Internet Sehat dan Aman

Program literasi digital Internet Sehat adalah inisiatif ICT Watch sejak tahun 2002 yang telah mendapatkan 2 (dua) kali penghargaan dari International Telecommunication Union (ITU), sebuah lembaga PBB yang mengurusi soal teknologi informasi dan komunikasi dunia. Penghargaan pertama pada tahun 2017, sebagai Winner untuk kategori WSIS Award - Ethical dimensions of the Information Society [2][3][4] dan pada tahun 2024 untuk kategori Capacity Building [5][6][7] . Sejumlah konten literasi digital ICT Watch semisal sejumlah video dokumenter tentang masyarakat digital Indonesia yang salah satunya berjudul Linimassa dan masuk sebagai bagian dari kurikulum SMA Australia Barat [8][9].

Internet Sehat [1]

ICT Watch pada tahun 2017 meluncurkan Kerangka Literasi Digital Indonesia [10][11] dan Buku Internet Sehat: Pedoman Berinternet Sehat, Aman, Nyaman dan Bertanggungjawab [12]. ICT Watch mendapatkan penghargaan Tasrif Award dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) pada tahun 2014 karena dianggap memberikan contoh mendorong upaya demokratisasi dunia internet dalam rangka sebagai instrumen publik dalam pemenuhan hak atas informasi di Indonesia[13]. Pada Februari 2021, ICT Watch bersama dengan Wikipedia dan sejumlah mitra menyelenggarakan kompetisi Tantangan WikiSehat: COVID-19 dan vaksinasi COVID-19, sebuah kompetisi menulis bertema COVID-19 beserta vaksinnya di Wikipedia Bahasa Indonesia. Salah satu program ICT Watch adalah diskusi daring dwimingguan Forum Internet Sehat, membahas beragam isu digital terkini dengan narasumber dari beragam pemangku kepentingan [14].

Berbagai upaya dan karya yang dilakukan oleh ICT Watch dengan program Internet Sehat tersebut kemudian menjadi inspirasi dan aspirasi bagi program Internet Sehat dan Aman (INSAN)[15][16] yang sempat diinisiasi dan dijalankan oleh pemerintah Indonesia yang dicanangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia (Kemkominfo) dengan tujuan untuk mensosialisasikan penggunaan internet secara sehat dan aman melalui pembelajaran etika berinternet secara sehat dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat. Penyelenggaraan program INSAN dalam bentuk roadshow dan forum diskusi. Media yang digunakan dalam kegiatan sosialisasi INSAN antara lain tatap muka, internet, televisi, radio, media cetak, media luar ruang dan animasi.

Latar belakang

sunting

Menurut Kemkominfo, pada tahun 2014 jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 82 juta orang dan berada pada peringkat ke-8 dunia. Dari jumlah tersebut, 80 persen di antaranya adalah remaja berusia 15-19 tahun. Untuk pengguna Facebook, Indonesia berada di peringkat 4 dunia. Dengan jumlah pengguna internet yang mayoritas mengunakan jejaring sosial dan berbagai akses informasi maka sangat diperlukan edukasi yang tepat mengenai internet itu sendiri. Sepuluh tahun kemudian, pada tahun 2024, jumlah pengguna Internet di Indonesia berjumlah sekitar 221 juta orang[17].

Pengaruh konten negatif di internet berupa pornografi, perjudian, penipuan, pelecehan, pencemaran nama baik, cyberbullying, dan kejahatan dunia maya menjadi alasan mengapa diperlukannya sosialisai dan pengenalan mengenai bagaimana perlunya memperkenalkan penggunaan internet yang baik dan sesuai sehingga dapat mengatasi bahaya yang mengancam dari dan konten-konten negatif yang ada. Kemkominfo sendiri berusaha mengubah citra internet menjadi sepenuhnya positif.[18]

Regulasi pemerintah

sunting
  1. UU No. 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik (UU ITE) [denda kurungan 6­12 thn dan/atau denda 1-­2 miliar]
  2. UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Surat Edaran Kementrian Komunikasi dan Informatika No. 1/Februari 2011 tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik untuk Pelayanan Publik (ISO-­‐SNI 20000)
  3. Surat Edaran Kementrian Komunikasi dan Informatika No. 5/Juli 2011 tentang Tata Kelola Keamanan Penyelenggaraan Pelayanan Publik (ISO-­SNI 27000)

Tujuan sosialisasi penggunaan internet sehat dan aman adalah proses edukasi dengan memberikan pemahaman yang cukup mengenai penggunaan internet secara bijak sehingga memaksimalkan dampak positif internet dan meminimalkan dampak negatif dari berinternet, sehingga tercipta masyarakat cerdas dan produktif. Budaya INSAN ditujukan dengan melibatkan peran keluarga, orang tua, guru, dosen, komunitas, asosiasi, lembaga pelatihan, anak-anak, remaja, dan siswa didik. Aplikasi filtering dengan menggunakan blacklist DNS dan Whitelist DNS dan juga sosialisasi UU ITE bagi penegak hukum dan penyelenggara sistem elektronik.

Kerjasama

sunting

INSAN bekerjasama dengan Pemerintah daerah di Indonesia, ICT Watch,[19] IDKita,[20] Kompasiana, Yayasan Kita dan Buah Hati, AWARI dan Internet Sehat.[21] Program-program yang turut mensosialisasikan INSAN antara lain adalah Insan Masuk Pesantren dan Kominfo Goes to Mall. Insan Masuk Pesantren merupakan program sosialisasi INSAN yang didukung olehrelawan TIK di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Kominfo Goes to Mall merupakan kerjasama antara Ditjen Aplikasi Informatika, Balitbang SDM Kemkominfo dan Pemerintah Daerah terkait berupa gelar wicara, pelatihan literasi internet mengenai pemanfaatan internet.

Pemerintah daerah yang terlibat

sunting

Internet Sehat

sunting

Internet Sehat adalah salah satu konten yang digunakan dalam sosialisasi INSAN. Internet Sehat merupakan lisensi nama atau merek dan lisensi konten atau isi yang hak penggunaannya dipegang oleh ICT Watch dan telah terdaftar pada Dirjen HAKI Direktorat Jenderal Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) sejak tahun 2010.

Pemakaian konten dari Internet Sehat bersifat terbuka dan tanpa dikenakan biaya berdasarkan pendekatan lisensi creative commons. Internet Sehat juga memiliki materi e-Book dan sejumlah video dokumenter untuk membuka akses bagi sosialisasinya. Materi e-Book Internet Sehat dapat diperoleh dengan mengunjungi situs internet sehat Indonesia Diarsipkan 2015-04-02 di Wayback Machine.. Konten internet sehat juga dapat diunduh melalui situs resmi ICT watch Diarsipkan 2015-04-01 di Wayback Machine..

Sejarah

sunting

Internet Sehat diluncurkan pada situs resmi dan brosur salinan internet sehat dalam edisi perdananya pada tanggal 29 April 2002, yang diprakarsai oleh pemerhati sosiologi digital dan penggiat Internet Sehat, Donny Utoyo [22]. Karena insiatif Internet Sehat ini maka Donny B.U mendapatkan penghargaan Kewirausahan Sosial dari Ashoka [23]. Mulai diperkenalkan dengan nama internet sehat versi rakyat di kalangan internasional pada tahun 2009. Penggunaan istilah rakyat untuk membedakannya dengan berbagai program lainnya. Internet versi rakyat ini pro pada kebebasan berekspresi di internet secara aman dan bijak dengan pendekatan self-censorship dan pemberdayaan masyarakat. Diperkenalkan di workshop khusus bagi peneliti dan aktivis ICT (Information and communication Technology) di Asia dalam lingkup OpenNet Initiative di wawasan Open University, Penang, Malaysia tahun 2009. Internet sehat versi rakyat disebut sebagai program advokasi publik dengan media baru yang digabungkan dengan media offline.

Media offline yang digunakan dalam sosialisasi internet sehat meliputi workshop, seminar, dan juga dilengkapi dengan penyediaan booklet panduan dalam bentuk hardcopy maupun softcopy, merchandise, Internet Sehat Blog Award dan sebagainya dengan tujuan meningkatkan awareness publik. Internet sehat versi rakyat yang dicanangkan dan dijalankan oleh ICT Watch sejak 2002 hadir untuk "Mengedepankan kebebasan berekspresi di internet secara aman (safely) dan bijak (wisely), dengan pendekatan self-censorship dan pemberdayaan masyarakat". Dalam kegiatannya, internet sehat selalu menanamkan semangat untuk partisipasi dari masyarakat luas. Kerjasama Internet sehat selalu berhubungan dengandengan berbagai kalangan swasta, masyarakat dan pemerintah, yang kemudian diadopsi oleh pemerintah dalam program INSAN.

Relawan Sehat

sunting

Relawan sehat adalah relawan yang terlibat dalam mensosialisasikan dan menjalankan internet sehat secara swadaya masyarakat. Dengan berbagai kegiatan dari internet sehat yang mengusung tema "Open community for Open knowledge", mereka yang ingin menjadi relawan sehat akan datang dari kalangan pengajar, pengembang program, komunitas maupun sponsor. Selain itu internet sehat sangat terbuka untuk partisipasi dalam pengembangan pemikiran dan karya. Slogan dari internet sehat adalah "Wise while onine, think before you post".

Lab Komputer Sehat

sunting

Lab Komputer Sehat merupakan salah satu sarana pendukung yang dibangun oleh ICT Watch untuk mendukung kegiatan Internet Sehat. Keberadaan Lab Komputer Sehat menjadi salah satu poin yang sering dipresentasikan dalam sosialisasi Internet Sehat ke berbagai tempat. Disebut sebagai Lab Komputer Sehat karena:

  • Sehat sistem operasi dan aplikasinya karena menggunakan sistem operasi ataupun peranti lunak yang legal dan bukan bajakan.
  • Sehat rencana program pelatihannya, karena materi yang disosialisasikan diharapkan dapat mendorong kebebasan berekspresi yang aman dan nyaman dalam ber-internet
  • Sehat semangatnya, karena dimotivasi dengan keinginan untuk berbagi pengetahuan yang aplikatif secara non-profit dari-oleh-bagi masyarakat

Akademi Literasi Digital Internet Sehat

sunting

ICT Watch, sebuah organisasi masyarakat sipil yang fokus pada kolaborasi pembangunan kapasitas sumber daya manusia Indonesia atas pengetahuan dan kemampuan literasi digital, ekspresi online dan tata kelola siber, mengampu Akademi Literasi Digital Internet Sehat. Akademi ini berisi pelatihan online yang ringkas, gratis dan bersertifikat dengan kelas tematik, yaitu: Lindungi Privasimu, Bersama Lawan Hoaks, Fundamental Literasi Digital, UMKM Jualan Online, Tata Kelola Internet, Komunikasi Publik COVID-19 dan Guru Milenial. Kelas ini dapat diikuti sesuai keleluasaan waktu. Setelah menyelesaikan pelajaran / pelatihan hingga tuntas, peserta akan diberikan akses khusus untuk mengikuti ujian online dan mendapatkan sertifikat digital tanpa tidak dikenakan biaya apapun. ICT Watch menjadi penjamin kualitas atas manajemen proses kelas online ini. Adapun nama Internet Sehat merupakan lisensi nama atau merek dan lisensi konten atau isi yang hak penggunaannya dipegang oleh ICT Watch dan telah terdaftar pada Dirjen HAKI Direktorat Jenderal Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) sejak tahun 2010.

Duta internet sehat dan aman

sunting

Pada tahun 2010 dua selebriti, Igor Saykoji dan Oki Setiana Dewi, didaulat oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi menjadi duta gerakan internet sehat dan aman[24]. Keduanya dipilih untuk turut memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai penggunaan internet dengan baik. Kemudian pada 2013 duta internet sehat dan aman diadakan pertama kali untuk masyarakat umum dengan fokus pada remaja dari kalangan SMP/SMA/SMK berusia antara 13-18 tahun dari seluruh Indonesia yang memiliki wawasan yang luas tentang dunia maya. Duta insan diharapkan dapat mengubah citra internet menjadi positif dan menyebarkan program internet sehat dan aman ke seluruh remaja. Penyeleksian dilakukan untuk mendapatkan 20 duta INSAN yang kemudian mengikuti boot camp selama tiga hari. Di dalam boot camp tersebut, peserta diperlengkapi materi tentang teknologi, kebijakan teknologi informasi dari beragam pakar dan praktisi TIK di Indonesia dan juga penjurian terhadap finalis. Pemberian Anugerah Duta Insan 2013 menjadi puncak acara. Dengan adanya program Duta INSAN dari kalangan remaja, diharapkan dapat memberikan sosialisasi kepada kaum remaja untuk dapat memanfaatkan internet secara cerdas, kreatif dan produktif.

Hari Internet Aman Dunia

sunting

Hari Internet Aman Dunia (Safer Internet Day/SID) merupakan hari peringatan yang bertujuan memperingatkan para pengguna internet untuk bereksplorasi di dunia maya dengan aman. Diperingati pada tanggal 10 Februari setiap tahunnya. Kolaborasi untuk mendukung Hari Internet Aman Dunia pertama kali dimulai pada tahun 2004. Di Indonesia, peringatan Hari Internet Aman Dunia didukung oleh Kemkominfo, ICT Watch (Internet Sehat), ECPAT Indonesia, KPAI dan Google. ECPAT Indonesia[25] adalah sebuah organisasi nasional yang memiliki jaringan kerja dengan lebih dari 20 organisasi di 11 provinsi di Indonesia untuk menentang Eksploitasi Seksual Komersial Anak (ESKA).

Pada tanggal 10 Februari 2015, peringatan Hari Internet Aman Dunia yang diselenggarakan ID-COP (Indonesia Children Online Protection) yang terdiri dari ECPAT Indonesia, DNS Nawala, Relawan TIK, KPAI, Kominfo, ICT Watch, Google Indonesia, dan APJII, bertempatkan di bundaran Hotel Indonesia Jakarta mengangkat tema "Bersama wujudkan internet ramah anak". Konten negatif yang dianggap dapat merusak dan merugikan anak, menjadi isu utama yang disampaikan, di mana anak-anak yang masih membutuhkan bimbingan dalam penggunaan internet, perlu selalu didampingi agar tidak terjerat dengan hal-hal negatif dari internet. ECPAT yang dirintis dengan tujuan menghentikan prostitusi anak, pornografi anak dan perdagangan anak untuk seks komersial (End child prostitution, child pornography & Trafficking of children for sexual purposes) mengajak berbagai kalangan untuk terlibat aktif dalam pencegahan penyalahgunaan internet yang dijadikan para predator anak sebagai salah satu pintu gerbang masuk ke dunia anak. Dalam peringatan Internet Aman Dunia ini, aktivis tanah air bersatu untuk mewujudkan internet ramah anak dan membuat dunia internet menjadi dunia yang nyaman bagi kita semua.

Referensi

sunting
  1. ^ Utoyo, Donny (ed.). "Catatan Sejarah". ICT Watch. 
  2. ^ "World Summit on the Information Society 2017 Prize Winners Announced". International Telecommunication Union. 
  3. ^ "Indonesia raih penghargaan PBB WSIS Prize 2017". Antara. 14 Juni 2017. 
  4. ^ "Indonesia raih penghargaan informatika dari PBB". Kontan Online. 14 Juni 2017. 
  5. ^ "World Summit on the Information Society 2024 Prize Winners Announced". International Telecommunication Union. 
  6. ^ "Menkominfo apresiasi kemenangan JaWara Internet Sehat di WSIS Prizes". Antara. 29 Mei 2024. 
  7. ^ "JaWara Internet Sehat Raih Penghargaan di WSIS Prize 2024, Menkominfo Berharap Program Bisa Menginspirasi Dunia". iNews. 29 Mei 2024. 
  8. ^ "Film "Linimassa" masuk kurikulum SMA Australia". Antara. 7 Desember 2012. 
  9. ^ "Kisah "Socmed" Indonesia Masuk Kurikulum Australia". Kompas. 7 Desember 2012. 
  10. ^ Utoyo, Donny, ed. (2017). Kerangka Literasi Digital Indonesia. Jakarta: ICT Watch. ISBN 9786025132421. 
  11. ^ "ICT Watch Luncurkan Kerangka Literasi Digital Indonesia". Liputan6. 7 April 2017. 
  12. ^ Utoyo, Donny; Magdalena, Merry, ed. (2017). Internet Sehat: Pedoman Berinternet Sehat, Aman, Nyaman dan Bertanggungjawab. Jakarta: ICT Watch. ISBN 9786025132414. 
  13. ^ "PRESS RELEASE: UDIN AWARD DAN TASRIF AWARD". Aliansi Jurnalis Independen. 30 August 2014. 
  14. ^ "Psikolog: Kecanduan Judi Online di Indonesia Sama Berbahaya dengan Kecanduan Narkoba". Liputan6. 16 Juli 2024. Diakses tanggal 15 Oktober 2024. 
  15. ^ "Internet Sehat dan Aman (INSAN)". Kemkomdigi. 22 Oktober 2013. 
  16. ^ "Kemkominfo Beri Bimbingan Sosialisasi Internet Sehat dan Aman". Kemkomdigi. 31 Oktober 2024. 
  17. ^ Iradat, Damar (31 Januari 2024). "Survei APJII: Pengguna Internet Indonesia Tembus 221 Juta Orang". CNN Indonesia. 
  18. ^ Internet Sehat dan Aman
  19. ^ "ICT Watch". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-23. Diakses tanggal 2015-03-29. 
  20. ^ IDKita
  21. ^ Internet Sehat
  22. ^ "Donny B.U. (Indonesia): Gagasan Pendekatan Multi-stakeholder untuk Pengelolaan Kebebasan Berekspresi di Internet". Goethe Institut. 25 Oktober 2019. 
  23. ^ "Ashoka Fellow: Donny Utoyo". Ashoka. 2010. 
  24. ^ "Dua Selebriti Jadi Duta Internet Sehat dan Aman". Kompas. 25 Oktober 2010. 
  25. ^ ECPAT Indonesia