Garibaldi Thohir

Pengusaha Indonesia

Garibaldi Thohir, B.B.A, M.B.A. (lahir 1 Mei 1965) atau biasa dikenal dengan Boy Thohir adalah seorang pengusaha dan investor yang berasal dari Indonesia. Ia dikenal sebagai pengusaha tambang batu bara dengan grup perusahaan di bawah bendera Adaro Energy. Adaro Energy dikembangkan bersama Edwin Soeryadjaya dan Theodore Permadi Rachmat. Di Adaro Energy, ia menduduki jabatan sebagai Presiden Direktur.[2] Ia juga menjabat sebagai Komisaris Utama di GoTo pada tahun 2020-2023.

Garibaldi Thohir
Informasi pribadi
Lahir1 Mei 1965 (umur 59)
Bandar Lampung, Indonesia
Suami/istriAlinda Thohir
HubunganErick Thohir (adik)
Anak3
Orang tuaMochammad Teddy Thohir
AlmamaterUniversity of Southern California (USC), Amerika Serikat, Northrop University Los Angeles, Amerika Serikat
PekerjaanPresiden Direktur Adaro Energy Komisaris Perseroan GoTo
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Tahun 2023 Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia, dimana ia menduduki peringkat ke-17 dengan kekayaan mencapai USD 3,3 miliar.[3]

Latar belakang

sunting

Boy Thohir adalah putra dari Mochammad Teddy Thohir,[4][5] seorang pengusaha yang ikut membesarkan Astra International. Ayahnya berasal dari Gunung Sugih, Lampung,[6] sedangkan ibunya Edna Thohir berasal dari Majalengka, Jawa Barat yang memiliki darah Tionghoa dan Sunda.[7]

Boy meraih gelar Sarjana Administrasi Bisnis dari University of Southern California, Amerika Serikat di tahun 1988. Satu tahun kemudian ia menyelesaikan pendidikannya dengan meraih gelar Magister Administrasi Bisnis dari Northrop University, Amerika Serikat.

Bisnis

sunting

Karier bisnisnya diawali ketika ia bergabung dengan Astra yang saat itu dipimpin oleh ayahnya. Setelah merasa cukup belajar di Astra, ia mencoba peruntungannya dengan mendirikan perusahaan properti dengan membangun aparteman di kawasan Casablanca, Jakarta. Tetapi usaha ini tidak berjalan dengan mulus dan masalah pembebasan lahan menjadi kendala utama. Akhirnya perusahaan ini dijual ke ayahnya. Pada tahun 1992, ia bergabung dengan perusahaan tambang di Sawah Lunto, Sumatera Barat yaitu PT Allied Indo Coal. Tahun 1997, ia juga memulai bisnisnya di bidang keuangan dengan mengakusisi perusahaan multi finansial PT Wahana Ottomitra Multiartha (WOM Finance). Perusahaan ini bergerak dalam bidang penyedia pembiayaan publik khusunya pembelian sepeda motor Honda.[8]

Pada tahun 2005, bersama Theodore Permadi Rachmat, Edwin Soeryadjaya, Sandiaga Uno, dan Benny Soebianto, ia membentuk konsorsium baru membeli saham Adaro Energy dari New Hope, perusahaan asal Australia. Ini menjadi titik balik dari bisnisnya, ia berhasil menjadikan Adaro Energy sebagai perusahaan terbesar kedua di Indonesia setelah PT Kaltim Prima Coal[8][9] dan salah satu produsen batubara terbesar kelima di dunia.[10] Pada tahun 2008, Adaro Energy melakukan penjualan saham perdana ke publik (initial public offering/IPO). Adaro mengusung produk batubara dengan brand Envirocoal, batubara yang ditambang dengan konsep ramah lingkungan. Pada akhir tahun 2011, Forbes menempatkan Adaro sebagai satu dari 50 Perusahaan Terbaik di Asia.[8]

Pada 30 Mei 2013 dengan tujuan memperkuat investasinya, Garibaldi Thohir memborong saham perusahaan yang dipimpinnya sendiri. Ia membeli 2 juta lembar saham ADRO di harga Rp 950/lembar saham atau sekitar Rp 1,9 miliar.[11] Pada tahun 2014, PT. Adaro Power dengan anak usaha Korea East-West Power Co. Ltd. membentuk perusahaan patungan, PT Tanjung Power Indonesia yang rencananya akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2 X 100 megawatt (MW) di Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel)[12]

Pada tanggal 10 Juni 2015, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi menunjuk Garibaldi Thohir sebagai komisaris menggantikan Dwi Soetjipto.[13]

Pada 24 Juli 2019, Garibaldi Thohir ditunjuk menjadi Komisaris Utama PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek).[14] Pada September 2019, ia menjadi Direktur PT Apple Indonesia.

Setelah menjabat sebagai Komisaris Utama GoTo sejak tahun 2020, di tahun 2023 Garibaldi mundur dari jabatan tersebut. Posisinya kemudian digantikan oleh Agus Martowardojo. Meski begitu ia masih menjadi pemegang saham perusahaan teknologi tersebut dengan kepemilikan mencapai 1 miliar saham.[15]

Keluarga

sunting

Garibaldi Thohir menikah dengan Alinda Thohir dan memiliki 3 orang anak: Gabriella, Giovanna, dan Gamma. Adiknya, Erick Thohir, saat ini menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia. Mengikuti jejak Boy, sebelumnya Erick juga berkecimpung di dunia bisnis dan pernah menjadi pemilik klub sepak bola Inter Milan[16] serta klub basket Philadelphia 76ers (NBA).[17] Boy juga memiliki seorang kakak perempuan yang bernama Hireka Vitaya (Rika Thohir) yang juga terjun di dunia bisnis.

Lihat juga

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Garibaldi Thohir". Forbes. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-02. Diakses tanggal 2020-11-05. 
  2. ^ "Artikel:"" di tribunnews.com". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-05-23. Diakses tanggal 2015-01-02. 
  3. ^ "Garibaldi Thohir". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-12. Diakses tanggal 2024-03-02. 
  4. ^ "Erick Thohir". BUMN. Diakses tanggal 10 September 2021. 
  5. ^ Firatmaja, Fian (19 November 2015). "Erick Thohir: Saya tidak Malu Mengaku Muslim". Republika Online. Diakses tanggal 10 September 2021. 
  6. ^ Sudiaman, Maman (4 November 2016). "Kisah Thohir dari Gunung Sugih". Republika Online. Diakses tanggal 4 Februari 2021. 
  7. ^ Steele, Janet (2018). Mediating Islam (Indonesian Edition). Jakarta: Bentang Pustaka. hlm. 104. ISBN 9786022914594. 
  8. ^ a b c Artikel:"Boy Thohir di Deretan Pebisnis Tersukses Asia" di viva.co.id[pranala nonaktif permanen]
  9. ^ "Artikel:"Adaro Energy Raih Asia Pacific Entrepreneurship Award 2010" di tribunnews.com". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-10. Diakses tanggal 2015-01-02. 
  10. ^ "Artikel:"Garibaldi Thohir Jadi Pengusaha Asia Paling Berpengaruh" di tribunnews.com". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-05-23. Diakses tanggal 2015-01-02. 
  11. ^ "Artikel:"Bos Adaro Boy Thohir Borong Saham Perusahaannya Sendiri Rp 1,9 Miliar" di detik.com". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-05. Diakses tanggal 2015-01-02. 
  12. ^ "Artikel:"Adaro bangun power plant US$ 550 Juta" di Kontan.co.id". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-22. Diakses tanggal 2015-01-02. 
  13. ^ "Artikel:"Boy Thohir Jadi Komisaris, Ini Harapan Dirut BEI" di detik.com". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-06-13. Diakses tanggal 2015-06-10. 
  14. ^ "Resmi, Boy Thohir Jadi Komisaris Go-Jek Mulai Hari Ini". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-02. Diakses tanggal 2021-08-30. 
  15. ^ Garibaldi Thohir Mundur dari Komisaris Utama GOTO, Masih Pegang 1 Miliar Saham
  16. ^ bola/read/2013/10/16/114821/2386814/71/profil-trio-indonesia-pemilik-inter-milan Artikel:"Profil Trio Indonesia Pemilik Inter Milan" di detik.com[pranala nonaktif permanen]
  17. ^ "Artikel:"Jadi Pemilik Inter Milan, Bisnis Keluarga Erick Thohir Makin Menggurita" di tribunnews.com". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-12. Diakses tanggal 2015-01-02.