Metode koefisien tak tentu tidak seumum metode variasi parameter, sebab metode ini hanya berlaku untuk persamaan diferensial yang memiliki bentuk tertentu. Untuk persamaan yang kompleks, pencarian solusi menggunakan metode variasi parameter akan memakan waktu yang lebih sedikit.[1]
hasil perkalian dan penjumlahan berhingga dari (1), (2), dan (3) (misalnya )
untuk suatu konstanta dan
Misalkan adalah solusi persamaan diferensial linear yang ruas kanannya adalah , dan misalkan adalah solusi persamaan diferensial linear yang ruas kanannya adalah . Secara matematis, maka
Dengan kata lain, jika fungsi di ruas kanan dapat dinyatakan sebagai , maka solusi akhirnya adalah jumlahan dari masing-masing solusi, yaitu . Jika (yang mengakibatkan ), maka fungsi disebut sebagai solusi umum, dan disebut sebagai solusi khusus.[butuh rujukan]
Metode ini secara umum terdiri dari dua bagian, yaitu:
Pencarian solusi umum, yaitu suatu fungsi sedemikian sehingga fungsi tersebut memenuhi Dengan kata lain, persamaan diferensialnya dipandang sebagai persamaan diferensial homogen terlebih dahulu.
Pencarian solusi khusus, yaitu suatu fungsi sedemikian sehingga fungsi tersebut memenuhi
Setelah diperoleh dan , maka solusi akhir dari persamaan diferensialnya ialah
Untuk mendapatkan solusi persamaan diferensialnya, maka terlebih dahulu harus 'ditebak' bentuk umumnya, yang nantinya beberapa koefisien yang ada akan menjadi variabel, yang kemudian akan dicari nilainya. Berikut adalah beberapa jenis fungsi beserta bentuk umum solusinya.
Bentuk umum
Bentuk umum dari
Jika salah satu suku pada bentuk umum dari muncul pada solusi homogen, maka bentuk umumnya harus dikalikan dengan perpangkatan yang cukup besar agar solusinya menjadi bebas linier.[1]
maka perhatikan bahwa adalah fungsi polinomial berderajat 3, sehingga solusi khususnya juga merupakan fungsi polinomial berderajat 3, dengan bentuk umum
yang mengakibatkan
Substitusikan hasil di atas pada persamaan diferensial di awal, maka didapatkan
sehingga diperoleh sistem persamaan
yang solusinya ialah . Sehingga, didapatkan
Oleh karena solusi umum dari persamaan diferensial
adalah , untuk sembarang konstanta , maka solusi akhir dari persamaan diferensial
Untuk mencari solusi dari persamaan diferensial linier nonhomogen
maka perhatikan bahwa adalah solusi umum dari persamaan diferensial linier homogen
untuk sembarang konstanta . Akan tetapi, fungsi juga muncul pada bagian nonhomogen dari persamaan diferensial yang diberikan (bagian ruas kanan), yang membuat solusi umumnya tidak bebas linier dengan bentuk umum solusi khususnya (yaitu ). Alhasil, bentuk umum dari solusi khususnya harus dikalikan dengan perpangkatan yang cukup besar agar solusinya menjadi bebas linier. Dalam kasus ini, bentuk umum solusi khususnya menjadi
Apabila fungsi tersebut (beserta turunannya) disubstitusikan ke persamaan diferensial yang diberikan, maka nilai dapat diperoleh sebagai berikut
Maka dari itu, solusi akhir dari persamaan diferensialnya ialah
^ abRalph P. Grimaldi (2000). "Nonhomogeneous Recurrence Relations". Section 3.3.3 of Handbook of Discrete and Combinatorial Mathematics. Kenneth H. Rosen, ed. CRC Press. ISBN0-8493-0149-1.
^Zill, Dennis G.; Wright, Warren S. (2014). Advanced Engineering Mathematics [Matematika Teknik Lanjut] (dalam bahasa Inggris). Jones and Bartlett. hlm. 125. ISBN978-1-4496-7977-4.
de Oliveira, O. R. B. (2013). "A formula substituting the undetermined coefficients and the annihilator methods". Int. J. Math. Educ. Sci. Technol (dalam bahasa Inggris). 44 (3): 462–468. arXiv:1110.4425. Bibcode:2013IJMES..44..462R. doi:10.1080/0020739X.2012.714496.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)