Kabala

Pemahaman mistis
(Dialihkan dari Kabbalah)

Kabala (קַבָּלָה; vokalisasi standar: Qabbālā; vokalisasi Tiberias: Qabbālāh; secara harafiah berarti "menerima" dalam pengertian suatu "tradisi yang diterima ")[1] atau "korespondensi" adalah sebuah bentuk metode esoterik, ilmu disiplin, dan mazhab dari Yahudi.[2] Seorang Kabbalis tradisional dalam Yahudi disebut Mekubbal (מְקוּבָּל Məqūbbāl).[2] Definisi dari Kabbalah bermacam-macam menurut tradisi masing-masing dan menunjukkan pada siapa yang mengikutinya,[3] dari asalnya yaitu Yahudi pertengahan hingga adaptasi yang kemudian didalam Esoterisme Barat (Kabbalah Kristiani dan Kabbalah Hermetik). Kabbalah Yahudi adalah sekumpulan ajaran yang berupaya untuk menyingkapkan pengertian-pengertian mistis yang terselubung dalam Tanakh (Kitab Suci Ibrani). Kabala menawarkan pemahaman mistis ke dalam hakikat Ilahi Yang Tak Berubah, Selamanya, dan Misterius Ein Sof (אֵין סוֹף, "Yang Maha Tak Terhingga")[4][5] dan makhluk hidup (yang dapat mati), alam semesta terbatas (Narasi Kejadian penciptaan).[2][4] Ini membentuk fondasi utama dari interpretasi agama secara Mistisisme dalam agama Yahudi.[2][6] Para Yahudi Kabbalah sebenarnya menciptakan transmisi sendiri dari Kitab Suci yang berada dalam kalangan tradisi Yahudi[2][6] dan mendemonstrasikan dari ajaran mistisnya. Ajaran-ajaran ini dipegang teguh oleh Kabbalis atau Mequbbal untuk mendefinisikan dari maksud terdalam antara Injil Ibrani dan literatur rabi tradisional dan dimensi yang sebelumnya tersembunyi, sama seperti menjelaskan pentingnya ketaatan dari agama Yahudi.[7]

Kabala
Sub-topik
Pohon kehidupan (Tree of life in Kabbalah)
Kabala
Sefirot
Seder hishtalshelus
Gematria
Qlippoth
Raziel
Ein Sof
Rishonim
Tzimtzum
Meditasi Yahudi
Astrologi Kabalistik
Pandangan Yahudi tentang astrologi
Tokoh
Shimon bar Yohai
Moshe Cordovero
Arizal
Ishak yang Buta
Bahya ben Asher
Azriel
Yosef Karo
Israel Sarug
Israel ben Eliezer
Gershom Scholem
Teks
Zohar
Sefer Yetzirah
Bahir
Heikhalot
Kategori
Kabala
Mistisisme Yahudi
Okultisme
Yahudi Kabbalis digambarkan pada 1641; ukiran kayu pada kertas. Perpustakaan Universitas Saxon, Dresden.
Buku Doa Kabbalistik dari Italia, 1803. Musem Yahudi Swiss, Basel.
Pohon Kehidupan.
Pohon Kehidupan (Sephiroth)

Para praktisi tradisional mempercayai dari asal-usul agama-agama dunia paling awal, pembentukan perencanaan primordial untuk filosofi Pencipta, agama-agama, ilmu pengetahuan, seni, dan sistem politik.[8] Berdasarkan sejarah, Kabbalah muncul dari bentuk-bentuk awal mistisisme Yahudi, pada abad ke-12 hingga ke-13 di Spanyol dan Perancis Selatan,[2][6] dan di interpretasi ulang pada masa renaisans mistisisme Yahudi pada abad ke-16 Usmaniyah Palestina.[2] Zohar, pondasi pokok teks dari Kabbalah, disusun pada abad ke-13 terakhir. Isaac Luria (abad ke-16) dijadikan menjadi bapak dari Kabbalah kontemporer; Kabbalah Lurianik juga dipopulerkan pada bentuk Hasidisme dari abad ke-18 dan seterusnya.[2] Pada abad ke-20, minat akademis pada teks-teks Kabbalah dipimpin terutama oleh ahli sejarah Yahudi Gershom Scholem yang telah menginspirasi pembentukan dari riset historis dalam Kabbalah dalam bidang studi Yahudi.[9][10]

Istilah "Kabala" mulanya digunakan dalam teks-teks Talmud, di antara Geonim (para rabi abad pertengahan awal) dan oleh Rishonim (rabi-rabi abad pertengahan yang belakangan) sebagai Referensi kepada kumpulan tradisi lisan yang lengkap dari ajaran Yahudi, yang tersedia untuk umum. Bahkan karya-karya para nabi dirujuk sebagai Kabala, sebelum mereka dikanonkan sebagai bagian dari tradisi lisan. Dalam pengertian ini Kabala digunakan dalam merujuk semua hukum lisan Yudaisme. Setelah beberapa lama, hukum lisan ini dicatat, tetapi ajaran-ajaran esoteriknya tetap tinggal sebagai suatu tradisi lisan. Dengan demikian, ajaran-ajaran esoterik tetap merupakan tradisi lisan. Jadi, istilah ini kemudian terkait dengan doktrin-doktrin pengetahuan esoterik mengenai Allah, ciptaan alam semesta Allah dan hukum-hukum alam, alasan-alasan untuk perintah-perintah di dalam Torah dan cara-cara Allah mengatur keberadaan alam semesta. Kini bahkan ajaran-ajaran esoterik Torah dicatat, tetapi tetap dikenal sebagai Kabala.

Menurut tradisi Yahudi Kabala berasal sejak Adam, meskipun para rabi liberal yang modern memperhitungkan asal-usulnya pada abad ke-13. Pengetahuan ini diturunkan sebagai sebuah wahyu untuk memilih orang-orang suci dari masa lampau yang jauh, dan sebagian besar, dilestarikan hanya oleh segeliintir orang yang beruntung. Protokol yang tepat untuk mengajarkan hikmat ini, serta banyak dari konsepnya, dicatat di dalam Talmud (bab kedua dari traktat Haggiga). Ia dianggap sebagai bagian dari hukum lisan Yahudi oleh sebagian besar orang Yahudi yang saleh pada masa modern, meskipun hal ini tidak disetujui oleh banyak rabi liberal modern dan sebagian kecil dari rabi-rabi Ortodoks.

Kata קַבָּלָה pada umumnya ditransliterasikan sebagai "Kabala" tetapi juga dapat ditulis sebagai Cabbalah, Kaballah, Qabalah, dll.

Tradisi-tradisi

sunting

Menurut buku Zohar, sebuah teks utama dalam pemikiran Kabbalistik,[11]Studi Taurat dapat dilanjutkan bersama empat tingkatan dari interpretasi (eksegesis).[12][13] Empat tingkatan ini disebut sebagai pardes dari huruf-hurufnya (PRDS פַּרדֵס, orchard).

  • Peshat (פשט) lit. "sederhana"): interpretasi makna-makna secara langsung atau literal.[14]
  • Remez (רֶמֶז) lit. "petunjuk(jamak)"): Makna alegori (melalui bahasa kiasan).
  • Derash (דְרָשׁ) lit. darash: "belajar" or "mencari"): makna (rabbaniyah) midrash, sering digabungkan dengan perbandingan imaginatif dengan perkataan atau ayat yang sama.
  • Sod (סוֹד) lit. "rahasia" atau "misteri"): Bagian dalam, bermakna esoterik berbentuk metafisika yang di ekspresikan dalam kabbalah.

Kabbalah menurut pengikutnya adalah sebagai bagian yang penting dalam mempelajari Torah - mempelajari atau studi Taurat (dalam literatur rabbaniyah dan Tanakh) yang termasuk tugas yang melekat bagi para Yahudi yang berwawasan atau berilmu.[15]

Dalam studi modern akademis-historis dari mistisisme Yahudi, kalimat "kabbalah" adalah untuk menunjukkan suatu doktrin tertentu yang secara teks muncul secara penuh dalam Abad Pertengahan, dari konsep yang awal-awal seperti Merkaba dan metode-metodenya.[16] Menurut dari kategorisasi deskriptif ini, kedua-duanya memiliki teori yang berlandaskan pada Kabbalah, Abad Pertengahan-Zohar dan Abad Modern Awal Kabbalah Lurian yang bersama-sama menghadirkan tradisi Theosofi didalam Kabbalah, saat Meditasi Yahudi-Kabbalah Ekstatik menggabungkan dari tradisi Abad Pertengahan yang sejajar dan berelasi. Pada tradisi ketiga, berhubungan tetapi lebih dijauhi, berhubungan dengan tujuan magis dari Praktik Kabbalah. Contohnya adalah Moshe Idel, yang menuliskan model 3 dasar yang bisa dipahami secara operasi dan berlomba-lomba melalui keseluruhan sejarah dari mistisisme ke-Yahudi-an, melebihi dari latar belakang Kabbalah yang khusus dari Abad Pertengahan.[17] Mereka bisa siap dibedakan dari niatan awalh dengan kehormatan pada Allah:

  • Tradisi Theosofi atau Theosofis-Teurgi dari Kabbalah Teoritis (fokus utama dari Zohar dan Luria) adalah mencari untuk memahami alam ketuhanan menggunakan simbol-simbol imajinatif dan mistis dari pengalaman psikologis manusia. Sebagai konsep alternatif intuitif pada para rasionalis filsafat Yahudi, khususnya Aristotelenisme Maimonides, spekulasi ini menjadi pusat alur dari kabbalah, dan referensi biasanya dari kalimat "Kabbalah". Juga pada Theosofi menyematkan pada pengaruh bawaan dan sentral pada teurgi yang penting dari perilaku manusia dalam penebusan atau melukai dimensi spiritual, sebagai manusia adalah mikrokosmos ketuhanan, dan dimensi spiritual adalah makrokosmos ketuhanan. Tujuan dari theosofis Kabbalah tradisional adalah untuk memberikan keseluruhan normatif dari praktik Yahudi dalam makna kemistisan dan ke-metafisikan ini.
  • Pada Meditasi Yahudi, tradisi dari Kabbalah Ekstatik (dicontohkan oleh Abraham Abulafia dan Issac Acre) yang dapat mencapai penyatuan mistis dengan Tuhan, atau nullifikasi dari meditator pada Pengetahuan Aktif Tuhan. Hal ini menyebabkan Abraham Abulafia adalah "Nabi Kabbalah" yang merupakan contoh besar dari hal ini, meskipun dilakukan secara marginal dalam pengembangan Kabbalah, dan alternatifnya pada prorgram Kabbalah Theosofis. Meditasi Abulafia yang dibangun atas dasar filsafat dari Maimonides, yang mana mengikuti dari sisa-sisa ancaman rasionalis pada Theosofi Kabbalah.
  • Menurut tradisi Magis-Talisman, Praktik Kabbalah (dalam kebanyakan manuskrip-manuskrip yang tidak dipublikasi) berperilaku untuk mempengaruhi dari dimensi Ketuhanan dan Dunia menggunakan metode praktikal. Sedangkan, dalam interpretasi ibadah teosofi melihatnya sebagai peran mengharmoniskan tentara sorgawi, Kabbalah Praktik tentunya menyangkut dengan tindakan sihir putih, dan di sensor (disembunyikan) oleh para Kabbalis sendiri yang dimana hal itu khusus untuk mereka yang telah secara lengkap suci dalam niatannya, karena ini berelasi dengan dimensi rendah dimana kesucian dan kenajisan (putih dan hitam atau abu-abu) itu tercampur. Akibatnya, hal itu membentuk tradisi kecil yang dijauhi dari Kabbalah. Kabbalah Praktik dilarang oleh Arizal hingga Kuil Yerusalem dibangun kembali dan dibutuhkan ritual penyucian yang dapat dilakukan. [18]:31

Menurut kepercayaan Kabbalah, pengetahuan Kabbalah awal disampaikan secara oral oleh para Patriarkal, nabi-nabi, dan orang-orang bijak (orang-orang saleh), yang kemudian "terjalin" menjadi tulisan-tulisan dan kultur keagamaan Yahudi. Menurut pandangan ini, se-awal Kabbalah pun ada sejak Abad ke-10 SM, sebagai pengetahuan terbuka yang dipraktikkan oleh sejuta orang lebih di Israel lama.[19] Serangan-serangan asing membuat pemimpin spiritual Yahudi yang kontemporer pada waktu itu (Sanhedrin) menyembunyikan pengetahuan itu dan membuatnya rahasia, takut akan disalahgunakan jika jatuh pada tangan orang yang salah.[20]

Sangat sulit untuk mengklarifikasi pada tingkatan kepastian dalam Kabbalah. Ada beberapa sekolah pemikiran yang memiliki pandangan yang sangat berbeda; walaupun, semuanya diterima sebagai benar.[21] badan berwenang dari Halakha modern telah mencoba untuk menyempitkan pandangan dan keragaman yang ada di Kabbalah, dengan melarang studi dari beberapa teks, yang notabene Zohar dan ajaran dari Isaac Luria yang diturunkan melalui Hayyim ben Joseph Vital.[22] Namun, meskipun dengan kualifikasi ini sangat kecil untuk membatasi pemahaman dan ekspresi yang dimasukkan dalam karya-karya komentar dalam tulisan Abulafian, Sefer Yetzirah, tulisan Albotonian, dan Berit Menuhah, [23] dimana dikenal pada eleksi Kabbalisdan dimana dideskripsikan lebih dalam oleh Geshom Scholem, dicampur dengan ekstatik dan teosofis mistisisme. Hal ini kemudian sangat penting untuk diingat saat mendiskusikan beberapa hal seperti sefirot dan interaksi-interaksi mereka seperti menghadapi konsep-konsep yang sangat abstrak yang hanya bisa dipahami dengan baik yaitu dengan intuitif.[24]

Kabbalah Yahudi dan Kabbalah Gentile (Kafir atau Non-Yahudi)

sunting
 
Terjemahan Latin dari Joseph Gikatilla, Shaarei Ora

Dari jaman Renaisans, teks Yahudi Kabbalah kemudian masuk pada kultur gentile, dimana teks-teks ini dipelajari dan diterjemahkan oleh penerjemah Ibrani Kristen dan para kultus Hermetisisme[25]. Tradisi sinkretik dari Kabbalah Kristen dan Qabalah Hermetik terbuat secara independen dari Kabbalah Yahudi, membaca teks-teks Yahudi sebagai kebijaksanaan kuno universalis yang dijaga dari tradisi kekunoan para Gnostisisme. Keduanya mengadaptasikan konsep ke-Yahudi-an secara bebas dari pemahaman Yahudi-nya, untuk mencampur dengan teologi-teologi lainnya, tradisi religius, dan asosiasi sihir/magis. Dengan penurunan dari Kabbalah Kristen pada Jaman Pencerahan, Qabalah Hermetik berkelanjutan sebagai sentral tradisi bawah tanah dalam Esoterisme Barat. Melalui asosiasi gentile dengan magis/sihir, alkemi, dan ketuhanan (pengakuan divinasi Yesus). Kabbalah mendapatkan kultus populer yang memiliki konotasi yang terlarang didalam ke-Yahudi-an, dimana teurgi Yahudi, Kabbalah Praktik adalah dilakukan dalam skala kecil-kecilan, diizinkan tradisinya terbatas pada para elit. Hari ini, banyak publikasi pada Kabbalah yang tergolong dalam Abad Baru gentile dan kultus tradisi Kabbala, daripada memberikan gambaran akurat dari Kabbalah Yahudi.[26] Daripada, publikasi akademik dan tradisional Yahudi, sekarang telah diterjemahkan dan dipelajari untuk pembaca khalayak.

Asal usul Mistisisme Yahudi

sunting

Menurut para penganut Kabala, asal usul Kabala dimulai dengan rahasia-rahasia yang disingkapkan . Menurut sebuah midrash rabinik menciptakan alam semesta melalui sepuluh sefirot. Ketika dibaca oleh generasi-generasi Kabalis yang belakangan, gambaran Torah tentang penciptaan dalam Kitab Kejadian menyingkapkan rahasia-rahasia tentang sendiri, hakikat sejati [], Taman Eden, Pohon Pengetahuan tentang Hal yang Baik dan Jahat dan Pohon Kehidupan, serta interaksi dari makhluk-makhluk adikodrati ini dengan si Ular yang menyebabkan bencana ketika mereka memakan buah terlarang, seperti yang direkam dalam Kejadian 2.[27]

Alkitab memberikan banyak bahan tambahan untuk spekulasi mitis dan mistis. Penglihatan nabi Yehezkiel khususnya mengundang banyak spekulasi mistis, seperti halnya pula penglihatan Yesaya di Bait Suci (pasal 6). Penglihatan Yakub tentang tangga yang menuju ke surga adalah sebuah teks lain yang memberikan contoh tentang pengalaman mistis. Pengalaman Musa dengan semak yang terbakar dan perjumpaannya dengan di Gunung Sinai, semuanya adalah bukti tentang kejadian-kejadian mistis di dalam Tanakh, dan bentuk asal usul kepercayaan mistis Yahudi.

Ke-72 nama yang digunakan dalam mistisisme Yahudi berasal dari ekspresi Ibrani yang diungkapkan oleh Musa untuk membelah Laut Teberau untuk melarikan diri dari musuh yang kian mendekat, dengan bantuan seorang malaikat. Ini adalah mujizat terbesar dalam kisah pembebasan orang-orang Ibrani yang kemudian diikuti dengan penerimaan Dasa Titah dan penerimaan Torah di Gunung Sinai yang menciptakan bangsa Yahudi pertama sekitar 300 tahun sebelum Raja Saul.

Menurut para sejarahwan, otoritas Kabala didasarkan pada suatu argument tentang otoritas berdasarkan zaman purba kala. Akibatnya, praktis semua karya mengklaim secara pseudopigrafis atau yang dianggap dikarang oleh seseorang dari masa purba kala. Misalnya, Sefer Raziel HaMalach, sebuah teks astro-magis yang sebagian didasrkan pad amanal magis dari zaman kuno akhir, Sefer ha-Razim, menurut para Kabalis, diturunkan kepada Adam (setelah ia diusir keluar dari Taman Eden) oleh malaikat Raziel. Sebuah karya lain yang terkenal, Sefer Yetzirah, diakui berasal dari salah seorang leluhur, Abraham. Kecenderungan ke arah pseudopigrafa ini mempunyai akarnya pada literatur Apokaliptik, yang mengklaim pengetahuan esoterik, seperti magi, ramalan, dan astrologi, diturunkan kepada manusia pada masa lalu yang mitis oleh dua malaikat, yaitu Aza dan Azaz'el (di tempat-tempat lain disebut, Azaz'el dan Uzaz'el) yang 'jatuh' dari surga (lihat Kejadian 6:4).

Klaim bahwa Kabala berasal dari zaman purba juga telah membentuk teori-teori modern yang berpengaruh dalam merekonstruksikan sejarah mistisisme Yahudi. Muncul teori bahwa versi-versi tertua mistisisme Yahudi berasal dari teologi dan mistisisme Asyur. Dr. Simo Parpola, profesor Asiriologi di Universitas Helsinki, menunjuk pada kesamaan umum antara Sefirot Kabala dengan Pohon Kehidupan di Asyur. Ia merekonstruksikan bagaimana kira-kira rupa Sefirot pada masa Asyur.[28] Ia mencocokkan ciri-ciri En Sof pada node dari Sefirot dengan dewa-dewa Asyur. Dalam pandangannya, ada paralel antara dewa-dewa Asyur ini dengan ciri-ciri dalam Kabala. Bangsa Asyur menetapkan jumlah tertentu pada dewa-dewa mereka, seperti halnya Sefirot menetapkan jumlah node. Namun, bangsa Asyur menggunakan sistem angka seksagesimal, sementara Sefirot desimal. Dengan angka-angka Asyur, lapisan-lapisan tambahan makna dan relevansi mistik muncul dalam Sefirot. Biasanya, dewa Assur melayang-layang di atas Pohon Kehidupan Asyur, dan hal ini sesuai dengan En Sof, yang, melalui serangkaian transformasi, juga diambil dari kata Assur dalam Bahasa Asyur.

Referensi

sunting
  1. ^ "קַבָּלָה". www.morfix.co.il. Melingo Ltd. Diakses tanggal 30 Juli 2022. 
  2. ^ a b c d e f g h Ginzberg, Louis; Kohler, Kaufmann (1906). "Cabala". Ensiklopedia Yahudi. Kopelman Foundation. Diakses tanggal 30 Juli 2022. 
  3. ^ Dan, Joseph (2007). "The Term and Its Meanings". Kabbalah: A Very Short Introduction . New York: Oxford University Press. hlm. 1–11. ISBN 978-0-19-530034-5. 
  4. ^ a b "Ein-Sof". Jewish Virtual Library. American–Israeli Cooperative Enterprise (AICE). 2018. EIN-SOF (Script/Hebrew. אֵין סוֹף; "Yang Tak Terhingga," lit. yang dimana tidak terikat), nama yang diberikan di Kabbalah kepada Allah sangat transenden, pada esensi-Nya: Allah sendiri, disamping dari hubungan-Nya dari dunia yang tercipta. Sejak Nama-nama Allah pada Yahudi dirujuk kepada karakteristik atau atribut dengan dimana Dia mengungkapkan Dirinya kepada makhluk-Nya, atau dimana hal-hal tersebut berasal dari diri-Nya, tidak ada nama atau julukan atau sebutan untuk Allah dari sudut pandang Dirinya. Akibatnya, ketika Kabbalis ingin merujuk pada-Nya, mereka menghindari menggunakan nama-nama seperti Elohim, Tetragrammaton, "Yang Maha Suci, terbekahlah Dia", dll. Karena nama-nama ini semuanya ditemukan di Taurat atau Talmud. Tetapi, pada Taurat, hanya merujuk kepada manifestasi Allah dan bukan Allah sendiri yang dimana hal itu diatas dan di luar dari hubungan kepada dunia yang tercipta. Oleh karena itu, pada Tanakh atau pada Sastra Rabi terdapat sebuah istilah yang bisa digunakan untuk kebutuhan para Kabbalis pada spekulasinya dalam Sifat Allah. "Ketahuilah bahwa Ein-Sof tidak disinggung pada Pentateuch, Para Rasul, atau Hagiografi, juga tidak pada tulisan-tulisan para Rabi. Tetapi, para mistis mempunyai tradisi yang kabur tentang hal itu" (Sefer Ma'arekhet ha-Elohut). Kata Ein-Sof ditemukan pada literatur kabbalah setelah tahun 1200. 
  5. ^ "אינסוף". Morfix, מורפיקס. Melingo Ltd. Diakses tanggal 19 November2014. 
  6. ^ a b c Dennis, Geoffrey W. (18 Juni 2014). "What is Kabbalah? (Apa itu Kabbalah?)". reformjudaism.org. Union for Reform Judaism. Diakses tanggal 30 Juli 2022. Sejarah Yahudi mengidentifikasikan banyak sekali dari Mistisisme Yahudi lintas waktu, tiap masing-masing dengan peminatan dan kepercayaan yang unik. Secara teknis, kata "Kabbalah" berlaku pada tulisan-tulisan yang muncul pada masa pertengahan Spanyol dan timur Perancis yang pada waktu pada abad ke-13. [...] Meskipun hingga sekarang, Kabbalah telah menjadi salah satu praktik dari seluruh "lingkaran" Yahudi, yang telah banyak kita ketahui adlaah banyak datang dari karya literatur yang telah dikenal sebagai "mistik" atau "esoteris". Dari karya-karya ini, kaum terpelajar telah mengidentifikasikan banyak mazhab-mazhab mistis, termasuk Literatur Hekhalot, Hasidim Ashkenazi, Zohar, mazhab ekstatik dari Abraham Abulafia, ajaran dari Isaac Luria, dan Hasidisme. Mazhab-mazhab ini bisa dikategorikan lebih jauh berdasarkan dari tetua dan murid-muridnya. 
  7. ^ "Imbued with Holiness" - Hubungan esoteris kepada eksoterik dalam empat kali lipat dalam Pardes interpretasi terhadap Taurat dan eksistensi. Dari www.kabbalaonline.org
  8. ^ "The Freedom | Yehuda Leib HaLevi Ashlag (Baal HaSulam) | Kabbalah Library - Bnei Baruch Kabbalah Education & Research Institute". Kabbalah.info. Diakses tanggal 7 August 2022. 
  9. ^ Huss, Boaz; Pasi, Marco; Stuckrad, Kocku von, ed. (2010). "Introduction". Kabbalah and Modernity: Interpretations, Transformations, Adaptations (Kabbalah dan Modernitas: Interpretasi, Transformasi, dan Adaptasi)). Leiden: Brill Publishers. hlm. 1–12. ISBN 978-90-04-18284-4. 
  10. ^ Magid, Shaul (Summer 2014). "Gershom Scholem". Dalam Edward N. Zalta. Stanford Encyclopedia of Philosophy. Center for the Study of Language and Information. Diakses tanggal 23 October 2018. 
  11. ^ Dennis, Geoffrey W. (18 June 2014). "What is Kabbalah?(Apa itu Kabbalah?)". reformjudaism.org. Union for Reform Judaism. Diakses tanggal 7 August 2022. 
  12. ^ Shnei Luchot HaBrit, R. Isaiah Horowitz, Toldot Adam, "Beit Ha-Khokhma", 14.
  13. ^ Jacobs, Joseph (1906). "Zohar". Jewish Encyclopedia. Kopelman Foundation. Diakses tanggal 7 Agustus 2022.  Teks "Broydé " akan diabaikan (bantuan);
  14. ^ "PESHAṬ - JewishEncyclopedia.com". www.jewishencyclopedia.com. Diakses tanggal 7 August 2022. 
  15. ^ "The Written Law - Torah". Jewish Virtual Library. Diakses tanggal 2024-01-15. 
  16. ^ Kabbalah: A very short introduction, Joseph Dan, Oxford University Press, Bab-bab dalam "Kemunculan Kabbalah Abad Pertengahan" dan "Doktrin-doktrin Kabbalah Abad Pertengahan"
  17. ^ Moshe Idel, Hasidism: Between Ecstasy and Magic, p. 31
  18. ^ Ginsburgh, Rabbi Yitzchak (2006). What You Need to Know about Kabbalah. Gal Einai. ISBN 965-7146-119. 
  19. ^ Megillah 14a, Shir HaShirim Rabbah 4:22, Ruth Rabbah 1:2, Aryeh Kaplan Jewish Meditation: A Practical Guide pp.44–48
  20. ^ Yehuda Ashlag; Preface to the Wisdom of Truth p.12 section 30 and p.105 bottom section of the left column as preface to the "Talmud Eser HaSfirot"
  21. ^ Lihat Shem Mashmaon oleh Shimon Agasi. Itu adalah komentar dalam Otzrot Haim oleh Haim Vital. Pada bagian pengenalan, dia menuliskan daftar lima sekolah pemikiran dari bagaimana memahami konsep Haim Vital dalam Tzimtzum.
  22. ^ Lihat Yechveh Daat' Vol 3, bagian 47 oleh Ovadiah Yosef
  23. ^ Lihat Ktavim Hadashim dipublikasi oleh Yaakov Hillel dari Ahavat Shalom untuk sampel dari karya Haim Vital yang dikaitkan pada Isaac Luria yang berhubungan dengan karya yang lain
  24. ^ Wagner, Matthew. "Kabbala goes to yeshiva - Magazine - Jerusalem Post". The Jerusalem Post | Jpost.com. Jpost.com. Diakses tanggal 2024-09-15. 
  25. ^ Kabbalah: A Very Short Introduction, Joseph Dan, Oxford University Press 2007. Chapters: 5 "Modern Times-I The Christian Kabbalah"; 9 "Some Aspects of Contemporary Kabbalah"
  26. ^ Agama Yahudi: Sebuah Teman, Louis Jacobs, Oxford University Press 1995. Entry: Kabbalah
  27. ^ Artson, Bradley Shavit Diarsipkan 2011-07-29 di Wayback Machine.. From the Periphery to the Centre: Kabbalah and the Conservative Movement, United Synagogue Review, Spring 2005, Vol. 57 No. 2
  28. ^ Parpola S. 1993. The Assyrian Tree of Life: Tracing the Origins of Jewish Monotheism and Greek Philosophy. Journal of Near Eastern Studies. 52(3) hlm.161-208

Lihat pula

sunting

Tokoh-tokoh Kabala

sunting

Sumber-sumber

sunting
  • Aivanhov, Omraam Mikhael THE FRUITS OF THE TREE OF LIFE (The kabbalistic Tradition), ISBN 2-85566-467-5
  • Kaplan, Aryeh Inner Space: Introduction to Kabbalah, Meditation and Prophecy. Moznaim Publishing Corp 1990.
  • Dan, J., The Early Jewish Mysticism, Tel Aviv: MOD Books, 1993.
  • __________, The Heart and the Fountain: An Anthology of Jewish Mystical Experiences, New York: Oxford University Press, 2002.
  • __________, “Samael, Lilith, and the Concept of Evil in Early Kabbalah,” AJS Review, vol. 5, 1980.
  • __________, The ‘Unique Cherub’ Circle, Tubingen: J.C.B. Mohr, 1999.

Dan, J. and Kiener, R., The Early Kabbalah, Mahwah, N.J.: Paulist Press, 1986.

  • Fine, L., ed., Essential Papers in Kabbalah, New York: NYU Press, 1995.
  • ____________, Physician of the Soul, Healer of the Cosmos: Isaac Luria and his Kabbalistic Fellowship, Stanford: Stanford University Press, 2003.
  • ____________, Safed Spirituality, Mahwah, N.J.: Paulist Press, 1989.
  • ____________, ed., Judaism in Practice, Princeton N.J.: Princeton University Press, 2001.
  • Idel, M., The Golem: Jewish Magical and Mystical Traditions on the Artificial Anthropoid, New York: SUNY Press, 1990.
  • _________, Hasidism: Between Ecstasy and Magic, New York: SUNY Press, 1995.
  • _________, “Kabbalistic Prayer and Color,” Approaches to Judaism in Medieval Times.

D. Blumenthal, ed., Chicago: Scholar’s Press, 1985.

  • _________, The Mystical Experience in Abraham Abulafia, New York, SUNY Press, 1988.
  • _________, Kabbalah: New Perspectives, New Haven: Yale Press, 1988.
  • _________, “Magic and Kabbalah in the ‘Book of the Responding Entity,’” in The Solomon Goldman Lectures VI, Chicago: Spertus College of Judaica Press, 1993.
  • _________, “The Story of Rabbi Joseph della Reina,” dalam Behayahu, M., Studies and Texts on the History of the Jewish Community in Safed.
  • Scholem, Gershom, Kabbalah, Jewish Publication Society.
  • Wineberg, Yosef. Lessons in Tanya: The Tanya of R. Shneur Zalman of Liadi (5 jilid). Merkos L'Inyonei Chinuch, 1998. ISBN 0-8266-0546-X
  • The Wisdom of The Zohar: An Anthology of Texts, 3 jilid, Ed. Isaiah Tishby, terjemahan dari bahasa Ibrani oleh David Goldstein, The Littman Library.

Pranala luar

sunting

Kabala Yahudi/Ibrani

sunting

Artikel ini memadukan teks dari Jewish Encyclopedia 1901–1906 , sebuah terbitan yang kini berada di ranah publik.