Makgeolli

jenis minuman beralkohol

Makgeolli (bahasa Korea: 막걸리, kadang dieja Makkoli), atau Takju (탁주), adalah minuman beralkohol tradisional asal Korea. Minuman ini dibuat dari beras yang dikukus dan difermentasi. Warnanya putih keruh dan masih mengandung ampas beras karena minuman ini tidak disaring. Kadar alkohol berkisar 6–8% alkohol berdasarkan volume.[1] Minuman tradisional ini populer di kalangan petani, sehingga disebut nongju (농주, 農酒) yang berarti arak petani.

Makgeolli
Semangkuk makkolli
Nama Korea
Hangul
막걸리
Alih AksaraMakgeolli
McCune–ReischauerMakkŏlli

Di Korea Selatan terdapat minuman serupa yang bernama Dongdongju (동동주), tetapi lebih mahal dan kadar alkoholnya lebih tinggi. Dongdongju atau makgeolli bisa dibeli di pasar swalayan dalam kemasan botol plastik. Makgeolli dan dongdongju umumnya diminum bersama anju berupa pajeon (파전) atau bindaetteok (빈대떡).

Makgeolli lebih merupakan produk musiman yang lebih banyak dijual selama musim dingin karena tidak tahan lama disimpan. Di Jepang, minuman serupa disebut doburoku (sake yang tidak disaring).

Makgeolli adalah minuman rakyat bagi orang Korea, dan sering dihidangkan dalam pesta-pesta. Sejak zaman dulu, minuman ini sering dibuat di rumah-rumah. Bahan bakunya dari beras, gandum, atau ubi jalar. Selain fermentasi dengan ragi yang menghasilkan alkohol, fermentasi juga dilakukan dengan bantuan Lactobacillus untuk menekan bakteri. Oleh karena itu, minuman ini memiliki rasa manis sekaligus sedikit asam serta memiliki hampir sepuluh jenis kandungan zat asam amino.[2]

Di Korea Utara, orang sejak dulu juga membuat makgeolli, tetapi terhenti karena kekurangan bahan baku. Produksi minuman ini sekarang sudah dilanjutkan untuk konsumsi wisatawan asing. Sebagai pengganti makgeolli, orang Korea Utara membuat minuman beralkohol dari kentang dan jagung.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ a b "マッコリ (makkoli)". Wow! Korea. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-02-21. Diakses tanggal 16 January 2009. 
  2. ^ "Makgeoli". KBS World Radio. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-10-22. Diakses tanggal 15 August 2009. 

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting