McLaren IndyCar at Barber". Planet F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 October 2021. Diakses tanggal 20 October 2021. 
  101. ^ "Malukas tops five-car IndyCar test at Barber". RACER (dalam bahasa Inggris). 25 October 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 September 2022. Diakses tanggal 26 October 2021. 
  102. ^ "Hulkenberg revels in first IndyCar test with AMSP". RACER (dalam bahasa Inggris). 26 October 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 September 2022. Diakses tanggal 26 October 2021. 
  103. ^ Media, Global motorsports (9 November 2021). "Former F1 Racer Nico Hulkenberg Says No Thanks to 'Difficult to Drive' IndyCar Monsters". Autoweek. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 November 2021. Diakses tanggal 10 November 2021. 
  104. ^ "Nico Hulkenberg to enter a team in the new eSkootr Championship | eSkootrChampionship™". official.esc.live. 4 Mei 2022. Diakses tanggal 2023-02-05. 
  105. ^ Phillips, Sam (5 May 2022). "F1 racer Hulkenberg confirms ESkootr team entry | Move Electric". www.moveelectric.com. Diakses tanggal 2023-02-05. 
  106. ^ "Who is Nico Hulkenberg's Wife – Egle Ruskyte?". Essentially Sports (dalam bahasa Inggris). 20 June 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 November 2022. Diakses tanggal 24 May 2022. 
  107. ^ "Congratulations Pour in From Up and Down the F1 Paddock as Nico Hulkenberg Welcomes Baby Daughter". Essentially Sports (dalam bahasa Inggris). 28 September 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 May 2022. Diakses tanggal 24 May 2022. 

Pranala luar

sunting