Kapal penjelajah Jepang Takao (1930)

Kapal penjelajah berat Jepang

Takao (高雄) merupakan kapal penjelajah berat milik Jepang dan kapal pertama dari kapal penjelajah berat kelas Takao. Dia aktif saat Perang Dunia ke-2 dalam Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Kapal ini menjadi salah satu kapal penjelajah berat terbesar dan yang paling modern di Armada Jepang. Dan ditujukan sebagai tulang belakang dari garda tugas serangan jarak jauh. Kapal saudarinya adalah Atago, Maya, dan Chōkai. Nama Takao sendiri diambil dari nama sebuah gunung di luar Kyoto, Gunung Takao. Dan dibuat agar tidak kebingungan dengan nama gunung yang sama Gunung Takao di luar Tokyo maupun kota Takao di Taiwan.

Takao saat masa percobaan pada 1932
Sejarah
Kekaisaran Jepang
Nama Takao
Asal nama Gunung Takao
Dipesan awal 1927
Pembangun Arsenal Angkatan Laut Yokosuka
Pasang lunas 28 April 1927
Diluncurkan 12 Mei 1930
Mulai berlayar 31 Mei 1932
Dicoret 3 Mei 1947
Ditangkap Menyerah kepada Britania Raya pada 5 September 1945
Nasib Tenggelam sebagai kapal target latihan pada 19 Oktober 1946
Ciri-ciri umum
Kelas dan jenis Kapal penjelajah kelas-Takao
Berat benaman
  • 9.850 t (9.690 ton panjang) (standar)
  • 15.490 t (15.250 ton panjang) (muat penuh)
Panjang
  • Perpendikuler: 192,5 m (632 ft)
  • Keseluruhan: 20.376 m (66.850 ft)
  • Lebar 19 m (62 ft) – 20,4 m (67 ft)
    Daya muat 6,11 m (20,0 ft) – 6,32 m (20,7 ft)
    Tenaga 132.000 shp (98.000 kW)
    Pendorong
    • Turbin gir 4 poros
    • 12 buah pendidih Kampon
    Kecepatan 35,5 knot (65,7 km/h) sampai 34,2 knot (63,3 km/h)
    Jangkauan 8.500 mil laut (15.740 km) pada 14 knot (26 km/h)
    Awak kapal 773 orang
    Senjata
    Pelindung
  • Sabuk: 38 sampai 127 mm
  • Geladak utama: 37 mm (maksimal)
  • Geladak atas: 12,7 sampai 25 mm
  • Sekat: 76 sampai 100 mm
  • Turet senjata: 25 mm
  • Pesawat yang
    diangkut
    3 pesawat apung (1 Aichi E13A1 "Jake" & 2 F1M2 "Pete")
    Fasilitas penerbangan 2 ketapel pesawat terbang

    Konstruksi

    sunting

    Takao dibangun di pabrik senjata angkatan laut Yokosuka pada 28 April 1927, diluncurkan dan dinamai pada 12 Mei 1930, lalu resmi bertugas di Angkatan Laut Kekaisaran Jepang pada 20 Mei 1932. Walaupun dia merupakan kapal pertama yang dibangun, tetapi Atago lebih dulu selesai sehari sebelumnya. Semua kapal dari Kelas Takao ditugaskan di Distrik Angkatan Laut Yokosuka, membentuk gugus Sentai-4 dari Armada ke-2 Jepang, dan dilatih sebagai unit selama era 30an. Dia dipimpin oleh Kapten Chūichi Nagumo dari November 1933 sampai 1934, Kapten Eiji Gotō dari November 1934 sampai 1935, Kapten Takeo Takagi dari Desember 1936 sampai 1937, dan Kapten Tadashige Daigo dari Desember 1937 sampai 1938. Selama waktu itu, masalah tentang kestabilan dan kehandalan karena desainnya yang berat menjadi lebih jelas. Takao dan Atago dikirim untuk dibangun ulang di Arsenal Angkatan Laut Yokosuka antara 1938 sampai 1939. Hasilnya, ukuran anjugan dikurangi, tiang kapal diletakkan di buritan kapal, dan tonjolan di lambung kapal ditambahkan untuk meningkatkan stabilitas. Maya dan Chōkai tidak dimodifikasi secara ekstensif, dan hampir dapat dipastikan sebagai kelas yang berbeda. Setelah pembangunan ulang selesai, Takao dan Atago dikirim ke lepas pantai China pada 1940 dan awal 1941 untuk tugas patroli.

    Masa bertugas

    sunting

    Pada saat yang sama dengan serangan di Pearl Harbor, Takao dipimpin oleh Kapten Asakura Bunji dan ditugaskan di gugus Sentai-4 dari Laksamana Madya Nobutake Kondō, menenggelamkan kapal barang Belanda Toradja, kapal penyapu ranjau HMS Scott Harley dan menguasai kapal barang belanda Bintoehan pada 1 Maret. Pada hari yang sama, salah satu pesawat intai dari Takao mengebom kapal barang Belanda Enggano. Malam selanjutnya, Takao dan Atago mengejar kapal perusak tua Amerika, Pillsbury dan menenggelamkannya tanpa satupun yang selamat. Pada 4 Maret dini hari, Takao, Atago, Maya dan kapal perusak Arashi dan Nowaki, menyerang sebuah konvoi dekat Cilacap. Kapal Jaga dari Angkatan Laut Australia HMAS Yarra, mempertahankan konvoi selama sejam lebih, tetapi tenggelam. Kapal perang Jepang menenggelamkan 3 kapal dari konvoi tersebut.[1]

    Pada bulan April, dia berpartisipasi dalam satuan tugas untuk pengejaran dalam Penyerangan Doolittle yang berakhir sia-sia.

    Pada tanggal 2 Mei, Takao membantu penyelamatan kapal induk pesawat laut Mizuho, yang terkena torpedo dari kapal selam Amerika USS Drum di lepas laut Omaezaki. Takao menyelamatkan 471 orang.[1]

    Pada bulan Juni 1942, Takao dan Maya turut membantu dalam Kampanye Kepulauan Aleut dengan melindungi konvoi untuk Kiska dan membantu menembak musuh saat pendaratan di Kepulauan Attu.[1] Pada 3 Juni 1942, kapal apung pengintaian mereka diserang oleh pesawat tempur Curtiss P-40 milik USAAF dari Umnak dan dua diantaranya ditembak jatuh; pada 5 Juni, Takao menembak jatuh sebuah B-17 Flying Fortress. Takao kembali ke Ōminato pada 24 Juni.[1]

    Pada Agustus 1942, Takao ditugaskan pada Operasi Ka sebuah bantuan Jepang selama Pertempuran Guadalkanal, berangkat dari Hashirajima menuju Truk. Kapal ini juga berada di Pertepuran Timur Solomon pada 24 Agustus dari kejauhan, dan tidak ikut pertempuran secara langsung. Pada malamnya mereka berpartisipasi dalam pertempuran malam yang menghasilkan tenggelamnya kapal induk USS Hornet. Mereka juga turut serta beserta kapal tempur Kirishima menyerang kapal tempur Amerika Washington dan South Dakota. Semua kapal Jepang menembak South Dakota berulang kali, merusak radar dan kendali penembaknya. Takao dan Atago menembakkan torpedo jarak jauh mereka ke Washington namun meleset, Kirishima secara cepat dilumpuhkan oleh Washington dan tenggelam beberapa jam kemudian.

    Di Singapura, Takao mengalami kerusakan yang sangat parah dan kemudian dipertimbangkan bahwa dia tidak mungkin bisa kembali ke Jepang untuk perbaikan total. Kemudian dia ditambahkan disebelah Myōkō, sebagai pertahanan anti pesawat untuk pertahanan pangkalan Angkatan laut Selatan. Tidak tahu bahwa seluruh kapal tersebut sudah tidak berharga lagi, angkatan laut Inggris meluncurkan serangan untuk menenggelamkan kedua kapal tersebut dengan ranjau Limpet. Namun pada akhirnya mereka mengetahui bahwa di kapal tersebut hanya berisi kru tengkorak dan tanpa amunisi untuk senjata 8 inch mereka, Takao ditarik menuju Selat Malaka dan kemudian ditenggelamkan sebagai Kapal Target untuk kapal HMS Newfoundland pada 19 Oktober 1946 di 03°05′05″N 100°41′00″E / 3.08472°N 100.68333°E / 3.08472; 100.68333.[2] Dia secara resmi dicoret dari daftar kapal pada 3 Mei 1947.

    Daftar Opsir

    sunting

    Kepala Opsir

    sunting
    No. Nama Foto Jabatan Masa jabatan
    Mulai bertugas Akhir bertugas
    1 Andō Takashi [3] Kapten 15 Mei 1930 31 Mei 1932

    Kapten

    sunting
    No. Nama Foto Jabatan Masa jabatan
    Mulai bertugas Akhir bertugas
    1 Andō Takashi [3] Kapten 31 Mei 1932 1 November 1932
    2 Sawamoto Yorio [3] Kapten 1 November 1932 15 November 1933
    3 Nagumo Chuuichi [3] Kapten 15 November 1933 15 November 1934
    4 Gotō Eiji [3] Kapten 15 November 1934 15 November 1935
    5 Hara Kenzaburō [3] Kapten 15 November 1935 1 Desember 1936
    6 Takagi Takeo [3]   Kapten 1 Desember 1936 1 Desember 1937
    7 Daigo Tadashige [3] Kapten 1 Desember 1937 3 Juni 1938
    8 Matsuyama Mitsuharu [3] Kapten 1 Juni 1938 15 November 1939
    9 Kobayashi Kengo [3] Kapten 15 November 1939 1 November 1940
    10 Yamaguchi Jihei [3] Kapten 1 November 1940 15 Agustus 1941
    11 Asakura Bunji [3] Kapten 15 Agustus 1941 23 Februari 1943
    12 Inoguchi Toshihira [3] Kapten 23 Februari 1943 28 Oktober 1943
    13 Hayashi Shigechika [3] Kapten 28 Oktober 1943 29 Agustus 1944
    14 Onoda Sutejirō [3] Kapten 29 Agustus 1944 22 Maret 1945
    15 Ishisaka Takeo [3] Kapten 22 Maret 1945 21 September 1945

    Referensi

    sunting
    1. ^ a b c d Parshall, Jonathan. "IJN TAKAO: Tabular Record of Movement (Combinedfleet.com)". www.combinedfleet.com. 
    2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Nishida
    3. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p http://www.combinedfleet.com/takao.htm[pranala nonaktif permanen]

    Pranala luar

    sunting