Prancis Metropolitan

bagian Prancis yang terletak di Eropa
(Dialihkan dari Metropolitan France)

Prancis Metropolitan (bahasa Prancis: France métropolitaine atau la Métropole, atau l'Hexagone) adalah bagian dari Prancis yang terletak di Eropa, termasuk Corsica. Secara kontras, Prancis Seberang Laut (la France d'outre-mer, atau l'Outre-mer, atau les DOM-TOM) adalah nama untuk departemen (départements d'outre-mer atau DOM), teritori (territoires d'outre-mer atau TOM), dan jajahan seberang laut (collectivitiés d'outre-mer atau COM) Prancis.

Prancis Metropolitan

Prancis Metropolitan dan Prancis seberang laut bersama-sama membentuk Republik Prancis. Prancis Metropolitan menempati 81.8% teritori dan 96.0% populasi Republik Prancis.

Empat departemen seberang laut—Martinique, Guadeloupe, Réunion, dan Guyana Prancis—memiliki status politik yang sama sebagaimana departemen Prancis metropolitan. Prancis Metropolitan dan empat departemen seberang laut tersebut bersama kadang-kadang disebut France entière ("Prancis seluruhnya") oleh administrasi Prancis, khususnya oleh INSEE, meskipun nyatanya France entière ini tidak memasukkan jajahan dan teritori seberang laut Prancis yang lebih memiliki otonomi daripada departemen seberang laut (baca bagian Asal nama di bawah).

Di Prancis seberang laut, seseorang dari Prancis metropolitan sering disebut métro, kependekan dari métropolitain.

Asal nama

sunting

Sebutan "Prancis Metropolitan" muncul sejak periode kolonial negara itu (sejak abad ke-16 hingga 20), ketika Prancis disebut la Métropole ("Metropolis") untuk membedakan diri dari koloni dan protektorat, dikenal sebagai les colonies atau l'Empire. Sebutan sejenis juga digunakan untuk menggambarkan kekuatan kolonial Eropa lainnya (contoh "metropolitan Britain", "España metropolitana"). Penggunaan kata "metropolis" dan "metropolitan" sendiri berasal dari "metropolis" Yunani kuno (dari μήτηρ, mētēr = ibu dan πόλις, pólis = kota) yang merupakan nama untuk negara-kota dari koloni di sepanjang Mediterania (contohnya Marseille adalah koloni dari negara-kota Phocaea, sebelumnya Phocaea adalah "metropolis" dari Marseille). Kata "metropolis" dan "metropolitan" berarti "tanah air", "negara ibu dari koloni", sebuah bangsa atau negara yang jauh dari koloninya di seberang laut.

Hari ini terdapat beberapa orang di Prancis seberang laut yang menggunakan sebutan France métropolitaine karena asal kolonialnya. Mereka lebih memilih menyebut "teritori Prancis Eropa" (le territoire européen de la France), sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Uni Eropa. Mereka menolak mengakui Prancis seberang laut dan Prancis metropolitan sebagai entitas terpisah. Contohnya, INSEE digunakan untuk menghitung statistik (demografi, ekonomi, dll.) hanya untuk Prancis metropolitan, dan kemudian melayani departemen dan teritori seberang laut secara terpisah, tetapi orang di departemen seberang laut menolak perlakuan terpisah ini, memaksa bahwa keempat departemen seberang laut adalah bagian penuh dari Prancis. Sebagai hasilnya, dimulai pada akhir 1990-an, INSEE sekarang memasukkan empat departemen seberang laut ke dalam figurnya untuk Prancis (seperti jumlah penduduk atau PDB). INSEE menyebut Prancis metropolitan dan empat departemen seberang laut sebagai France entière ("Prancis seluruhnya"); "Prancis seluruhnya" meliputi empat departemen seberang laut, tetapi tidak memasukkan jajahan dan teritori seberang laut lainnya. Cabang lain administrasi Prancis memiliki definisi berbeda mengenai France entière. Contohnya, ketika Menteri Dalam Negeri mengeluarkan hasil pemilu, mereka menggunakan nama France entière untuk merujuk seluruh Republik Prancis, termasuk semua Prancis seberang laut dan tidak hanya empat departemen seberang laut yang digunakan INSEE.

Perlu diketahui bahwa sejak INSEE menghitung statistik untuk France entière, praktik ini telah menyebar ke institusi internasional sehingga PDB Prancis yang diterbitkan Bank Dunia meliputi Prancis metropolitan dan empat departemen seberang laut. Bank Dunia hanya mencantumkan "Prancis", dan bukan "Prancis seluruhnya" sebagaimana INSEE.

Statistik

sunting

Prancis Metropolitan menduduki wilayah seluas 551,695 km² (213,011 mil persegi), sementara Prancis seberang laut seluas 123,148 km² (47,548 mil persegi), dengan total 674,843 km² (260,558 mil persegi) di Republik Prancis (tak termasuk Daratan Adélie di Antartika di mana kedaulatan tak diakui sejak penandatanganan Perjanjian Antartika tahun 1959). Sehingga, Prancis metropolitan menempati 81.8% teritori dari seluruh Republik Prancis.

Tanggal 1 Januari 2008, 61,875,822 orang tinggal di Prancis metropolitan, sementara 2,597,318 orang tinggal di Prancis seberang laut, dengan total 64,473,140 jiwa di Republik Prancis. Sehingga, Prancis metropolitan memiliki 96.0% penduduk dari seluruh Republik Prancis.

Di putaran kedua Pemiilhan presiden Prancis 2007, 37,342,004 orang Prancis memilih (berarti rekor kehadiran 83.97%). 35,907,015 diantaranya (96.16% dari total pemilih) memilih di Prancis metropolitan (kehadiran: 85.31%), 1,088,679 (2.91% dari total pemilh) memilih di Prancis seberang laut (kehadiran: 69.85%), dan 346,310 (0.93% dari total pemilih) memilih di luar negeri (Orang Prancis yang tinggal di luar negeri; kehadiran: 42.13%).[1]

Majelis Nasional Prancis terdiri dari 577 deputi, 555 diantaranya (96.2% dari seluruhnya) dipilih di Prancis metropolitan, dan 22 (3.8% dari seluruhnya) dipilih Prancis seberang laut.

Prancis Kontinental

sunting

Prancis Metropolitan, tak termasuk pulau Corsica, disebut sebagai "Prancis kontinental" (Prancis: la France continentale), atau hanya "Kontinen" (Prancis: le continent). Di Corsica, orang dari Prancis kontinental disebut sebagai "Orang Kontinental" (Prancis les continentaux).

Sebuah sinonim untuk Prancis kontinental adalah l'Hexagone, karena bentuknya yang heksagon.

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting

Catatan kaki

sunting