Gendèr

alat musik pemukul logam pada gamelan

Gendèr (IPA: gəndɛr) adalah alat musik pukul logam (metalofon) yang menjadi bagian dari perangkat gamelan Jawa dan Bali. Alat ini memiliki 10 sampai 14 bilah logam (kuningan) bernada yang diikat menggunakan tali (pluntur) di atas rancakan yang dilengkapi resonator tabung, dan ditabuh menggunakan pemukul berbentuk bundaran berbilah dari kayu (Bali) atau kayu berlapis kain (Jawa).[1]

Gendèr
Tiga unit gender pada set gamelan Jawa.
Alat musik perkusi
Klasifikasi Idiofon
Hornbostel–Sachs111.222
(Metalofon pelat)
PenciptaEtnis Jawa
Alat musik terkait
Slenthem

Gendèr dapat memiliki laras slendro maupun pelog, dan menurut fungsinya terbagi menjadi tiga yaitu gendèr barung, gendèr panerus, dan slenthem. Gendèr masih berkerabat dengan alat musik gamelan Bali, gangsa.[2]

Gendèr barung merupakan jenis gendèr yang paling besar dengan nada rendah-menengah. Gendèr ini merupakan alat musik utama dalam gamelan serta memainkan pola semi-improvisasi yang disebut cengkok, yang umumnya menguraikan seleh. Saat dimainkan di awal permainan gamelan, gendèr digunakan untuk menetapkan pathet dari suatu gendhing yang akan dimainkan. Beberapa gendhing menggunakan buka gendèr barung alih-alih menggunakan bonang barung, sehingga sering disebut gendhing gendèran. Dalam pertunjukan wayang, gendèr hampir selalu dimainkan setiap pementasan.[1]

Gendèr panerus merupakan jenis gendèr yang lebih kecil daripada gendèr barung memainkan satu oktaf lebih tinggi, kurang polifonis, dan tabuhannya hanya mengikuti gendèr barung.[3]

Slenthem, yang juga disebut sebagai gendèr panembung, masih termasuk dalam keluarga gendèr, tetapi fungsinya memainkan balungan mengikuti tabuhan saron.[4]

Referensi

sunting
  1. ^ a b Sumarsam 1995, hlm. 246.
  2. ^ Sykes 2017, hlm. 247.
  3. ^ Benamou 2010, hlm. 236.
  4. ^ Karahinan 1991, hlm. 24.

Daftar pustaka

sunting