Guk

variasi makanan khas Korea


Guk atau Tang adalah jenis sup khas Korea.[1][2] Terdapat berbagai variasi guk berdasarkan cara memasaknya sehingga jenisnya pun ada bermacam-macam.[2] Pentingnya sup dalam kuliner Korea dapat ditelusuri melalui buku masak kuno dari zaman Dinasti Joseon (1392-1910) yang berjudul Joseonmussang sinsikyori jebeop yang menuliskan "Guk adalah masakan terpenting kedua setelah nasi di atas meja makan malam, dan merupakan lauk yang paling penting. Makan tanpa sajian guk sama dengan wajah tanpa mata. Tidak ada pesta yang lengkap tanpa guk".[2]

Guk
Hangul
국, 탕
Hanja
Alih Aksaraguk, tang
McCune–Reischauerkuk, t'ang

Variasi

sunting
 
Tteokguk, jenis malgeunguk.
 
Seolleongtang, jenis gomguk

Terdapat banyak jenis guk, yang dibuat dengan berbagai jenis bahan, seperti sayuran dan daging dan disajikan sebagai lauk atau makanan utama saat dicampurkan dengan nasi.[2]

Umumnya guk dapat dikategorikan menjadi:

Untuk membuat sejumlah besar malgeunguk, diperlukan banyak daging sapi untuk memasaknya dalam waktu yang lama.[2] Supaya rasa sup menjadi gurih, daging sapi terlebih dahulu dipotong kecil-kecil, dibumbui dan digongseng, kemudian direbus dalam air.[2] Malgeunguk biasanya dibumbui dengan garam dan ganjang (kecap asin).[2]

  • Tojangguk, sup yang dibumbui doenjang.[2] Tojangguk dimasak dengan bahan doenjang, sehingga rasanya gurih walau sedikit atau tidak ditambahkan dengan daging.[2] Biasanya tojangguk akan ditambahkan dengan bubuk cabai (gochugaru) atau pasta cabai (gochujang) untuk menambah rasa pedas.[2]
  • Gomguk, sup tulang sapi kental.[2] Gomguk dibuat dengan merebus daging dan tulang sapi secara bersamaan sampai lemaknya keluar atau saat tingkat kekentalan sudah dirasa cukup.[2] Bumbu seperti garam dan kecap asin ditambahkan sebelum sup mengental.[2] Namun, garam dapat pula ditambahkan saat disajikan di meja makan.[2]
  • Naengguk, sup dingin.[2] Bahan naengguk biasanya terdiri dari ketimun, rumput laut, dan ganggang coklat, lalu ditambahkan cuka.[2] Naengguk biasa dimakan pada musim panas.[2]

Bahan-bahan

sunting

Bahan-bahan isi guk sangat beragam, antara lain sayur-mayur, daging, ikan, kerang, rumput laut, yang biasanya tersedia berdasarkan musim.[2]

Musim Jenis guk
Musim semi Tojangguk dengan herba liar seperti ssuk (mugwort), dan naengi (horseradish).
Musim panas Oi naengguk (naengguk ketimun), miyeok naengguk (naengguk rumput laut), kkaetguk (sup wijen), yeonggye baeksuk (sup ginseng dengan ayam muda), chueotang (sup ikan loach), samgyetang (sup ayam ginseng).
Musim gugur Torantang (sup umbi talas), songitang (sup matsutake), baechutguk (sup kol cina), soegogi muguk (sup sapi dengan lobak putih).
Musim dingin Gomguk (sup tulang), seonjitguk (sup darah sapi), tteokguk (sup kue beras), dan mandutguk (sup mandu)

Beda guk dengan tang

sunting

Tang adalah istilah yang lebih formal dan hormat dalam kuliner Korea daripada guk.[3] Namun keduanya dapat dibedakan.[3] Tang lebih cenderung menjadi masakan khusus sementara guk merupakan sup yang dimakan dalam kegiatan makan umum, yang disajikan bersama berbagai jenis lauk pauk lainnya.[3]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ (Inggris)Korean Food: Soups Diarsipkan 2013-05-09 di Wayback Machine., lifeinkorea. Diakses pada 13 Mei 2011
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s (Inggris) Paik Jae-eun (2008). "Soup (Guk) An Essential Part of the Korean Meal" (PDF). Koreana. 22 (2): 76–79. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2015-01-09. Diakses tanggal 10 September 2010. 
  3. ^ a b c (Inggris) Enjoy Healthy Torantang during the Chuseok Holiday Diarsipkan 2021-07-27 di Wayback Machine., Koreana. Diakses pada 9 September 2010.