GoTo Gojek Tokopedia

perusahaan asal Indonesia
(Dialihkan dari GoTo Group)

GoTo Gojek Tokopedia (atau GoTo) adalah perusahaan ekosistem digital berbasis teknologi yang beroperasi di Indonesia, yang dibentuk sebagai penggabungan antara Gojek dan Tokopedia. Berbasis di Jakarta. GoTo telah menjadi ekosistem terbarukan mewujudkan ketahanan identitas korporasi.

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk
GoTo
Sebelumnya
PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa (2015–2021)
Perseroan terbatas terbuka
Kode emitenIDX: GOTO
Komponen LQ45
IndustriTeknologi informasi
Didirikan10 Desember 2015 (sebagai PT Aplikasi Karya Anak Bangsa)
17 Mei 2021 (penggabungan Gojek dan Tokopedia)
9 November 2021 (sebagai PT GoTo Gojek Tokopedia)[1]
Pendiri
Kantor pusat,
Indonesia
Wilayah operasi
Tokoh kunci
Agus Martowardojo (Komisaris Utama)
Patrick Sugito Walujo (Direktur Utama)
Produk
  • layanan atas permintaan (on-demand)
  • e-dagang (e-commerce)
  • teknologi finansial (financial technology)
PendapatanKenaikan Rp 14,7 triliun (2023)
Penurunan Rp −90,5 triliun (2023)
Total asetPenurunan Rp 54 triliun (2023)
Total ekuitasPenurunan Rp 35,7 triliun (2023)
PemilikSVF GT Subco (7,58%)
Karyawan
7.760 (2023)
Anak usaha
Situs webgotocompany.com
LinkedIn: gotogroup Modifica els identificadors a Wikidata

GoTo bermula sebagai perusahaan yang menyediakan layanan transportasi daring dengan nama badan hukum PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa, yang menggunakan nama Gojek. Perusahaan kemudian berubah nama menjadi GoTo setelah bergabungnya Tokopedia, yang merupakan salah satu lokapasar daring terbesar di Indonesia, pada tahun 2021. GoTo menawarkan layanan-layanan seperti transportasi berbagi tumpangan (GoCar dan GoRide), layanan logistik on-demand (GoSend), dan lokapasar (Tokopedia). Selain itu terdapat Goto Financial yang membawahi pembayaran digital (GoPay), kasir berbasis komputasi awan (MokaPOS) dan gerbang pembayaran (Midtrans).

Pada tahun 2022, GoTo menjadi perusahaan Dekacorn pertama yang menjadi perusahaan terbuka di bursa efek kawasan Asia Tenggara,[2] dengan nilai penawaran umum sebesar Rp 15,8 triliun (sekitar US$1,1 miliar),[3] yang menjadikan IPO GoTo terbesar di Indonesia, ketiga di Asia, dan kelima di dunia, pada periode Januari-April 2022.[4]GoTo adalah salah satu dari lima perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 452 triliun per 11 April 2022.[5]

Sejarah

sunting

GoTo berawal dari perusahaan-perusahaan penyedia layanan berbasis digital asal Indonesia.

 
Mitra pengemudi Gojek di Kota Salatiga, Jawa Tengah

Gojek berdiri pada tahun 2010 dalam bentuk pusat panggilan (call center) bagi pengemudi ojek roda dua di Jakarta, yang pada mulanya menangani 20 pengemudi ojek.[6] Dari pusat panggilan, Gojek kemudian beralih ke dalam bentuk aplikasi telepon pintar berbasis iOS dan Android, pada tahun 2015. Pada tahun yang sama, Gojek mulai mendapatkan dukungan pendanaan Seri A dari investor.[6] Pendanaan ini diterima dari NSI Ventures,[7] dan sejumlah investor, seperti Sequoia Capital, NTH Gemma Inc. dan NSI Moto Holdings Ltd.[1]

Pada tahun 2016, setelah menerima pendanaan dari KKR, Warburg Pincus, Farallon Capital, dan Capital Group Private Market,[8] Gojek resmi menjadi perusahaan unikorn pertama di Indonesia, yaitu perusahan rintisan dengan valuasi sekurang-kurangnya AS$1 miliar. Dalam periode ini Gojek mengalami pertumbuhan yang pesat, dengan jumlah pesanan yang mencapai lebih dari 300.000 pesanan per hari.[6]

Tokopedia

sunting
 
KRL Ratangga dengan iklan Tokopedia melintasi Stasiun Blok M

Tokopedia didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison pada 17 Agustus 2009, sebagai lokapasar antarkonsumen (customer-to-customer marketplace). Setelah memulai bisnis lokapasarnya, Tokopedia kemudian mengembangkan berbagai layanan lainnya, termasuk di antaranya produk teknologi finansial pada tahun 2016, serta layanan gudang pintar bernama TokoCabang (kemudian berubah menjadi Dilayani Tokopedia), yaitu pusat pemenuhan (fulfillment center) untuk membantu pemrosesan transaksi lebih cepat dan dekat.

Pendanaan awal Tokopedia didapatkan dari Indonusa Dwitama pada tahun 2009, dilanjutkan dengan sejumlah pemodal ventura lainnya seperti East Ventures (2010),[9] Cyber Agent Ventures (2011),[10] Netprice (2012),[11] dan SoftBank Ventures Korea (2013).[12] Pada tahun 2014, Tokopedia menjadi perusahaan teknologi pertama di Asia Tenggara yang menerima investasi sebesar US$100 juta dari Sequoia Capital dan SoftBank Internet and Media Inc (SIMI).[13][14]

Pada tahun 2017, Tokopedia menerima investasi sebesar US$1,1 miliar dari Alibaba yang merupakan raksasa e-dagang asal Tiongkok.[15] Pada Desember 2018, Tokopedia kembali mengumumkan telah berhasil mendapat pendanaan senilai US$1,1 miliar dari sejumlah investor. Seri pendanaan tersebut dipimpin SoftBank Vision Fund dan Alibaba Group.[16] Valuasi Tokopedia setelah mendapatkan seri pendanaan ini diperkirakan mencapai US$7 miliar.[16]

Penggabungan Gojek dan Tokopedia

sunting

Pada 17 Mei 2021, Tokopedia dan Gojek mengumumkan resmi menggabungkan diri dan membentuk GoTo.[17] Selain menjadi singkatan dari nama kedua perusahaan, nama GoTo juga berasal dari kata "gotong royong".[18] Dalam proses merger ini, sebenarnya PT Tokopedia diakuisisi menjadi anak usaha perusahaan Gojek (PT Aplikasi Karya Anak Bangsa). PT Aplikasi Karya Anak Bangsa kemudian mengganti namanya menjadi PT GoTo Gojek Tokopedia.

Setelah Gojek dan Tokopedia bersatu, gabungan perusahaan tersebut diklaim memberikan dampak sekitar 2% kontribusi ke PDB Indonesia.[19]

Perusahaan Terbuka

sunting
 
Ucapan selamat pada penawaran perdana saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk di Bursa Efek Indonesia

Pada tanggal 15 Maret 2022, melalui paparan publik, GoTo mengumumkan rencananya untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). GoTo memaparkan rencana penghimpunan dana sebesar Rp15,2 triliun (setara US$1,1 miliar), sehingga berpotensi menjadi salah satu IPO terbesar dalam sejarah pasar modal di Indonesia.[20]

Pada tanggal 11 April 2022, perusahaan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia melalui proses IPO dengan melepas 3,43% sahamnya ke publik dengan harga penawaran Rp338. IPO ini berhasil meraup dana Rp15,8 triliun.[21][22]

Produk dan Jasa

sunting

GoTo adalah perusahaan digital yang menawarkan produk dan jasa yang dibagi dalam tiga kategori utama, yaitu layanan atas permintaan (on-demand service), perdagangan elektronik (e-commerce), dan teknologi keuangan (financial technology).

Layanan on-demand

sunting
 
Logo Gojek (2019-kini)

GoTo menawarkan layanan on-demand melalui Gojek, salah satu platform on-demand terbesar di Indonesia. Layanan yang ditawarkan oleh Gojek meliputi:

  • Layanan mobilitas: Transportasi berbagi tumpangan yang dapat dipesan melalui aplikasi Gojek. Layanan mobilitas bagi tumpangan tersedia dalam bentuk roda dua (dengan jenama GoRide), roda empat (GoCar), dan kerja sama dengan perusahaan taksi Blue Bird (Go Blue Bird).
  • Layanan pesan antar makanan: Layanan untuk memesan makanan dan minuman dari restoran mitra, melalui GoFood. Selain itu, terdapat pula layanan pesan antar untuk kebutuhan sehari-hari (GoMart), dan layanan dapur bersama (cloud kitchen).
  • Logistik: layanan pengiriman barang on-demand dengan menggunakan kendaraan roda dua dan berbagai jenis roda empat. Layanan logistik on-demand roda dua dan roda empat menggunakan jenama GoSend, dan layanan mobil boks dengan nama GoBox.

E-Commerce

sunting
 
Logo Tokopedia

GoTo menawarkan layanan e-commerce melalui Tokopedia. Tokopedia mengklaim telah menjangkau 99% kota di seluruh Indonesia, dengan 865 juta produk terdaftar, dan sekitar 12 juta penjual terdaftar.[23] Layanan yang ditawarkan Tokopedia meliputi:

  • Lokapasar (marketplace): menghubungkan para mitra pedagang dengan konsumen.
  • Toko resmi (official store): diluncurkan sebagai fasilitas bisnis-ke-konsumen (business-to-consumer) berupa perusahaan-perusahaan nasional dan internasional.
  • Dagang instan (instant commerce): melalui nama Tokopedia NOW!, layanan belanja kebutuhan sehari-hari yang dikirimkan dalam waktu kurang dari dua jam.
  • Logistik dan pemenuhan: menyediakan pilihan produk dan layanan yang tersedia paling dekat untuk konsumen, mendukung pengiriman yang cepat dan murah.

Financial Technology

sunting

GoTo menawarkan layanan financial technology melalui GoTo Financial. Layanan yang ditawarkan GoTo Financial mencakup:

  • Pembayaran bagi konsumen (consumer payments): dengan nama GoPay, layanan ini menyediakan opsi pembayaran bagi konsumen untuk berbagai transaksi, baik di dalam ekosistem GoTo (misalnya untuk pembelanjaan di Tokopedia atau Gojek), serta di gerai luring.
  • Layanan keuangan: berbagai layanan keuangan nonbank untuk konsumen, termasuk GoPayLater Akhir Bulan dan GoModal.
  • Solusi bisnis: layanan point of sale atau pengelolaan transaksi melalui Moka dan GoBiz.
  • Sistem pembayaran: layanan sistem pembayaran/payment gateway Midtrans, menyediakan layanan untuk memfasilitasi merchant untuk menerima berbagai macam pembayaran online seperti Credit/Debit Card, GoPay, QRIS, Bank Transfer, Virtual Account, dan masih banyak lagi.

Korporasi

sunting

Kinerja Usaha

sunting

Pada tahun 2021, GoTo mencatatkan nilai transaksi bruto sebesar Rp461,6 triliun, meningkat 40% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlah tersebut menghasilkan pendapatan bruto sebesar Rp17 triliun, atau tumbuh 44% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.[24]

Dari nilai transaksi yang dicatatkan, sebesar Rp230,6 triliun dihasilkan dari bisnis e-dagang (Tokopedia), dengan pertumbuhan sebesar 46% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Layanan teknologi finansial menghasilkan nilai transaksi bruto sebesar Rp214,9 triliun, sementara layanan atas permintaan sebesar Rp50,3 triliun.[24]

Aksi Korporasi

sunting

Pada bulan November 2021 GoTo mengumumkan penggalangan dana pra-IPO yang menghimpun US$1,3 miliar dari sejumlah investor global, termasuk di antaranya Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), Avanda Investment Management, Fidelity International, Google, Permodalan Nasional Berhad (PNB), Primavera Capital Group, SeaTown Master Fund, Temasek, Tencent, dan Ward Ferry.[25]

Pada bulan November 2021, GoTo melalui salah satu anak usahanya mengumumkan pembentukan ventura bersama dengan PT Karya Baru TBS, bagian dari PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA). Ventura bersama yang dinamakan Electrum ini menggagas kolaborasi strategis dalam pengembangan ekosistem motor listrik di Indonesia.[26]

Pada bulan Februari 2022, GoTo melalui salah satu anak usahanya PT Aplikasi Multimedia Anak Bangsa (AMAB) meluncurkan perusahaan ventura bersama dalam bisnis permainan digital bersama dengan PT Telkomsel Ekosistem Digital, dengan nama PT Games Karya Nusantara (Majamojo).[27]

2023 GoTo batal IPO luar negeri, bertahan dengan kondisi kas yang meyakinkan.[28]

Keberlanjutan

sunting

GoTo telah menyatakan komitmen keberlanjutannya melalui Komitmen Tiga Nol (Three Zeroes), yang terdiri dari:[29][30]

  • Nol Emisi Karbon (Zero Emissions): mengupayakan bisnis GoTo menjadi netral karbon dan mengupayakan dekarbonisasi untuk emisi langsung dan tidak langsung. Untuk mewujudkan tujuan ini, GoTo mencanangkan transisi 100% kepada kendaraan listrik dan pemanfaatan energi secara efisien dalam kegiatan operasional perusahaan.[30] GoTo telah menjalankan uji coba kendaraan listrik dengan sejumlah mitra ventura bersama yang melibatkan 500 sepeda EV dan 14 stasiun perturakan baterai (battery swap) dan membeli sertifikat energi terbarukan.[29]
  • Nol Sampah (Zero Waste): mengurangi dan mengeliminasi sampah sampai dengan tempat pembuangan akhir dengan mendorong penggunaan kembali dan daur ulang.[30]
  • Nol Hambatan (Zero Barriers): menjadikan ekosistem GoTo inklusif dan membuka akses untuk semua pihak dapat berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi.[30]

Penghargaan

sunting
  • Diversity and Inclusion 2.0, Glints Best Employers Award 2022[31]

Kontroversi

sunting

Gugatan Merek Dagang

sunting

GoTo digugat oleh PT Terbit Financial Technology lantaran kemiripan merek dagang.[32] Pihak tersebut mengaku merugi akibat nama mereka dipakai.[33] Namun, pihak GoTo menanggapi bahwa gugatan yang dilayangkan oleh mereka tidak berasalan, karena Perusahaan tersebut dinilai tidak aktif menggunakan dan memanfaatkan merek GoTo.[34] Gugatan tersebut telah ditolak pada bulan Juni 2022.[35][36]

Telkomsel

sunting

Pasca-IPO GoTo, Telkom Indonesia, yang lewat anak usahanya Telkomsel, mencatatkan rugi yang belum direalisasikan mencapai Rp881 miliar dari investasinya sebesar Rp6,3 triliun. Walaupun Telkom membantah kerugian, mengklaim sudah meraih untung Rp 2,5 triliun[37] dan menyebut banyak peluang dalam investasi dan kerjasama bersama GoTo, terdapat analis dan politisi yang menafsirkan adanya konflik kepentingan dalam investasi tersebut, antara Menteri BUMN Erick Thohir dan saudaranya Garibaldi Thohir yang memegang sejumlah saham di GoTo.[38][39] Di sisi lain, terdapat pandangan adanya upaya politisasi terhadap investasi Telkomsel di GoTo.[40]

SoftBank

sunting

Kelompok investor aktivis Elliot Management mengkritik CEO Masayoshi Son karena Vison Funds berinvestasi dengan harga overvalued kurang menguntungkan menghasilkan kerugian dan menekan untuk melepas saham di GoTo dan perusahaan Decacorn lainnya berencana menjadi paus NASDAQ yang lebih transparan untuk investasi Facebook, Apple dan Amazon.[41]Ketidaksukaan Partai komunis Cina terhadap dugaan monopoli dan praktek anti persaingan memerintahkan unit SoftBank Alibaba Group yang memilik saham GoTo, lazada, Grab, Didi, Uber untuk mendivestasi perusahaan media South China Morning Post, Keuangan Ant Group dan lainnya.[42]

Referensi

sunting
  1. ^ a b "Prospektus GOTO 2021" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-11-29. Diakses tanggal 2022-06-04. 
  2. ^ Rahadian, Lalu. "BEI Pamer GoTo Jadi Decacorn yang Pertama Listing di ASEAN". CNBC Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-10. Diakses tanggal 2022-08-11. 
  3. ^ GoTo Gojek Tokopedia (2022-04-11). "GoTo Resmi Menjadi Perusahaan Tercatat di Bursa Efek Indonesia". GoTo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-03. Diakses tanggal 2022-08-11. 
  4. ^ Damar, Agustinus Mario (2022-04-11). Yuslianson, ed. "GoTo Resmi Listing di BEI, Catatkan IPO Terbesar Ketiga di Asia pada 2022". Liputan6.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-11. Diakses tanggal 2022-08-11. 
  5. ^ idxchannel. "Cermati 10 Saham dengan Kapitalisasi Terbesar di BEI, GOTO Masuk Empat Besar". https://www.idxchannel.com/. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-11. Diakses tanggal 2022-08-11.  Hapus pranala luar di parameter |work= (bantuan)
  6. ^ a b c "Tentang". www.gojek.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-28. Diakses tanggal 2022-03-21. 
  7. ^ R., Jeko I. (2018-02-13). Yuslianson, Fadjriah Nurdiarsih,, ed. "Seluk Beluk Perjalanan Go-Jek Menjadi Startup Unicorn". Liputan6.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-08. Diakses tanggal 2022-03-21. 
  8. ^ "KKR, Warburg Pincus, Farallon and Capital Group Private Markets Make Substantial Investment in GO-JEK, Indonesia's Leading On-Demand Mobile Platform". www.businesswire.com (dalam bahasa Inggris). 2016-08-04. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-11. Diakses tanggal 2022-03-21. 
  9. ^ "Tokopedia Terima Dana Investasi dari East Ventures | DailySocial". web.archive.org. 2010-11-20. Archived from the original on 2010-11-20. Diakses tanggal 2022-08-11. 
  10. ^ "Tokopedia Dapatkan Pendanaan dari CyberAgent Ventures Jepang, Sekarang Dinilai Seharga US$7 juta | DailySocial.id". dailysocial.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-09. Diakses tanggal 2022-08-11. 
  11. ^ "Tokopedia Dapatkan Investasi Baru dari Perusahaan Asal Jepang Netprice | DailySocial.id". dailysocial.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-10. Diakses tanggal 2022-08-11. 
  12. ^ Wahyudi, Reza, ed. (2013-06-12). "Tokopedia Dapat Suntikan Dana dari Softbank Korea". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-07. Diakses tanggal 2022-08-11. 
  13. ^ Mac, Ryan. "SoftBank And Sequoia Capital Make First Investment In Indonesia With $100 Million Into Tokopedia". Forbes (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-14. Diakses tanggal 2022-08-11. 
  14. ^ "Tech in Asia - Connecting Asia's startup ecosystem". www.techinasia.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-07. Diakses tanggal 2022-08-11. 
  15. ^ R., Jeko I. (2017-08-17). Iskandar, ed. "Alibaba Suntik Rp 14,7 Triliun ke Tokopedia". Liputan6.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-07. Diakses tanggal 2022-08-11. 
  16. ^ a b "Tech in Asia Indonesia - Menghubungkan Ekosistem Startup Indonesia". id.techinasia.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-06. Diakses tanggal 2022-08-11. 
  17. ^ Laucereno, Sylke Febrina. "Gojek-Tokopedia Merger, Ini Jajaran Direksinya". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-12. Diakses tanggal 2021-05-17. 
  18. ^ Tim. "Asal-usul Nama Goto, Hasil Gojek-Tokopedia Merger". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-09. Diakses tanggal 2021-05-17. 
  19. ^ "GoTo: Go Far, Go Together". www.gotocompany.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-28. Diakses tanggal 2021-06-09. 
  20. ^ GoTo Gojek Tokopedia (2022-03-15). "GoTo Umumkan Penawaran Umum Perdana Saham di Bursa Efek Indonesia". GoTo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-03. Diakses tanggal 2022-08-11. 
  21. ^ "Lepas 3,43 Persen Saham, Gojek Tokopedia (GOTO) Incar Rp13,7 Triliun dari IPO". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-06. Diakses tanggal 2022-06-04. 
  22. ^ "Resmi IPO di Tengah Gejolak Pasar Global, IPO GOTO Masih Menarik Bagi Investor". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-06. Diakses tanggal 2022-06-04. 
  23. ^ Tokopedia. "Beranda". Tokopedia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-31. Diakses tanggal 2022-08-11. 
  24. ^ a b GoTo Gojek Tokopedia (2022-05-31). "1Q 2022 & FY 2021 Results" (PDF). GoTo. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-06-16. Diakses tanggal 2022-08-11. 
  25. ^ GoTo Gojek Tokopedia (2021-11-10). "GoTo mendapatkan lebih dari US$1,3 miliar pada penutupan pertama penggalangan dana pra-IPO". https://www.gotocompany.com/news/press/pendanaan-goto-pra-ipo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-03. Diakses tanggal 2022-08-11.  Hapus pranala luar di parameter |work= (bantuan)
  26. ^ GridOto.com. "Electrum, Usaha Patungan Gojek dan TBS, Bikin Motor Listrik Sendiri - GridOto.com". otomotifnet.gridoto.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-11. Diakses tanggal 2022-08-11. 
  27. ^ Pradana, Rio Sandy (2022-02-24). Yati, Rahmi, ed. "Ini Profil Majamojo, Perusahaan Patungan GoTo-Telkomsel di Bisnis Gaming". Bisnis.com. Diakses tanggal 2022-08-11. 
  28. ^ Safitri, Kiki (14-11-2023). "GoTo Batal IPO Luar Negeri" (dalam bahasa Indonesia). 
  29. ^ a b Tempo.co (2022-07-12). Digital, Prodik, ed. "Targetkan Tiga Nol pada 2030, Berikut Fakta-Fakta Menarik dari Komitmen Sustainability GoTo". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-26. Diakses tanggal 2022-08-11. 
  30. ^ a b c d GoTo Gojek Tokopedia. "Komitmen Kami". GoTo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-09. Diakses tanggal 2022-08-11. 
  31. ^ "Glints Employers". employers.glints.sg. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-01. Diakses tanggal 2022-08-11. 
  32. ^ "Ramai Sengeketa..." Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-01. Diakses tanggal 2021-11-13. 
  33. ^ "Digugat karena merek..." Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-08. Diakses tanggal 2021-11-13. 
  34. ^ "Goto hadapi masalah..." Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-06. Diakses tanggal 2021-11-13. 
  35. ^ Catriana, Elsa (2022-06-09). Djumena, Erlangga, ed. "Sengketa Merek GoTo, Gojek-Tokopedia Lolos dari Gugatan Rp 2 Triliun". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-02. Diakses tanggal 2022-08-11. 
  36. ^ Hema, Yuliana (2022-06-08). T.Rahmawati, Wahyu, ed. "Sengketa Merek GOTO Berakhir, Gojek Tokopedia Lolos Dari Gugatan Rp 2,8 Triliun". Kontan.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-03. Diakses tanggal 2022-08-11. 
  37. ^ "Kronologi Perjalanan Investasi Telkom di GoTo, Untung atau Buntung". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-05. Diakses tanggal 2022-06-04. 
  38. ^ "Gaduh Konflik Kepentingan Anak Usaha Telkom Borong Saham GOTO, Lahirkan Distrust". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-07. Diakses tanggal 2022-06-04. 
  39. ^ "Polemik Investasi Telkom di GOTO". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-08. Diakses tanggal 2022-06-04. 
  40. ^ "Ekonom: Kegaduhan Investasi Telkomsel di GoTo Lebih Banyak Nuansa Politik". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-08. Diakses tanggal 2022-06-24. 
  41. ^ "Hedge fund Elliott dumps SoftBank stake after souring on Masayoshi Son". Financial Times. 2022-08-16. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-13. Diakses tanggal 2023-03-13. 
  42. ^ "Exclusive: null". South China Morning Post (dalam bahasa Inggris). 2016-04-21. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-09. Diakses tanggal 2023-03-13. 

Pranala luar

sunting